Dislaimer: Tite Kubo-sensei

Pairing: IchiRuki/ IchiRukiDarkIchi

Warning: My first fict, gaJe, dan pendek...XDD


~Not Me and Not Him~

...Still a Prologue...

by : Aoi no Tsuki


Rukia's POV

Pagi ini aku telah terbangun dari tidur lelapku. Sang surya mulai menampakkan cahaya terangnya dari balik jendela kamarku. Aku mendudukkan diriku di pinggir ranjang dan menatap kosong ke arah depan. Tak ada yang kupikirkan saat itu tanpa basa-basi lagi aku pun beranjak dari ranjangku menuju jendela kamar dan membukanya lebar-lebar. Tampaklah sinar cahaya itu di depan mataku. Itu membuatku bangun seutuhnya, pandangan yang tadinya kurang jelas kini terlihat jelas berkat cahaya matahari ini. Kicauan burung juga terdengar di pagi hari ini. Angin sejuk pun bisa kurasakan sekarang. Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan-lahan. "Segar!" Itulah yang kurasakan sekarang. Setelah selesai dengan kegiatan itu aku pun bersiap untuk berangkat sekolah.

05.35 am

Waktu menunjukkan pukul enam kurang dua puluh lima menit. Itu waktu yang cukup bagiku untuk bersiap-siap berangkat sekolah dari mandi, mengenakan seragam, dan sarapan. Setelah beberapa menit aku pun bersiap untuk pergi sarapan bersama nii-san yang sudah menungguku di ruang meja makan.

"Pagi, nii-chan." sapaku yang sedang menuruni anak tangga sambil mendekati Byakuya-nii. Kakak laki-lakiku yang sangat aku sayangi. Di rumah ini aku hanya tinggal berdua dengan kakak sedangkan ayah dan ibu, mereka sudah meninggal dunia ketika aku masih kecil.

"Cepat makan sarapanmu!" ucapnya dengan tatapan tenang dan nada yang begitu lembut padaku. Yah... Itulah kakakku, terlihat dingin tapi hatinya sangatlah baik.

"Nii-chan, nanti aku pulang agak telat jadi tak usah dijemput ya!" Byakuya-nii hanya memandang ke arahku lalu melanjutkan kegiatan sarapannya. Mungkin itu jawaban dari 'ya' yang diberikan olehnya.

***

BRAKK...

Dengan menaiki sebuah mobil hitam yang cukup lumayan mewah untukku. Aku pun berangkat sekolah dengan kakak sebagai pengemudi. Padahal jarak sekolah dengan rumah tak begitu jauh tapi kakak tetap ingin mengantarku karena keselamatankulah yang terpenting. Aku tahu kakak melakukan itu karena dia sayang padaku. Setelah lima menit berlalu gedung sekolah Karakura pun terlihat oleh kedua mataku. Tak berubah, tetap kokoh dan indah seperti biasanya.

"Aku berangkat, nii-chan. Terima kasih telah mengantarku sampai sekolah."

Dengan segera kubuka pintu mobil ini dan menutupnya kembali.

"Rukia!" panggil kakakku dari jendela mobil yang ia buka. Aku menunggunya berbicara. "Hati-hati!" serunya sambil menutup kaca mobil itu.

"Ya, nii-chan juga." Aku tersenyum. Mobil hitam itu pun melaju dengan cepat dan semakin menjauh dari pandanganku. "Hwaah... Sekolah lagi, sekolah lagi. Bosan!" ucapku malas sambil memasuki halaman sekolah Karakura yang begitu luas.

Aku terus berjalan menyusuri koridor sekolah memang lumayan ramai karena ini hampir jam masuk sekolah. Kurang sepuluh menit lagi bel masuk itu akan berbunyi. Papan yang bertuliskan 'XI-IA-2' telah tampak jelas sekarang dan itu adalah kelasku.

GREKK...

Kubuka pintu kelas itu dan melangkah masuk ke dalamnya. Semua pun melihat kedatanganku.

"Pagi, Rukia-chan." sapa Inoue, murid yang menurutku sangat manis. Dia juga sangat pintar.

"Hai! Pagi juga, Orihime." balasku padanya, gadis itu hanya tersenyum. Setelah aku pun berjalan menuju bangkuku yang berada di dekat jendela kelas ini. Aku memilih tempat itu karena tempat itu sangat sejuk dan mudah bagiku untuk berkonsentrasi dalam pelajaran.

SET...

Aku mendudukkan diriku di bangku kayu ini lalu memandang ke arah luar jendela. Sepoi angin menyambutku dengan lembut. Aku pun menikmatinya barang sesaat saja setelah sosok oranye yang bergerak dan berjalan memasuki ruangan kelas itu datang, Kurosaki Ichigo. Yang ada pada dirinya hanyalah warna oranye, itu yang terlihat olehku. Sangat silau dan cerah di mataku. Ukh! Tapi ada yang aneh pada dirinya saat ini. Warna bola matanya bukanlah oranye cerah melainkan kuning dengan pupil berwarna hitam pekat. Tatapannya pun terlihat sangat dingin dan tak berekspresi sama sekali.

'Dia kenapa?' batinku bingung.

Sekilas matanya bertemu pandang denganku. Dia menatapku dingin dan duduk begitu saja secara sembarangan di kelas ini.

"He-hei!!" teriakku refleks karena bangku itu bukan miliknya kan. Aku memanggilnya tapi dia tak melihat ke arahku. Dia tak menghiraukanku sama sekali. Dengan perasaan jengkel aku pun berdiri dari tempatku lalu berjalan mendekati orang yang membawa-bawa jeruk di kepalanya itu.

BRAKK...

Aku memukul meja di depannya. "Hei! Kau pura-pura tuli ya, jeruk?" seruku dengan melipat kedua tanganku. Perkataanku tetap tak dihiraukannya. "Dasar jeruk tuli!" seruku geram.

"Jeruk beli saja di pasar." ucapnya sambil menatapku dingin.

"Kenapa kau tak membalas ejekanku, hah?"

"Membalas apa?" tanyanya tenang, matanya masih melihat ke arahku.

"Ejekan 'jeruk' dariku! Jangan pura-pura bodoh!"

"Aku bukan Ichigo yang kau kenal, Kuchiki." jawabnya lagi.

Tanganku hampir melayang ke arah kepala jeruknya tapi tak kusangka dia telah menahan tanganku. "Aduh!" ringisku. Kepala jeruk itu meremas tanganku.

"Jangan macam-macam, Kuchiki!" serunya dingin sambil menepis tanganku. Aku hanya bisa terdiam dengan kejadian ini. Dia bukan Ichigo yang aku kenal. Dia bukan Ichigo. "Kau tau aku bukan Ichigo yang kau kenal dulu." serunya datar.

"Jangan bercanda! Kau itu Ichigo. Jangan mengerjaiku! Itu tak lucu!" sangkalku.

"Terserah kau mau percaya atau tidak, aku tak peduli! Yang jelas aku bukan orang ceroboh seperti dia."

"Dia? Kalau kau bukan Ichigo si kepala jeruk itu lalu kau siapa, hah?" Dia hanya terdiam menatapku. Mata berwarna kuning dengan pupil hitam itu sangat menusuk hatiku.

TENG... TONG... TENG... TONG...

"Sebaiknya kau kembali ke tempatmu, Kuchiki." ujarnya tanpa melihatku. Dengan langkah goyah aku pun berjalan mendekati bangku milikku. Pikiran-pikiran aneh pun mendatangiku. Mulai dari keanehan itu, mata itu, sikapnya, dan juga gaya bicaranya. Aku melihat punggungnya dari tempat aku duduk. Punggung itu sama seperti orang itu, rambut itu sama dengan orang itu hanya saja sikap dan matanyalah yang membuatku menyangkal bahwa itu bukanlah dia. Bukanlah seorang Kurosaki Ichigo yang aku kenal selama bertahun-tahun lamanya. Mungkin ini sebuah kenyataan dalam hidupku walaupun sebenarnya terlihat sangat konyol dan tak jelas.

'Apa yang terjadi? Dia kenapa?'

...BER-SAM-BUNG...


HoLa, minna-san...

SaLam kenaL buat semuanya. This is my first fict in fandom bLeach dan mungkin masih banyak kekurangan. Ini baru proLognya aja. Hohoho...

Mohon bantuannya dari para senpai, reader, dLL di fandom bLeach ini.

…skaLi ripiew tetep ripiew ayo maju kasih ripiew…

Arigatou Gozaimashu

Aoi no Tsuki