Summary : tak ada kata terlambat di dunia ini, sebelum kau sadar bahwa waktumu benar-benar akan habis untuk bersamanya. Akankah keajaban datang kepadanya? ChanBaek, HunHan, Kaisoo ant OTP lainnya. Warning : YAOI/BOYSLOVE
Cerita 100% milik author dan para cast milik orang tua masing-masing, SM Ent dan Tuhan YME. Tulisan tidak sesuai kbi, etc atau apapun itu.
DONT LIKE? DONE READ. OK?!
.
Aditsyah28
.
Chapter 1
"Aaaa, kau seharusnya melihat langsung yeol. Bagaimana saat dia tidak sengaja menumpahkan jusnya di bahuku, suara bass lembutnya yang meminta maaf, melepas jaketnya dan mengucapkan maaf lagi. Lalu dia mengantar ku pulang. Ya ampun yeol, pegangi aku sekarang. Ku rasa aku akan pingsan" oceh Baekhyun. Namja berperawakan mungil dengan surai madu halus, bercerita begitu menggebu. Seakan tak ada hari esok untuk menceritakan hal ini lagi
"kau sudah menceritakannya lima kali Byun Baekhyun. Berhentilah, kupingku pengang" mengusap telinga bak perinya sambil sesekali memandang tak suka pada Baekhyun. telinga bak peri? Ya, sekiranya itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan telinga namja bernama Chanyeol, Park Chanyeol.
"kau itu sahabatku. Seharusnya kau memahami keadaanku. Mendengar keluh kesahku misalnya"
"ckck, ini bukan keluh kesah namanya bacon. Kau menindas telinga indahku. Sudahlah, aku ke kelas. Belajarlah yang rajin my love. Bubaay, muachh" satu kecupan ringan mendarat mulus di kening Baekhyun yang tertutupi poni. Chanyeol melenggang pergi, membawa kaki jenjangnya menuju kelas. Baekhyun duduk termangu dikursinya, mencerna apa yang baru saja dilakukan Chanyeol padanya
"kyaaaa.. Tiang listrik! Apa yang kau lakukan pada kening suci ku?" teriak Baekhyun yang bukannya terlihat menyeramkan malah terksan lucu. Siswa siswi di kelas yang melihat kejadian tersebut hanya terkikik perlahan. Bahkan ada yang sampai tertawa terbahak-bahak
"yak Baekhyun, kening suci apanya? Keningmu itu sudah sering kejedot pintu. kesuciannya telah direnggut. Hahaha"
"isshh, yak! Diam kau Chen"
Hal itu merupakan kejadian yang biasa bagi para murid, bukan hanya di kelas tapi di seluruh penjuru sekolah sudah mengenal bagaimana rusuhnya mereka saat bertemu.
.
Aditsyah28
.
Tak banyak yang dilakukan Chanyeol saat dikelas, terkadang melirik guru yang sedang mengajar, terkadang dengan sengaja menguap dan merenggangkan otot lengannya ke samping sampai mengenai wajah namja berperawakan asing dengan rambut pirang yang menawan
"issh, diamlah. Jangan mengangguku" hardik Kris sedikit berbisik, dibalas cengiran watados dari Chanyeol. Ponsel di sakunya bergetar, dengan perlahan Chanyeol mengeluarkan ponselnya dan melihat nama si pengirim pesan
'From : bacon
Yeolliee, aaa ternyata anak baru dikelasku adalah namja di cafe kemarin itu. Hyaa, aku harus bagaimana? Aku gugup. Eotokee? Eotekajiiiii?'
Tubuhnya sedikit menegang membaca isi pesan Baekhyun. 'Eotekaji?' gumamnya tanpa sadar. Lengannya disikut Kris sedikit keras
"yak Kris! Apa yang kau la... Ah, Seonsengnim, annyeong" Chanyeol tersenyum idiot, memperlihatkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi. Guru itu tersenyum, senyuman yang membuat Chanyeol merasakan firasat buruk
"Park Chanyeol-ssi, tadi saya sempat melewati taman belakang sekolah. Kau tau, rumput-rumput disana sepertinya mulai memanjang tak terurus dan banyak sampah berceceran. Bagaimana jika kau ke sana dan membersihkannya?"
"a-anou saem, tak bisakah aku mengerjakannya dengan Kris?" menggaet lengan Kris disampingnya sambil menunjukan cengiran khas seorang Park Chanyeol
"yak! Apa-apan kau?!" Chanyeol menatap penuh harap pada sang guru. Sementara Kris menepis cepat tangan Chanyeol
Penggaris kayu besar itu menghantam meja Chanyeol dan Kris. Setiap nyawa dalam kelas seakan ingin pergi dari raga saat mendengar pukulan keras memekakan telinga
"kau mempermainkan ku? Keluar!" hardiknya kasar. Tanpa ba bi bu be bo Chanyeol bangkit dan berlari keluar kelas. Senyum iblis tercetak menyeramkan di wajah tampannya. Langkahnya terasa ringan saat kembali ke podium/?/
"cha, kita lanjutkan pelajarannya"
"neeeee" jawab para murid serempak
.
Aditsyah28
.
"ck, dasar guru iblis sok tampan. Mentang-mentang dia guru dia berbuat seenaknya? Cham! Umurnya bahkan mirip dengan noona ku. Eh, sepertinya tidak. Ah molla!" hamparan rumput hijau menembus retinanya. Ini lebih dari sekedar kotor. Chanyeol menghela nafas berat 'sepertinya aku tak bisa menyelesaikannya sendirian'. Ponsel disakunya bergetar lagi
'From : Cho Kyuhyun Saem
Cukup urus bagian sebelah barat. Jangan terlalu senang kuping aneh'
"mwoya? Kuping aneh? CK! Kupingku ini kuping paling indah dan langka. Dasar iblis, seharusnya dia jadi guru iblis bukan guru para malaikat" jangan pikirkan perkataan Chanyeol yang seolah-olah mengatakan bahwa dirinya termasuk dalam golongan malaikat.
Chanyeol pov
Ya, setidaknya ini meringankan tugasku. Dengan peralatan seadanya seperti sapu ijuk, skop sampah dan karung sampah tubuh atletisku mulai bekerja.
"Aah. Ini melelahkan" kubanting sapu ijuk yang kupegang dan bersandar disalah satu pohon di sini. Sekilas aku melihat pohon ini seperti mading umum bagi para siswa. bagaimana tidak, semua bagian batang pohon di hiasi dengan goresan atau ukiran nama-nama siswa yang menulis namanya dan nama kekasihnya.
"kekanakan, ckckck sudah senior high school masih saja kelakuannya seperti bocah" kugelengkan kepalaku prihatin dengan sifat para makhluk disini/?/
Tapi anehnya, tanganku bergerak mengambil kunci motor sportku di saku. Kutatap ragu kunci digenggamanku
"bersikap kekanakan sekali-sekali tak ada buruknya" kumulai mengukir dua buah nama disalah satu bagian batang yang kosong. Aah, ini menakjubkan. Hahaha. Kuambil ponselku, mengaktifkan kamera dan memotret goresan kunci ku di sana.
Chanyeol pov end
Bagai seorang idiot, Chanyeol tersenyum menatap dua buah nama yang terukir indah disana, sampai bel tanda istirahat berkumandang menghamburkan lamunan Chanyeol yang entah pergi kemana
"ya, itu tak akan terjadi" gumamnya pada diri sendiri. Bangkit dari duduknya, membersihkan debu di celananya dan berjalan pergi. Langkahnya terhenti, kepalanya berbalik melihat tumpukan sampah yang menggunung belum di masukan dalam karung
"moolla, setidaknya aku sudah menyapu" bahunya terangkat acuh, dan setelahnya dia benar-benar pergi meninggalkan TKP
.
Aditsyah28
.
"yodaaa" panggil Baekhyun melongokan kepelanya ke dalam kelas XII B. Dilangkahkan kaki mungilnya menuju sebuah bangku
"Kris hyung, kau melihat Chanyeol?" tanya Baekhyun kebingungan
"tadi dia dihukum Cho saem membersihkan taman belakang. Mungkin sekarang dia tidur di UKS" sahut Kris sambil tetap fokus pada layar ponselnya
"ok, thankyu laxy hyung"
"yo, urwel bacon" dan setelahnya Baekhyun berjalan ke arah ruang UKS. Baekhyun berada satu tingkat di bawah Chanyeol, mereka yang sudah berteman lama seperti mengesampingkan perbedaan usia walau hanya satu tahun. Jarak rumah yang berdekatan membuat persahabatan mereka selalu mulus tanpa hambatan, meski sering diwarnai cekcok, perbedaan pendapat dll. Baekhyun selalu manja dan banyak maunya dan Chanyeol walaupun dengan perdebatan ataupun penolakan diawal namun ujung-ujungnya juga akan melakukan apa yang diminta Baekhyun
Krieet
Pintu putih uks terbuka, Baekhyun berjalan masuk membuka sebuah tirai putih dan tampaklah sosok jangkung yang sedang sibuk bermain dengan ponselnya
"disini kau rupanya. Ku kira kau tidur" Baekhyun dengan entengnya mendudukan dirinya disalah satu sisi kasur dekat Chanyeol
"ada apa? Bukannya kau sibuk dengan anak baru" ucap Chanyeol dengan mata fokus ke layar ponsel
"anni, ku rasa aku punya banyak saingan. Saat Lee saem keluar, mejanya langsung dikerubungi, seperti semut saja. Dan yak! Kenapa orang akhir-akhir ini sibuk dengan ponsel mereka? Kris juga menatap ponselnya seakan kalau dia berkedip sekali akan terjadi perubahan besar pada ponselnya"
"neo mollaseo(kau tak tau)?" setelah menekan tombol pause, Chanyeol menatap Baekhyun tak percaya
"wae geurae? Apa aku ketinggalan berita menarik" tanya Baekhyun penasaran. Chanyeol memperlihatkan layar ponselnya pada Baekhyun
"permainan ini sedang ramai di bicarakan. Cobalah download appnya" sahut Chanyeol dan kembali bermain
"kapan-kapan saja. Yeol, aku bosaaaan" seru Baekhyun malas
"lalu?"
"kajja ke kantin. Aku lapar" pout Baekhyun imut. Chanyeol tersenyum tipis, mem pause game dan menyentil kening Baekhyun pelan
"bilang bosan tapi kau malah lapar" Baekhyun menampilkan cengiran imutnya. Chanyeol bangkit dari duduknya, memasukan ponselnya ke saku celana dan menggaet lengan Baekhyun
"eh? Mau kemana?" tanya Baekhyun bingung
"kau bilang mau ke kantin bacon. Jangan bilang penyakit Yixing menular padamu"
"yak!"
"aish, shikeuro(berisik)! Diamlah, tutup mulut cerewetmu. Atau perlu aku ambil benang dan jarum untuk menjahit bibir mu eoh?" Baekhyun mendecih tak suka dan dengan kesal menendang 'aset masa depan' Chanyeol
"akh. Ishh! yak neo!" Baekhyun memeletkan lidahnya dan berlari dengan tawa ceria menuju kantin. Di sela rasa sakit di daerah 'privatenya', Chanyeol tersenyum melihat Baekhyun yang tertawa lepas seperti itu. Terlihat cantik dimatanya. Mengakhiri pikiran konyolnya, Chanyeol melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda. Chanyeol memasuki daerah kantin dan duduk satu meja bersama Baekhyun, Kyungsoo dan kekasihnya Jongin
"hyung kenapa jalanmu aneh begitu?" tanya Jongin mengangkat sebelah alisnya bingung
"kau terlihat seperti pingeun saat berjalan" ucap Kyungsoo dengan mata burung hantunya yang mengerjap polos. Jongin yang melihatnya tak tahan mencubit pipi gembul kekasihnya itu. Sementara Chanyeol menatap tajam pada Baekhyun yang pura-pura mengalihkan pandangannya. Jongin yang melihatnya seakan mengerti situasi dan berteriak heboh
"astaga Baekhyun kau menendang 'adik' hyung lagi? Sini kuperiksa hyung, issh ini aset masa depan seorang lelaki terutama seme" Baekhyun mengendikan bahunya tak peduli
"periksa apa eoh? Otak mesum mu masih saja bekerja pada saat seperti ini" hardik Chanyeol seraya menjitak kepala Jongin
.
Aditsyah28
.
"apa kah 'itu' mu tidak apa-apa?" tanya Baekhyun pelan. Chanyeol menolehkan kepalanya sedikit kemudian kembali menatap jalan
"gweanchana. Lain kali, biar aku yang meninju 'adik' mu. Ok?" sahut Chanyeol sambil tersenyum aneh yang tentu saja tidak dilihat Baekhyun karena secara posisi mereka sekarang tengah berada di atas motor sport Chanyeol dengan kecepatan sedang
"mwo? Shireo. Berani kau melakukannya, jangan harap aset mu itu masih baik-baik saja" bukannya mengkerut takut, Chanyeol malah meluapkan tawanya
"wae? Apanya yang lucu?" ucap Baekhyun bingung
"ani. Berhentilah bicara, suara cemprengmu membuatku tidak fokus menyetir"
"mwoya! Suara cempreng itu punya Chen. Suaraku ini lembut dan merdu" merasa dihina, Baekhyun membantah tak terima
"lembut dan merdu? Ck, kau seperti pembual kelas kakap" meski Chanyeol akui suara Baekhyun memang merdu di telinganya, tetap saja gengsinya ada pada peringkat pertama yang membantah untuk mengatakan hal-hal semacam itu
"ckck, dari pada suaramu. Kau tau, suaramu terdengar seperti om om mesum"
"Byun Baekhyun, suaraku ini sexy. Kau saja yang tidak mendengarkannya dengan baik" balik Chanyeol yang tak terima di katai suara om om mesum. Dan terus berlanjut sampai sport hitam itu berhenti di depan rumah berwarna cream dengan halaman hijau yang nampak asri.
"masuklah, bye" Chanyeol mengacak rambut Baekhyun pelan menghasilkan teriakan menggelegar Baekhyun. Chanyeol tertawa pelan dan membelokan sedikit stang motornya, berhenti di rumah yang berada tepat di depan rumah Baekhyun. Memarkir motornya di halaman rumah dan masuk ke dalam. Baekhyun tersenyum melihat Chanyeol yang memasuki rumahnya. Entah mengapa, dia hanya ingin tersenyum saja melihat sahabatnya itu
.
Aditsyah28
.
Suasana nyaman dan hangat terasa jelas dalam ruangan itu, aroma kopi dan susu dari chese cake menguar memenuhi rongga hidungnya. Jongin melihat arlojinya bosan, sudah 3 gelas jus yang dia minum. Dan akhirnya pintu merah itu terbuka, menampilkan sosok namja dengan tubuh mungil cukup berisi, mata owl, hidung bengir dan dilengkapi dengan bibir penuhnya yang terlihat sexy. Nafasnya terdengar memburu sembari melangkahkan kakinya ke hadapan Jongin
"Jongin-ah, aku.."
"hyung, bukankah kita sudah janji bertemu dari sejam yang lalu?" potong Jongin dengan nada dingin
"mianhae Jongin-ah, tadi aku harus mencari alasan yang bagus agar terbebas dari kelas malam" matanya mengerjap polos memohon di maafkan. Kyungsoo setingkat dengan Chanyeol. Berada di jenjang akhir, sekolah melaksanakan kelas malam untuk para senior
"arraseo gweanchana. Lain kali jangan telat lagi hyung, kurasa aku akan menjadi lumut karena terlalu lama menunggumu" kyungso terkikik geli mendengarnya. Jongin bangkit dari duduknya, mengajak tangan Kyungsoo untuk bergandengan. Dengan semburat tipis dipipinya, Kyungsoo menerima uluran tangan Jongin membuat indra peraba di telapak tangannya terasa hangat dan menyenangkan. Jantungnya seakan berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya
"Yesung hyung, aku pergi" teriak Jongin pada seseorang yang sedang menjaga kasir kafe. Namja bersurai hitam pekat dengan frame kacamata membingkai mata bulan sabitnya itu tersenyum
"hati-hati Jongout" serunya singkat dan kembali melayani pelanggan yang mayoritasnya adalah yeoja
.
Aditsyah28
.
"Jongin-ah, aku mau ini" pinta Kyungsoo sambil menunjuk boneka burung hantu (kayak boneka di the heirs pas bagian akhir di episode terakhir. Boneka warna hijau itu loohh)
"ahjusi, bagaimana caranya mendapatkan boneka itu" tanya Jongin. Kyungsoo yang mendengarnya pun tersenyum manis dengan mata berbinar
"ah itu, kau harus melempar ini dan harus tepat masuk di moncong lumba-lumba di situ" jelas ajusi itu sambil memperlihatkan ring plastik berwarna warni. Ajusi itu memberikan Jongin 7 ring, Jongin menatap ragu. Pasalnya, ke 7 ring ini harus masuk semuanya
"fightingg jongiin" seru Kyungsoo menyemangati. Merasa mendapat energi dari sang kekasih, Jongin memulai permainannya
"waah, kau sangat hebat anak muda. Cha, ini boneka untuk kekasihmu yang manis. Semoga kalian selalu bersama" doa ahjusi itu tulus. Jongin dan Kyungsoo tersenyum sembari mengucap amin secara perlahan. Ya, Jongin berhasil memasukan ke 7 ring itu ke dalam moncong lumba-lumba, seketika Kyungsoo memeluk dan mencium pipi Jongin secara spontan
"gomawo Jongin-ah" ucap Kyungsoo sambil menggelayut manja di lengan Jongin. Jongin mengelus rambut Kyungsoo sayang "bukankah itu Baekhyun? Dia bersama siapa? Bukankah Chanyeol sedang menjenguk kakeknya di rumah sakit?" Kyungsoo menunjuk salah satu objek. Jongin mengikuti arah telunjuk Kyungsoo, menemukan sahabatnya Baekhyun sedang tertawa dengan seorang namja. Dahinya mengkerut bingung, belum selesai dari kebingungannya. Suara teriakan Kyungsoo membuyarkan lamunan singkatnya
"Baekhyuuun" merasa namanya disebut seseorang, Baekhyun mengedarkan pandangannya dan melihat Kyungsoo dan kai. Kyungsoo melambaikan tangannya, Baekhyun tersenyum seraya menarik lengan namja tak dikenal itu menuju tempat kaisoo
"Kyungsoo ah, wow.. apa kalian sedang kencan? kkk" sapa Baekhyun berniat menggoda
"bukankah dia.."
"ah iya, dia anak baru dikelas kita. hehehe" cengiran Baekhyun entah kenapa membuat Jongin merasa kesal walaupun sedikit
"Oh Sehun" gumam Jongin
"hy, Kim Jongin ssi, Kyungsoo Sunbaenim" sapa namja berwajah datar itu sedikit acuh. Oh Sehun, itulah nama namja itu. Namja yang membuat Baekhyun merasa akan pingsan jika berada di sampingnya, namja yang menumpahkan kopi dengan tidak sengaja ke pundaknya, namja yang mungkin di cintai oleh Baekhyun
"kalian sedang apa disini?"
"aku dan Sehun bertemu di kafe buble tea. Setelahnya, aku mengajaknya ke sini" senyum Baekhyun terlihat malu-malu
"apa Chanyeol hyung tau kau ke sini?" sebelah alisnya terangkat meminta jawaban
"yak! Memangnya aku harus memberitahunya dulu baru boleh kemana-mana?" sungut Baekhyun merasa terintimidasi
"sudahlah Jongin-ah. Baek, bukankah Chanyeol melarang kau keluar malam karena kau baru sembuh? Lagipula kau tidak kuat dingin" Kyungsoo mencoba mencairkan suasana yang tiba-tiba saja terasa kaku. Sehun yang merasa hanya sebagai obat nyamuk berdehem perlahan
"kalau begitu, kajja baek ku antar pulang" ajak Sehun, kaisoo menatap tak percaya pada Sehun
"kau mau mengantar ku pulang? Dengan senang hati, aww" lengannya di tinju pelan oleh Kyungsoo, menimbulkan ringisan halus dari Baekhyun. Sehun mengulurkan tangannya yang ditanggapi dengan wajah tak percaya lagi dari kaisoo tapi bukan hanya mereka, Baekhyun pun menganga tak percaya. Dengan malu-malu Baekhyun menerima uluran tangan Sehun 'hangat. Tapi, tangan Chanyeol lebih hangat. Yak! Isshh, aku pikir apa sih' Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya
"waeyo baek?" tanya Kyungsoo
"anni, cha aku pulang deluan teman-temannn" pamit Baekhyun. Sehun hanya tersenyum singkat.
"apa ini tak apa?" suara Jongin memecah kesunyian saat Sehun dan Baekhyun sudah berlalu
TeBeCe..
Gue bukan EXO-L ya, tapi gak tau kenapa suka aja sama couple absurd ni. Yoi, itu tu si mas cahyo sama mba yuni. Aw aw aw, full of code. Kesemsem sendiri kalau ngeliat mereka berdua. Sekedar mengingatkan, author mungkin akan agak lama updatenya. Soalnya persiapan buat ujian nasional. tapi kalau sempet, besok saya upload chapter 2 nya
Ok bubayy, see you in next chap.
PLEASEE.. REVIEW JUSEYOO..
