My Dear
…
Subtitle : The Story Was Begin
Rating : T
Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Kim Ryeowook (Wookie), Kim Jongwoon (Yesung), Shim (Cho) Changmin, (cast lain nyusul)
Disclaimer : Tiap pasangan saling memiliki (maksa), tapi cerita asli milik saya!
Pair : KyuMin as main, YeWook, Se7Min, (pair lain bakalan nyusul)
Warning : Yaoi, BL, boy x boy, OOC, typos, tidak sesuai EYD, tidak banyak menggunakan kosa kata Korea, alur maksa, sedikit perubahan nama keluarga dan umur masing-masing cast
a/n : JIKA ADA KESAMAAN JUDUL, ALUR, SETTING, SAYA MOHON MAAF! KARENA IDE CERITA INI MURNI DARI OTAK SAYA. JADI UNTUK ALASAN APAPUN, DILARANG BASHING!
enJoY~!
Miracle School
Sebuah sekolah berasrama yang sangat luas dan begitu megah. Sekolah di mana hanya anak-anak dari orang berada saja yang dapat masuk ke sini. Miracle School terdiri dari tiga gedung besar. Satu gedung untuk sekolah –tanpa pemisah-, satu gedung untuk asrama tingkat SMP, dan satu gedung lagi untuk asrama tingkat SMA. Dua gedung asrama ini terpisahkan oleh sebuah gerbang besi yang menjulang tinggi hampir tiga meter. Dan jangan lupa, sekolah berasrama ini hanya dihuni oleh namja. Sekolah khusus namja! Garis bawahi, namja!
Lee Sungmin
Namaku Lee Sungmin. Usiaku baru menginjak 16 tahun. Dan aku adalah salah satu siswa tingkat SMP di Miracle. Aku termasuk siswa cerdas. Bukan bermaksud sombong, tetapi aku masuk kelas parallel 1 selama dua tahun berturut-turut. Itu tandanya, sekarang ini aku berada di kelas VIII-1 Junior High School.
Banyak yang bilang aku ini manis. Sekali lagi, bukan bermaksud sombong. Dan juga, baik hoobae, teman-temanku sendiri, atau sunbae… banyak yang menyukaiku. Tak jarang dari mereka yang secara terang-terangan menyatakan perasaannya padaku. Aku? Entahlah… Untuk melirik yeoja saja aku tak sanggup. Karena memang aku bersekolah di sekolah khusus namja.
Aku paling tidak suka orang-orang menganggapku seperti bayi ataupun anak kecil. Karena itu, aku memilih bersekolah di sini. Aku ingin hidup mandiri. Dan karena appa adalah pemegang saham terbesar di sini, appa juga menganjurkanku untuk masuk ke sekolah ini.
Cho Kyuhyun
Namja tampan berkulit putih pucat ini adalah anak dari kepala tingkat SMP di Miracle. Usianya sekitar 18 tahun. Berada di kelas XI-1 karena kejeniusan otaknya yang melebihi kapasitas. Seseorang yang begitu jahil sekaligus manja.
Kyuhyun punya cirri khusus yang menjadi khasnya. Evil smirk. Namja berjuluk GaemGyu ini memang seorang game master. Tak ayal ia selalu membawa PSP hitam kesayangannya kemanapun ia pergi.
Cho Changmin
Namja jangkung dengan suara tinggi ini adalah adik kandung dari seorang Cho Kyuhyun. Usianya satu tahun di bawah Kyuhyun. Sifatnya sangat mirip dengan Kyuhyun. Hanya saja Changmin bersikap lebih dewasa. Ia sekarang ada di X-2 Senior High School.
Namja berjuluk food master ini memang rajanya makan. Tak heran jika ia mengikuti ekstrakulikuler 'kelas memasak'. Sama halnya Kyuhyun, Changmin selalu membawa PSP putih kesayangannya kemanapun ia pergi.
Kim Jongwoon (Yesung)
Namja brunette bermata sipit ini sangat ahli dalam bidang tarik suara. Wajah tampannya membuat ia banyak dikagumi. Sebenarnya otak Yesung tidak bisa dibilang buruk. Saat ini ia berada di XII-4 Senior High School. Usianya genap 19 tahun.
Yesung memiliki kura-kura berjuluk ddangko brothers, dan dia mencintai kura-kuranya.
Kim Ryeowook
Namja manis nan mungil berjuluk Wookie ini memiliki suara tenor yang khas. Ia adalah salah satu sahabat Sungmin. Usianya belum genap 16 tahun. Teman sekelas sekaligus sekamar Sungmin di Miracle. Dan rumor mengatakan bahwa ia menyukai Yesung yang notabene adalah sunbae nya.
Wednesday, Mart 13rd 2013. 05:25 PM
-oOo…Asrama Miracle Junior High School…oOo-
Room 123
"Aish…" namja itu terlihat gusar. Rambut hitam yang semula ia sisir rapi kini terlihat berantakan karena sedari tadi terus ia acak-acak, tak ayal ia menjambak rambutnya sendiri.
"Ada apa, hyungie?" tanya namja lain yang merasa jengah karena sedari tadi roommate nya itu tak bisa diam.
"Ini masalah besar, Wookie-ah! Aku harus bertindak!" kesal Sungmin –namja itu-. Ia menggigit-gigit kecil ibu jarinya. Menunjukkan betapa gusar dan bingungnya dia.
"Hm… memangnya ada apa?" tanya Wookie lagi.
"Umm…" Sungmin mengingat-ingat. Bibirnya mengerucut dan pandangan matanya menerawang. Telunjuknya mengetuk-ngetuk di bawah dagu. Menunjukkan pose berpikir yang begitu imut.
01:45 PM
-oOo…Aula Miracle School…oOo-
Siang ini ada rapat perencanaan study tour Miracle School di aula utama. Tempat di mana biasa diadakan perkumpulan siswa SMP dan SMA untuk acara tertentu. Dengan seluruh pengurus OSIS sebagai peserta rapat. Dan karena Sungmin merupakan ketua OSIS SMP, otomatis dia harus datang ke rapat besar ini.
"Saya rasa cukup sekian rapat ini. Mungkin ada yang ingin menambahkan?" Lee Soo Man –Master of Miracle- memandangi setiap peserta yang merupakan pegurus OSIS. Kemudian menoleh ke samping kanan dan kiri –tempat duduk kedua ketua OSIS-.
"Tidak ingin berpendapat, Sungmin-ssi?" Soo Man bertanya pada Sungmin yang duduk manis di samping kanannya.
"Saya rasa tidak" jawab Sungmin sembari tersenyum.
"Kyuhyun-ssi?" sekarang Soo Man menatap Kyuhyun –ketua OSIS SMA- di sebelah kirinya.
"Mm… Ani" ujar Kyuhyun singkat.
"Baiklah, rapat hari ini selesai" ucap Soo Man kemudian berdiri bersama Sungmin dan Kyuhyun. Tepuk tangan terdengar begitu riuh. Soo Man, Sungmin, dan Kyuhyun meninggalkan podium rapat diikuti seluruh peserta rapat lain yang berdesakkan keluar aula.
Brukk
"Akh!" pekik Sungmi kaget ketika ia terdorong hingga tubuhnya terjatuh.
Brukk brukk brukk
Desakkan langkah kaki itu terdengar begitu jelas. Seperti menginjak sesuatu, atau mungkin… tubuh?
"Errgh…" erang seseorang yang sepertinya terinjak.
Orang itu segera bangkit setelah tubuhnya tidak lagi merasa terinjak. Ia duduk di samping tubuh mungil yang tadi ia selamatkan.
"Sampai kapan kau akan mempertahankan posisimu?" suara bass orang itu menyadarkan Sungmin yang masih memejamkan matanya erat. Sungmin segera bangkit dan duduk di samping orang itu dengan tatapan bingung.
"Jangan memasang wajah bodoh, adik kecil!" kata Kyuhyun –orang yang menyelamatkan Sungmin- sarkastik karena melihat wajah kebingungan Sungmin.
"Wajah bodoh? Aku ini siswa paling cerdas di SMP tahu! Dan siapa yang kau bilang adik kecil? Dasar pencuri kesempatan!" sungut Sungmin tak mau kalah.
"Mwo? Kau bilang aku apa?" Kyuhyun mendelik tajam ke arah Sungmin.
"Pencuri kesempatan! Kau berpura-pura menolongku, padahal kau ingin memelukku, 'kan? Ayo mengaku!" Sungmin merengut kesal.
"Kau ini… Sungguh tak tahu terima kasih!" geram Kyuhyun kemudian berdiri meninggalkan Sungmin yang masih menatap tak percaya pada Kyuhyun yang kini semakin menjauh.
'Eh, benar juga! Seharusnya aku terima kasih, 'kan?' tanya Sungmin dalam hati.
"Ya! Chakkaman!" Sungmin segera berdiri dan berlari menyusul Kyuhyun.
"Chakkaman!" teriak Sungmin yang berhasil membuat Kyuhyun berhenti dan berbalik.
"Hm?" sahut Kyuhyun datar.
"A-aku… Aku ingin berterimakasih kepada hyung" kata Sungmin tulus. Kyuhyun tersenyum meremehkan mendengar Sungmin.
"Jangan GR. Jika saja itu orang lain sekalipun akan tetap kutolong. Jadi jangan berharap bahwa kau satu-satunya orang yang akan kutolong" ujar Kyuhyun angkuh. Sungmin tertohok mendengar pernyataan Kyuhyun.
"Ya! Memangnya siapa yang GR? Aku hanya ingin berterimakasih dengan tulus pada hyung karena sudah menolongku! Tapi kepada malah hyung berkata seperti itu! Dasar bibir tebal!" Sungmin merengut melihat Kyuhyun yang malah tersenyum. Senyum yang sungguh sulit bagi Sungmin untuk mengartikan.
"Adik kecil… Bibirku bisa membuat bibirmu 'lebih tebal' dua kali lipat loh…" ujar Kyuhyun dengan masih tersenyum, tepatnya mennyeringai dan semakin mendekatkan wajahnya pada Sungmin yang sekarang mengerjap gugup.
"A-apa maksud hyung?" Sungmin sedikit mengangkat dagunya. Menunjukkan sisi angkuhnya terhadap sunbae yang menurutnya 'berbibir tebal' ini, walau kenyataannya memang begitu.
Chu~
Sungmin hanya bisa membelalakkan matanya dengan wajah merah padam ketika bibir tebal Kyuhyun menyapa bibir plump nya. Ia tak melakukan apa-apa. Otak polosnya masih berusaha mencerna apa yang sedang terjadi. Kyuhyun tersenyum –menyeringai- dan berjalan meninggalkan Sungmin yang masih terbengong.
"YA! KAU BENAR-BENAR PENCURI, BIBIR TEBAL!" teriak Sungmin histeris ketika ia sudah sadar sepenuhnya.
07:23 PM
-oOo…Asrama Miracle Senior High School…oOo-
Room 137
"Berhentilah memainkan benda konyol itu, Cho Kyuhyun! Bantu aku…" namja brunette itu menatap Kyuhyun yang masih bermain dengan 'kekasihnya' dengan tatapan memohon.
"Hish… Kau ini mengganggu saja, hyung!" dengus Kyuhyun lalu mematikan PSP hitamnya dan beralih kepada soal Matematika Yesung –teman sekamarnya-.
"Kerjakan, ne! Aku mau menemui kekasihku dulu" perintah Yesung tanpa dosa kemudian berlalu tanpa memperhatikan death glare mematikan Kyuhyun yang ditujukan padanya.
"Kepala balon!" umpat Kyuhyun kesal tapi tetap saja ia kerjakan tugas rumah Yesung yang satu tingkat di atasnya. Jangan ragukan kejeniusan seorang Cho Kyuhyun! Walaupun masih di tingkat dua SMA, ia sudah bisa mengerjakan soal tingkat tiga, atau soal-soal anak kuliahan. Ck… Benar-benar jenius!
"Aish… Memangnya dia punya kekasih?" Kyuhyun masih menggerutu sebal.
"Siapa yang mau menjadi kekasihnya?" kembali Kyuhyun mendengus.
"Ah, paling-paling…"
"Ddangko chagi, kenapa tak mau makan?" suara Yesung membuat Kyuhyun semakin kesal. Ia hanya sweat drop mendengar penuturan Yesung.
"Apa katanya? Ddangko chagi? Ish…" Kyuhyun bergidik ngeri melihat tingkah aneh Yesung itu.
"Dasar tak laku!" cibir Kyuhyun yang masih berkutat pada tugas Yesung.
"Memangnya kau sudah laku apa?" timpal Yesung yang ternyata mendengar cibiran Kyuhyun.
"Tentu saja! Apa kau tak tahu? Aku baru saja jadian!" kata Kyuhyun mantab. Bohong –tentu saja.
"Heh, paling-paling dengan yeoja penjaga kasir game centre supaya bisa gratis!" Yesung masih memperhatikan 'kekasihnya' Ddangko brothers.
"Ya! Kekasihku ini namja! Dan dia manis! Lebih manis dari noona penjaga kasir game centre itu!" seru Kyuhyun kemudian kembali mengerjakan soal Yesung.
'Kenapa malah memikirkannya, Cho Kyuhyun?' batin Kyuhyun karena tiba-tiba saja bayangan seorang Lee Sungmin –namja yang tadi ia cium- muncul di pikirannya.
Thursday, Mart 14th 2013. 09:00 AM
-oOo…Canteen Miracle School…oOo-
Namja jangkung itu berjalan santai memasukki area kantin. Mencari-cari bangku kosong untuk tempatnya duduk. Namun sial. Siang ini tampaknya siswa-siswa Miracle School kelaparan! Terbukti dengan tak ada satupun bangku kosong di kantin.
Kakinya hendak melangkah meninggalkan area kantin. Namun ia mengurungkan niatnya saat melihat siluet namja yang sedang duduk seorang diri di sudut kantin. Sepertinya siswa SMP. Terlihat dari seragam yang ia kenakan. Namja itu berjalan perlahan mendekatinya.
"Permisi… Apa bangku ini kosong?" tanya Changmin -namja jangkung tadi- dengan sopan. Dapat ia lihat namja yang semula menelungkupkan kepalanya di meja itu mendongak.
"Uh? N-ne…" jawab namja itu gugup. Jantungnya berdetak begitu cepat melihat sosok namja jangkung nan tampan yang sekarang duduk di hadapannya.
"Namamu siapa?" tanya Changmin mencoba untuk ramah.
"Sungmin, sunbae" jawab Sungmin dengan masih menundukkan kepalanya. Gugup. Ia sangat gugup untuk menatap Changmin secara langsung.
"Namaku Changmin" ujar Changmin sambil tersenyum melihat Sungmin yang terlihat menundukkan kepalanya.
"Kau sendirian? Tak ada teman yang menemanimu?" lanjut Changmin.
"Ania… Wookie bilang ia ingin pergi ke perpustakaan" jawab Sungmin yang sudah mengubal ekspresinya menjadi kesal. Kedua lengannya ia lipat di depan dada dengan bibir yang sedikit mengerucut.
"Kkk~ kau ini manis sekali sih?" puji Changmin.
Blush~
Sungmin kembali menunduk gugup. Kedua pipinya pasti sangat memerah saat ini.
…
"Aish… Kemana anak itu?" namja tampan itu masih menyapukan pandangannya ke tiap sudut kantin. Tak sedikitpun onyx itu melirih atau bahkan mempedulikan tatapan kagum namja-namja yang berada di kantin saat itu.
"Hyung!" seru Changmin dengan suara tingginya. Semua mata menoleh kepadanya. Tak terkecuali namja yang dipanggil 'hyung' olehnya.
"Ck, dasar!" kesal Kyuhyun sambil melangkah mendekati adiknya itu. Matanya memincing melihat sosok lain yang duduk memunggunginya dan menghadap Changmin.
Tap…
"Kucari-cari ternyata sedang di sini!" kata Kyuhyun datar masih dengan berdiri di samping meja. Namja yang sedari tadi menundukkan kepalanya itu segera mendongak terkejut ketika mendengar suara yang tak asing baginya.
"Bibir tebal?!" pekik Sungmin terkejut. Kyuhyun yang lagi-lagi dipanggil 'bibir tebal' oleh hoobae yang ia panggil 'adik kecil' itu hanya menatap Sungmin dengan aura membunuh.
"Eoh? Kalian sudah saling kenal?" tanya Changmin heran.
"Tentu saja! Bahkan lebih dari itu!" seringaian Kyuhyun mengembang tatkala onyx nya melihat Sungmin menatap tajam ke arahnya.
Changmin hanya mengangguk-angguk mengerti. Ia bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan pribadi hyung nya. Bahkan ia tak tahu kegiatan hyung nya di sekolah atau soal ketua OSIS. Dia tak tahu. Lebih tepatnya tak ingin tahu. Cukup dengan kata-kata Kyuhyun, Changmin menyimpulkan bahwa Kyuhyun dan Sungmin memiliki hubungan khusus.
"Hyung, nanti sore aku akan keluar asrama" ujar Changmin yang masih sibuk memainkan PSP putih miliknya. Kyuhyun hanya berdehem kemudian mendudukkan diri di samping Changmin.
"Eh? Memangnya boleh keluar asrama?" tanya Sungmin polos.
"Tentu saja boleh! Asal mendapat izin kepala sekolah" sahut Kyuhyun sambil menatap intens kepada Sungmin.
"Memangnya kau mau kemana, adik kecil?" tanya Kyuhyun kemudian. Sungmin mendelik kesal. Tapi kemudian foxy nya bergerak gelisah. Sungguh tak nyaman dengan tatapan Kyuhyun.
"Ada apa, adik kecil?" tanya Kyuhyun yang menyadari gerak-gerik Sungmin. Kini ia sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan untuk menatap lekat wajah gelisah Sungmin.
"A-apa?" tanya Sungmin memberanikan diri karena Kyuhyun semakin mendekatkan wajah.
Chup~
Lagi. Kyuhyun mengecup kilas bibir plump di hadapannya ini. Sungmin sudah siap meledak dengan wajah merah padam dan mata melototnya. Namun melihat suasana kantin saat ini, ia urungkan niatnya.
"Aku bisa-"
Ddrrrtt… Ddrrrtt…
Suara getaran ponsel di atas meja itu cukup keras. Membuat Sungmin menghentikan kalimatnya. Changmin mem pause game nya, kemudian beralih melihat layar ponselnya.
"Seven hyung~" matanya berbinar bahagia melihat tulisan di layarnya yang menunjukkan nama si pemanggil. Buru-buru ia menekan tombol answer.
"Yeoboseyo? Hyungie~" seru Changmin menggebu-gebu. Kyuhyun tarlihat datar melihat tingkah namdongsaeng nya itu. Sementara Sungmin hanya mengernyit melihat Changmin yang terlihat begitu senang.
"Aniyo…" Changmin kembali bersuara.
Blush~
Sungmin menajamkan pengelihatannya. Matanya terbelalak tak percaya. Apa itu? Changmin merona?
"Ne… Nado saranghae"
Jlebb
Bagai ditusuk beribu pedang tepat di jatunnya. Sungmin diam mematung mendengar ucapan Changmin.
'Nado saranghae? Itu berarti yang menelepon adalah kekasih Changmin hyung?' batin Sungmin nelangsa. Wajahnya kini berubah menjadi suram. Changmin masih tersenyum-senyum sendiri setelah mengakhiri panggilan itu. Hanya Kyuhyun yang menyadari perubahan air muka Sungmin.
"Hm… Sungminnie, aku pergi dulu, ne? Kau bisa mengobrol bersama Kyu hyung. Annyeong" Changmin segera melangkahkan kaki jenjangnya menjauh dari area kantin. Meninggalkan Sungmin yang masih berwajah suram dan Kyuhyun yang menatapnya datar.
Greet
Derak bangku yang bergeser itu menyadarkan Kyuhyun. Buru-buru ia mengejar Sungmin saat melihat namja manis itu berlari keluar.
Brukk
"Ah! Mi-mianhae" Kyuhyun membungkukkan badan untuk meminta maaf pada seseorang yang baru saja ia tabrak, kemudian kembali berlari menyusul Sungmin yang terlihat semakin menjauh.
"Ya! Chakkaman!" teriak Kyuhyun. Berharap Sungmin akan mendengar dan berhenti.
"Chakkaman!"
Sreet
"Lep-pas!" Sungmin mencoba menghempaskan tangan Kyuhyun yang telah berhasil mencengkeramnya.
"K-kau… Menangis?" tanya Kyuhyun tak percaya ketika melihat pipi Sungmin yang sudah basah.
"Lepas! Dasar bibir tebal! Apa kau tak dengar?!" Sungmin semakin meronta ketika Kyuhyun menariknya. Entah kemana, Sungmin juga tak tahu.
'Sepertinya anak ini menyukai Changmin' batin Kyuhyun menerka-nerka.
Brakk
Ia menghempaskan tubuh mungil Sungmin ke dinding di salah satu lorong koridor yang sepi. Sungmin sedikit memekik ketika punggungnya menubruk dinding dengan tak bisa dikatakan lembut.
"Kau menangis?" tanya Kyuhyun lagi. Kedua lengan Kyuhyun berada di samping kanan dan kiri kepala Sungmin. Memenjarakan Sungmin yang kini menatap tajam ke arahnya.
"Kenapa sunbae mengikutiku?" bukannya menjawab. Sungmin malah balik bertanya. Kyuhyun terhenyak mendengar penuturan Sungmin.
'Benar juga! Untuk apa aku mengikutinya?' batin Kyuhyun bingung.
"Aku… A-aku tak tahu" jawab Kyuhyun apa adanya.
Teeett…
Bunyi bel itu terdengar cukup keras. Menandakan bahwa jam istirahat sudah berakhir.
"Minggirlah, sunbae. Aku ingin kembali ke kelas" pinta Sungmin halus. Sedangkan Kyuhyun tak bergeming. Ia masih menatap lekat pada Sungmin.
"Sunbae…" lirih Sungmin dengan suara bergetar.
Chu~
Bukan. Kali ini bibir tebal itu mendarat di kedua kelopak mata Sungmin. Sungmin yang mendapat perlakuan tersebut hanya menutup mata.
"Sunbae… Biarkan aku kembali ke kelas" kali ini Sungmin menatap Kyuhyun dengan tatapan memohon. Berharap namja di depannya ia menggeser tubuhnya yang menghimpit tubuh mungilnya dengan tembok.
"…" Kyuhyun diam tak menjawab. Namun namja ikal itu segera menarik tubuhnya yang menghimpit Sungmin dengan tembok. Seakan mendapatkan peluang untuk bebas, Sungmin segera berjalan meninggalkan Kyuhyun tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
09:30 PM
-oOo…Asrama Miracle Junior High School…oOo-
Room 123
"Aaarrgh…" Sungmin masih berguling-guling di atas kasurnya. Ia terlalu bingung dan tak mengerti dengan seluruh kejadian yang siang ini ia alami.
"Aaarrgh... Menyebalkan!" teriak Sungmin frustasi. Namun teriakkan itu tidak terlalu keras karena sengaja ia redam dengan bantalnya.
"Ck! Ya, hyung! Kau membuatku tidak bisa tidur!" protes Wookie yang merasa tidurnya terganggu karena sedari tadi Sungmin terus berteriak dan berguling tak jelas.
"Ada apa?" tanya Wookie yang kini mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk di tepi single bed nya.
"Wookie-ah… Apa yang harus kulakukan?" lirih Sungmin. Wookie mengernyit bingung. Ia tak mengerti dengan apa yang sedang dialami Sungmin.
"Memangnya kenapa, hyung?" Wookie mulai sedikit penasaran untuk mengetahui apa penyebab sebenarnya yang menjadikan temannya itu sedikit aneh.
"Tadi siang aku bertemu Changmin sunbae" kata Sungmin dengan menundukkan kepalanya.
"Jinjja? Bukankah itu bagus? Apa kalian mengobrol? Kenapa kau malah menjadi uring-uringan seperti ini?" tanya Wookie bertubi-tubi. Sungmin mendelik kesal ke arah Wookie.
"Hm… Kami mengobrol, dan…" Sungmin sengaja memberi jeda dan menggantung kalimatnya. Wookie terlihat semakin penasaran. Terlihat dari sebelah alisnya yang terangkat. Sungmin menghela napas sebelum melanjutkannya.
"Dia sudah punya kekasih…" lirih Sungmin lagi.
"J-jeongmal?" Wookie menatap Sungmin dengan tatapan menyelidik. Sungmin hanya mengangguk menanggapi.
"Dan… Wookie-ah, bibir tebal itu…" lagi-lagi Sungmin menggantung kalimatnya. Jemarinya bergerak meraba permukaan bibir M shaped nya. Seolah menelusuri apa saja yang telah terjadi pada bibir ranum itu.
"Bibir tebal?" Wookie kembali menaikkan alisnya. Ia memang tahu siapa itu 'bibir tebal' yang baru kemarin Sungmin ceritakan padanya. Tapi sungguh! Dia benar-benar tak tahu sama sekali kejadian yang sahabatnya alami siang ini.
TBC/DELETE?
Hai hai hai~~
Saya bawa new story… Buat para readers, gimana? Perlukah saya lanjut? Atau cukup sampai di sini dan delete aja nih?
Saya butuh tanggapan/apresiasi alis REVIEW nya… Mohon diberi tanggapan atau kritik/saran!
!DON'T BE SILENT READER!
REVIEV PLEASE
TINGGALKAN JEJAK KELIAN
…Jihyun…
-gamsahae-
*bow*
