Tittle :Troublemaker In Love
Genre: Romance, School Life
Rated : T
Cast : Yewook, ?
Disclaimer : FF ini asli dari hasil pemikiran author. It's just fanfiction. Alright? ;)
HAPPY READING...
Kesetiaanmu,dan kerinduanmu yg dalam adlh semangat untukku
Untuk terus bertahan dalam cinta dan ingin secepatnya teraih keinginan
Agar selalu dapat bersamamu selamanya
Merasakan manisnya cinta dan kasih sayang
Teriakan para gadis menggema di lapangan basket SM High School, sekolah internasional terbaik di Seoul. Mereka tak henti-hentinya berteriak untuk pria terpopuler di SM High School yang juga seorang kapten tim basket. Tidak ada satupun gadis yang tidak memuja pria berpostur tinggi, tampan, bergummy smile dan pewaris tunggal Jewels Corporation bernama Kim Jong Won atau dikenal dengan Yesung. Begitu juga Kim Ryeowook, gadis mungil, manis dan bermata caramel yang juga kekasih dari Kim Jong Won.
Pertandingan telah selesai, para gadis masih saja meneriaki kapten tim yang sudah berjalan memasuki ruang ganti para pemain. Mereka mengerubungi Yesung yang hampir memasuki ruang tersebut, hingga terjadi sedikit insiden, seorang gadis yang terjatuh karena harus berdesakan hanyak untuk melihat wajah tampan Yesung.
"Oppa!". Ryeowook melewati para gadis, tidak menghiraukan kehisterisan mereka. Ia menampakan wajah kesalnya ketika kekasihnya masih dikelilingi gadis-gadis yang menurutnya sangat centil. "Oppa, cepat masuk sekarang ! Atau ku congkel matamu itu", gadis berkulit putih ini menarik paksa lengan Yesung memasuki ruang ganti para pemain.
Yesung mencubit gemas pipi gadisnya dan terkekeh atas kelakuan kekasihnya yang terkesan lucu. "Appo! Yak Oppa! Kenapa kau mencubitku?". Ryeowook mempoutkan bibirnya menunjukkan kekesalan pada kekasihnya. Yesung hanya tertawa kecil melihat tingkah lucu gadisnya.
Kau teramat indah..
Bahkan lebih indah dari bintang yang bersinar
Berhiaskan kesetiaan ,
Dan bercahaya kelembutan
Di setiap detak jantungmu..
Tidak heran jika para gadis banyak yang mengirimkan surat cinta dan kado di loker Yesung. Semua isi surat itu menunjukan mereka ingin memiliki Yesung. Yesung hanya tersenyum mananggapinya. Namun ada satu surat yang tiba-tiba menyita perhatiannya. Sebuah surat dengan amplop berwarna hitam, warna yang paling dibencinya dan bergambar tengkorang. Yesung membukanya dan membaca isinya.
'Cinta bisa menjadi buta. Kebutaan cinta bisa berubah menjadi tragedi. Aku bisa saja membunuh kekasihmu karena aku tidak suka dengan kedekatan kalian. Berhati-hatilah! Ini mungkin bukan hanya sebuah peringatan, jika kalian masih bersama. KH'
"Apa-apaan orang ini?! Mengirim surat seperti ini. Dia pikir aku takut huh!" cerca Yesung setelah membaca isi surat itu. Yesung merobek dan membuang surat tersebut ke dalam tong sampah dan pergi meninggalkan loker setelah menguncinya kembali.
Yesung menghubungi kekasihnya untuk menunggunya di parkiran sekolah. Ia berjalan menuju parkiran. Matanya melihat jelas, tatkala ia melihat gadisnya berdiri sendirian. Cukup jauh dari Ryeowook berdiri, sebuah sepeda motor melaju cukup kencang mengarah kepadanya. Yesung mempunyai pikiran bahwa pengendara motor itu akan mencelakai kekasihnya.
"Wookie~ya". Ryeowook menoleh arah suara pria yang memanggilnya. "Wookie~ya! Cepat lari ke tepi!". Ryeowook tidak mendengar jelas teriakan Yesung, ia hanya menoleh tanpa mengubah posisinya berdiri.
Yesung tidak bisa diam. Teriakannya tidak berhasil membuat kekasihnya menjauh dari tempatnya berdiri. Yesung mencoba berlari meraih tubuh Ryeowook dan menjatuhkannya ke tepi jalan. Motor itu tepat lewat dihadapan mereka saat mereka jatuh dan berhasil menghindari tubuh Ryeowook dari sentuhan motor yang kemungkinan akan membuatnya celaka.
"Gwaenchanayo?", tanya Yesung yang khawatir pada kekasihnya. Ryeowook hanya bisa mengangguk, ia tidak bisa mengucapkan satu kata pun, hal ini membuatnya sangat syok.
Nafasmu adalah semua kerinduan
Berhiaskan segala keindahan
Kehebatan rasa duniawi
Pagi ini Yesung menjemput Ryeowook untuk berangkat ke sekolah bersama. Setelah kejadian kemarin yang menimpa sang kekasih dan dirinya, ia mulai bersikap overprotective terhadap sang kekasih. Ia tidak ingin kekasihnya celaka lagi.
"Mulai saat ini aku akan mengantar jemputmu tiap hari. Arraseo!"
"Mwo? Wae oppa? Aku bisa berangkat dan pulang sendiri. Aku tak ingin merepotkanmu oppa". Tolak Ryeowook halus. Ia merasa sikap Yesung terlalu berlebihan.
"Haaah, sudahlah. Aku tak ingin kau celaka seperti kemarin chagi. Pokoknya mulai sekarang jika kau ingin kemana-mana kau harus beritahu aku dan aku akan terus berada disisimu. Bahkan 24 jam pun akan kulakukan". Yesung tak bisa membiarkan gadisnya mengalami kejadian lain yang membuatnya celaka, ia tidak peduli lagi dengan tingkah overnya, yang ia lakukan karena ia sangat mengkhawatirkan dan mencintainya.
"Termasuk ke kamar mandi?", tanyanya.
"Jika kau menginginkannya, aku tak masalah". Yesung sedikit menggoda kekasihnya dengan mengedipkan mata sebelah kanannya.
"YAK ! Itu maumu Oppa!"
Ryeowook melangkahkan kakinya ke perpustakaan. Tidak jauh dari gadisnya Yesung berdiri, Yesung melihat langkah Ryeowook. Ia berniat mengejutkannya dari belakang, sepertinya sangat mengasyikkan dapat menggoda gadisnya. Namun langkah Yesung terhenti ketika tiba-tiba ia melihat seseorang berada di atas balkon tepat di atas dimana Ryeowook berada, dengan membawa pot bunga ditangannya yang mengarahkan benda tersebut ke arah Ryeowook. Sekali lagi ia melihat seseorang akan mencelakai kekasihnya.
"Wookie~ya!", teriaknya seraya berlari sekuat tenaga sebelum hal buruk terjadi pada gadis yang dicintainya. Ryeowook hanya diam, menyaksikan kekasihnya berlari ke arahnya yang tidak tahu kenapa ia tiba-tiba menampakkan raut muka khawatir pada dirinya.
TAPPP! PYAARRR...
Yesung berhasil menghindarkan kekasihnya dari pot bunga yang sengaja dijatuhkan oleh seseorang di atas balkon. Yesung mendekap erat tubuh sang kekasih, hampir saja kekasihnya akan celaka. Kepala Yesung menengadah ke atas, ia masih melihat jelas seseorang di balik perbuatan jahatnya. Ia menggunakan topi berwarna hitam.
"Chagi.. kau tak apa? Kau tunggu disini", Yesung sedikit lega dengan jawaban anggukan Ryeowook. Setelah Yesung memastikan kekasihnya baik-baik saja, Yesung langsung berlari karena ia tidak bisa membiarkan seseorang itu lari begitu saja.
Tidak lama, Yesung telah berhasil mengait tangan sang pelaku yang masih berada di atas balkon. Ia menarik kencang lengannya hingga tubuh sang pelaku berbalik ke arahnya.
"Kau !" Yesung kaget bukan main ketika ia membuka topinya dan melihat siapa pelaku yang mencelakai kekasihnya.
"Oppa !" Ryeowook menyusul Yesung ke atap sekolah. Ia juga sama terkejutnya melihat pelaku yang telah mencelakainya.
"Chullie~ah". Ryeowook tak menyangka orang yang sudah ia anggap seperti saudaranya adalah orang yang telah mencelakainya.
"Jadi kau yang telah melakukan semua ini Chullie~ah? Wae? Kenapa kau tega sekali? Kenapa kau bisa sejahat ini?" Setetes liquid bening mengalir dari mata caramel Ryeowook. Ingin rasanya ia tak percaya dengan kenyataan ini. Marah, sedih, kecewa semua bercampur jadi satu.
"Nde! Aku memang jahat. Aku. Kim Heechul. Sahabat terbaik Kim Ryeowook, telah mencoba membunuhmu. Itu semua karena kalian berdua", Chullie menunjuk sepasang kekasih di depannya secara bergantian. "Kenapa harus kau yang menjadi yeojachingunya? Kenapa harus kau yang dicintai olehnya? Aku membencimu Ryeowook~ah", Chullie mulai menitihkan air matanya. Ia tidak sanggup lagi menahannya, tubuhnya mulai melemah hingga Chullie menjatuhkan tubuhnya ke bawah.
"Aku mencintai Yesung bahkan sebelum kau mengenalnya, tapi kenapa kau merebutnya dariku? Aku tidak pernah dia hiraukannya. Bahkan saat aku terjatuh karena berdesakan dengan para yeoja, dia tidak menolongku atau sekedar melihat keadaanku saja tidak dia dihiraukan. Aku sangat membenci kalian! Aku muak dengan kalian!", teriak Chullie menunjukkan kekesalannya.
"Chullie~ah...", Hyo Soek mencoba menenangkannya dan berjalan menghampiri Chullie.
"Cukup! Jangan mendekat! Aku tidak perlu belas kasihmu. Ini memang takdirku. Mianhae.", Suara Chullie sudah sangat parau, ia sadar, ia sudah terlalu jahat dengan sahabatnya. Ini bukanlah salah Ryeowook, ini memang takdirnya.
Ryeowook tidak mendengarkan apa yang Chullie ucapkan, ia tetap menghampiri Chullie dan memeluknya. "Aku tidak mungkin membuatmu semakin terluka. Kau adalah sahabatku, aku sangat menyayangimu. Jika aku dan Yesung membuatmu terluka, aku bisa meninggalkannya untukmu".
"Gomawo Ryeowook~ah, seharusnya kau tidak berteman dengan orang sejahat aku. Kau terlalu baik untukku. Maafkan aku", Chullie memperat pelukannya. Ia menyesal. Menyesal telah melakukan perbuatan yang paling buruk untuk sahabatnya.
THE END
Aneh kah?
Mungkin ada yg pernah ngerasa udah baca, iya soalnya ini pernah dipublis diFB. Oya, don't forget RCL yaw... Yang mau kasih sara sama masukan ke author boleh.
