Multichap pertama Kurobas saya, AU pula. Karena saya kurang yakin dengan cerita ini /sobs saya munculkan prolog terlebih dahulu.
Warning: Shoai. Possible Typo(s). AU. Genre yang entah apa. OOC, dan para saudaranya yang lain.
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki.
Happy reading reader. Hope you like it ;D
Scheme
Kuroko: Prolog
Lain kali Kuroko Tetsuya akan berhati-hati jika ditarik paksa oleh sepupunya Kise Ryouta yang sedang terbakar api cemburu ke dalam sebuah ruangan baca rahasia di dalam mansion. Terdengar bunyi suara pintu dikunci, selanjutnya punggung Kuroko yang terasa kebas karena menabrak dinding kokoh yang dingin.
"Apa yang kau lakukan tadi bersama Akashicchi, Kurokocchi?" Kise memekik, wajahnya berada tepat di depan manik aquamarine Kuroko.
"Tidak ada Kise-kun, bukankah itu bagian dari rencana?"
Kuroko membalikan badan bersiap angkat kaki dari hadapan Kise. Namun, Kise kembali menarik lengannya, kini mengunci pergerakannya pada rak buku filsafat tua yang menguarkan bau apek. "Tapi yang tadi sungguh keterlaluan. Bukankah sudah kuingatkan berkali-kali tidak ada yang boleh menyentuhmu selain aku"
Kise mendekat wajahnya berusaha mengeliminasi jarak di antara mereka, namun tangan Kuroko mendorong Kise Kuat, berusaha membuat tubuh mereka terpaut jarak. Matanya menatap Kise dengan pandangan defensif. Mimik wajahnya mengeras, Kuroko harus berjuang melawan gejolak perasaan yang tertimbun jauh didalam lubuk hatinya. Entah mengapa hatinya kini telah tertambat pada orang lain, membuat hubunganya dengaan Kise semakin sukar.
Jika boleh jujur Kuroko benci mendapati kilatan sedih, kesal, dan kecewa pada semburat keemasan dimata Kise. "Itu diluar perhitunganku Kise-kun"
Kise tertawa meremehkan, "Diluar perhitungan? Ketika kau sendiri yang melepaskan kancing kemejamu kau bilang diluar perhitunganmu?"
Kuroko hanya terdiam. Ia membiarkan Kise meraih helaian lembut rambut baby bluenya lalu mengecup ujungnya, mata Kise menatap tajam seolah hendak menembus pertahan Kuroko. Bagi Kise pria dihadapannya ini terlalu memabukan bagaikan alkohol, keberadaannya saja sudah menjadi candu tersendiri. Iris biru langitnya pun cukup membuat Kise jatuh hati pada pandangan pertama.
Kuroko terdiam cukup lama, suaranya dibuat setenang mungkin dan mengepalkan tangan kuat-kuat. "Kalau tidak begitu rencana kita akan gagal"
Kuroko mendengar tawa mengejek pada suara Kise, "Aku lebih baik rencana ini gagal daripada harus melihatmu menyerahkan diri pada orang lain. Kau milikku Kurokocchi, hanya milikku"
Kuroko terlonjak mundur ketika Kise hendak menarik lengannya, namun sayang punggungnya membentur rak yang menandakan ia tidak bisa menghidar kemanapun. Kise tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia segara mengangkat dagu Kuroko dan menyapukan bibirnya dengan bibir Kuroko. Kise dapat mencium aroma teh Pettiagalla(1) ekstrak Vanilla, teh yang selalu diminum oleh Kuroko setiap pagi.
Sebuah ciuman yang membuat dunia Kuroko terasa berputar. Ia memejamkan mata ketika ia dapat merasakan tangan Kise meraih pinggangnyanya membuatnya semakin merapat dengan tubuh proporsional milik Kise, sedangkan tangan Kise yang lain masuk ke sela-sela rambutnya. Kuroko berusaha sekuat tenaga menahan gejolak perasaan yang ia rasa akan meluap.
Telinga Kuroko tiba-tiba awas ketika mendengar suara bunyi ketukan.
"Tetsuya"
Kuroko berusaha melepaskan ciuman mereka, akan menjadi masalah gawat bila Akashi melihat mereka dalam keadaan seperti ini.
Kise tidak berniat melepaskan ciumannya. Malah semakin Kuroko berusaha melepaskan diri semakin ia memperdalam jarak diantara mereka.
Kembali terdengar suara Akashi disertai dengan suara ketukan, ia sudah dapat membayangkan ekspresi penuh curiga Akashi dibalik pintu yang membatasi mereka. Kise sama sekali tidak mau melepaskannya. Padahal ia butuh bernafas, rasanya tenggorokannya benar-benar tercekat memohon untuk meminta suplai oksigen. Ciuman Kise kali ini tidak seperti biasanya yang begitu lembut seolah tidak ingin menyakiti dirinya, ciuman kali ini begitu memaksa dan egois.
Ketika menyadari Kuroko yang ada di pelukannya sudah kehabisan oksigen, Kise melepaskan Kuroko seraya tersenyum menyeringai menatap pria yang begitu membuatnya jatuh hati. Kise menyeka sudut bibir Kuroko, Ia tidak pernah merasa bosan untuk mengecap rasa manis pada bibir pria satu ini.
"Diamlah Kurokocchi, jika kau berisik terus Akashicchi akan mendobrak pintu ini"
Dan Kuroko membiarkan Kise melepaskan semua kancing yang tersisa dikemejanya.
A/N: Yak, jadi bagaimana menurut kalian readercchy? sebenarnya ada satu lagi multichap yang saya buat dengan main chara Kuroko, Kise, dan Aomine tapi karena susah sekali rampungnya jadi saya publishkan yang ini. Uuh saya nekat bikin AU!VictorianEra.
Akhir kata,
Mind to give me some review maybe ;D
Footnote:
Pettiagalla(1): Teh yang mempunyai cita rasa yang sangat lembut. Berdaun panjang dan liat, beraroma harum sangat kuat.
