Étoile Sans Nom / Bintang tanpa nama

[Gintama Fanfiction]

Seperti bintang berkelip indah

Terdampar dalam hitam tak bernama

Tapi masih bersinar murni meskipun tercemar

Oh, Bintang paling terang...

Jatuh lah dan padam

.

.

.

Malam tanpa bulan. Mustahil melihat tanpa bantuan nyala api.

Seketika angin kuat menerpa satu orang. Rambut panjangnya berkecamuk di sekitar tubuh rampingnya.

Dalam siluet tinta gelap. Sepasang mata biru es menyala magis.

Bersinar dengan sendirinya. Seperti bintang.

Zrazzh!

Mata pedangnya menusuk pakaian tipis di perut dan menembus punggung mangsanya.

"Maaf," Shouyo melengkungkan senyum tak bersalah. Mata biru terpejam, tubuh terhuyung maju bersandar dada berotot pria yang menikamnya. "Sudah menjadi kebiasaan, ketika melihat matamu membuatku ingin-"

Perlahan baja ditarik mundur dari daging terngaga. Menyebabkan sakit menyiksa, sementara merah pekat mulai berjatuhan menyentuh tanah.

"Mendekapmu." Shouyo masih dengan senyum yang sama, meraih tubuh lemas dan menyampirkan di pundaknya.

Banyak darah mulai membasahi pakaian Shouyo. Tapi tidak sedikit pun ia khawatir kematian tawanannya.

'Ya, mungkin jika dia manusia dia akan.' Pikiran pahit ini berasal dari pria yang masih setengah sadar. Berupa cemooh yang punya maksud menyerang kedua sisinya.

Baginya juga si penyerang.

Andai saja dia lebih kuat. Sudah dari dulu pria abadi curang ini akan dimakamkan bersama musuh-musuhnya.

Tapi siapa sangka.

Takdirnya begitu buruk.

.

Lucunya meskipun ia bisa bertahan dalam keadaan separah apapun. Masih saraf di sekujur tubuhnya adalah manusia normal yang sayangnya memiliki nilai kesensitifan lebih. Merugikan.

Kepalanya masih bisa berdenyut memusingkan, perut terasa nyeri terus terkena tulang bahu begitu keras dan ditambah kepalanya menggantung ke bawah. Membuat mual. Yang pasti disengaja. Dasar bajingan ini!

"Toshirou-chan sangat bersemangat." Shouyo santai ramah. Merasa geli, karena kepalan tangan memukul-mukul kepala belakangnya.

Mendengar namanya membuat mata biru menyipit marah. "Lepas."

Shouyo Seolah tidak mendengar. "Malam masih panjang jadi tidur lah kembali, besok pagi kita baru bisa sampai ke 'rumah'. Jadilah anak yang baik atau-"

Wajah pria bermata biru es semakin suram. Memangnya siapa dia, ayahku?! Biar pun disiksa atau dibunuh Toshirou Hijikata tidak akan gentar. Ingat itu!

Suara Shouyo ramah tapi mengandung ancaman nyata. "Akan disalip di tengah pemakaman. Tak berdaya, tidak bisa lari saat dikerumuni hantu laki-laki mengerikan."

Shouyo terkekeh mendapati tawanannya langsung diam.