Choose

Author Mae

.

Starring

You,

'BTS' Jungkook, 'iKon' Junhoe,

'GOT7' BamBam, 'BTS' V,

And more~

.

Genre

School-life, romance-comedy,fluff(?)

.

Length

Chapter

.

Rating

T

.

Summary

Apa yang akan kamu lakukan jika kedua sahabatmu menyukaimu?

A/N

.

Halllllooooowwwww /bungkuk 90o derajat

Chapternya mau aku bikin panjaaaaaaaaaaaaaaaang banget *ga janji loh*

Perpaduan 97, 96 dan 95 liners wkwkwkw :v

Btw, karakternya adalah K.A.M.U yeaayyyy

KUJADIKAN CASTNYA JUNE ADALAH KARENA UNTUK BIKIN BAPER TEMEN AKU YANG SUKA SAMA JUNE

Btw, ntar juga ada cast buatan author yakkkkk sebagai teman cewe kamuuu U.U

Ntar juga adaaaaaaa..

Gajadi ah spoiler :'v

Kalo dikasih tau duluan gakan rame donggggggg /aegyo/ *dibuang *

Btw, btw, kalau ada "(Y/n)" , itu artinya masukkan nama kalian okay! Kalo "(y/l/n)" itu berarti masukkan nama panjang kalian okaayy U.U

Genre dan rating yang dituliskan diatas bisa saja menipu loh.

Happy reading the first chapter!

/ngilang/

[Chapter 1]

YOUR POV

Aku berjalan dengan langkah ringan menuju sekolah baruku. Aku sudah kelas 1 SMA sekarang, rasanya tidak kupercaya. Masalahnya sekolah baruku ini sekolah tujuanku semenjak aku berada di bangku SMP. Kerja kerasku mati – matian belajar akhirnya membuahkan hasil.

Aku mencari – cari kelasku, kelas 10 – 3. Tapi hey, aku tidak dapat menemukannya. Aku tersesat. Apa harus kesialan menimpaku di hari pertama? Aih, ini menyebalkan. Sudahlah, sekarang aku harus pergi mencari kelasku.

Tapi aku harus pergi kemana?

Terlalu banyak lorong di sekolah ini.

Aku ingin bertanya kepada orang – orang, tapi tak ada siapapun di sekitarku untuk bisa aku tanya. Ya, jujur, mungkin aku terlalu pagi datang kesini.

Aku mengambil kanan ketika lorong yang kutelusuri ini bercabang menjadi dua.

Akhirnya aku menemukan seseorang tak jauh didepanku. Ia seorang laki – laki. Rambutnya berwarna hitam. Tampaknya dia juga tersesat, karena aku melihat dia sedang celingak – celinguk di sana.

"Permisi.." aku mencoba untuk bertanya padanya.

Dia menoleh padaku. Dia langsung memasang wajah lega setelah melihatku. Mungkin lega karena akhirnya ada seseorang juga disana.

"Kau tahu.."

"Kau tahu kelas 10 – 3 di mana?" dia bertanya padaku. Pertanyaan yang memang ingin kutanyakan.

"kamu kelas 10 – 3?"

"kamu juga?"

Aku mengangguk padanya. Dia lalu mengajakku untuk mencari kelas bersama – sama.

"Sekolah ini terlalu besar."

Aku tertawa pelan mendengar keluhannya. Ya, aku setuju dengan keluhannya itu. Namun caranya mengucapkan itu sangatlah lucu, menurutku.

"Kau benar, hmmm.."

"Jungkook. Jeon Jungkook. Aku baru sadar kita belum saling mengenalkan diri."

"Ah, namaku (y/n)"

"Nama yang bagus."

Hingga akhirnya kami berdua bertemu dengan seorang murid juga. Kupikir, mungkin dia dapat membantu kami berdua. Dengan Jungkook berada di sampingku, aku pun bertanya pada orang itu.

"Per-permisi.. "

Laki – laki itu membalikkan badannya, menghadap kami. Dia memasang wajah bingungnya ketika melihat kami berdua.

"Kamu anak baru, ya?"

"i-iya, sunbaenim"

Laki laki itu tersenyum padaku, senyum yang menunjukkan giginya. Ia mengulurkan tangannya. Yang dimana aku sempat bingung dengan apa maksudnya.

"Aku Kim Taehyung, kelas 3"

Oh, perkenalan. Kukira apa. Aku menjabat tangannya.

"A-aku (y/n)(y/l/n), kelas 1"

Jungkook lalu menjabat tangannya pula sembari memperkenalkan dirinya.

"Mencari kelas, ya?"

Aku mengangguk. Sunbae itu juga mengangguk 'oh'. Jungkook lalu bertanya dimana kelas 10 – 3, yang lalu ia jawab dengan menunjukkan ke arah mana.

Dan, kami pun sampai. Ah, pegalnya kakiku. Kelasku berada di lantai 3, lantai paling atas.

Aku mengambil bangku di dekat jendela sebagai bangku tetapku. Bangku itu tidak terlalu depan atau belakang, tempat yang sempurna untukku.

"Hai! Boleh aku duduk bersamamu untuk satu semester ke depan?"

Aku menoleh ke sumber suara. Dia perempuan, dengan rambut panjangnya yang berwarna coklat. Dia cantik, terlebih sekarang ia sedang tersenyum.

"Tentu saja boleh!"

Dia menyimpan tasnya, lalu duduk di sebelahku. Dia mengulurkan tangannya.

"Song Joo Ah. Panggil aku Joo Ah"

Aku menjabat tangannya.

"(y/n)(yl/n). Panggil saja (y/n)"

Kami berdua mengobrol tentang banyak hal. Joo Ah adalah teman perempuan pertamaku.

Kucoba melihat sekeliling. Kulihat Jungkook sedang asyik mengobrol bersama dua orang lelaki. Jungkook sedang tersenyum ketika aku melihatnya secara diam - diam, memperlihatkan gigi kelincinya. Jungkook sepertinya menyadari aku yang menatapnya, karena dia segera menatap balik.

Dua lelaki yang sedang mengobrol juga ikut melihatku. Laki – laki pertama, yang saat itu sedang duduk di meja, dia menatapku sebentar lalu kembali mengobrol. Sementara yang kedua, yang duduk tenang di bangku, menatapku cukup lama, hingga Jungkook mengajaknya mengobrol kembali.

"Bam bam sangat berisik, ya, kan?" Joo Ah tiba – tiba melemparkan pertanyaan padaku. Tentu saja aku bingung. Bam Bam yang mana aku saja tidak tahu.

"Itu, anak itu, yang duduk di meja" Joo Ah menambahkan. Oh, laki laki itu bernama Bam Bam. "Anak itu satu sekolah lagi denganku, ah, tepatnya satu kelas lagi" lanjut Joo Ah. Aku menoleh pada Joo Ah, memasang wajah 'kok bisa?' pada Joo Ah, yang oleh Joo Ah hanya dibalas dengan mengangkat bahunya.

Tiga orang laki laki itu menghampiri kami berdua. Bam Bam tersenyum jahil saat melihat Joo Ah. Jungkook tersenyum padaku, begitupun aku padanya. Sementara laki laki yang satu lagi, hanya diam menatap kami berdua bergantian secara singkat.

Kami saling memperkenalkan diri masing – masing secara bergantian. Ah, laki – laki itu bernama Junhoe, nama yang sepertinya tidak asing, hm?

"Kurasa kita berlima bisa berteman dengan baik" Joo Ah berpendapat. Aku dan Jungkook hanya mengangguk. Bam Bam tertawa pelan pertanda setuju. Dan Junhoe hanya tersenyum tipis.

"Mau istirahat bareng nanti?" Jungkook bertanya pada kami semua. Tak butuh 2 detik, semuanya sudah setuju dengan ide Jungkook.

Bel sekolah pun berdering. Pelajaran dimulai.

Bel Istirahat berbunyi. Akhirnya perutku yang kosong ini dapat diisi. Kami berlima segera pergi ke kantin, yang berada di lantai dua. Dalam perjalanan ke kantin, kami mengobrol dengan akrab. Kuharap kami dapat bersahabat dengan baik.

Aku memilih makananku. Menu hari ini masakan yang aku suka, untungnya. Dalam makanan, aku seorang pemilih makanan, hingga sulit sekali untukku makan di sekolah. Tapi tidak sepertinya untuk hari pertama.

Kami berlima satu meja. Dengan Joo Ah duduk di antara aku dan Bam Bam. Sementara di depan kami bertiga ada Jungkook dan Junhoe yang duduk bersebelahan. Kami menikmati makanan masing – masing sembari mengobrol.

Selesai makan, aku beranjak dari tempatku untuk sekedar mencuci tangan. Joo Ah ikut bersamaku, meninggalkan ketiga laki laki itu yang masih asyik mengobrol seputar video game.

"(y/n)-ssi"

Aku menoleh. Yang memanggilku adalah Taehyung sunbae, yang sedang duduk bersama teman – temannya, kurasa. Taehyung sunbae lalu menghampiriku, dengan teman – temannya yang tetap duduk di mejanya. Sementara Joo Ah menatapku bingung, dia menyikutku pelan, pertanda aku harus menjelaskan ini nanti.

"Ah, sunbae"

"Teman – temanku, perkenalkan ini adalah (y/n)"

Taehyung sunbae memperkenalkanku pada teman – temannya. Oh, Tuhan, ada apa ini. Aku membungkukkan badanku sembari tersenyum. Teman temannya hanya menganggukkan kepalanya.

"(y/n), perkenalkan teman temanku, yang ini, Jimin," Taehyung menunjuk salah satu temannya yang di cat jingga, dia tersenyum padaku.

"Yang ini, Joshua" kali ini dia menunjuk temannya yang disamping Jimin. Laki laki itu tersenyum dengan manis. Kulihat Joo Ah sedikit memerah karena Joshua sunbae juga tersenyum padanya.

"Dan yang ini, Hyuk" dia menunjuk temannya yang duduk paling ujung. Rambutnya blonde. Dia mengangguk dan tentunya tersenyum padaku.

Taehyung bertanya padaku siapa yang ada disampingku. Aku lalu memperkenalkan Joo Ah pada semuanya. Joo Ah membungkukkan badannya. Joshua memuji Joo Ah yang cantik dengan senyumannya. Joo Ah tersenyum malu.

Kami berdua berpamitan setelah mengobrol sebentar. Kami segera mencuci tangan kami dan berkumpul kembali dengan BamBam, Jungkook dan Junhoe.

"Yah, kalian, kenapa lama sekali?" Bam Bam bertanya pada kami berdua. Joo Ah tidak menjawabnya, terlalu sibuk memegang kedua pipinya sembari tersenyum sendiri.

Bam Bam memperhatikan sikap Joo Ah. Ia lalu menatapku, meminta penjelasan. Begitu pula Jungkook dan Junhoe.

"Ah.. tadi, kami mengobrol dengan Taehyung sunbae dan teman temannya," aku membalas sesingkat – singkatnya. Jungkook hanya mengangguk begitu mendengar nama Taehyung. Bam Bam masih menatapku, menunggu penjelasan berikutnya. Kurang lebih sepertinya ia meminta penjelasan tentang 'apa yang membuat Joo Ah begini' padaku.

"Setelah Joo Ah memperkenalkan diri, Joshua sunbae memuji Joo Ah yang cantik saat tersenyum" kali ini Bam Bam langsung menatap Joo Ah yang masih memegang pipinya. Sementara Junhoe hanya geleng – geleng kepala. Aku tertawa pelan, begitupun Jungkook.

Istirahat selesai. Kami segera berlari ke kelas kami, yang berada di lantai 3. Aih, kakiku.

Karena ini hari pertama, kami semua pulang satu jam lebih awal. Aku menyimpan buku – buku tebalku di loker ditemani oleh Joo Ah dengan Bam Bam di belakangnya.

"sayang sekali ya, rumah kita tidak searah, (y/n)" terang Joo Ah. Aku hanya mengangguk pelan sembari merapikan bukuku di loker.

"Jadinya aku harus pulang berdua dengan si bodoh ini" lanjut Joo Ah sembari menatap sinis Bam Bam, yang dimana Bam Bam memasang wajah paling menyebalkan yang ia punya. Aku tertawa lalu menutup lokerku.

"Kamu pulang dengan siapa?" Bam Bam bertanya padaku. Aku terdiam sesaat.

"Jungkook." balasku singkat.

Bam Bam dan Joo Ah mengangguk – ngangguk. Aku terkekeh pelan melihat dua orang dihadapanku yang sangat kompak ini.

Aku lalu pamit pergi pada mereka. Jungkook menungguku di gerbang sekolah, karena itu aku berlari kecil selama perjalanan, karena pasti dia sudah menungguku sedari tadi.

"YAH! KAU!"

Langkahku terhenti. Ada 3 orang perempuan yang menghalangiku. Sepertinya, mereka kelas 2.

"Beraninya kau dekat dekat dengan oppa oppa kami!" seru perempuan di paling kiri.

Hei, apa? Mereka menghentikanku hanya untuk ini?

"Beraninya kau mengobrol dengan Taehyung Oppa!" timpal perempuan yang berada di paling kanan. Sementara yang lainnya hanya mengangguk, pertanda setuju.

Mereka menatapku tajam. Seperti ingin membunuhku. Sungguh, lututku jadi lemas seketika.

"Jika kamu dekat – dekat dengan mereka lagi, kamu akan—"

"Akan apa, Park Ah Rim?"

Aku menoleh ke belakangku. Laki laki itu menghampiri ketiga perempuan yang seketika diam itu. Mungkin sihir, ketiga perempuan itu seketika pergi dari hadapannya. Laki – laki itu berbalik. Ia menatapku dengan tatapan yang susah kuartikan.

CHAPTER 1, END