Genre : Brothers/Romance

Disclaimer : Kalau Superntural punyaku, syutingnya gak bakal jalan. Soalnya Jensen Ackles & Misha Collins bakal aku culik duluan. Supernatural tetap punya Kripke. Hehehe..

Character : Haniel/Leyna, Sam Winchester, Dean Winchester, Castiel, Michael, Lucifer, Bobby Singer, Raphael.

Author's Note : Saya masih baru di dunia FanFiction. Justru karena menurut saya cerita ini rada aneh, kritik dan saran sangat diharapkan..

Chapter 1 : At the Beginning

Jauh sebelum Tuhan menciptakan manusia. Saat Ia masih sibuk dengan para malaikat-Nya, anak-anak kesayangan. Lucifer dan Michael. Dua saudara yang paling disayang oleh-Nya. Michael, the older brother, yang selalu patuh dan menurut dengan segala yang diperintahkan-Nya. Sedang Lucifer, the younger brother, yang pandai dan kesayangan namun tak jarang membantah. Keduanya saling menyayangi satu sama lain, saling melindungi satu sama lain, meski masih kuat dengan karakter masing-masing. Hingga Tuhan menciptakan satu lagi malaikat bernama Haniel. Haniel dekat dengan Michael, namun tidak sedekat dengan Lucifer.

Lumayan jauh sesudah itu, Tuhan menciptakan makhluk baru. Manusia. Bentuk paling sempurna menurut-Nya dari makhluk-makhluk lain yang telah diciptakan. Seluruh malaikat dan setan disuruh tunduk pada manusia dan menyayangi makhluk itu lebih dari mereka menyayangi Ayah mereka sendiri, namun seseorang membantah. Lucifer. Dirinya berargumen bahwa malaikat yang diciptakan dari cahaya dan setan yang diciptakan dari api jauh lebih mulia ketimbang manusia yang diciptakan dari tanah liat. Michael hanya diam melihat tingkah adiknya yang memang sudah dari dulu suka membantah perintah sang Ayah.

Namun ternyata kali ini, sang Ayah tidak bisa mengampuni berontakan Lucifer. Hingga Ia memerintahkan Michael untuk memenjarakan Lucifer di neraka. Tak diragukan lagi, Michael yang memang selalu patuh dengan perintah Ayah nya, segera melakukan hal terakhir yang ia ingin lakukan tersebut. Melempar adiknya sendiri ke neraka.

"Michael, I'm still your brother! I'm your little brother!" teriak Lucifer pada Michael.

Michael diam.

"you've promise me! You said you always protect me!" teriak Lucifer sekali lagi.

Sempat ragu. Namun ditepisnya rasa ragu itu, lagi-lagi demi Ayah nya. Lucifer memang salah. Terlalu egois dan tidak mau tunduk dengan perintah Ayah, "sorry, Lucifer."

"Michael..!" teriak Lucifer yang sedikit menggetarkan hati Michael.

Michael dan Haniel. Duduk di sebuah bangku panjang di tengah taman surga. Saling diam satu sama lain setelah mereka kehilangan Lucifer.

Haniel yang pada awalnya memang dekat dengan Lucifer. Ia juga terpengaruh dengan argumen Lucifer, "Michael, kupikir benar apa yang dikatakan Lucifer. Kita terbuat dari cahaya, sedang makhluk itu hanya dari tanah liat. Bagaimana bisa mereka lebih mulia?" tanya Haniel, sesudahnya ia menyaksikan Lucifer dibuang begitu saja ke neraka, "bukankah Lucifer benar? Kenapa ia dibuang ke tempat biadab itu?"

"ini perintah Ayah, Haniel," kata Michael yang hanya menundukkan kepalanya membayangkan seperti apa adiknya sekarang.

"aku tidak habis pikir denganmu, Michael. Lucifer masih adikmu," kata Haniel, "bisakah kau bayangkan bagaimana dia sekarang?" lanjutnya.

"maaf, Haniel. Sekali lagi, ini perintah Ayah," kata Michael gusar. Yang ia lakukan hanyalah being a good son untuk Ayahnya.

"sebegitu sayangnya kah kamu dengan Dia, hingga mengorbankan adikmu sendiri terbakar sendirian disana?" kata Haniel dengan nada yang meninggi.

Michael menoleh heran, "kau tidak boleh bicara sembarangan, Haniel."

Haniel hanya menggeleng tidak percaya, "kau keterlaluan, Michael. Kau lupa bahwa Lucifer masih adikmu. Kau lupa siapa yang paling sering melindungimu selama ini. Dan kau lupa bahwa kau pernah berjanji pada Lucifer untuk selalu melindunginya."

"tapi ini..."

"perintah?" tanya Haniel seakan bisa menebak apa yang dikatakan Michael, "terserah kau, Michael. Suatu saat ketika kita bertemu dengan Lucifer, aku tak bisa membayangkan seberapa besara rasa kecewanya terhadapmu." Dan dirinya pun berdiri dan melangkah pergi.

"Haniel!" panggil Michael, "kemana kau!" teriaknya.

Tanpa menoleh Haniel berkata, "yang penting bukan disini." Mengingat taman ini adalah taman yang digunakan Michael berjanji akan selalu melindungi Lucifer, hati Haniel terasa sakit. Dia memang malaikat, tidak bisa merasakan apa-apa, tapi Lucifer mengajarinya banyak hal.

Michael masih duduk diam di tempatnya semula. Pertama, ditinggal oleh Lucifer. Oke salah, yang benar adalah dia yang meninggalkan Lucifer. Dan kini yang kedua, Haniel, yang paling dekat dengannya setelah Lucifer, juga pergi meninggalkannya.

Haniel, aku butuh kau disini.. Di sampingku..