Hyukjae melangkahkan kakinya menyusuri taman itu, mencari – cari bangku yang masih kosong. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri sampai ia menemukan bangku taman yang hanya diduduki seorang gadis. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju bangku itu. "Permisi, disini kosong?" tanyanya. Gadis itu mengalihkan pandangannya dari novel di tangannya dan menatap Hyukjae, ia mengangguk dengan senyum kecil. "Terima kasih," Hyukjae bergumam, lalu duduk disebelah gadis itu. Pria itu langsung menyibukan dirinya dengan ponselnya, sementara gadis itu mengaduk – aduk isi tasnya.
Sesekali Hyukjae melirik gadis yang kelihatannya sibuk itu, bertanya – tanya dalam hati apa yang sedang dicari oleh gadis itu. Keningnya berkerut saat tiba – tiba gadis itu tersenyum puas dan tangannya menyodorkan Hyukjae sebungkus… es krim?
Hyukjae menoleh dan menatap gadis itu, sementara gadis itu tersenyum kecil menatapnya."mau?"
Hyukjae diam saja, bingung harus menjawab apa. Yah, masalahnya ini pertama kalinya seorang gadis yang ia baru ia temui menawarkannya es krim. Ia melirik tangan kanan gadis itu, ada sebungkus es krim yang sama di tangan kanannya, untuk gadis itu makan, tentu saja.
"Tenang saja, aku bukan orang jahat yang akan memasukkan racun ke dalam es krimnya." Katanya, lalu menjejalkan es krim itu ke tangan Hyukjae. Pria itu mengerutkan keningnya sebentar, lalu tersenyum. "Terima kasih," katanya. Gadis itu mengangguk sambil membuka bungkus es krimnya, lalu memakannya dengan lahap. Hyukjae menatap bungkus es krim itu, untuk sesaat ia tertegun, lalu menatap gadis disebelahnya, yang sedang mamakan es krim dengan lahap tanpa memperhatikan kalau ia makan dengan belepotan.
Ia yakin gadis itu seumuran dengannya, atau mungkin hanya lebih muda beberapa tahun. Tapi melihat cara gadis ini memakan es krim, ia jadi seperti melihat anak kecil.
Hyukjae tersenyum kecil, lalu mengeluarkan sapu tangan dari saku mantelnya. Ia menyodorkan sapu tangan itu ke gadis disebelahnya. Gadis itu mendongak menatapnya. "Ah," ia menyadari kebodohannya. "Tidak usah," kata gadis itu, lalu hendak membersihkan bibirnya dengan tangan. Namun Hyukjae menahan tangannya, "tanganmu kotor. Pakai ini." Katanya, lalu membersihkan bibir gadis itu. "Terima kasih, akan kucuci." Kata gadis itu sambil tersenyum lebar. Hyukjae tersenyum.
"Kau seperti adikku."
Gadis itu menoleh lagi, dengan ekspresi bingung. "Hah?"
"Kau mirip dengan adikku. Adikku juga suka es krim yang ini, dan ia makan es krim seperti anak kecil." Ujar Hyukjae, lalu ia terkekeh. "Benarkah? Adikmu dimana?" tanya gadis itu penasaran. Hyukjae terdiam sebentar, mengambil nafas. "Di surga."
Gadis itu langsung menggigit bibirnya, merasa bersalah. "Ah, maafkan aku, aku tidak bermaksud…"
"Tidak apa – apa." kata Hyukjae sambil tersenyum kearah gadis itu. Gadis itu ikut tersenyum kecil. "Kau menunggu seseorang?" tanya Hyukjae. Gadis itu mengangguk, "temanku tidak datang dari tadi—"
"Ah itu dia!" pekiknya. Ia lalu memasukan novelnya kedalam tasnya dan berdiri. "Aku pergi dulu!"
"Tunggu!" Hyukjae ikut berdiri. Gadis itu menoleh. "Aku Lee Hyukjae."ujarnya. Gadis itu tersenyum lebar, "Kim Haejin!"
-FIN-.
i'm back! yayyy finally ^^ waktu itu tiba - tiba pas buka masa keluar internet sehat gitu dah ._. but finally i can openn this site againnn wohoooo!
and by the wayy i'm reallyy bored (padahal besok ada ulangan mandarin belom belajar-_-) so i madee this fic. a drabble of jinhyuk's first meeting? kkk.
