Crimson milik Karin terbengong saat melihat pembagian dental unit bagi koas gigi periode terbaru. Sedang aquamarine Ino berkaca-kaca saat melihat apa yang dilihat Karin di papan pengumuman bagi koas gigi universitas Konoha. Keduanya saling berpandangan lalu berpelukan layaknya teletubbies. Bukan karena senang, melainkan sedih karena pembagian dental unit mereka justru ditunda dan mereka harus menunggu dua bulan hingga dapat menempati dental unit mereka karena harus diperbaiki.
Itu artinya mereka kini status koas giginya tidak jelas. Alias luntang-lantung tanpa dental unit selama dua bulan.
.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
#16InoFicsChallenge2016 #2
Dental Unit
.
Dua sahabat itu tengah nongkrong di kedai kopi favorit mereka. Menikmati ke-gaji buta-an mereka karena dental unit mereka harus diperbaiki selama dua bulan. Maklumi saja, karena dental unit itu dipakai bergilir tiap periode koas gigi dan mereka kini dapat 'ampas'nya. Apalagi mereka sudah beres jurnal reading sehingga datang ke tempat mereka praktik pun tidak ada gunanya karena mereka sudah mengerjakan seluruh pekerjaan mereka. Dan inilah mereka sekarang, tidak jelas hingga tiap hari mereka hanya bertemu dan menonton opera sabun di kediaman Ino.
Setidaknya kali ini mereka tidak sedang menonton opera sabun sembari menangis saking terbawa suasana. Tetap saja, mereka terbengong memikirkan nasib mereka sebagai koas gigi yang entah kapan lulus karena sulit sekali mencari pasien.
Karin menyesap cafe latte-nya sembari memerhatikan orang yang lalu-lalang di trotoar.
"Nee Karin," panggil Ino.
Gadis crimson itu menoleh.
"Dua bulan itu sangat lama ya?"
Karin mengangguk. Ino menghela napas.
"Sedih ya?" Tanya Karin.
Ino tersenyum kecut. "Sedih sekali. Oh iya! Karin kau ingat Shion? Teman SMP kita dulu?"
Karin nampak mengingat sesuatu lalu mengangguk, "kenapa memang dia?"
"Kamu tahu? Dia minggu depan menikah!"
Seruan Ino sukses membuat Karin tersedak.
"Serius?!" Karin tidak percaya, Ino mengangguk hardcore.
Kedua gadis itu kembali meratapi nasib. Sudah kini menjadi koas gigi luntang-lantung, lantas semakin merasa terpojokan kala mendengar rekan-rekan mereka sudah banyak yang menikah. Mengingat mereka berdua masih berstatus disamakan, ehm, jomblo ngenes.
"Ino.. kita masih menunggu dental unit kita. Sementara teman-teman kita yang lain sudah menunggu tanggal pernikahan mereka. Kita ... kapan?" Tanya Karin desperate.
Gadis pirang itu menatap rekannya sedih, "kita ... kapan-kapan."
Karin mendadak ingin sekali menangis meratapi nasib mereka yang masih betah menjoblo.
"Lagian, kita mau menikah juga kan ... belum bertemu jodoh." Ujar Ino yang mengusap air mata dan membuang ingusnya karena sedih.
Dan kemudian dua sahabat itu meratapi nasib mereka bersama.
Ya mau bagaimana lagi toh?
[Fin]
