Bluetooth Misterius

.

.

.

BLEACH-Tite Kubo

Warning: AU, OOC, Death chara, no pairing inside, horror yang tidak seram dan bahasa tidak baku

Rate: T menuju M(?)

.

.

.

Rukia's POV

Sekarang ini siapa sih yang tidak tahu soal Bluetooth? Aplikasi yang bisa membuat kita mengirim atau menerima gambar, video, lagu, dan lain-lain. Tapi di sekolahku beredar kisah seram mengenai Bluetooth, ada sebuah Bluetooth misterius yang tidak diketahui siapa pemiliknya. Awalnya aku sih tidak percaya soal rumor itu, sampai suatu hari...

FLASHBACK

Seperti biasa, saat pelajaran kosong, kelas selalu ramai, ada yang mengobrol, internetan, main, dan lain-lain. Guru? Mereka sedang rapat, jadi kami bebas… Tadinya tidak ada yang aneh, sampai salah satu teman sekelasku yang bernama Renji heboh…

"Oy! Ni bluetoothnya siapa? Ko' nyasar ke hp-ku sih?" katanya.

"Nama bluetoothnya apa?" tanya Tatsuki penasaran.

"666666… Serem amat sih nama bluetoothnya!" jawab Renji ngeri.

"Terima aja, siapa tau gambar 'bagus'… hahaha…" kata Shuuhei santai.

"Hmm… Boleh juga…" kata Renji sambil menerima kiriman dari Bluetooth itu, aku dan teman-temanku juga penasaran, kamipun mengerubungi Renji, tapi setelah itu dia langsung berteriak.

"ANJIR! Ini maksudnya apaan?! Ngirim gambar ngeri amat!" kata Renji shock. Ternyata kiriman yang dia terima memuat gambar anak SMA yang kepala dan tubuh bagian atasnya hancur karena terlindas truk. Sontak saja kami yang melihat itu ikut mual.

"Duh sialan banget sih yang ngirim gambar! Bikin nafsu makan gue ilang aja!" rutuk Rangiku.

"Aaah… Malem ini kayanya gue ga bisa tidur!" timpal Ikkaku, dan teman-teman lain pun ikut heboh mengomentari gambar dari Bluetooth itu, sementara aku diam saja, aku terlalu shock melihat gambar itu, aku memang paling tidak tahan melihat yang berdarah-darah begitu… Perutku jadi mual, dan akupun memutuskan untuk duduk.

"Ah udahlah! Gue apus aja! Serem!" kata Renji akhirnya, dan diapun menghapus gambar itu. Tadinya kami pikir semua selesai dengan menghapus gambar itu. Tapi dugaan kami salah. Dua minggu kemudian setelah kejadian itu, kami mendengar berita duka, Renji meninggal dunia karena terlindas truk, dan menurut Ikkaku dan Ichigo yang kebetulan ada didekat lokasi itu, keadaan Renji sama persis dengan yang ada digambar Bluetooth itu. Mendengar itu kami jadi mulai ketakutan, apa jangan-jangan ada hubungannya dengan Bluetooth itu? Tapi kami merahasiakannya dari anak-anak kelas lain ataupun keluarganya agar tidak terjadi kehebohan. Kami juga tidak berniat memberitahu guru, karna kami yakin mereka tidak akan percaya mengenai bluetooth itu.

Dua bulan setelah kematian Renji, kami mulai melupakan soal bluetooth itu, dan kami sudah menganggap kematian Renji karena takdir, bukan karena bluetooth itu. Kami juga melarang seorangpun membicarakan soal itu lagi. Sampai kali ini kehebohan berasal dari adik kelas kami. Katanya mereka menerima gambar anak SMA yang tubuhnya membiru dan wajahnya tidak jelas karena rusak. Kali ini kejadiannya sudah sampai ke telinga guru. Dan guru-guru meyakinkan para murid bahwa ini hanyalah kelakuan orang iseng dan mereka sedang mencari pelakunya entah bagaimana caranya. Kami mulai ketakutan, jangan-jangan kejadian Renji terulang lagi, dan kali ini korbannya adik kelas perempuan kami yang menerima bluetooth itu. Tapi lagi-lagi kami hanya bisa diam,dan hanya berharap perkiraan kami salah.

Setelah dua minggu, gosip soal bluetooth itu mereda. Tidak ada lagi yang membicarakannya. Dan tidak terjadi apa-apa pada si penerima gambar. Perhatian kamipun beralih untuk ujian semester. Tapi entah kenapa, aku masih memikirkan soal bluetooth itu. Aku takut kalau gambar di bluetooth itu menjadi nyata. Saat ini aku sedang melamun di taman kecil sekolah, entah kenapa aku sama sekali tidak bisa berkonsentrasi pada buku yang kupegang. Sampai sebuah suara membuyarkan lamunanku.

"Woy! Ngelamun aja! Kesambet loh!" sapa Momo temanku sambil memukul punggungku dengan bukunya.

"Adaw! Sakit tau! Bikin kaget aja!" kataku sebal.

"Hehe… Maaf deh… Habis kamu bukannya belajar malah ngelamun!" balas Momo tidak mau kalah.

"Hhh… Terserahlah…" kataku menyerah dan mulai berkonsentrasi pada buku yang kupegang, walaupun sulit.

"Memang kamu mikirin apaan sih? Kayanya serius amat…" tanya Momo penasaran.

"Soal bluetooth itu…" jawabku pelan.

"Ngapain dipikirin? Toh gak ada kejadian apa-apa kan?" kata Momo.

"Ya bagus kalau memang gak ada apa-apa… Tapi aku takut kejadian Renji terulang lagi…" kataku lagi. Mendengar itu, Momo menepuk pundakku.

"Sudahlah Rukia… Soal Renji itu, dia meninggal karena takdir, dan kebetulan saja kejadiannya mirip tu gambar… Kita jangan berpikiran negative teruslah…" kata Momo berusaha menenangkan, walaupun aku tahu, dia juga takut soal bluetooth itu. Aku hanya menganggukan kepala.

'Yah… Semoga tidak ada kejadian apa-apa…' kataku dalam hati. Tapi harapanku sirna… Kudengar adik kelas yang diketahui bernama Senna sudah tiga minggu menghilang, dan empat hari yang lalu ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya membiru dan wajahnya rusak. Menurut gosip, dia dibunuh oleh pacarnya karena dia hamil dan meminta pertanggung jawaban pacarnya, tapi pacarnya tidak mau, lalu Senna mengancam akan melaporkannya, tapi tragis, dia malah dibunuh… Dan sekarang ini pacarnya sedang dalam pemeriksaan polisi. Gosip itu menyebar dengan cepat, dan sekolahpun dihebohkan kembali oleh bluetooth itu, seluruh sekolah akhirnya memutuskan untuk menolak jika ada bluetooth yang tidak dikenal agar tidak terjadi seperti ini lagi.

Flashback End

Sudah setahun berlalu, aku dan teman-temanku pun lulus, tapi gosip itu masih beredar di kalangan adik-adik kelas.

"Hhh… Akhirnya kita lulus juga!" kata Momo padaku.

"Ya… Aku benar-benar ingin cepat lulus dari sini…" bisikku pelan sambil menatap gedung sekolahku, tapi Momo masih bisa mendengarnya dan diapun tersenyum padaku.

"Haha… Sudahlah… Jangan ingat itu lagi… Yang penting sekarang kita lulus dan akan memulai hal yang baru!" kata Momo berusaha menyemangatiku.

"Ya… Kamu benar…!" kataku sambil tersenyum.

"OK! Kita foto bareng yuk sama teman-teman sekelas, buat kenang-kenangan…" ajak Momo.

"Ok…" jawabku. Tiba-tiba hp-ku berbunyi,tanda ada bluetooth yang masuk. Ah! Aku lupa mematikannya tadi! Dan aku melihatnya…

'Accept file from 666666?' begitulah bacaannya. Aku panik dan berniat menolaknya, tapi karna terlalu panik, aku salah menekan tombol, dan malah menerimanya. Aku sangat ketakutan. Perlahan aku memberanikan diri untuk melihat gambar yang dikirim dari bluetooth itu yang ternyata gambar seseorang yang tewas dengan tubuh tanpa kepala.

'Apakah aku akan mati dengan keadaan seperti itu?' batinku takut. Keringat dingin mengalir di pelipisku, tubuhku lemas dan semuanya gelap.

End

Author's note:

Yap dan fic inipun tamat dengan gajenya… :siap-siap kabur:

Maaf author udah bikin beberapa chara jadi korban… Tuntutan naskah… T^T

Mind to review please? :3