Vocaloid © Yamaha, Crypton Future Media

Biar Saja © Jong Aeolia

.

.

.

.

.

Aku duduk di teras depan kelas. Memandangmu yang juga sedang duduk di teras kelas seberang. Kelas kita berseberangan, terpisah oleh taman kecil dengan kolam ikan di tengahnya.

Kamu tersenyum, tertawa, berbicara, bergerak―semuanya nampak begitu lepas. Aku tersenyum sendiri di sini. Hanya dengan melihat kamu.

"Kamu gila," cibir seorang teman di sisiku.

Kekehan keluar tanpa bisa kucegah. Tak perlu menoleh, aku menyahut ringan, "Memang."―dan senyumku melebar.

Kudengar dia mendengus keras. Sengaja tuh. Tapi, biar saja.

"Kaito sudah punya pacar, Miku."

Aku menoleh. "Lalu?"

Dia memutar bola mata. "Kali aja kamu lupa."

Bibirku kembali mengukir senyum. Kutepuk bahunya pelan. "Aku ngerti kok. Tapi, biar saja."

Kembali mengerling padamu di sana. Melanjutkan aktifitas yang sempat terjeda; duduk memandangimu. Tanpa peduli temanku bersungut-sungut memulai ceramah panjangnya. Di sana pacarmu bersandar nyaman di pundakmu. Nampak tidak risih meski kalian dikelilingi murid lain. Sesekali tanganmu bermain dengan helaian rambutnya yang halus. Kamu bahagia dengan dia. Semua yang melihat juga tahu. Dalam hati aku hanya berkata, biar saja.

Aku tersenyum sekali lagi. Saat ini memang cukup begini saja. Toh, aku percaya kelak kamu juga akan melihatku sama seperti aku melihatmu. Bukankah jalan kita masih sangat panjang? Jadi, ya biar saja.

Fin