Just trying something new. I really just apologized for this entire story. It's a learning process for me, but I hope you enjoy it.
Tuberose 01 [KaiSoo ff]
Present by RoséBear
Warning: Everything include in the rating applies to the level of language, adult content, sexual situasiton in this story, Before Common Era, Violence, Mpreg!
Disclaimer : Just a fanfiction!
Summary: Follow your passion, follow your satisfaction. You get danger!
(created: 170921)
Everyone excited? Go on and read!
"Kau tunggu Ayah di sini. Kita akan mengunjungi ibumu setelah Ayah menyelesaikan rapat bersama Kaisar, Kyungsoo."
Pria berambut putih itu berkata pelan pada anaknya yang baru saja berusia delapan belas tahun. Dengan segera dia menganggukkan kepala, kemudian mengikuti jejak sang pengawal sedikit menjauh dari bangunan di mana rapat para senator seperti ayahnya dan penguasa negeri ini akan dilangsungkan.
Saat ini sedang terjadi kerusuhan di negeri yang lahir dari kawah bekas sebuah meteor jatuh menghantam bumi. Sepanjang tahun, pasukan di luar perbatasan bolak-balik mengangkat dan menurunkan senjata seenaknya, berusaha mengikuti perintah Kaisar -penguasa negeri ini Menyebabkan terjadi perang di perbatasan serta krisis ekonomi, devaluasi, pengangguran dan segala macam penyakit sosial.
~ RoséBear~
Ini adalah negeri di mana Kaisar adalah pemimpin tertinggi. Kaisar memiliki kekuasaan atas semua kepemilikkan di negeri ini. Ada pemisahan tradisional yang terjadi pada negeri ini, di mana warga negara terdiri dari beberapa golongan. Keluarga Kaisar adalah tingkatan paling tinggi karena kekuasaan yang mereka miliki.
Keluarga senator adalah bangsawan tingkat tertinggi karena pendidikan yang di dapat setara dengan keluarga Kaisar.
Pejabat negara adalah bangsawan yang tingkatannya di bawah senator. Mereka bekerja di pemerintahan untuk Kaisar.
Militer adalah abdi Kaisar.
Sementara penduduk adalah orang-orang yang bekerja memenuhi kebutuhan keempat tingkatan itu dengan sedikit bayaran.
Dan yang terakhir adalah budak! Kumpulkan para penghianat ataupun penjahat di negeri yang di pekerjakan secara kasar dan berada di luar batasan tingkatan itu.
"Biarkan aku bertemu Kaisar! Kami adalah keluarga bangsawan! Ayahku pejabat negara di negeri ini. Dia tidak melakukan penghianatan! Kenapa militer itu membunuhnya!?"
Kyungsoo menoleh pada sumber keributan di mana para prajurit bertombak itu berusaha menenangkan seorang pemuda yang tadi berteriak.
"Arghh!?"
Lelaki mungil itu terkesiap melihat pemuda itu mendapat pukulan hingga dia tersungkur ke tanah.
Baru saja Kyungsoo akan mendekat untuk membantu namun pengawal yang menjaganya segera menahan.
"Jangan tuan! Pemuda itu telah berstatus budak."
Mata bulat Kyungsoo menatap penuh tanya pada sosok pengawal di sebelahnya.
"Ayahnya adalah salah satu pejabat negara yang telah melakukan korupsi."
"Korupsi?"
Pengawal yang lebih tua menghela napasnya. Dia tentu tahu jika tuannya memahami perkataannya, tapi mungkin ada bagian yang harus dia jelaskan dengan lebih rinci.
"Penduduk di desa berusaha membayar dalam jumlah uang untuk menghindari wajib militer, dan pejabat Kim telah menggunakan uang itu untuk membayar orang-orang di luar perbatasan agar melakukan penyerangan. Ayahnya terbukti termasuk dalam golongan penentang Kaisar."
Kyungsoo mengangguk mengerti. Dia tidak seharusnya membantu pemuda itu, tapi saat menoleh ke arah pemuda dia mendapati tatapan tajam yang membuat tubuhnya menerima sentruman luar biasa.
Sebuah perasaan yang tidak bisa dijelaskan Kyungsoo. Ia memilih menghindari keributan itu, menjauh dari area bangunan menuju kedai minum di tengah kota yang ada di luar istana. Dia telah menghabiskan waktu dengan meminum minuman beralkohol sembari menunggu ayahnya serta melupakan tatapan sang pemuda dengan mata tajam serta rahang tegas.
~ RoséBear~
Do Kyungsoo
Lebih di kenal dengan Kyungsoo. Merupakan satu-satunya putra senator Do. Seorang bangsawan tingkat tinggi. Bukan sekedar keluarga bangsawan, ayahnya adalah seorang senator sekaligus ketua lembaga penelitian di negeri ini. Di mana nama Do menjadi begitu bernilai oleh penduduk hingga ke negeri seberang.
Sementara Kyungsoo telah belajar bersama anggota kekaisaran serta bangsawan tingkat tinggi lainnya di kelas yang sama untuk beberapa tahun terakhir.
Pria itu bermata bulat seperti manis madu, rambut kemerahan seperti jingga pada senja, kulitnya putih bersinar dan bibir hati yang menurun dari Ibunya. Dia tidak memiliki saudara lain, hanya ada dirinya seorang. Ibunya tidak dalam kondisi yang baik, merupakan salah satu keturunan Kaisar terdahulu dan sekarang berada di dalam pengawasan langsung Kaisar saat ini karena sakit yang dideritanya. Ketika status keberadaannya itu muncul, ia telah menunjukkan suatu masalah.
"Kaisar ingin kau menjadi selirnya. Kau satu-satunya keturunan Do. Kita tidak punya pilihan selain menerima tawaran itu, jangan membuat keluarga kita menjadi penghianat ketika ibumu membutuhkan perawatan intensif dari Istana Kaisar."
Tubuhnya kaku seketika. Sang Ayah baru saja kembali dari rapat besar dan membatalkan perjanjian mereka mengunjungi sang ibu. Kembali ke rumah dan bicara berdua saja di ruang bawah tanah dengan sedikit pencahayaan.
Pria bertubuh mungil itu tersenyum patah ketika mendengar sebuah keinginan ayahnya.
Yang benar saja! Dia seorang pria dan harus menjadi selirnya Kaisar.
"Aku mengerti Ayah."
Tapi tidak ada penolakan tentang perintah itu. Jika kaisar telah menginginkan sesuatu maka sebagai bagian dari negeri ini dia harus mengikuti aturan. Hanya saja, dari semua itu, Kyungsoo menempatkan sebuah pertanyaan besar dalam dirinya. Dia adalah seorang pemuda berumur delapan belas tahun. Memiliki status sosial tinggi dan kemudian akan semakin tinggi ketika menjadi selir Kaisar.
Apa yang diinginkan Kaisar baru itu? Bukankah Kaisar itu baru menduduki tahta ketika ayahnya turun akibat kudeta beberapa tahun lalu.
"Kaisar ingin memperluas dan mempertahankan kekuasaan."
Sepertinya jalan pikiran Kyungsoo sangat lurus sehingga dengan mudah diikuti ayahnya. Dengan semua intrik yang terjadi di negeri ini. Dia menjadi khawatir tentang kehidupan yang sebenarnya.
"Tapi berhati-hatilah dengaan statusmu sebagai selir. Jangan biarkan Kaisar menyetubuhimu saat dia begitu mencintai Ratu saat ini."
~ RoséBear~
Pada awal pemerintahan Kaisar baru saat ini, di mana dia telah memiliki seorang ratu dengan satu selir yang mana adalah seorang pria.
Kaisar tidak benar-benar mencintai selir dari kalangan Senator. Dia adalah seorang pria yang pernah menjadi komando dalam masa kepemimpinan ayahnya, seorang keturunan kaisar muda Park yang menginginkan kekuasaan lebih banyak untuk pempertahankan masa kejayaannya. Memulai namanya di dalam sejarah. Permulaan yang dilakukannya adalah dengan menunjukkan gerakan-gerakan mengejutkan seperti penyergapan kepada beberapa pejabat pemerintah yang mengganggu kekuasaannya.
Beberapa orang telah tewas, sementara anggota keluarga yang ditinggalkan diberi cap di tangan atau lengan untuk menunjukkan indentitas budak mereka.
Hari ini kaisar mengunjungi satu-satunya selir yang dia miliki. Seperti dirinya, selir itu adalah seorang pria. Dia menerima penghormatan ketika memasuki kamar sang selir.
Aroma neroli yang segar dan juga manis. Seperti pria yang kini baru mengangkat wajahnya, dituntut untuk duduk di pinggir ranjang karena Kaisar menariknya ke sana.
Kyungsoo.
Biarkan aku memperjelas situasi saat ini.
Do Kyungsoo, telah resmi menjadi satu-satunya selir Kaisar yang berkuasa saat ini, Park Chanyeol. Dia menerima penjaranya sendiri sebagai bagian dari kekaisaran, tidak ada masalah yang bisa ditemukan kecuali...
"Kita bukanlah orang asing Kyungsoo! Kita telah berdampingan sejak lama, Ratu tak kunjung mengandung sementara Ayahmu akan berusaha untuk itu"
Jari telunjuk Kaisar, yang mungkin sejak saat ini akan kusebut Chanyeol menyentuh sudut rahang Kyungsoo membuat pria mungil itu merasakan getaran asing.
Chanyeol adalah pria tinggi yang beberapa tahun lebih tua dari Kyungsoo. Memiliki darah murni keturunan keluarga Kaisar.
Tangan pria yang mendominasi itu mulai menyentuh paha dalam Kyungsoo.
"Kkhhhaisar."
Sesulit apapun dia berusaha menolak, nyatanya tubuh Kyungsoo menerima sentuhan yang mulai meliar.
Awalnya Chanyeol hanya menempelkan bibirnya pada bibir Kyungsoo, hanya sekedar lumatan-lumatan kecil yang kemudian menjadi ciuman bergairah. Chanyeol tidak bisa menahan gairahnya. Ini pertama kali dia merasakan bibir seorang pria, tidak banyak menuntut dan begitu menerima serangan kecil giginya pada bibir bawah itu.
"Humnghhhh."
Kyungsoo yang mulai kesulitan bernapas menepuk pundak Chanyeol. Meminta pria tinggi ini agar berhenti.
"Kau adalah milikku! Tidak ada alasan untuk menolak semua keinginanku."
Kata-kata mutlak itu menghancurkan pertahanan Kyungsoo. Menyerahkan tubuhnya terbaring di atas ranjang, membiarkan pria yang lebih berpengalaman di ranjang itu menguasai dirinya, menyentuh semua bagian atas tubuhnya. Membuat Kyungsoo mendesah dan mengerang seiring sentuhan Chanyeol pada tubuhnya.
Pria tinggi itu dengan cepat menelanjangi Kyungsoo, tapi pandangannya jelas berkabut tidak memperhatikan Kyungsoo dengan baik, tidak memperhatikan apa yang istimewa dari seorang selir lelaki.
Dia hanya menjambak rambut Kyungsoo dan membuatnya menugging. Memasukkan kelaminnya ke dalam anus Kyungsoo. Berkali-kali Chanyeol hanya mendongakkan kepala merasakan Kyungsoo meremas kejantaannya. Matanya terpejam erat, otak kecilnya tetap saja berpikir ini hanya sebuah formalitas atas keputusan yang telah dia ambil.
"Aku tidak tahu jika bercinta dengan pria bisa sangat memuaskanku."
Kyungsoo tidak terlalu memiliki tenaga bahkan sekedar bergumam untuk membalas perkataan Chanyeol setelah pria itu berguling ke samping memisahkan penyatuan mereka. Pria itu kemudian meninggalkannya. Sendirian di dalam kamar yang begitu luas. Tidak pernah terpikir oleh Kyungsoo jika Chanyeol akan menyentuhnya, pandangan pria itu berkabut namun sebisa mungkin dia meraih selimut untuk menutupi tubuh telanjang yang kini dipenuhi kissmark.
Sebuah rahasia telah disembunyikan Kyungsoo dan ayahnya dari sang Kaisar. Sebuah fakta dari permasalahannya yang telah diciptakan Kaisar.
Dia masih bisa bernapas lega untuk sementara waktu karena Chanyeol tidak menyadari keistimewaan pada tubuh Kyungsoo. Tubuh pria mungil itu masih bergetar mengingat sentuhan kasar Chanyeol. Sebisa mungkin dia menenangkan diri seorang diri.
~ RoséBear~
Seminggu setelah itu, senator Do dipanggil menghadap Kaisar dan di sana dia menemukan Ratu bergabung. Chanyeol ingin menyampaikan sesuatu kepada senator Do.
"Aku ingin kau segera membuat Ratu memiliki anak. Tidak peduli dengan cara apapun. Kau adalah kepala pusat penelitian negeri ini. Atau anakmu akan menjadi selir terasingkan karena tidak memuaskan Kaisar."
Ketika itu senator Do hanya tersenyum, karena pada dasarnya dia juga tahu maksud pertemuan beberapa waktu lalu. Dia tahu betapa Kaisar mencintai ratu saat ini, seorang putri dari negeri seberang yang menjadi tujuan utama perluasan kekuasaan serta pertambahan keamanan di perbatasan.
Kaisar telah menculik putri negeri seberang untuk dijadikan ratu agar bisa menduduki posisi saat ini.
Pria berambut putih itu menatap ratu yang hanya tersenyum kaku.
"Segera setelah penelitian itu diselesaikan."
Bagaimana cara aku harus menjelaskannya pada kalian?
Bagaimana jika kita memulai cerita dengan darimana ratu itu datang? Kenapa kaisar begitu gigih agar ratu mengandung?
Wanita cantik yang sekarang duduk di sebelah kaisar adalah ratu Baekhyun, keturunan anggota kerajaan Byun yang sekarang berusaha memasuki wilayah kekaisaran untuk menarik putri mereka kembali.
Hubungan kedua negara tidak pernah baik sejak lama, dengan perbuatan kaisar yang menculik putri semakin menimbulkan perang di perbatasan.
Putri yang sekarang telah menjadi ratu mengalami sebuah masalah, di mana kaisar pikir jika tuba falofi yang dimiliki ratu mengalami kerusakan permanen. Untuk itulah kaisar berupaya agar mereka memiliki keturunan dan dia tidak akan dipisahkan dari wanita cantik yang begitu dipujanya.
Sementara senator Do, sejak permintaan Kaisar terhadap penarikan Kyungsoo menjadi selirnya telah mengetahui rencana Chanyeol. Tapi dia tidak memiliki pilihan selain menyerahkan Kyungsoo, karena istrinya membutuhkan kekuasaan Kaisar agar tetap mendapat perawatan atas sakit yang di derita. Sekarang dua anggota keluarganya menjadi sandera agar membuatnya memulai penelitian itu.
Setelah pertemuan itu senator Do menemui anaknya, Kyungsoo. Menemukan anaknya di dalam kamar kediaman selir seorang diri dengan pengawal yang berjaga di depan pintu. Pria berambut putih itu menyapa anaknya dengan sopan mengingat status Kyungsoo sekarang adalah selir Kaisar.
"Aku merindukan Ayah."
"Bagaimana kabarmu?"
Kyungsoo menggigit bibir bawahnya. Selain sudah satu minggu dia tidak bertemu ayahnya, mendengar pertanyaan barusan membuatnya mengingat malam pertama dia tidur di istana ini.
"Kaisar menyetubuhiku malam itu juga."
Degh
Ayahnya terdiam. Tidak secepat ini kalaupun Kaisar benar-benar ingin menyentuh putranya. Cinta Kaisar kepada Ratu negeri asing itu masih terlalu besar. Jika dia tahu Kyungsoo memiliki sebuah keistimewaan yang mengalahkan posisi ratu, maka sesuatu yang buruk bisa terjadi.
"Apa dia menyadarinya?"
Pria tua itu membawa Kyungsoo untuk duduk di salah satu kursi kayu. Di bawah penerangan lampu pijar dia bisa melihat Kyungsoo menggeleng.
"Hanya satu malam itu saja. Aku sedikit beruntung dia tidak menyadari kondisiku."
Napas senator Do berhembus lega mendengar pengakuan anaknya.
Sementara di luar percakapan itu, tepatnya di istana utama tempat keberadaan Kaisar dan ratu. Ruangan yang dipenuhi oleh suara desahan dan erangan yang membangkitkan gairah dari dua orang yang bergerak liar di atas ranjang.
"Ughhhhh Baekhh!"
Pencapaian Kaisar ketika bercinta dengan wanita yang dipujanya adalah titik kenikmatan teratas.
Wanita itu segera bergelung dalam pelukan dan selimut yang ditarik Chanyeol. Segera dia mengelus lembut wajah damai yang kini tertidur dengan napas teratur.
"Maafkan aku karena pernah menikmati tubuh seorang pria. Tapi aku memang harus melakukannya sebagai sebuah tradisi. Setidaknya satu kali aku harus menyetubuhi selirku. Tidak akan terjadi lagi, aku berjanji padamu. Hanya kau yang boleh menikmatiku."
Pemilik kekuasaan itu mencium lembut dan penuh kasih sayang di wajah ratunya.
~ RoséBear~
Dua bulan berlalu, konflik semakin parah saja karena kenekatan Kaisar untuk menambah pemasangan tembok tinggi sebagai pembatas di luar.
Hingga dua bulan sejak malam itu, dia benar-benar tidak menyentuh Kyungsoo. Bahkan hanya menghabiskan makan malam lalu meninggalkan pemuda mungil itu seseorang diri. Jikapun dia tergoda akan Kyungsoo, maka Chanyeol hanya akan membuat Kyungsoo memuaskannya. Atau saat ratu sakit sementara gairahnya meminta dipuasakan, dia membuat putra bangsawan tingkat tinggi itu seperti seorang pelayan seks.
Lihatlah pakaian itu berantakan akibat kedatangan Kaisar dengan segala gairah yang dimilikinya. Membuat Kyungsoo harus berlutut pada lantai dingin sementara dia duduk di kursi tunggal dengan sentuhan tangan Kyungsoo pada miliknya.
"Arghhhhh. Baek! Segeralah bodoh!"
Dengan kekuasaannya, dia bahkan menyebut nama ratu di hadapan selir yang sedang berusaha memuaskan nafsunya. Menjambak rambut jingga Kyungsoo memaksa mulut Kyungsoo melahap miliknya.
Penuh dan sesak! Itulah yang dirasakan Kyungsoo setiap kali merasakan milik Chanyeol di dalam mulutnya. Ia mulai merasakan kelelahan ketika kemudian Chanyeol menarik tubuhnya ke atas pangkuannya. Mencium Kyungsoo dengan beringas.
"Ahhhhh!"
Satu desahan panjang lolos ketika Chanyeol meremas kejantanan pemuda mungil itu dari bagian luar pakaian yang dia kenakan.
"Hahh hhhh hahhh."
Bahkan ketika napasnya masih terputus-putus, sang Kaisar segera merapikan diri. Segera meninggalkan Kyungsoo di atas lantai dingin.
Di saat seperti ini maka Kyungsoo harus menuntaskan hasratnya seorang diri, terkadang jika harus melupakan status dirinya Kyungsoo sangat ingin melakukan seks kepada siapapun. Kaisar itu hanya membuat Kyungsoo tersiksa dengan semua kejadian ini.
~ RoséBear~
Setelah meringankan bebannya Kyungsoo masih harus menghadiri sebuah undangan di mana ratu tidak bisa menemani Kaisar sehingga sebagai selir dia telah memiliki pakaian kedua untuk hari ini.
Keterlambatan Chanyeol dan Kyungsoo tidak akan dipermasalahkan oleh siapapun yang mengundang mereka untuk hadir dalam acara the slave auction. Di mana sebuah rumah yang telah di desain untuk melakukan pelelangan terhadap para budak.
Dalam konteks ini, budak adalah mereka yang terengut hak asasinya sebagai manusia yang bebas karena kesalahan yang mereka ataupun anggota keluarga mereka lakukan. Jika mereka telah mendapatkan tuannya, maka apapun yang dikehendaki oleh tuannya harus diikuti atau akan mendapat hukuman.
Para budak tidak akan mendapatkan status penduduk sekalipun, karena mereka telah memiliki cap pada tangan maupun lengan sebagai sebuah pemisah.
Pada hari ini, Kaisar menghadiri pelelangan itu karena beberapa keluarga anggota pejabat negara yang berkhianat akan dilelang di sana.
Chanyeol maupun Kyungsoo telah mendapatkan tempat duduk terdepan yang dipisahkan dari para peserta lelang.
Untuk sementara mereka hanya akan melihat bagaimana para budak yang diperlakukan dalam model 'loose pack' oleh pihak pelelangan penampung budak-budak itu. Orang-orang itu telah berserakan di dalam kerangkeng besi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Budak yang kuat dan sehat akan memulai dengan harga tinggi sementara budak yang kecil, muda, tua dan sakit akan dijual paling akhir dengan harga murah.
Kehidupan mereka telah di tentukan, beberapa telah disiapkan agar bekerja di perkebunan dengan kehidupan yang menyedihkan. Di mana mereka akan bekerja dari matahari terbit hingga terbenam tanpa upah dan dengan makan dan tempat tinggal seadanya dengan pengawasan militer. Beberapa wanita muda berada dalam kerangkeng pelacuran yang siap melayani gairah seksual tuannya dan mereka semua akan menerima hukuman jika melakukan pelanggaran peraturan. Kemanapun orang-orang itu mencoba melarikan diri, maka seisi negeri akan mengetahui jika mereka adalah budak dengan tanda pada tangan maupun lengan.
Satu persatu budak mulai mendapatkan tuannya, dan ketika kerangkeng ketiga terbuka mata bulat semanis madu itu terperangah.
Sudah berapa lama?
Tidak terlalu lama. Ini masih dua bulan sejak dia melihat pemuda itu berteriak meminta kejelasan kaisar atas keluarganya. Walau dalam keadaan yang sedikit berbeda, di mana hari itu dia menyaksikan pemuda tan berahang tegas dengan tatapan tajam memiliki tenaga untuk melawan pertahanan para prajurit sementara saat ini dia hanya memiliki sorot menghindari pengunjung.
"Aku menginginkan budak itu!"
Kyungsoo berkata segera bahkan mengejutkan Chanyeol sesaat ketika pemilik rumah pelelangan memang akan memulai bagian selanjutnya.
"Aku menginginkannya!"
Dia berkata dengan lantang. Membawa tubuhnya berdiri.
"Yah! Berikan budak itu sebagai pelayan kepada selirku!"
Saat itu suara Kaisar menyadarkan Kyungsoo. Ia terkesiap kemudian tersenyum kaku pada Chanyeol.
Memahami situasi pria di dalam sana segera dikeluarkan dari kerangkeng untuk di bawa ke belakang atas perkataan Kaisar untuk dipersiapkan dibawa oleh sang selir ke istananya.
"Jadi kau membutuhkan pelampiasan karena aku tidak ingin menyentuhmu?"
Chanyeol berbisik membuat tubuh Kyungsoo menegang atas apa yang baru saja dia lakukan. Kyungsoo telah melakukan sebuah kesalahan jika dia menyinggung Chanyeol. Sementara dirinya kehilangan kendali atas keinginan konyol beberapa saat lalu.
"Y-ya."
Dia berkata begitu untuk menutupi kesalahannya.
"Kalau begitu mari kita coba apa dia bisa membuatmu berteriak keras malam ini? Aku memberimu kuasa penuh atas budak itu. Dia milikmu."
Sebuah kebanggaan terukir di wajah Kyungsoo, dia mendapatkan pemuda asing itu.
Kyungsoo telah kembali ke kediamannya, di mana ruangan beraroma neroli itu sangat segar dan juga manis telah mendominasi dengan kuat.
Dia telah duduk di pinggir ranjang seorang diri dengan sekeranjang buah di sore hari.
Lelaki mungil itu baru saja kembali dari pelelangan bersama Chanyeol. Sekarang terlihat kegugupan menguasai diri Kyungsoo. Pintu bergeser di mana sosok seorang pengawal masuk dan segera berbisik padanya. Memberitahu Kyungsoo tentang sesuatu atau akan kukatakan jika pengawal itu telah memberitahu Kyungsoo atas kedatangan Kaisar bersama budak yang telah dia inginkan beberapa saat lalu.
Kaisar masuk pertama seorang diri. Kemudian di susul seorang pelayan yang mengantarkan minuman untuk keduanya. Pintu kembali di kunci meninggalkan keheningan mendalam di antara keduanya.
Pria tinggi itu duduk di sisi ranjang kemudian menatap Kyungsoo tajam.
"Aku ingin minum bersamamu."
Dengan segera Kyungsoo menuangkan teh ke dalam cangkir. Pria tinggi itu menyeringai kemudian mengambil salah satu cangkir lebih dulu sementara yang tersisa, membiarkan Kyungsoo meminumnya.
Chanyeol meletakkan kembali cangkir itu disusul Kyungsoo.
"Kau ingin melihat budakmu segera?"
Kyungsoo segera berdiri mendengar pertanyaan Chanyeol. Sudah waktunya.
"Bawa budak itu masuk."
Kyungsoo yang berdiri di sebelah Chanyeol sedikit mendongakkan kepala mendengar pintu kamar kembali terbuka di mana dua pengawal mendorong masuk pemuda yang mengenakan baju berlengan panjang yang ternyata terbuat dari kain campuran wol-linen namun tidak diberi pewarna.
Pemuda itu melangkah pelan memasuki ruangan kemudian dia paksa berlutut di hadapan Kaisar.
Tidak ada perlawanan seperti dua bulan lalu yang bisa Kyungsoo harapkan.
Saat pengawal yang mengantarnya hanya meninggalkan mereka bertiga, ketika itu keheningan tercipta.
"Hanya kau yang tersisa dari keluargamu. Kau beruntung karena selir Do," Chanyeol melirik ke arah Kyungsoo sebentar. "Menginginkan tubuhmu memuaskannya."
"Kyungsoo," suara berat Chanyeol memanggil nama Kyungsoo.
"Ya Kaisar?"
"Dia milikmu. Kau berhak mendapatkan seks panjang bersamanya hanya jika aku tidak menginginkanmu."
'Kau memang tidak pernah menginginkan aku.' Pemuda mungil itu hanya bicara di dalam hatinya saja.
"Bagaimana kau akan menyebutnya?"
"Heh!?"
Tidak pernah terpikir oleh Kyungsoo Kaisar akan memberinya izin untuk menamai budak itu.
"Saat ayahnya melakukan korupsi ketika itu dia telah menjadi keluarga penghianat dan kehilangan gelar kebangsawanannya. Maka kau harus memberi nama untuk budakmu ini. Itu jika kau menginginkan nama untuknya."
Sekarang Kyungsoo ingat. Keluarga pemuda ini adalah penghianat, jadi dia tidak hanya kehilangan gelar kebangsawanan melainkan hak atas dirinya.
"Kai."
Dengan jelas Kyungsoo memberikan saran atas nama baru kepada pemuda itu.
"Aku akan menggunakan nama itu untuknya."
Chanyeol berdecih mendengar saran Kyungsoo barusan.
"Terdengar kau sudah sangat menginginkan sentuhannya. Aku akan meninggalkanmu." Dia menarik Kyungsoo untuk duduk di pinggir ranjang, menaikkan dagu Kyungsoo dan menciumnya dengan lumatan-lumatan kasar.
"Arghhhhh~"
Tangan pemuda itu membuat panas tubuh Kyungsoo karena menyentuh kejantaannya.
"Sebaiknya kendalikan dirimu."
Dia pergi meninggalkan Kyungsoo. Membuat pemuda mungil itu menatap sosok budak yang sampai sekarang tidak mengangkat wajahnya Kyungsoo menunggu kepergian Chanyeol cukup jauh.
Dia mengehela napas berat, "jadi Kai..."
"Apa itu reaksimu setiap kali mendapat perlakuan dari Kaisar?"
Kyungsoo terkesiap ketika dia mendengar Kai bicara. Pria itu memiliki suara berat yang dalam. Ketika dia mendongak untuk menatap Kyungsoo, ia kehilangan kontrol atas diri karena secara tiba-tiba Kai telah berdiri dan membuat Kyungsoo jatuh ke atas ranjang.
"Kau ingin aku menjadi pelacurmu? Ini cerita yang sangat menarik dari seorang selir."
Mata itu begitu tajam menatap Kyungsoo. Seperti seekor serigala yang siap menghabiskan mangsanya di bulan purnama. Di mana kedua tangan Kai menautkan jemarinya pada Kyungsoo. Menekan tubuh pria manis itu semakin ke bawah, perlahan mencoba menghapus jarak pandang mereka.
"Bagaimana aku memulainya tuan muda?"
Dia merasakan lembut bibir Kai membelai pada ujung bibirnya.
"Aku..."
Kai berhenti untuk mendengar pengakuan Kyungsoo.
To be continue...
AN: Hallo! Sekarang bagaimana aku memulainya. Maksudku, aku telah memberi begitu banyak peringatan sejak awal. Bukan karena ini mpreg atau sejenisnya, tapi tentang latar cerita 'Before Common Era'. Jika kalian tertarik dan berniat mengikuti sampai akhir, maka bacalah dengan baik. Aku akan update perlahan, jadi aku tidak menginginkan protes semacam. Kenapa jarak satu cerita ke cerita lain begitu jauh. Cerita ini juga penuh ambiguitas dan homonim. Aku juga telah mencari beberapa hal yang mungkin bisa membantu kalian, tapi jika kalian memiliki koreksi, maka beritahu aku segera. Semoga bisa berbagi.
check it out!
Footnote:
-kota yang lahir dari sebuah kawah bekas meteor, kota nordlingen, wilayah bavaria, Jerman.
Terima kasih
RoséBear
[publish :2018, 27 january]
