Kamu punya teman sekamar?
Itu tuh orang yang gak punya hubungan keluarga denganmu dan tinggal bersamamu..
Kalo bicara tentang sekamar aku juga punya satu.
Mungkin agak aneh karena dia laki-laki.
Tapi-
-dia itu tinggi, tampan, indah, berkarisma, mempesona, atletis dan lain-lain..
Sayangnya-
.
.
.
.
.
.
.
.
-dia homo.
.
.
My Roomate is Gay
By: AeriaCatZ
Naruto © Kishimoto Masashi
Rate M untuk konten dan bahasa dewasa!
Warnings! OOC Humor garing, sedikit yaoi, abal dan maksa (semoga nggak).
.
.
My Roomate is Gay
Suara langkah kaki berat terdengar bergema di koridor-koridor apartemen. Langkah kaki yang berasal dari seorang wanita pegawai kantor yang baru saja pulang kerja. Wanita bersurai merah muda bagaikan bunga Sakura itu menghela nafas.
"Hari ini pekerjaannya banyak sekali." Gumamnya.
Dia mengalihkan pandangannya ke arah jendela di sisi kanan. Terlihat langit sangat cerah dan lebih gelap daripada biasanya ketika ia pulang kerja. Membuktikan bahwa dia pulang lebih lama dari sebelumnya. Sinar rembulan yang menghiasi langit bersinar terang dan menembus kaca jendela di apartemen itu dan menyinari wajah dengan iris Emerald itu.
Wanita bermarga Haruno itu kembali melanjutkan langkah kakinya dan menuju kamarnya. Setelah beberapa langkah, ia terhenti di depan pintu kamar yang tertempel nomor 3421.
Dia ambil kunci kamarnya yang berada di tas, terlihat sebuah kunci biasa dengan kepala hitam dan tertempel kertas yang terlukis nomor '3421'. Lalu, ia masukkan kunci itu ke lubang kunci yang berada di gagang pintu berbentuk bulat. Dan diputarnya.
Ceklek.. Ceklek..
Krieettt..
Wanita itu membuka pelan pintu kamarnya. Terlihat, serambi yang gelap karena tidak disinari lampu dan sepi.
'Kakashi-kun belum pulang, ya?'Gumamnya sambil mencopoti sepatu boots coklat yang dikenakannya sejak pagi dan menaruhnya di rak sepatu yang berada di kanannya.
Dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan berniat mengganti baju, sampai di depan pintu kamar, diapun membuka pintu dan-
"Ahh.. Yo! Sakura! Kau baru pulang? Kukira kau menginap di kantormu."
mendapati dua orang lelaki yang saling bercengkrama di atas kasur double bed itu, dan salah satu dari mereka lebih tepatnya pria dengan rambut jabrik perak itu melambaikan tanganya gadis bernama Haruno Sakura itu dengan wajah dan perasaan tanpa dosa. Sedangkan wanita yang dipanggil Sakura itu hanya menganga-nganga mendapati pemandangan mengerikan itu.
"Kashi.. Siapa wanita itu?" Tanya lelaki yang satunya lagi sambil menatap tajam Sakura, membuat orang ditatap sedikit merinding.
"Ohh.. Jangan pedulikan dia sayang.. Dia hanya teman sekamarku. Bagiku yang paling adalah kamu sayangku." Pria dengan marga Hatake itu membujuk pasangannya dengan gombalan basi yang sering dipakai oleh cowok-cowok payah yang sama sekali tidak romantis.
"Ahh.. Kashi-kun bisa aja~" Balasnya, sambil memperdalam pelukan mereka. Sementara mereka berdua tidak sadar bahwa ada yang menatap mereka dengan wajah menghijau.
"Tentu- karena kamu segalanya bagiku.."
"Kashii~"
"Yamato~"
"HEII! KAKASHI! SUDAH KUBILANG JUTAAN KALI, JANGAN LAKUKAN ITU DI DEPANKU!" Bentak Sakura sambil menunjuk pasangan 'tidak normal' yang saling berpelukan.
"Oh.. Ayolah Sakura, kau sudah sering melihat ini. Aku tahu kau sedikit terkena homophobia tapi ini kan sudah biasa. Dan ditambah lagi kau baru bilang 30 ka- ah.. Sekarang yang ke-31 kali." Kakashi menaikkan alisnya.
"Biasa kau bilang?! Dengar ya Kakashi-kun, teman sekamar sekaligus temanku dari kecil yang kusayangi dan kucintai, aku bukannya fujoshi yang kenikmatan melihat ini! Kalian berdua memuakkan."
"Heii Sakura! Kau mau kemana?" Tanya Kakashi saat melihat Sakura mulai menjauh dari kamar dengan langkah kaki sebal.
"TENTU SAJA KE RUANG TAMU BRENGSEK! KARENA KALIAN BERDUA AKU TIDAK BISA TIDUR DI KASUR LAGI!" Bentak Sakura dari koridor.
.
.
"Nghhh…" Sakura membuka matanya perlahan, ia melihat langit-langit ruangan berwarna putih yang ditengahnya terdapat sebuah lampu yang menyinari ruangan itu. Sakura segera merubah posisinya menjadi duduk di sofa merah yang ia tempati. Ia menyingkap selimut merah jambu yang menutupi tubuhnya, padahal seingatnya dia tidak memakainya sebelum tidur.
Sakura masih menunjukkan wajah ngantuk dengan mata sayu. Dia menyambar handphone yang berada di meja kopi di seberang sofa yang ia duduki.
06 : 40
Adalah angka yang menunjukkan waktu saat ini. Sedangkan Sakura masuk kerja jam 7 tepat.
.
.
.
"GYAAAAA! AKU TERLAMBAT!" Pekik Sakura, dengan kecepatan yang hampir setara dengan The Flash, Sakura pergi ke kamarnya dan langsung membongkar laci berwarna pink dan mengambil handuk miliknya dengan warna yang sama dengan rambutnya.
Dengan kecepatan yang sama, Sakura pergi ke kamar mandi yang hanya satu disana. Dia memutar kenop pintu kamar mandi namun tidak terbuka karena ada yang menguncinya dari dalam.
"Kakashi-kun, kau di dalam?"
"Ngh.. Eh.. Iyaaa.." Jawab Kakashi dengan suara aneh dari dalam kamar mandi. Sakura menghela nafas.
"Cepat sedikit! Aku hampir telat masuk kantor." Sakura melipat tangannya di bawah dada dan menyenderkan tubuhnya di kamar mandi mandi.
"Shh.. Nhhh.." Sakura mendengar desahan. Samar tapi jelas. Suara yang berasal dari kamar mandi itu membuat Sakura makin penasaran dan menempelkan telinganya di pintu kamar mandi.
"Ah... Mehh.."
"Te-terus~"
"Kashiii~"
"KAKASHI! SUDAH KUBILANG JANGAN BERCINTA DI KAMAR MANDI! CEPAT KELUAR! AKU MAU MANDI! AKU SUDAH TELAT MASUK KANTOR!" Sakura menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan kencang. Namun sepertinya dua orang pria yang didalam tidak menghiraukannya.
"KAKASHIII!"
BRAK..
Pintu kamar mandi yang sebelumnya terkunci sempurna sekarang sudah terlepas dan terjatuh ke dalam pintu kamar mandi. Menampilkan dua orang pria yang sedang uhuk- bercinta- uhuk.
Sakura shock melihatnya. Jantungnya berdetak kencang, nafasnya tidak beraturan, rasa marah dan sangat malu bercampur jadi satu. Matanya membulat, mulutnya menganga, wajahnya memerah.
"TIDAAKKK! MAMA MAAFKAN SAKU! MATAKU YANG INDAH INI SUDAH TIDAK SUCI LAGI!" Sakura pergi meninggalkan kamar mandi sambil berlari dan menutupi matanya.
"KAKASHI! POKOKNYA KAU HARUS MEMBETULKAN PINTU KAMAR MANDI ITU!"
.
.
.
Di sebuah kamar apartemen yang tenang, hiduplah seorang lelaki rambut pirang jabrik dan mata sapphire. Dia sedang menikmati acara TV sambil memakan kue. Tak lama kemudian ia mendengar suara bel pintu rumahnya. Dengan malas ia harus meninggalkan acara TVnya. Ia membuka pintu apartemennya dan melihat seorang wanita yang terisak dengan membawa handuk, sikat gigi, pakaian dalam dan baju.
"A-ahh.. Sakura-chan, ada apa?"
"Naruto-kun. Boleh aku numpang mandi di sini?"
"Eh?"
TAMAT ATAU MUNGKIN BERSAMBUNG
Aduhh... Padahal lagi bulan puasa tapi malah nerbitin fic beginian.
Hai! Hehe.. Fic Kakasaku CatZ muncul lagi :D. Fic ini terinspirasi dari sebuah meme comic.
Kenapa Tamat atau bersambung? Karena fic ini direncanakan satu chapter.
Kira-kira bakal ada sekuel?Kalo sekuel mungkin tidak ada, tapi chapter berikutnya.
Bakal lanjut gak nih? Bakal asalnya fic ini didapatkan respon yang bagus.
Tujuan fic ini apa? Untuk meramaikan Archive Kakasaku.
Kok pendek? Karena ini cuma fic dailylife :D
Jadi bagaimana menurut kalian? Enakan fic ini dilanjutkan atau tidak? Yah.. Itu tergantung kalian.
Oke, CatZ minta maaf bila fic ini gaje, mainstream dan garing. Segala kritik dan saran ane terima dengan suka hati.
Akhir kata sampai jumpa :D
MIND TO REVIEWS? PLEASEEE :D
