Gambare, kaa-chan…
Titled: Gambare, kaa-chan…
Rated: T menjurus ke M
Pair: Uchiha sasuke x Uzumaki naruto
Disclaimer: Naruto sejak dari janin udah punya babe Kishimoto
Genre: romance, hurt/comfort, angst, a little bit humor
Cast:
Uzumaki Naruto : 30 tahun
Uchiha Sasuke ; 31 tahun
Uzumaki tatsu (Tat-chan): 12 tahun
Danzo sai: 31 tahun
Haruno sakura: 29 tahun
Sabaku no gaara: 30 tahun
Hyuuga neji: 31 tahun
Inuzuka kiba:30 tahun
Nara shikamaru: 31 tahun
Lee: 31 tahun
Akamichi chouji: 31 tahun
Umino iruka: 40 tahun
Hatake kakashi: 42 tahun
Sisanya sudah berusia lebih dari setengah abad…..
Summary:
"selama bertahun-tahun aku sangat-sangat merindukan aroma citrus yang sangat kusukai dari dirinya,"
"kaachan, ada seseorang yang saat ini sangat aku benci, bahkan kebencianku pada orang itu sudah terlalu dalam hingga tak berdasar"
"apakah saat ini kau masih menyukainya?"
"hei, mungkinkah suatu saat nanti kita akan tetap bersama seperti sekarang?"
"rasa itu selamanya tak kan pernah aku lupakan, ne sasuke…"
#first chapter
"…."
"ssssttt…" terlihat dua orang bocah berusia 12 tahun sedang bersembunyi di balik sebuah pohon yang berada disebuah taman bermain di tengah kota Konoha. Salah seorang diantaranya terlihat tengah memberikan isyarat pada temannya yang berada di belakang tubuhnya untuk diam, mereka tengah menghindari sesuatu atau tepatnya seseorang yang berada tidak jauh di depan mereka. Sesuatu adtau seseorang yang kini tengah berlari kecil mengitari hampir sebagian taman bermain yang bisa dibilang tak terlalu kecil. Gadis atau lebih tepatnya jika dilihat secara keseluruhan dia adalah seorang laki-laki, ya laki-laki yang sepintas sangat mirip sekali dengan perempuan. Jangan salahkan jika orang lain yang melihatnya pasti akan tertipu dengan penampilan laki-laki tersebut. Secara wajah yang terlihat sangat manis bahkan melebihi perempuan, berkulit tan, berhiaskan dua buah manic mata berwarna biru tosca(biru lautan), tiga buah garis yang lebih mirip kumis kucing terlukis dikedua belah pipinya yang chubby dan sepertinya kenyal itu, tak lupa pula dihias oleh bibir merah alami bagaikan buah ceri yang matang, menambah kesan manis orang-orang terhadap dirinya, ya laki-laki yang pada tahun ini akan genap berusia 30 tahun bernama Uzumaki Naruto, atau yang biasa di panggil Naru…..
"tatchan,,,, kamu dimana? Ayo keluar tatchan…. Kaachan sudah lelah…" seru si pirang lebih tepatnya berteriak memanggil seseorang yang selama ini menemaninya. Heran? Kenapa laki-laki ini menyebut dirinya Kaachan, bukannya seharusnya Touchan? Ya itu karena si pirang inilah yang telah berperan sebagai seorang IBU.
"tatchan… kalau kau tidak keluar sekarang juga…. Hhha… mm.. hha… kaa.. hha.. ch..chan….mmm hhhaaaaaa…."
"KAACHAN TIDAK AKAN MEMBERIKAN JATAH TOMAT PADAMU SELAMA SEBULAN PENUH!" teriak naruto cetar ulala membahana dalam sekali tarikan napas…
Tiba-tiba….
"TIDAAAAAKKKKKKK!" teriak seorang bocah laki-laki dari balik pepohonan di depan naruto setelah mendengar teriakan ibunya yang cukup untuk merusakan telinga.
"ck… sudah kuduga jadinya pasti seperti ini.. haaa" ucap seorang anak yang dari tadi menemani bocah yang bernama tatchan. Ia pun ikut keluar dari persembunyiannya bersama si bocah.
"nee, kaachan, kaachan kan baik, jangan potong jatah tomat tatchan ya kaachan, ya ya ya" rayu sang anak dengan wajah memelas sangat memelas seperti anjing yang dibuang dan berdiri menunggu seseorang mengamilnya dan mau merawatnya pulang # yaps lupakan.
"lain kali jatahmu benar-benar akan kaachan potong!" ucap naru sambil membelai rambut pirang sang bocah.
"yeeeiyyy,,, kaachan baiikkkkk deh horeee…." Teriaknya kegirangan.
"nee, taroukun, hari ini mau makan malam dirumah kami?" Tanya naruto pada seorang bocah yang berambut silver itu.
"umm,, aku rasa tidak bisa jisan, malam ini ayah membawa seorang teman kerumah, jadi aku rasa aku harus berada di sana, maaf sebelumnya" ucap sang anak bernama Tarou itu sembari membungkukkan badan.
"yah,, kok gitu… padahal kaachan ku pasti memasak banyak makanan, tidak bisakah kau pulang sedikit telat takun?" ucap tatchan sambil memegangi tangan sahabatnya aka takun/tarou itu.
"hmm, jadi begitu. Ya sudah lain kali saja kalau begitu ya. Nah sekarang pulanglah jisan yakin orang rumah pasti sudah menunggumu dirumah" balas naruto
"hai, lain kali aku pasti akan masak masakan jisan. Kalau begitu aku pamit pulang dulu, daa tachan daa jisan. Mata ne" ucapnya tarou sembari berjalan meninggalkan kedua ayah(?) dan anak itu sambil melmbaikan tangannya.
"….."
"jaa, ayou kita pulang tatchan, kau harus mandi, lihat dirimu kotor sekali…ckckckck"
"yaa, ini tadi aku main di tanah itu sama takun kaachan jadinya kotor deh hehheehe"
"ya sudah ayoo….." ucap naruto sambil menggandeng pergelangan tangan sang anak.
===============================Skip Time=============================
Sore ini sepertinya langit akan mendung, entah yang diatas sana akankah menurunkan hujan ataukah hanya ingin menutupi kehidupan yang sedang berada dibawahnya. Langit sore yang semestinya berwarna jingga menawan itu kini telah sedikit berubah warna menjadi abu-abu gelap. Di pinggir sebuah jembatan besar yang membatasi sebuah sekolah dengan rel kereta api, terlihat seorang pemuda berperawakan tinggi, berambut hitam mengkilap setengkuk kepala, berkulit putih pucat, dengan mata yang agak sedikit tipis, berstelkan sebuah jas dengan merek termahal yang disampirkan di sebelah bahu kirinya, kini tengah menatap tepatnya menerawang jauh ketempat yang terlihat diseberang jembatan dengan pegangan yang berwarna merah gelap.
'dimanakah kau sekarang?' ucapnya entah pada siapa, yang kini menemaninya hanya hembusan angin kencang yang menandakan sepertinya hujan akan segera turun membasahi bumi.
Masih dalam posisi yang sama, sudah sekitar 1 setengah jam pria yang kira- kira kini telah berumur seperempat abad itu namun masih terlihat muda walapun sudah tergolong dewasa. Masih setia menatap tempat kenangannya bersama seseorang yang dulu ditinggalkannya, seseorang yang sangat baik hati yang mampu mencairkan suasana hatinya, dan seseorang yang mampu untuk mengajarkannya bagaimana cara tersenyum dengan hati yang tulus, namun kini seseorang itu telah pergi, padahal seluruh kemampuannya sudah ia kerahkan namun tetap saja tak ada titik terang untu dirinya menemukan orang itu. Kini ia hanya bisa berharap, semoga tuhan mau memberikan kesempatan sekali lagi pada dirinya untuk menemukan orang itu, sekali lagi kesempatan untuk dirinya mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan dengan tulus pada pemuda itu, mengungkapkan permintaan maaf karena dirinya telah meninggalkannya, meminta maaf karena dengan egois dirinya telah memberikannya pada si brengsek itu, yang kemudian dihianati olehnya.
Sudah selama 13 tahun ia menunggu orang itu, sampai sekarang. Ya mungkin bagi orang lain ini terdengar gila, menunggu seseorang yang tanpa kabar apapun selama kurang lebih 13 tahun dalam hidupnya. Namun karena sebuah perasaan yang ia sebut 'cinta' lah yang menjadikan itu sebuah pemikiran yang wajar, bahkan sangat wajar bagi dirinya yang orang lain tak akan mengira bisa melakukan hal konyol seperti itu.
Langit masih menampakkan keraguannya, sudah hampir mendekati pukul 6.30 petang namun lelaki itu masih setia berdiri disana, masih tetap memandang kedepan dan masih setia ditemani sang awan gelap yang kini semakin pekat namun belum juga dirasa hujan akan turun. Tiba- tiba suara handphone dari saku jasnya terdengar memanggil supaya segera diangkat oleh sang pemilik.
"sai sama, sekarang anda ada dimana?" ucap sang penelepon diseberang sana bertanya pada pemuda yang bernama Danzo Sai itu. (hayoo,, adakah yang menebak orang ini adalah sasuke? Kalau ia sayang sekali tebakan anda salah hehehhe)
"aku akan segera pulang" jawabnya kemudian sambil melangkah perlahan menjauhi tempatnya berdiri tadi.
"baik tuan, apakah perlu saya jemput?"
"hn, tak usah. Bilang padanya setengah jam lagi aku sampai disana" sahutnya yang kini sudah berada di dekat mobil berwarna hitam miliknya yang terparkir tak jauh dari jembatan itu.
"baik tuan, akan segera saya sampaikan, hati hati dijalan sai sama"
"ttuuuutt… ttuuuttt" suara telepon yang diputus.
"akhirnya aku datang kesini juga naru…." Ucapnya sambil membalikkan badan sekali lagi menatap gedug yang ada di seberang jembatan ini. Kemudian memasuki mobilnya guna menuju ketempat si dia berada saat ini.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$DI LAIN TEMPAT$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
"nee, kaachan,,,,"
"hummm,,, ada apa tatchan?"
"sebentar lagi tatsu kan berumur 12 tahun, dulu kaachan janji pada tatsu akan memberitahu tatsu tentang touchan, benarkan kaachan?" tiba-tiba sebuah pertanyaan yang tak disangka-sangka naruto akan keluar dari bibir mungil anaknya itu. Memang benar dulu dia pernah berjanji pada putranya itu ketika dia sudah berumur 12 tahun dia akan memberitahukan tentang ayahnya itu. Kenapa harus dengan umur segitu, itu karena ia pikir jika pada umur anaknya beranjak 12 tahun anaknya akan mengerti situasi dan kondisi yang dialaminya pada waktu itu hingga sekarang, berharap agar putranya mau sedikit mengerti, dan mau memahami dan tidak membenci sang ayah suatu saat nanti.
"ehk?... ah… mmm.. itu… a…ahh ya, ya,, nanti kaachan akn memberitahumu tatchan. Sabar ya" Jawabnya yang agak sedikit tergugup atas pertanyaan yang dilontarkan sang putra..
"yeiyhei… kaachan janji lho… janji harus ditepati, yak an kaachan" sahut sag putra yang kini menatap naruto dengan mata yang bersinar-sinar ada harapan besardi mata itu yang tak bisa naruto tolak, dan tak berani menolak keinginan putranya itu.
"mm… ya" jawabnya lemah.
'apakah jika aku ceritakan kau tidak akan benci pada ayahmu tatchan? Bisakah, bisakah dirimu menghilangkan satu-satunya hal yang kutakutkan terjadi? Seandainya aku tak pernah berjanji padamu, maihkah kau akan menanyakan tentang dia pada ku?' aku harap apa yang aku takutkan tak akan terjadi…' batin naruto dalam hati, masih tetap menatap wajah polos dan murni sang putra.
Tsuzuku….
Yah aku dapat ide baru lagi, jadinya aku tinggalkan sementara fic yg sebelumnya… hehhee mumpung ad aide dikepala…..
Maaf buat yang nunggu kelanjutan fic ku yang sebelumnya, aku usahakan akan tetap mengupdatenya… mungkin waktunya agak lama sebab ide untuk fic sebelumnya masih buntu hehehhheh…..
Terimakasih atas kunjungannya di fic saya ini…..
Terimakasih juga karena sempat membaca fic saya yang aneh ini…
Sekali lagi terimakasih minna….. ^^
