Aldnoah Zero © Project A/Z, Olympus Knights, A-1 Pictures, Gen Urobuchi.

this fic © garekinclong

AU. InaSure.


.

.

.


"Katamu, aku yang paling indah di dunia ini?"

Slaine terbahak, memaksakan suaranya yang serak untuk tertawa lepas. Seakan-akan tawa adalah hal wajib kala bibirnya bersajak sendirian.

Mata menyipit sampai menitikkan air mata di sudut netra. Satu per satu menyusul, sampai membentuk terjunan tangis yang berakhir di dagu. Hingga kerongkongan kering menyiksa untuk bersuara, Slaine berhenti.

"Sebenarnya aku ingin mempersembahkan bunga yang indah pada kunjungan kali ini,"

Dua tangan melingkar pada batu nisan abu-abu. Semakin lama, semakin mengerat. Semakin memecahkan perasaan rindu.

Slaine bertutur meski air matanya mulai membasahi tekstur kasar batu nisan dengan nama 'Kaizuka Inaho' yang terukir pada permukaan.

"...tapi, tidak jadi. Aku hanya bisa mempersembahkan diriku. Karena katamu, aku yang paling indah di dunia ini, bukan?

Ina... ukh..."


.


Selama dua jam, aku menunggu. Mengabaikan kakiku yang mulai bergetar, lutut berteriak menutut untuk menekuk, punggung memohon segera berbaring. Aku menepis semua protes organ tubuh sampai batas waktu yang kunanti, datang.

Ada yang masih kutunggu. Dua buah cincin yang terkurung dalam kotak masih belum bisa terpasang di jari manis masing-masing.

Aku menguatkan hati, pun kakiku masih mampu berdiri. Tubuh tegap membusungkan diri. Pandanganku kuat, takkan berlari.

"APA!? MOBILNYA KECELAKAAN!?"

Teriakan dari baris para saksi sempat mengganggu konsentrasi. Aku menggeleng. Bukan, itu bukan dia. Dia pasti akan kemari.

Itu bukan...

"Slaine... Sepertinya kita harus menunda pernikahan ini. Inaho saat ini—"

...dia.


.

.

.

( parak )


a/n: thanks for reading!


[ sign, ffn user garekinclong ]