innocent graffiti
disclaimer: Junjou Romantica © Nakamura Shungiku.
fictogemino; slash; modified-canon; gap-age.
Pacaran beda usia bukanlah sesuatu yang sulit ditemui di jaman sekarang. Tapi tidak lantas berarti bahwa hubungan seperti ini akan gampang ditangani. Agar dapat awet, kuncinya hanya sikap kooperatif dari kedua pihak supaya dapat tetap harmonis sepanjang waktu.
(Di waktu-waktu tertentu, Shinobu akan menerobos apartemennya dengan kunci cadangan dan menghibur Miyagi yang sedang penat oleh pekerjaan besar di mana mengharuskannya tidur hanya tiga jam perhari lalu membuatnya lupa dengan menagih sebuah ciuman bibir sebagai alasan.)
Sering ketika Miyagi sedang sendiri, pikiran untuk ditinggalkan hadir lantas bermanifestasi menjadi sejumput ketakutan. Nyatanya rasa takut bukan apa-apa kecuali kita berani menghadapi; melawan dan meruntuhkannya ibarat butiran abu diterbangkan angin barat daya. Dan Miyagi tersenyum lega ketika ketakutannya hanyalah bersifat sementara sebab Shinobu selalu meyakinkannya—lagi dan lagi. Dengan kalimat-kalimat kekanakan yang membuat hati Miyagi terasa ringan.
Mereka memang sering bertengkar. Meributkan hal sepele seperti Miyagi yang memprotes masakan Shinobu terlalu aneh untuk dimakan atau Shinobu yang berteriak: 'Inilah masalah dengan pria tua sepertimu.' Namun pada akhirnya selalu sama—mereka tak bisa begitu saja pergi meninggalkan.
Pagi hari akan menemukan mereka mendekap satu sama lain dengan begitu erat.
Linen pembungkus ranjang terserak, berantakan. Lampu tidur menerangi raut Shinobu yang kelelahan. Di pinggir ranjang, Miyagi mengenakan kembali pakaiannya. Pelipis Shinobu dihadiahkan kecupan kecil, dan Shinobu menyembunyikan seluruh tubuhnya kecuali kepala di balik selimut.
"Miyagi bodoh."
"Tapi kau tidak berani melepasku, bukan."
"Hanya sampai Miyagi mati nanti."
"Itu berarti waktuku hampir karatan?" Setengah nada jenaka, setengah serius.
Shinobu mengernyit. "Kupikir suatu hari Miyagi berniat meninggalkanku duluan?"
Miyagi menggeleng, "Apa boleh buat, perasaan ini kepalang basah. Salahkan seseorang yang kerjanya merengek terus-terusan sampai membuatku kepikiran."
"Ta—tapi aku—"
"Ya aku tahu kau bocah abnormal yang jatuh cinta pada pria yang tujuhbelas tahun lebih tua daripada dirinya."
Rona menyebar ke seluruh permukaan dermis wajah Shinobu, Miyagi harus mencari distraksi agar tangannya tak kelepasan bergerak mencuil pipinya, atau bibirnya mencuri ciuman lain karena mereka telah menghabiskan semalaman penuh bersama.
"Miyagi aku mencintaimu." Konfesi repetisi tapi Miyagi tak keberatan jika Shinobu selalu mengulanginya kembali.
"Syukurlah kalau begitu." Miyagi You menatapnya seperti Shinobu adalah harta terbesar yang dia punya. "Dengar baik-baik karena tidak ada ulangan," Jeda. "Mungkin aku memang bukan kekasih ideal. Mungkin seluruh kisah romantis membutuhkan sepasang pria dan wanita. Tapi ini bukan ajang pemilihan pendamping yang cocok dan kenyataan bahwa aku mencintaimu juga dapat dipungkiri. Kau bocah pasti akan bilang bahwa pria tua ini hanya mengada-ada untuk membungkammu bicara."
"Miyagi," panggilnya, "aku mengerti."
Takatsuki Shinobu tak lagi bimbang.
Selamat membaca ulang dari bawah. :)
[A/N]
(again) fiksi kembar. somehow, saya menikmati bgt nulis sesuatu yg begini. mmpp, you x shinobu ini semacem pairing legit; bikin saya gigit jari kalo baca case mereka. ;_;)
sepatah kata utk reviewnya, boleh? :D
.
.
.
((ps: sebenernya otp saya di junjou nowaki x hiroki. mereka ke mana ya, udah nyampe ep 8 kok belom muncul-muncul? :'v))
