Berjumpa lagi dengan author di fanfic terbaru author! –ngomong apa sih?!-
Tidak bosan-bosannya author membuat fic-fic baru untuk menghibur para readers.
Apa readers bosan bertemu saya? Silahkan jawab di review.
Pairing : Lucy H. & Mavis V.
Disclaimer : Hiro Mashima
Genre : Humor-Friendship
Warning : Cerita sulit dipahami, OC, gak lucu, pokoknya maap kalo gak sesuai selera.
A/N : Karena ini fanfic buatan saya, saya berkuasa penuh atas tata bahasa yang saya gunakan. Jika anda tidak mengerti bahasa yang saya gunakan, berarti anda kurang gaul. –Silahkan tabok-
Two Blonde Princess
Mavis POV
Namaku Mavis Vermilion. Aku cantik, pintar dan juga baik hati. Oh ya, aku juga rajin menabung dan tidak sombong. Gosok gigi 3 kali sehari, mencuci bajuku sendiri karena memang aku tinggal sendiri. Aku wanita yang sederhana. Sederhana dalam segala hal.
Aku wanita yang terlihat muda. Padalah umurku sudah 400 tahun lebih. Aku menyebut diriku 'baby face'. Aku punya banyak teman di sekitarku. Ada Natsu, Gray, Erza, Jellal, Juvia, Wendy, Zeref, dan Lucy.
Tapi dalam hidupku, aku merasa ada suatu hal yang kurang. Ya, sesuatu yang pasti semua wanita inginkan. Tentu saja. Tubuh yang seksi? Itu satu diantara semua keinginan kebanyakkan wanita. Tubuhku tidak seksi. Aku tau.
Tidak seperti Lucy Heartfilia, temanku yang berambut kuning terang dengan mata caramel yang indah. Dia adalah gadis yang mampu berteman dengan siapa saja. Dia punya aura misterius yang bisa membuat siapa saja berteman dengannya. Termasuk aku.
Dia cantik, rambutnya indah dan panjang, tidak sepanjang aku. Dia pintar dan rajin, tidak sepintar dan serajin aku. Dia baik hati, tapi masih lebih baik hati aku. Aku mencuci bajuku sendiri, tidak seperti dia yang pakai tukang cuci gosok. Kita sama-sama punya rumah yang besar, juga punya teman yang sama.
Tapi ada satu hal yang tidak aku miliki dari dirinya.
Tubuh yang ideal seperti keinginan semua wanita di dunia.
Tubuh yang seksi. Tinggi, putih, mulus tanpa lecet sedikit pun, dan tentu saja, dada yang besar.
Kalian tau, kalian bisa lihat, dan kalian boleh mengatakan, kalau, dadaku memang kecil.
Aku iri pada Lucy.
Dia gadis yang cantik.
Kalau kalian tanya kenapa aku tidak iri pada Erza atau Juvia, tentu saja, mereka tidak secantik aku, sangat jauh. Mereka punya kepribadian yang... aneh? Galak dan tomboy? Ya. Fans fanatik Gray? Ya. Dan tidak ada yang mirip denganku sama sekali.
Tapi Lucy Heartfilia. Banyak kesamaan diantara kami berdua. Mata yang besar dan indah, rambut panjang dan berwarna hampir sama, sikap kami yang baik hati dan lembut, dan mungkin pemikiran kami yang hampir sama. Dia juga selalu memamerkan senyumnya dimana-mana.
Natsu punya julukan.
Gray punya julukan.
Erza punya julukan.
Lucy punya julukan.
Dan baru-baru ini Jellal punya julukan.
Kenapa aku tidak cari julukan untuk diriku sendiri?
Rambutku kuning pucat. Aku cantik. Aku pintar. Aku rajin. Aku baik hati. Walaupun tubuhku tidak setinggi yang lain.
Aku juga ingin jadi The Blonde Princess.
Lucy Heartfilia, akan kurebut julukanmu.
Normal POV
Mavis sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Ia terus menatap langit. Matanya terlihat bahagia. Mungkin karena sebentar lagi dia akan mendapat julukan baru. Atau mengambil alih julukan yang sudah ada.
Lamunannya pecah saat BlackBerry Z10-nya berbunyi kencang di sampingnya.
"Halo?" Sapa Mavis pada orang di sebrang sana.
"Mavis! Seperti biasa! Taman komplek!" Terdengar suara Natsu dari BalckBerry Mavis.
Mavis pun mengakhiri percakapan singkatnya.
Dengan percaya diri tingkat tinggi, dia berjalan menuju taman komplek.
Lucy POV
Seperti yang kalian tau, aku Lucy Heartfilia. Istri dari Natsu Dragneel dan seorang ibu dari dua orang anak. Tapi tubuhku tetap langsing. Wajahku masih cantik. Dan aku ibu yang baik.
Aku selalu bangun tepat waktu, beres-beres rumah, menonton sinetron di siang hari, dan melakukan perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki setiap minggu. Aku wanita yang boros. Tapi tidak seboros saat aku masih tinggal bersama orang tuaku.
Tidak ada hal yang bisa dibanggakan dari diriku. Tidak ada yang perlu diirikan dari diriku. Dan tidak ada hal yang perlu dicontoh dariku, kecuali perawatan tubuh setelah melahirkan.
Sekarang aku di sini. Di taman komplek dekat rumah bersama Natsu, dan temanku sejak kecil. Kami tidak pernah terpisahkan sejak kami semua bertemu.
Angin sepoi-sepoi berhembus lembut menyapu rambut kuningku. Aku menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan.
Tapi tidak kuduga, hari ini ternyata adalah hari yang aneh.
Normal POV
"Hei Lucy! Hai semua!" Sapa Mavis dengan senyum yang sangat lebar. Ia tampak sangat ceria. "Hai The Pink Punk! Hai Ice Boy! Hai Titania! Hai The King of Greget! Dan Hai Lucy!" Sapa Mavis –lagi- sambil melambai-lambaikan tangannya ke setiap orang yang ia panggil.
"Hei, kau lupa ya kalau aku punya julukan?" Tanya Lucy dengan wajah sinis.
"Fufufu... Lucy Heartfilia... sebentar lagi julukanmu itu akan segera hilang." Kata Mavis dengan senyum sinis. Semua bingung melihat Mavis. Termasuk Lucy sang Lawan bicara.
"Kau itu ngomong apa sih?" Tanya Lucy heran.
"Aku akan merebut The Blonde Princess milikmu itu!" Kata Mavis tegas dengan wajahnya yang berubah serius.
"Kerasukan setan apa nih orang?" Tanya Natsu.
"Kau gak boleh merebut julukan orang. Carilah julukanmu sendiri..." Kata Zeref dengan nada lesu.
"Ih! Kau diem aja deh! Apa salahnya hah!? kami cantik, kami pintar,kami baik hati dan murah senyum, kenapa hanya dia yang dapat julukan The Blonde Princess?! Aku kan juga sama sepertinya!" Protes Mavis.
"Setiap orang itu punya kepribadia yang berbeda Mavis... kau harus paham itu... " Jelas Lucy dengan wajah yang tabah.
"Aku sudah sabar! Aku baik! Aku suka menolong! Kurang apa lagi?!" Tanya Mavis dengan nada sinis.
"Kau gampang marah... " Gumam Zeref.
"Oke! Sekarang aku gak marah-marah!" Kata Mavis. Dia pun terdiam senjenak. Tapi bukan Mavis namanya kalo gak heboh.
"AAH! Lucy Heartfilia! Aku menantangmu! Kita bertanding siapa yang pantas mendapatkan julukan The blonde Princess itu!" Tantang Mavis tepat di depan Lucy dan di depan semua teman-temannya.
"Bertanding? Tidak usah bertanding, begini saja, akan ku carikan kau julukan yang sesuai untukmu, bagaimana?" Tawar Lucy.
"Aku mau mendapatkan sebuah julukan dari usaha! USAHA!" Teriak Mavis.
"Kau tau, aku mendapatkan julukan ini aja gak pake usaha. Itu gara-gara waktu kecil rambutku dibilang mirip sama warna Ta* jadi untuk menghiburku yang waktu itu menangis, Natsu memberiku julukan The Blonde Princess." Jelas Lucy.
"Kalo gitu aku akan menangis agar bisa mendapatkan julukanmu! HWAAA!" Kata Mavis yang mulai pura-pura menangis.
"CryBaby... " Gumam Natsu yang langsung dapat tatapan sinis dari Mavis.
"Pokoknya aku menantangmu untuk bertanding!" Kata Mavis.
Lucy yang sudah pasrah pun akhirnya menerimanya dengan malas.
"Ya, lalu, apa tantangan yang mau kau berikan?" Tanya Lucy dengan wajah malas. Semua jadi penasaran dengan tantangan yang akan diberikan Mavis.
"Tantangan pertama adalah... "
To Be Continued
Ini baru chapter pertama Okay!
Kalo penasaran, baca ulang lagi satu kali dan review ya! Biar saya semangat gitu... saya rasa ini fic Fairy Tail Indonesia yang pairingnya Lucy dan Mavis ya?
Ini di MS Word cuma dapet 4 halaman doang. Ya, namanya juga semacam pembuka...
Okey!
Jangan lupa review! :D
