Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : OOC, typo, tidak sesuai EYD, alur ngawur, dan efek samping lainnya.

.

.

.

Happy Reading, Minna

.

.

.

"hei, apa kalian sudah dengar kalau akan ada murid baru yang akan masuk kelas ini?" Tanya seorang gadis berambut pirang, Yamanaka Ino.

"kau tahu dari mana?" tanya seorang gadis berambut cepol, Tenten.

"aku tanpa sengaja mendengarnya saat kemarin melewati ruang guru." Jawab Ino.

Sakura memutar bola matanya, bosan. Gadis berambut pink itu bosan mendengar celoteh sahabat karibnya yang selalu membesar-besarkan sesuatu. Ia tidak terlalu tertarik dengan murid baru itu. 'cih, paling murid baru itu aneh. Seperti Hyuuga itu.' Pikir Sakura.

"Oh, iya, aku dengar dia dikeluarkan dari sekolah Suna High School karena membakar ruang olahraga." seru Ino berapi-api. Sakura merubah posisi duduknya, sepertinya ia mulai tertarik dengan cerita Ino.

"apa yang kau maksud itu Uchiha Sasuke?" tanya Tenten dan Ino menoleh menatap Sakura.

"yup, tepat sekali, eh, kau tahu darimana?"

"tebakan yang beruntung." Jawab Sakura sekenanya.

Ino menatap Sakura intens. Ia tahu ada yang aneh pada Sakura. Sakura selalu tahu apa yang orang lain pikirkan, seolah-olah ia bisa membaca pikiran orang lain. Tapi Ino tidak bisa membuktikan bahwa dugaannya benar. Saat Sakura ditanya mengenai kemampuannya, ia selalu menjawab sebagai tebakan yang beruntung, tapi Ino tahu itu bukan hanya sekedar tebakan yang beruntung. 'Pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku', pikir Ino.

Bel masuk pun berbunyi. Guru Kurenai memasuki kelas 3-2 diikuti oleh sasuke. Seluruh siswi di kelas itu tampak terpesona pada Sasuke, kecuali Sakura dan Hinata. Setelah memperkenalkan diri, guru Kurenai memerintahkan Sasuke untuk duduk di samping Hinata karena hanya kursi itu yang kosong. Dengan malas, Sasuke berjalan ke bangkunya. Diliriknya gadis yang duduk disampingnya, entah mengapa, Sasuke merasakan aura dingin disekitar gadis itu. Sedangkan Hinata yang tahu dirinya diperhatikan oleh Sasuke lebih memilih berpura-pura tidak tahu.

Saat jam istirahat, Hinata segera berjalan keluar kelas. Sasuke lebih memilih diam di dalam kelas. Tiba-tiba Ino datang menghampiri Sasuke.

"hai Sasuke. Kenalkan, aku Yamanaka Ino." Kata Ino sambil mengulurkan tangannya. Sasuke hanya melirik sekilas tangan Ino yang terulur padanya tanpa berniat membalas uluran tangannya. Ino yang merasa di acuhkan mengerucutkan bibirnya. Tanpa kehabisan akal, Ino terus berusaha mendekati Sasuke.

"oh, iya. Aku sarankan kau mencari tempat duduk lain. Kau tahu? Hyuuga itu aneh." Sasuke kini menatap wajah Ino dengan wajah stoicnya. Ino melanjutkan kata-katanya.

"dia selalu menyendiri, tidak pernah bergaul dengan siapapun. Saat ada acara sekolah dia juga suka menghilang seenaknya. Aneh kan? Makanya..."

Belum selesai Ino menyelesaikan kata-katanya, Sasuke sudah berjalan keluar kelas meninggalkan Ino. Ia memutuskan untuk pergi ke atap sekolah, menghindari ocehan cewek cerewet berambut pirang tersebut.

Sesampainya di atap, ia melihat Hyuuga Hinata sedang duduk di kursi yang ada di sana, membelakanginya. Sasuke berjalan mendekati Hinata. Hinata yang menyadari akan kedatangan seseorang menoleh untuk melihat siapa yang datang.

"ku-kuharap kau ti-tidak membuat kekacauan disini, U-Uchiha-san." Ucap Hinata kepada Sasuke yang masih berdiri di belakangnya.

"apa urusanmu?" tanya Sasuke tanpa ekspresi.

"k-kau akan tahu nanti. Yang jelas, kau harus berhati-hati. Kau t-tentu tahu kekuatanmu tidak boleh kau gunakan secara sembarangan, U-Uchiha-san." Jawab Hinata.

Sasuke terkejut mendegar ucapan Hinata, namun ia berusaha menyembunyikan keterkejutannya dibalik tampang stoicnya. Hinata segera beranjak dari kursi yang ia duduki lalu berjalan ke arah Sasuke. kini, Hinata dan Sasuke telah berhadap-hadapan.

"b-berusahalah untuk mengendalikan kekuatanmu." Ucap Hinata sambil menatap mata Sasuke. Ia lalu berjalan melewati Sasuke, meninggalkan atap sekolah. Sedangkan Sasuke masih berdiri di tempatnya sambil memikirkan ucapan Hinata barusan.

"gadis itu juga seorang Power user." Gumam Sasuke.

Tanpa Sasuke ketahui, seorang gadis berambut pink telah memperhatikannya sedari tadi. Sakura mengepalkan tangannya, raut kebencian tampak jelas di wajah cantiknya.

'Uchiha! Akan ku buat kau merasakan kepedihan seperti yang aku rasakan!' ucap Sakura dalam hati. Dengan segera, Sakura meninggalkan atap sekolah agar tidak dipergoki oleh Sasuke.

Tak lama kemudian, bel masuk kembali terdengar. Sasuke segera kembali ke kelasnya. Saat Sasuke memasuki kelas, para siswi dikelasnya mulai kasak-kusuk sambil sesekali melirik Sasuke dengan wajah merona. Sasuke dengan acuh duduk di bangkunya, kemudian ia menyadari bahwa Hinata tidak ada di bangkunya.

Kemudian, seorang guru bermasker, Hatake Kakashi, memasuki kelas 3-2. Ketika akan memulai pelajaran, ia menyadari bahwa salah satu siswanya tidak ada.

"dimana nona Hyuuga?" tanya Kakashi, pandangannya menyapu seluruh kelas. Namun tak ada seorang pun yang menjawab. Kakashi akhirnya memutuskan melanjutkan pelajaran tanpa kehadiran Hinata. Selama pelajaran, sesekali Sasuke melirik kursi yang ada di sampingnya.

Sampai bel pulang berbunyi, Hinata tidak kembali ke kelas. Sasuke kembali memikirkan kata-kata Hinata di atap tadi. 'cih, dia pikir dia siapa?' batin Sasuke.

Sekolah sudah sepi namun Sasuke belum berminat meninggalkan tempat duduknya. Sasuke melirik jam tangannya, pukul 15.15. Akhirnya sasuke memutuskan untuk pulang. Saat berjalan di lorong, Sasuke merasa ada orang yang membuntutinya. Saat Sasikemenoleh, ia tak melihat siapapun di belakangnya.

Namun tiba-tiba, ia merasakan tubuhnya kaku dan sulit digerakkan. Ia melirik ke bawah dan melihat bayangannya seolah diikat oleh bayangan lain.

"terima kasih banyak, Shikamaru-kun."

Tampak seorang pria berambut nanas dan seorang gadis berambut pink berjalan mendekati Sasuke. Sasuke melihat bayangan yang menjerat dirinya berasal dari pria berambut nanas itu, Nara Shikamaru. Sasuke mencoba melepaskan dirinya dari jeratan bayangan Shikamaru.

"kau... kau pikir apa yang kau lakukan, hah!" bentak Sasuke. Sakura hanya tertawa kecil mendengar Sasuke.

Sakura berjalan mendekati Sasuke. Kini mereka saling berhadap-hadapan. Tampak seringai mengerikan terukir di wajah Sakura.

"apa yang aku lakukan? Khukhukhu, aku hanya ingin membalas dendam padamu." Jawab sakura dengan kalem. Ia lalu memberikan kode yang dibalas dengan anggukan oleh Shikamaru. Bayangan itu mulai merambat naik ke tubuh sasuke sehingga menyebabkan sasuke merasa sesak nafas karena bayanganitu seolah mencengkramnya dengan kuat.

"APA KAU GILA, HAH?"

Kini api mulai menjalar di seluruh tubuh Saasuke. Sakura yang melihatnya hanya tertawa melihat emosi yang meluap-luap dari bungsu Uchiha itu. Bagaimanapun usaha Sasuke, dia tidak bisa melepaskan diri dari jerat bayangan Shikamaru.

"apa yang kau inginkan? Tanya Sasuke sambil men-death glare Sakura.

"apa kau lupa? Kau telah menghancurkan hidup kakakku. Kau telah menghancurkan semuanya!" teriak Sakura.

"aku tidak pernah berurusan denganmu!"

"oh ya? Apakah kau lupa pada insiden di sekolahmu yang dulu? Suna High School. Kudengar kau selalu membuat masalah di sana. Sampai-sampai kau membakar gedung olahraga hingga nyaris membakar seorang siswa. Apa kau lupa?"

Sasuke terkejut dengan pernyataan Sakura. Ia mencoba mengingat insiden hari itu. Ah, ya! Dia ingat saat itu sedang berseteru dengan seseorang. Kini ia tahu apa yang Sakura maksud. Tiba-tiba, sebuah tinju melayang ke perut Sasuke, membuat Sasuke merunduk sambil menahan sakit di perutnya. Sasuke hendak melawan, namun bayangan itu masih mengungkung dirinya.

"lihat betapa menyedihkannya kau saat ini. Tak ku kira orang yang mengalahkan kakakku adalah orang lemah sepertimu." Ucap Sakura. Ia mengeluarkan sebuah pisau dari dalam tas yang ia bawa.

"dasar pengecut! Meminta bantuan Shadow User untuk mengikatku agar aku tak dapat menyerangmu."

"cih, terserah kau mau bilang apa. Yang jelas, hidupmu akan berakhir disini!"

Teriak Sakura sambil menghunuskan pisau yang dibawanya tepat di dada Sasuke. Namun tiba-tiba ada angin kencang yang menerpa mereka. Sakura berusaha melindungi dirinya, begitu juga Shikamaru.

Saat angin itu berhenti, Sasuke telah menghilang. Angin itu membawa Sasuke pergi. Sakura mengepalkan tangannya. 'jangan harap kau bisa lari, Uchiha!' ucap Sakura dalam hati.

.

.

.

To be continued...

kyaaa, apa itu? apa itu? #tunjukatas. gomen, atas ketidaknyamanan saat membaca fic ini. ini fic pertama saya. mohon review dan saran dari teman-teman semua. Arigatou...