Disclaimer oleh Masashi Kishimoto

Hyuuga Hinata X Uzumaki Naruto

#

#

#

#

#

Devilish Lips

#

#

#

#

-Happy Reading-

Seorang gadis menatap dirinya dikaca, ia tersenyum puas melihat wajahnya yang sedikit ia poles. Butuh waktu berjam-jam bagi gadis itu memoles wajahnya agar dia terlihat dewasa di hadapan pria yang akan dikenalkan dengannya. Sekarang dengan mengenakan pakaian dalam ia bergerak menatap sesuatu, ia terlihat nampak bingung. Pandangan gadis bersurai indigo itu melekat pada beberapa dress dan gaun yang sengaja diletakkan diatas ranjangnya. Tangannya menopang dagu dan sesekali matanya melirik jam yang berada dimeja belajarnya. Sial! pekiknya panik lalu mengambil dress tali spaghetti yang sedikit tebal beberapa centimeter dengan hiasan renda pada tali itu, dress yang ehm cukup seksi itu memiliki potongan leher yang sangat rendah mungkin beberapa pria akan meneguk ludahnya ketika melihat gadis bermata amesthy itu mengenakan. Secara gadis itu memiliki ukuran cup D, mungkin ia akan menjadi santapan lelaki hidung belang.

"Tidak!" teriaknya ketika ia mengenakannya dress itu dihadapan kaca yang setinggi lebih dari tinggi gadis berusia 17 tahun itu. Baju itu sangat seksi sekali dan hamper memperlihatkan lekukan tubuh gadis bertubuh mungil itu. "Apa yang harus kulakukan." kesalnya melepas kembali dress itu. Ayolah, waktumu tak banyak!

Lantunan khas dari docomo berwana ungu pucat dengan chasing case bermotif bunga lavender membuat sang empunya bertambah panic, ia segera berlari dari depan kaca menuju meja belajarnya dan-

BRUK!

"Itta!" ia mengelus dahinya yang tersantuk lantai kamarnya, sakitnya membuat lupa kalau docomo miliknya itu sudah tak berbunyi lagi. Baru beberapa detik setelah lantunan khas docomo berbunyi suara itu kembali menyeruak dari ponsel pintarnya. "Ah.." ia langsung meraih docomo ungunya dan melihat tulisan dilayar. "Kami-sama!" paniknya setelah melihat si penelpon yang sesuai dengan dugaannya

KLIK

[Mo-shi mo-] gugupnya dengan suara lembut.

[Kau berada dimana HINATA!] gadis yang dipanggil Hinata itu menjauhkan ponselnya karena suara yang mengelegar dari docomonya.

[A-a-ak-aku…]

[Cepat kesini atau aku akan menelpon Neji nii untuk memulangkanmu kembali ke Sunagakure.] ancaman itu membuat gadis mungil itu sedikit takut dan segera bangkit meraih tas kecil lalu beranjak dari kamar kesayangannya.

[Tunggu aku segera kesana]

KLIK

"Tenten-nee itekimasu." pamit Hinata pada calon kakak iparnya yang sedang menonton tv.

#

#

#

#

#

Hyuuga Hinata, gadis berusia 17 tahun itu seorang siswa dari sekolah khusus putri di kota Konohagakure, berkat kepercayaan penuh sang kakak ia bisa tinggal jauh dari rumah utama keluarga Hyuuga yang berada di Sunagakure. Terlihat dua gadis yang tengah menunggu kedatangan Hinata,

"Hinata chan." panggil kedua orang itu yang tersenyum tapi begitu Hinata mendekati kedua wajah yang tadinya senyum menampakkan kemurkaan karena keterlambatan Hinata.

"Ah… Go-go-gomenasai Ino chan Sakura chan." Hinata mebungkukkan badannya berulang kali untuk meminta maaf.

Ino dan Sakura kemudian menghela nafas melihat tingkah Hinata, gadis ini tampaknya terlalu polos. Mereka bertiga akhir pergi menuju tempat yang dimaksud oleh kedua sahabat Hinata. Ino dan Sakura berniat untuk mengenalkan sahabat kekasih mereka pada Hinata, keduanya sangat kasihan melihat sahabat mungilnya itu belum memiliki pasangan.

"Kau lama sekali Saki." ujar pria berambut Raven sedikit ngambek pada sang kekasihnya,

Sakura langsung menghampiri Sasuke yang duduk dimeja resorant, "Gomene Sasuke-kun, tadi sedikit ada masalah." terang Sakura dengan nada manja.

"Ino chan." sapa seseorang berkulit pucat menghampir gadis pirang secantik barbie itu.

#

#

#

#

Mereka berdua adalah kekasih Sakura dan Ino. Uchiha Sasuke, mahasiswa tingkat 3 yang sudah sejak lama berkencan dengan Sakura yang ku dengar mereka adalah sahabat dari kecil. Ah, betap beruntungnya Sakura bisa berpacaran dengan teman masa kecilnya. Lalu yang sedang memeluk Ino itu adalah kekasih Ino, Uchiha Sai, dia adalah sepupu Sasuke dia satu angkatan dengan kami hanya saja dia beda sekolah dengan kami.

"Baiklah, bagaimana kita bisa pergi sekarang?" tanya kekasih Ino, Sai.

"Come." ujar Ino memimpin didepan bersama Sai.

#

#

#

#

#

"Gomen aku terlambat." ucap Sasuke saat memasuki large room karoke.

Didalam ruangan ini sudah ada beberapa laki-laki yang duduk sembari bernyanyi dan bahkan memesan minum. Hinata dengan malu-malu duduk dihadapan Sakura, ia sedikit menggerutu karena tak bisa duduk disamping kedua sahabatnya.

"Kamu sangat cantik sekali?" puji seseorang laki-laki yang duduk disamping Hinata.

"Eh." rona merah langsung muncul dipipi gembil gadis Hyuuga itu.

Ini pertama kalinya seseorang memujiku cantik, Hinata terlihat malu, sedangkan Sakura dan Ino bisa melihat rona merah di pipi Hinata. Keduanya langsung mengacungkan jempol menandakan misi mereka berhasil untuk membuat Hinata mendapatkan pacar.

"Ahahaha Hinata cute." beberapa laki-laki juga memuji Hinata.

Rona merah diwajahnya semakin menebal, "Mou, Kiba-kun kau membuat Hinata-chan menjadi malu." seru Sakura.

"Ya apa kau tak lihat wajahnya memerah." tambah Sai.

Hinata hanya bisa tertunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah lebih dari sebelumnya. "Tapi kau terlihat masih seperti anak kecil."

JLEB!

Hinata dengan kaku mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki yang bernama Kiba itu mengatakan dirinya terlihat seperti anak kecil. Dirinya tahu kalau tinggi tubuhnya tak seperti Ino dan Sakura, tapi tahu kah kalian Hinata butuh waktu berjam-jam agar dia terlihat dewasa.

Hinata diam dan tanpa suara ia langsung meneguk habis minuman yang ada dihadapannya, Minuman yang berada digelas besar itu langsung habis sekali teguk. Ah, kalian nampaknya sudah membuat Hinata marah.

"Ini tak seperti yang biasanya aku pesan" gumamnya sambil menatap gelas yang sudah kosong.

"Ah, Hinata itu minuman Kiba." ujar Ino menyadarkan Hinata kalau dia belum memesan minuman apapun.

"Tidak, disana aku mencampurkan alkohol di tea oolongku." seru Kiba yang panic melihat minumannya habis oleh Hinata.

Alkohol! "Sekarang…. sekarang aku merasa sedikit aneh.

"Hinata." Sakura langsung menyodorkan air mineral pada Hinata. Ia meraih gelas itu dan meneguknya perlahan.

"Ah… sepertinya aku harus ke toilet." ujarnya tersenyum kikuk.

"Aku akan menemanimu." ujar Ino yang hendak bangkit.

"Tidak Ino-chan, aku bisa sendiri." tolak Hinata.

Hinata keluar dan tubuhnya sedikit sempoyongan, "Apa yang akan aku…" ia memegang kepalanya yang sedikit pusing. Sepertinya ia harus segera ke toilet sebelum bertambah buruk. Hinata melepaskan tangan mungilnya dari dinding yang sempat ia jadikan tumpuan untuk berjalan, begitu tangan itu tak lagi menopang pada dinding seketika tubuh Hinata seperti hendak jatuh-

Seseorang langsung menangkap tubuh mungil Hinata, ia langsung memegang lengan kekar penolongnya, "Kau baik- baik saja?" tanyanya dengan suara yang membuat Hinata sedikit kaget.

Ia melepaskan tangannya dari lengan kekar itu "Aku baik-baik saja. Ari-" ucapan itu terhenti ketika mata amethyst Hinata memandang wajah sang penolong yang berjenis kelamin laki-laki itu. Wow! Dia tampan sekali. Apakah dia mahasiswa?

"Hm?" pria itu terlihat bingung dengan Hinata yang memandanganya.

"Ugh." Hinata kembali hamper terjatuh tapi untungnya laki-laki itu segera menahan tubuh Hinata agar tak terjatuh. "Ada apa? Kau kelihatannya sakit." rupanya ia menebak kondisi Hinata sekarang.

"Uhm, Ti-tidak, Arigatou." ucap Hinata yang masih bisa membungkuk pelan.

"Kau gadis kecil yang cantik, apa kau seorang pelajar?"

Hinata kaget dengan pertanyaan pria itu, Semua orang mengatakan aku seperti anak kecil. "Aah- Biar kutebak, kau masih duduk dibangku sekolah dasar'kan?" tanyanya. "Ini bukan waktu untukmu gadis kecil, kau akan terlihat sangat buruk dengan berdandan ala wanita dewasa dan keluar di jam malam seperti ini."

"Berhenti mengatakan seperti itu padaku." kesal Hinata menendang kaki pria itu kemudian ia langsung berlalu meninggalkan pria itu. Hinata tak menghiraukan pria yang memanggilnya itu, ia langsung pergi ke lagre room karoke untuk mengambil tasnya dan berlalu. Bahkan panggilan Sakura dan Ino pun tak ia perdulikan.

Aku benci ini, semua mengatakan aku masih kecil belum boleh pacaran, jatuh cinta, keluar malam atau bahkan berpakai seperti model di majalah. Aku sudah dewasa bahkan aku sudah mengerti yang baik dan tidak untukku.

#

#

#

#

#

#

#

T.B.C

#

#

#

Hallo Minna-san, aku kembali dengan cerita baru semoga kalian suka yaa... :)

Cerita ini sebenarnya terinspirasi dari komik dengan judul Akuma na Kuchibiru karya dari Hikaru Miura. Karena suka, aku buat versi NaruHina. Semoga suka ya, karena masih newbie jadi mohon kemakluman buat readers yang mungkin akan kebanyakan typo atau tidak jelas, Saya juga minta maaf untuk Fic Dokter, Do You Like LOLITA? itu ada typonya sekali lagi saya minta maaf. sedikit curhat juga ni, saya merasa sedikit semangat buat nulis fic NaruHina ini karena dorongan dari yang sudah Fav dan Follow fic itu. Rasanya bahagia banget. Terima kasih untuk itu, Haha, Mohon reviewnya biar semangat lanjutin hehehe...