It Might Be You

Cast: Kim Kibum, Cho Kyuhyun, Shim Changmin, Choi Siwon, Choi Minho, Lee Jonghyun and others

Genre: Romace, Comedy

Rating: AU

Disclaimer: Semua cast bukanlah milik saya tetapi cerita ini murni milik saya

Summary: Kim Kibum seorang namja introvert yang terpaksa tinggal dengan Cho Kyuhyun yang dingin dan ketus. Kehidupannya yang datar berubah ketika para kingka mengelilinginya.

Pairing: KyuBum, ChangBum, SiBum

p. s Pairing lain menyusul seiring berjalannya cerita

©SnowBum KyuDevil proudly presents

Kibum memakai ransel hitamnya dan berjalan keluar dari kelasnya setelah pelajaran usai, beberapa siswa sudah keluar terlebih dahulu lewat pintu belakang. Hanya beberapa siswa seperti Kibum yang setia menanti sang guru keluar terlebih dahulu dan keluar melalu pintu depan.

Neul Paran High School, sebuah sekolah elit yang selama beberapa minggu ini menjadi tempat belajarnya sebenarnya adalah sekolah pilihan kedua orang tuanya. Mereka tinggal di Los Angeles sekarang, mengurus bisnis dan menitipkan sang putra tunggal dengan rekan bisnis mereka yang sebenarnya pun tak kalah sibuknya.

Kibum merebahkan tubuhnya di ranjang king size di sebuah kamar yang teramat luas dalam istana megah keluarga Cho. Ini adalah bulan keempat setelah ia menginjakkan kakinya di kediaman keluarga pemilik usaha konstruksi terbesar di Korea itu belum sekalipun ia makan bersama mereka. Pertama kali ia menginjakkan kaki Nyonya Cho menyambutnya dengan sebuah senyum ramah sembari berpamitan pergi untuk menghadiri acara di Jepang, sampai detik ini Nyonya Cho sepertinya masih sibuk dengan kegiatannya di Jepang. Bagaimana dengan Tuan Cho? Bukankah semua pengusaha di dunia ini sama saja, sama-sama penggila kerja, 4 bulan Kibum menempati rumah tersebut tak sekalipun ia melihat Tuan Cho kecuali lewat foto-foto keluarga yang terpajang nyaris di setiap sudut rumah.

Miris, ternyata kehidupan anak keluarga Cho tak jauh beda dengannya, lalu untuk apa dia dititipkan di sini? Untuk menemani Cho Kyuhyun kah? Pria itu juga sama sekali tak pernah makan bersamanya, ia selalu pergi ke sekolah lebihy pagi dari Kibum dan pulang lebih akhir dari Kibum, padahal mereka berada di rumah, sekolah bahkan kelas yang sama. Sepi, mungkin itu cocok menggambarkan kehidupannya, karena setaunya Kyuhyun punya banyak teman di sekolah, ada Changmin, Minho dan Jonghyun. Sementara Kibum yang lahir sebagai seorang introvert sama sekali tak memiliki teman, kecuali teman satu kelas itupun jika memang bisa disebut sebagai teman.

Tapi Kim Kibum bukanlah seseorang yang cengeng, lahir sebagai anak tunggal di keluarga yang sangat sibuk dan berada di negeri orang, Kibum terlanjur menjadi pribadi yang dingin, Kibum juga cukup mandiri dan tak terlalu banyak menuntut. Itu saja sudah cukup untuknya, setidaknya ia bukan seorang yang suka merepotkan orang lain. Ia menumpang tinggalpun karena dipaksa orang tuanya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan dipintu kamar membangunkan pemiliknya baru saja memejamkan mata selama beberapa menit, Kibum melangkahkan kakinya sambil menahan rasa kantuk, dilihatnya Kyuhyun dating dengan seragam basket, Kyuhyun sepertinya penyuka olahraga itu karena ia bersama ketiga temannya masuk ekskul basket yang membuatnya pulang lebih telat untuk melakukan latihan.

"Akhir minggu nanti ikutlah denganku ke pulau Jeju!" kata pria yang lebih tinggi beberapa centi dari Kibum itu.

"Untuk apa?" tanya Kibum singkat, bukan kebiasaannya berbicara banyak, meskipun sepertinya Kyuhyun juga tak terlalu suka bertele-tele tapi toh keduanya sangat jarang berbicara ataupun sekedar bertegur sapa, jadi sikap Kyuhyun kali ini benar-benar langka.

"Liburan, Changmin memintamu ikut!" jawab Kyuhyun seraya berlalu meninggalkan Kibum yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

"Changmin-ssi?" gumam Kibum, sepertinya ia juga tak dekat dengan Changmin, kenapa pria yang kelwat tinggi itu mau mengajaknya pergi liburan dengannya. Mengajak bertemankah? Entahlah, Kibum kembali membaringkan tubuhnya di kasur sepertinya tak ada niat untuk mandi atau sekedar mengganti bajunya terlebih dahulu, terlalu lelah barangkali.

.

.

.

Jumat siang di Neul Paran High School, terlihat sekumpulan pria tampan bertubuh jangkung tengah berlatih basket, Kangta sonsaengnim sang pelatih baru saja memerintahkan mereka untuk melakukan pemanasan,tampak Siwon sang kapten tim tengah menyeret pria manis berkacamata hitam menuju lapangan, kegiatan yang cukup menyita perhatian teman-temannya.

"Annyeong hyung!" sapa Siwon saat melihat Kangta menatapnya tajam, mencoba merayu Kangta sepertinya.

"Nuguseyo?" tanya Kangta seraya menatap pria manis yang tengah memaksa Siwon melepas cengkraman pada lengannya.

"KIBUUUUUUM!" Changmin berlari seraya melepas tangan Siwon dari tangan Kibum, membuat pria manis itu meringis, "Kau pasti mau menontonku berlatih!" katanya kepedean, terang saja hal tersebut membuat Kibum dan yang lainnya bersweat drop ria.

"Yaa!" Siwon memuukul kepala Changmin seenaknya, "Dia ke sini bersamaku, bagaimana bisa dia ingin menonton tiang listrik?" sembur Siwon yang disambut tawa teman-temannya, ya Chagmin memang yang tertinggi di antara tim basket, ia bahkan lebih tinggi dari Zhoumi –adik Kangta dan sepupu Siwon.

"Mianhae sonsaengnim, aku akan segera pulang," Kibum yang sepertinya menyadari Kangta mulai marah meilih pamit, langsung saja ia berbalik setelah menunduk hormat kepada Kangta.

"Jamkaman!" Siwon lagi-lagi mencengkram lengannya, "Hyung, aku izin ya, aku dan Kibum akan pergi ke mall!" kata Siwon sambil tersenyum memamerkan big dimples kebanggaannya.

"Mwo?" koor teman-teman Siwon.

"Aniya, aku akan pulang bukan ke mall!" bantah Kibum dengan tatapan kesal.

"Memangnya kalian mau apa?" tanya Changmin penasaran.

"Aku merusak laptop Kibum jadi aku akan menggantinya!" jawab Siwon santai lalu kembali menarik Kibum, Changmin langsung bergerak mengerjarnya tanpa mempedulikan panggilan Kangta.

"Michyeoso!" kesal Kangta.

"Apa maunya anak itu, kemarin gagal latihan karena dia, sekarang dia kabur, kapten yang seenaknya!" keluh Donghae yang duduk di lapangan sembari bertopang dagu dengan bola basketnya.

"Sungguh tidak bertanggung jawab!" sambung Eunhyuk.

"Aku saja yang jadi kaptennya ya?" kata Zhoumi dengan senyum sejuta voltnya, sayangnya tak ada satupun yang menggubrisnya, "Menyedihkan… aku benar-benar menyedihkan…" gumamnya dengan wajah memelas.

.

.

.

Changmin menarik Kibum berlari meninggalkan Siwon yang tengah mengejar keduanya, Kibum sudah benar-benar lelah menyamakan langkahnya dengan Changmin yang memiliki kaki kelewat panjang, terlebih lagi Kibum bukanlah seorang yang suka berlari, jadi wajar saja anak jenius ini selalu mendapatkan nilai yang pas-pasan untuk nilai olahraganya.

"Psstt!" Changmin menarik Kibum ke sebuah gang kecil sembari membekap mulutnya, "Nanti bisa ketahuan!" Kibum diam saja menahan napasnya yang sesak karena berlari dan dibekap tangan besar Changmin, "Eh maaf," Changmin melepaskan tangannya, tersenyum canggung saat melihat Kibum membungkuk dengan napas yang terputus-putus.

Changmin mengeluarkan ponselnya dan menekan tombol dial nomor 2, "Wae?" terdengar sapaan ketus di telingannya, sepertinya Changmin tahu dengan jelas bagaimana ekspresi Kyuhyun sekarang.

"Hehehe…" Changmin menggaruk kepalanya.

"Ck… mau apa?" tanya suara disebrang, lagi-lagi dengan nada ketus.

"Kita ke Jeju sekarang! Kau siapkan barang-barangmu dengan Kibum, nanti dia akan berangkat denganku, kamu akan langsung berangkat ke bandara, bye~" Changmin menutup telepon, tahu kebiasaan Kyuhyun saat disuruh-suruh, pria berjulukan Evil itu akan langsung mencaci-makinya.

"Antar aku pulang!" pinta Kibum, Kibum terlau lama di negeri orang jadi wajar saja jika ia tak hapal jalan-jalan di Seoul, ia hanya tahu jalan ke sekolah dan kediaman Cho, bahkan ia lupa jalan menuju bandara.

"Aniya, kita akan ke Jeju sekarang, Kyu-Line akan menyusul kita nanti, kajja!" Kibum berdecih, tangannya seakan mau putus karena ditarik oleh Siwon dan Changmin seharian ini.

"Yaa bisa kah kau tidak menarikku!" ujar Kibum kesal, mungkin ini pertama kalinya Changmin mendengar Kibum membentaknya, setelah tadi sempat membentak Siwon, rupanya Kibum cukup galak kalau sedang kesal.

"Ah maaf!" seru Changmin dengan senyum sok polosnya, ia lalu memanggil taksi dan meminta Kibum ikut dengannya.

"Apa kita akan ke bandara dengan seragam?" tanya Kibum seraya memperhatikan seragam sekolahnya.

"Kau benar, aku bahkan masih menggunakan seragam basket…" Changmin ikut-ikutan melihat seragamnya. "Aku sih sudah meminta pelayanku membawa barang-barangku ke bandara, nanti kita ganti pakaian di sana saja ya?" Changmin kembali menebar senyum sok polosnya membuat Kibum jengah. Sosok berkulit putih mulus layaknya yeoja itu mengalihkan pandangannya ke jalan-jalan Seoul, setidaknya itu lebih menarik dari pada memandangi wajah Shim Changmin yang sok polos.

.

.

.

Hanya butuh waktu satu jam untuk sampai di pulau Jeju dan 15 menit untuk sampai di resort milik keluarga Shim, keributan langsung terjadi ketika Changmin, Minho dan Jonghyun berebut kamar dan memaksa Kibum tidur dengan mereka jelas saja Kibum merasa risih dan memilih tidur sendiri, sayangnya resort sebesar itu hanya punya 4 kamar jadi dengan sangat terpaksa Kyuhyun menarik Kibum masuk kamarnya.

"Tanganku," lirih Kibum seraya menatap tangannya, dari mulai Siwon, Changmin, Minho, Jonghyun lalu Kyuhyun, kenapa semuar orang suka sekali menarik tangan kecilnya? Kibum mengerucutkan bibirnya membuat Kyuhyun yang tengah memperhatikannya tersenyum geli.

"Yaa! Mandi sana!" seru Kyuhyun, Kibum mengangguk lemah kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Sepeninggalan Kibum, Kyuhyun memainkan PSP miliknya, hobby yang sebenarnya cukup banyak menyita waktunya tapi Kyuhyun terlanjur mencintai game, entah karena apa.

"Kyu~ aku lupa membawa handuk!" pekik Kibum dari kamar mandi, sungguh Kyuhyun tak menyangka kalau bocah itu bisa sangat berisik. "Tolong ambilkan!" lagi-lagi Kibum berteriak, membuat Kyuhyun harus menelan kekalah pada level pertama game terbarunya, sungguh ini adalah rekor paling memalukan yang diterimanya.

Kyuhyun beralih mengambil handuk Kibum, tanpa sengaja melihat pakaian dalam Kibum yang berada di tumpukan teratas, sedikit memerah entah karena malu atau marah, "Pelayan bodoh, kenapa harus diletakkan di tumpukan paling atas!" gumamnya kesal.

Tok! Tok! Tok!

Kibum membuka pintunya sedikit lalu menjulurkan tangannya, Kyuhyun memberikannya, beberapa detik kemudian Kibum keluar denga hanya memakai handuk putih yang terlilit seatas pinggang dan dengkulnya. Sungguh Kyuhyun bisa membayangkan bagaimana reaksi ketiga temannya yang pervert jika melihat kulit putih bak satin milik Kibum, tidak seperti kulit Kyuhyun yang pucat kulit Kibum mempunyai rona sendiri terutama pada kedua pipi tembamnya, membuatnya terlihat seperti seorang gadis.

Kibum memiringkan kepalanya mendapati Kyuhyun melongo melihatnya, Kibum ini bukan hanya introvert tapi juga cukup polos jadi mana tahu dia kalau pria di depannya tengah berpikir yadong, Kibum melenggang santai melewati Kyuhyun sampai tiba-tiba ia tersandung tas sekolahnya sendiri.

"Aww!" pekik Kibum membuat Kyuhyun tersadar dan menoleh ke arahnya.

"Gwaenchana?" Kyuhyun menghampiri Kibum dan membantunya berdiri.

Kibum mengangguk kaku, hingga sedetik kemudian keduanya saling memekik bersamaan.

"YAA! PERVERT!"

TBC