Disclaimer of Anime / Manga : Kuroshitsuji / © Yana Toboso
Genre : Humor… Mungkin? *dikeplak*
Rating : T lah… Gak niat jadi M deh. *dibantai*
Author's Note : Halo! Saya author yang baru aja masuk ke fandom ini. Saya masih newbie, minna! Setelah gak sukses (?) nyari ide di fandom Guilty Crown, Steins;Gate, Chaos;Head (yang ini ada di lappie gue, malah ancur seancur-ancurnya.), dan masih banyak anime lainnya, akhirnya saya mencoba menulis fanfic di fandom Kuroshitsuji ini. Mohon RnR ya, atau kalo ada flame, ntar yang ada kompiku kebakaran! *dibacok* Oh ya, formatnya banyak yang berubah… Yang membaca fic ini pasti tau gaya tulis ini punya siapa, hayooo… Itu kalo kalian ngerecokin fandom Hetalia (?) *dibunuh*
WARNING : OOC (?), OC (akibat terlalu seneng baca fanfic Hetalia), AU, abang Grell-ku jadi gaje bin jadi banci (?) kriuk-kriuk krupuk, bikin hitam jadi makin meraaahhh (?), ntar disobek sama gergajinya Grell + Ronald (?), lambung jadi markas kotoran tawa (?), dibedah sama Grell (?), direcokin sama Sebas (?), direngekin sama Soma (?), dibolongin sama mbak Maylene (?), dicium sama Finny (?), ditembak sama abang Bard (?), diiris sama abang Fipps sama Grey (?), dimesumin sama Lizzy (?), dan berakhir… Oh, ya udah. Flame dilarang keras.
.
.
.
Andai Karakter Kuroshitsuji Menjadi Guru…
Fic ini © saya! Yang berani merape (?) fic ini, saya sambar rumahnya pake petir! (Pembaca : Istighfar Thor, istighfar…)
Oh ya, saya pake penname Kananika Skaarsgard aja. *kabur*
.
.
.
1. Sebastian Michaelis! Gimana jadinya?
"Katanya guru baru kita keren banget!"
"APA? APAAAA? LU BILANG APAA?"
"Iya! Guru Matematika kita diganti sama guru cool geto lhoooo!"
"KYAAAA! ! ! BAKAL JADI APA YAAAAA…?"
Isi kelas tersebut jadi ribut seribut-ributnya kayak galaksi abis bertubrukkan dengan ganasnya. Oke, ini gara-gara author yang terlalu gila membaca Ensiklopedia Astronomi sambil mengetik. Kedengeran mustahil? EMANG! Karena gue telah jadi GILA! Abaikan aja deh, pengakuan terlarang author ababil ini. Abad 21! Abad paling awesome di dunia ini, di mana kemajuan teknologinya dijamin bakal membuat orang-orang jaman Pertengahan, melongo drastis, trus jantungan (?). Tapi, perkecualiannya… Ya, cowok iblis yang udah lama menjalin kontrak dengan adik kita yang tercinta Ciel (Pembaca : Adik? LU BILANG ADIK? KURANG AJAR!). Betul, gue gak salah menulis dan Anda gak salah membaca. Iblis ini akhirnya ditawari mengajar di sebuah sekolah privat di London, di mana pada abad ini, adalah anak-anak yang g4HoeLZ dan berintelegensi cukup bagus. Jangan bandingkan dengan anak 4L4y di negeri kita yang tercinta, udah jaoh banget intelegensinya. Back to topic! Iblis yang udah bosen banget sama kesehariannya yang biasa banget, lantas menerimanya!
Oke, kameraman, sorot ke abang Sebas! Bukan ke Grell! *dibacok Grell*
Pintu kelas segera dibuka dengan seketika. Para murid segera bertabrak-tabrakan ria (?), melihat pertanda itu. Guru bakal masuk! SOS! Udah berasa kayak di peperangan aja… Oke, guru muda yang aslinya iblis ini, lalu memasuki kelasnya dengan wajah anteng seanteng-antengnya. Para murid cewek dibuat meleleh oleh wajah Sebas yang oh my God, TERLALU TAMPAN! Oke, Author sengaja demikian, karena ia bukan fans Sebas. *dikeplak lagi*
"Selamat pagi, murid-murid. Nama saya Sebastian Michaelis. Kalian panggil saya Pak Sebastian saja." sapanya ramah.
"Yaaaa! Pak Sebastian, boleh saya tanya?" Seorang murid cewek mengangkat tangan kanannya dengan wajah napsu banget (?).
"Ya? Oh ya, namamu siapa?"
"Nama saya Katharine Augusta le Chatelier, asal Perancis. Saya mau tanya… Anda ini… Penyihir, bukan? ITEM BANGET AURAMU!"
Seketika saja Sebastian ber-gubraakkk ria. Buku-buku Matematikanya segera terjatuh dengan indahnya ke lantai. Para murid di kelas itu segera meledak tawa ganasnya, menanggapi pertanyaan Katharine yang lebih seneng dipanggil Rine. Bahkan beberapa murid cowok segera melempari cowok tampan itu dengan sobekan kertas yang tau-taunya berisi umpatan maut ala Perancis. Lah, ini di sekolah di London, kok anak-anak London ngumpat orang pake bahasa Perancis? Apa gara-gara Author yang abis direcoki Hetalia? Hanya Tuhan dan Author yang tau.
Sebastian yang abis dipermainkan para murid sekolah menengah pertama itu, lantas berdiri dengan wajah yang setingkat lebih mengerikan, dalam artian lain. Ia tersenyum ramah ke semua murid, tapi di belakangnya dipasang background warna hitam beracun banget. Tangan kirinya lantas melepaskan sarung tangan yang menyelimuti tangan kanannya, dan… Terdengarlah suara tulang-tulang pergelangan tangan digemertakkan. Wajahnya ditingkatkan lagi ke ranah di mana kita gak bakal lolos dari amukannya.
"Nah… Gadis yang di situ, namamu Katharine Augusta le Chatelier ya? Biar saya hukum kau." umpat Sebastian sinis.
"HAYO! HAYO! RINE, JANGAN KALAH, MAAAAN! ANAK PERANCIS MESTI KUAT NGHAJAR ORANG DEWASA UK!" provokasi beberapa anak cowok sambil bersuit-suit menyaksikan Sebastian vs anak perempuan kecil bernama Rine itu. Yang bikin author jadi gedeg, kenapa sekolah di England yang ini, dikuasai sama anak-anak Perancis? Apa abis direcokin abang Grell? Hanya Tuhan dan Author yang tau. Jangan tanya ke saya, man. *kemudian senyam senyum sinis (?)*
Rine lantas mengomentari kesadisan Sebastian, "Wah, kayaknya dugaan gue bener… Negeri ini emang gak awesome-coret-keren. Kekekekeke~"
"Pake bahasa Perancis tingkat mana kau, Rine?" timpal Sebastian sambil siap-siap menggebuk anak muda ini.
"Wah, Pak Sebastian gak tau ya? Pake bahasa kuli bangunan sama tukang-tukang sana! Lebih wah dan romantis!" Ini anak kena kutukan si alis tebal ya? Ya udah, author masih gedeg abis direcokin seorang cowok dengan alis super tebel di anime sana. Semoga author masih selamat… Nggak deh, gue masih idup kok, demi abang Grell! *dibacok lagi*
Sebastian lantas balik mengomentari jawaban Rine, "Gak sopan banget ya… Binal semua tuh anak kelas ini. Biar saya disiplinkan. Sayang banget ya."
"Nggak juga tuh, Pak? Atau kau punya dua tanduk iblis?"
GLEK. Pemirsa, Sebastian dikalahkan sama anak ingusan, man! Bukan karena dua tanduk itu, tapi ternyata ia bisa membaca pikiran Sebas yang adalah iblis! Oh, ternyata anak ini akalnya bulus banget ya… Sebas yang syok dengan pertanyaan menusuknya Rine, lantas bertanya dengan wajah suram walau masih ada ulasan senyumnya, "Dapet kesimpulan dari mana, bocah? Dasar gak tau malu."
Gadis ini lalu mengeluarkan buku Japunica dari suatu anime lain dari tasnya. Ia membukakan buku dan membacakannya dengan keras di depan seluruh isi kelas, "Sebastian Michaelis, lahir di dunia iblis, aslinya bukan yang seperti sekarang, tapi seorang iblis beneran. Tanpa tanduk, tapi punya kemampuan spesial seperti layaknya makhluk mitologis (?) lain. Sekarang mengikat kontrak dengan Ciel Phantomhive yang ternyata adalah anak cebol dari keluarga Phantomhive. Ditaksir sama banci taman lawang (?) bernama Grell Sutcliff yang berasal dari dunia Dewa Kematian. Perfeksionis, tapi impatient. Gak pandai mengajari Ciel berdansa, amat sangat mencintai kucing, bla bla bla…"
Hening.
Semua murid baik cowok maupun cewek, menahan tawa mati-matian. Muka mereka udah merah banget, saking gak tahannya menahan tawa. Sebastian? Ia hanya bisa melongo banget mendengar aib (?) nya ketahuan semua murid kelas tersebut. Salah satu murid cowok di kelas tersebut, Carl Hendrik Smith, seketika ketawa parah sambil meledek Sebastian, "HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA! ! ! TERNYATA SEBAS ITU NGGAK SABARAN YA! GAK SANGKA IA TERNYATA IBLIS! GILA BANGET SAMA KUCING! IBLIS X KUCING? ? BISA KIAMAT! HAHAHAHAHAHAHA!"
Pemirsa, dunia sekarang emang kejam. Bahkan anak Inggris tulen seperti Carl bisa meremehkan Sebastian. Ckckckck.
Sebastian lalu mengulas senyum manisnya sambil menghancurkan meja gurunya dengan wajah tenang dalam keadaan mendadak (?). BRAK. Murid-murid yang mendengar suara meja dihajar dengan cantiknya oleh Sebastian, lantas menelan ludah dengan memasang wajah merinding setengah mampus. Tangan kiri Sebastian terlihat kuat banget, abis memperlihatkan unjuk kebolehannya (?). Sambil memasang wajah malaikat, Sebastian lantas berkata dengan nada mengancam, "Kalian… Kalian kudisiplinkan dengan cara yang ekstrim. Kalian pasti mau kan? Kalau nggak, saya nggak bisa menjamin kalian masih hidup hingga jam ini berakhir!"
"TIDAAAAAAAAAAAAAKKK! ! ! !"
Seketika para murid terkesiap plus syok ketakutan dengan ancaman lembut yang diberikan Sebastian. Mau tahu apa yang terjadi selanjutnya? Pada saat jam Matematika berakhir, guru lain yang mengajar pada hari yang sama, syok memandangi kelas yang jadi tanggungjawabnya tersebut. 90 persen murid-murid tersebut dinyatakan mati suri akibat siksaan Sebastian yang 'wah' dan mengerikan banget. Kelas seketika menjadi bloody banget. Guru tersebut lantas bertanya-tanya di dalam hati, "Pake cara apa sih, Pak Sebastian itu?"
.
.
.
TBC – dengan gak awesomenya.
-xXx-
Author's Note : Saya ada ide dengan main character-nya Grell, Ronald, William, Grey, dan Lizzy. Saya butuh saran dan kritik tentang main character yang lain seperti Maylene atau Soma atau pelayan Soma (saya lupa namanya).
