A/N: My first tragedy fic…
Tadinya mau SasoXfemDei pake lime tapi gag jadi soalnya bener kata kak Zerou, saya malah pengen muntah… =.='
Words: 578, kalo udah di-upload gag tau deh… *bilang aja gag mau repot~*
Genre: Tragedy
Rate: T? M? Menurut kalian?
Disclaimer:
NARUTO © Masashi Kishimoto
Two Hopes © sabaku no panda-kun
Two Hopes
©
sabaku no panda-kun
#
Kesepian adalah makananmu…
Air mata adalah minumanmu…
Aku?
#
Menunggu. Hal itu yang kini tengah dilakukan 'seorang gadis' bermata emerald di pojok ruangan yang tertutup debu. Ia duduk bersimpuh di atas lantai kayu, membelakangi jendela yang tertutup tirai, yang menghiasi ruangan dengan kegelapan. Sesungguhnya, ia sangat membenci kalau harus menunggu. Tapi kali ini ia benar-benar harus menunggu. Menunggu seseorang. Seseorang yang merupakan 'kunci' utamanya.
'Sebentar lagi…' Bibir pucatnya menyunggingkan seulas senyum.
xxx
Srek. Srek. Langkah berat menggema di sepanjang lorong. Senyuman yang terus dipertahankannya itu semakin terkembang. Ia tahu kalau sang master baru kembali dari perjalanan panjangnya.
'Itu dia…' Mata emerald-nya berkilat, terlihat jelas walau di ruangan itu tak ada secercah cahaya pun.
Krieeet. Pintu yang sudah tua itu berderak saat sang master membukanya. Mata itu semakin melebar saat melihat sosok berjubah hitam dengan corak awan merah melangkah masuk. Sang master melepas hiruko yang melindungi tubuh aslinya, lalu menengok ke arah 'gadis' itu.
"Sakura…" Senyuman tipis tersungging di bibir master berambut merah itu. Sangat tipis, namun mata itu terlalu tajam untuk melewatkannya. Mata emerald-nya menatap mata carmine sang master.
"Kenapa? Tak senangkah kau melihatku kembali?" Sang master tertawa picik, wajah pucatnya terlihat sedikit berwarna. Namun 'Sakura' tetap tak bersuara, tak bergerak. Sang master melangkah mendekat, mengurangi jarak di antara mereka. Lalu ia berjongkok, mencoba mengimbangi ketinggian mereka yang terlampau jauh. Tangannya terjulur menyentuh pipi 'Sakura' yang dingin dan pucat, lalu mengelusnya perlahan. Ia mendekatkan wajahnya, lalu mengunci bibir 'Sakura' dengan miliknya dan memejamkan mata, mencoba menghilangkan segala penatnya.
#
Aku adalah candumu…
Nikotinmu, ganjamu, heroinmu…
Tapi
tahukah kau apa yang paling kuinginkan?
#
"Sakura… Aku akan pergi selama beberapa waktu, kau ikut tidak?" Mata carmine yang polos itu menatap mata emerald, meminta jawaban. Lalu sang master menghela nafas sambil meregangkan setiap sendi-sendi yang ada pada tubuhnya. Tubuh kugutsunya terasa kaku, mungkin kelelahan.
"Aku lupa kalau kini kau tidak bisa bicara…" Sang master tersenyum lagi, lalu meraih jubahnya yang tadi dilemparnya ke sembarang arah.
"Tapi paling tidak kau menjadi kugutsu yang paling kusayangi, kau senang kan?" Sang master tertawa lagi sambil melangkah menuju lemari besar di sebelah tubuh Sakura.
Krek. Sang master memutarkan kunci pada pintu lemari itu dan membukanya lebar-lebar seraya merentangkan kedua tangannya.
"Aaaa…" Lemari itu mengeluarkan suara aneh, seperti jeritan manusia yang telah lama berada dalam kegelapan tanpa diberi kebebasan sejengkal pun. Terlihat beberapa bayang-bayang putih membumbung tinggi dan menembus langit-langit ruangan. Sang master menunduk, menatap kugutsu dalam lemari yang sudah berbulan-bulan ditinggalkannya.
"Kalian sudah tak dibutuhkan lagi…" Lalu ia mengalihkan pandangan menuju Sakura, mantan manusia yang pernah ingin membunuhnya itu. Carmine bertemu emerald, untuk yang kesekian kalinya. Lalu ia tertawa puas.
'Tertawalah selagi kau bisa, Sasori…' Mata emerald itu berkilat lagi, memancarkan kebencian yang tak berujung.
#
Keinginanku… hanya dua.
Aku ingin terus hidup, lalu…
membunuhmu.
#
To Be Continued…
Hadu…
Bukannya ngapdet fic, malah bikin baru, tragedy pula! +_+
Gaje? Ancur? Pada gag ngerti? Saya juga gag! *ditimpukin tomat*
Tararenkyu buat…
-Yang mampir, baca n review
-Yang review doang
-Yang baca doang
-Yang mampir doang
Gaara: lengkap amit dah… =_='
Author: Wii, Gaara-chan! xD *lompat kegirangan*
Kritik, saran, ataupun flame? Boleh, asal berbobot… *sok senior*
REVIEW ya…! CX
