"ADA YANG PINGSAN! CEPAT BAWA DIA KE UKS!"

"Wajahnya pucat sekali."

"Apa dia belum makan?"

"Mungkin dia sedang sakit."

Tiga orang siswi dengan mengenakan rompi bertuliskan PMR, berlari menerobos kerumunan murid yang sedang panik.

"Hitungan ketiga, angkat tandunya." ucap salah seorang siswi berseragam PMR.

"SEMUANYA HARAP TENANG."

.

.

Everytime

Main Pair: Oh Sehun x Luhan

(Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita.)

Rating: T

Disclaimer: Seluruh tokoh milik keluarga dan agensi masing-masing.

Warning! OOC, TYPO, AU, GS.

Selamat Membaca~

.

.

"Dokter, ada pasien gawat darurat yang mengalami patah tulang dibagian kaki kiri."

Wanita berjas putih dengan cepat berlari kearah ruang UGD dengan membawa Stethoscope ditangannya.

"Dia mengalami pendarahan dan juga patah tulang dibagian kaki kiri."

"Patah tulang yang dialami sangat parah, aku rasa kita butuh CT Scan untuk mengetahui tulang bagian mana saja yang rusak."

"Baik dokter."

~OoO~

Seorang wanita berkacamata bulat sambil membawa Stethoscope dan mengenakan jas putih panjang dengan nametag 'dr. Luhan', berjalan santai melewati beberapa ruangan pasien yang ada di rumah sakit tersebut. Ia berjalan menuju kafe dengan wajah sumringah.

"Aku pesan secangkir coklat panas." ia berjalan kearah meja dekat kaca.

"LUHANNNNNN!!!!! Ku dengar tadi kau menangani pasien kecelakaan yang mengalami patah tulang dibagian kaki kiri. Bagaimana keadaan pasien itu?" ucap seorang wanita berambut cokelat dan mengenakan pakaian yang sama seperti Luhan.

"Patah tulang yang ia alami cukup parah, tapi keadaannya semakin membaik. Kau tidak perlu khawatir, ini sudah biasa terjadi dalam kecelakaan." ucap Luhan kepada wanita dengan nametag 'dr. Byun Baekhyun' tersebut.

"Syukurlah.. Sejak tadi pihak rumah sakit mencoba untuk menghubungi keluarga pasien, tapi belum ada satupun yang datang atas nama keluarganya." jelas Baekhyun.

"Yang terpenting adalah keadaan pasien semakin membaik." ucap Luhan tersenyum.

Dengan ditemani coklat hangat dan matahari cerah, kini mereka berdua bercengkrama ria. Mengingat masa-masa mereka masih SMA.

"Apa kau ingat dengan Kim Mingyu?" ucap Baekhyun membuka topik pembicaraan baru.

"Kim Mingyu yang selalu ditugaskan menjaga uks?"

"Iya. Apa kau tahu? Sebentar lagi dia akan menikah dengan Jeon Wonwoo."

"Jeon Wonwoo... Wanita dingin itu?" Baekhyun hanya menggangguk bertanda benar. Luhan hanya menganga tidak percaya.

"Apa kau masih ingat dengan pria yang kau sukai saat itu?" Luhan hanya menggerutkan alisnya.

"Pria yang menjadi pemimpin upacara saat istirahat itu... Ssssss—"

"Jangan menyebut namanya." Luhan hanya menunduk.

"Hehehehehe, maafkan aku. Oh iya, aku dengar sekarang dia menjadi tentara." ucap Baekhyun dan langsung meminum coklat hangat yang ada di atas meja tersebut.

"Tentara?" ucap Luhan membulatkan matanya.

"Iya... Keren sekali, pasti sekarang dia semakin tampan dan tubuhnya semakin indah untuk dipandang."

"Kau ini bicara apa sih..." Luhan hanya menatap Baekhyun dengan wajahnya yang malas. Baekhyun hanya tersenyum, sesekali tertawa.

Drrrtttt... Drrrtttt...

"Yeobsseo."

"Baiklah, aku akan segera kesana."

Baekhyun menatap Luhan penasaran, "Ada apa?"

"Dokter Choi ingin kita semua berkumpul di ruangannya sekarang juga." Luhan meletakkan ponselnya diatas meja.

"Memang... Ada apa?"

"Aku tidak tahu, tapi yang pasti ini penting."

~OoO~

"Apa kalian tahu, kenapa aku mengumpulkan kalian semua disini?" semuanya saling menatap dengan tatapan bingung.

"Kalian tidak perlu menjawab pertanyaanku, kalian cukup mendengarkan apa yang aku bicarakan." semua terdiam.

"Tiga hari lagi akan ada pemeriksaan untuk para tentara. Pemeriksaan akan dilakukan di rumah sakit ini. Tugas kalian adalah memeriksa dan menyatakan apakah para tentara itu siap untuk pergi berperang atau tidak. Aku belum tahu pasti, apa alasan mereka memilih rumah sakit ini untuk menjadi tempat pemeriksaan dan memilih dokter dari rumah sakit ini untuk menjadi bagian pemeriksa." jelas dokter Choi.

"Aku akan membentuk beberapa tim untuk kalian, dan masing-masing tim mempunyai tugas sesuai ketentuan."

"Persiapkan diri kalian. Nanti malam akan kubagikan surat pembagian tim, tugas untuk masing-masing tim, dan pembagian waktu pemeriksaan."

"Kalian boleh pergi sekarang." pria yang diketahui adalah kepala unit rumah sakit tersebut, berdiri dan mulai menghubungi sekretaris untuk membuat jadwal pemeriksaan dan pembagian tim. Semua dokter pun bubar dan kembali kerja seperti biasa.

~OoO~

"Kita satu tim! Selamat bekerja sama." ucap Baekhyun tertawa dan menepuk-nepuk pundak Luhan.

"Ini yang ke seratus kalinya aku berada pada tim yang sama denganmu." Luhan hanya menatap Baekhyun dengan datarnya.

"Anggap saja ini yang pertama kali." Baekhyun hanya tertawa renyah.

"Tapi... Kita mendapatkan sesi terakhir pada jam 4 sore." ucap Baekhyun sambil membaca surat yang dibagikan oleh dokter Choi.

"Itu lebih baik." jawab Luhan sambil tersenyum.

~OoO~

Tiga hari kemudian...

"Persiapkan diri kalian, persiapkan barang-barang yang kalian butuhkan. Periksa apakah semuanya dalam keadaan aman atau tidak."

"Semuanya sudah siap dokter Choi."

"Sesi pertama akan dilaksanakan pada pukul 9 pagi. Bagi tim yang mendapatkan sesi pertama, harap untuk bersiap-siap, tim lainnya juga diharapkan untuk bersiap-siap." ucap dokter Choi tegas.

"Baik."

"Dokter Choi, apa semuanya sudah siap?" seorang pria bertubuh tinggi dengan mengenakan pakaian tentara menghampiri dokter Choi dan memberikan senyum ramah kepada para dokter yang ada di ruangan tersebut.

"Sudah kupastikan semuanya aman, dan para dokter juga sudah siap." jawab dokter Choi dengan ramah.

"Tidak... Tentara itu tampan sekali... Park Chanyeol... Park Chanyeol namanya..." ucap Baekhyun sambil merapihkan rambutnya, Luhan hanya menggeleng-geleng kepala.

"Sudah siap?" pria bertubuh tinggi, berkulit putih, berwajah dingin dengan suara beratnya, masuk kedalam ruangan dengan gagah.

"Tampan se—hey lihat!" ucap Baekhyun menepuk lengan Luhan kencang.

"Ada apa?" jawab Luhan sambil membenarkan kacamatanya.

"Sepertinya... Wajah tentara yang baru datang itu tidak asing." Baekhyun mengambil kacamata milik Luhan dan memakainya.

"Kau ini kenapa sih?"

"Lihat lihat! Wajahnya tidak asing lagi." wanita dengan rambut cokelat tersebut menyuruh Luhan untuk memakai kacamatanya kembali dan melihat kearah dua tentara yang sedang berbicara dengan dokter Choi.

"Aneh, seperti... Aku pernah melihatnya." ucap Luhan sambil menatap salah seorang tentara yang baru saja datang. Disaat Luhan sedang menatap tentara tersebut, orang yang dilihat justru berbalik menatapnya.

Luhan hanya bisa terkejut tidak percaya, "O... O... O..."

TBC

A/N:

Annyeong! Saya kembali dengan membawa FF HunHan GS. FF ini saya dedikasikan untuk my sister, Dianzu.

FF ini saya ambil dari kisah nyata. Jadi, jika ada yang mengira ini mirip dengan kisah-kisah atau lainnya, ini murni dari kisah nyata yang dialami seseorang (saya sudah meminta izin kok dari yang bersangkutan).

Untuk cover, saya mengambil dari akun @xoxo_gs_edit .

Saya harap kalian menyukainya.

With love, Erumin Smith.