Love is You!

Lubaby Ayu935

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Reted/ Genre/ Pair : T/Romance| little Drama/ ShikaNaru

Warn : Little Yaoi, Boys Love, sho –ai, OOC, sorry for Typo(s), oneshoot, langsung end, alur cepat, bahasa gak sesuai kamus besar dan tidak baku serta sangat menjauhi EYD.

Happy reading …!

.

Angin malam berhembus kencang malam ini, mengantarkan suhu yang meningkat menyelubungi kota tokyo, terang saja di bulan November angin akan berhembus sedikit dingin di jepang. Seperti halnya di pusat kota terbitnya matahari tersebut, di sebuah apartment mewah didistrik konoha pun mengalami hal yang sama.

Dua orang tampak termanggu di beranda apartment berlantai 70 ini. Suhu yang dingin tak diidahkan oleh mereka –mungkin hanya salah satu orang hanya menggunakan kaos tipis berleher v-neck dan celana bokser pendek. Mereka hanya berdiri berselimutkan keheningan sejak 5 menit yang lalu. Hanya diam sebelum salah seorang memecahkan keheningan diantara mereka.

"Deer, aku ingin hubungan kita berakhir" kata salah seorang pemuda, surai pirangnya Nampak menari-nari tertiup angin, sedangkan mata berhiaskan warna biru laut-nya menatap sendu keramaian di bawah. Berbeda dengan lelaki di sebelahnya, dia Nampak tenang meski mata dengan manik hitamnya sempat membola mendengar perkataan sang kekasih yang telah menemaninya selama 4 tahun.

"alasan…?"

"huh ?" Naruto –pemuda bersurai pirang –mengalihkan arah pandang heran bercampur rasa bingung-nya menuju lelaki yang akan menjadi tunanganya, di sebelahnya.

"kau meminta putus, alasannya…? Jika itu rasional aku terima jika itu hanya akal-akalan mu saja agar terhindar atau membatalkan pertunangan kita besok. Jawabanku tidak" jelas shikamaru –lelaki di samping naruto –dengan tenang. Maniknya tetap menatap keramainan di bawah kakinya dan kaki kekasihnya.

Kembali hening menyelimuti keduanya. Naruto sama sekali tak berniat membuka suaranya kembali. Lidahnya terlalu kelu untuk hanya sekedar bersuara.

"mungkin aku tau alasan mu meminta putus." Shikamaru kembali bersuara, sedang naruto tak berniat menyela ucapan lelaki genius di sampingnya.

"apa karna hinata ? seorang siswi di KHS yang menyatakan cinta padamu, atau karna keinginanmu untuk mempunyai baby. Atau ada wanita lain yang tak kutau-

"kau membuntutiku tuan Nara" sela naruto dingin. Maniknya melirik tajam shikamaru yang terdiam.

"aku tau segalanya tentang mu. Kau fikir aku akan duduk diam di kantor dnegan tumpukan kertas yang menggunung tanpa mengawasi rubah liarKU. Heh ?"

"kau tau aku tak suka kau membuntuti ku, itu adalah-

"privasi mu. Benar begitu kau begitu sadar Naruto aku takkan membiarkan setitik ruang kosong yang akan kau masuki tanpa aku mengetahuinya." kata shikamaru berujar dingin. "kau fikir, siapa yang menolong mu saat kau hampir menjadi korban pelecehan di gudang sekolah?"

"kau"

"kau fikir, siapa yang mengantarkan buku dan baju olahraga ketika kau tak membawanya?"

"kau"

"kau fikir, siapa-

"KAU. Semuanya kau yang mengurusi ku, dan aku tak menyukainya. Kau bahkan tak mempercayaiku, dengan pergi kesekolah sendirian. Aku hanya seorang remaja, aku juga ingin bergaul bersama teman-teman ku, aku juga ingin bermain bersama mereka. TAK MENGURUSI LELAKI RUSA SEPERTIMU DIRUMAH." Ucap naruto meluapkan seluruh yang dia pendam selama ini. Airmata yang terus mengalir tak diidahkannya.

"jika itu, pergilah. Kau tak mau mengurusi rusa sepertiku kan. Pergi saja jika itu yang kau inginkan" suara dingin shikamaru membuat naruto membolakan manik safirnya. Tertangkap jelas bila kekasihnya terluka dengan ucapannya, namun egonya lebih besar dan memilih keluar dari bangunan besar itu.

"dasar bodoh" kata shikamaru memandang surai kuning yang terlihat seperti titik kecil di bawah sana. Dia berfikir apa kekasihnya akan kembali bersamanya atau tidak, tentu saja hati kecilnya menjawab : makhluk seindah itu takkan kubiarkan pergi kedunia yang bahkan telah mirip dengan neraka, lagipula aku terlalu dan terlanjur jauh mencintainya.

.

Naruto tengah duduk di kursi penumpang, hanya jaket kebesaran –sepertinya milik shikamaru –yang menjadi penghangat tubuhnya. Sedikit banyak dia menyesal berucap seperti tadi, tetapi pengusiran secara tidak langsung yang dilayangkan shikamaru membuat emosinya tak tertahankan.

"mohon maaf tuan, anda ingin saya antar kemana ?" supir taksi didepan berujar sopan dibalas senyuman terpaksa oleh naruto.

"Tokyo tower" ujarnya pelan namun diangguki oleh supir taksi didepan.

.

Jika di bilang naruto ingin putus dengan shikamaru, jawabannya tentu saja tidak. Dia terlalu mencintai pemuda rusa itu dan sangat –sangat tak ingin kehilangan lelaki yang sudah hidup bersamanya selama 4tahun ini. Alasanya, juga bukan karna hinata yang menyatakan cinta padanya kemarin siang. Dia bahkan hanya menganggap siswi cantik dari keluarga hyuuga itu sebagai adiknya dan tak lebih dari itu.

Alasanya karna orang tua shikamaru sendiri. Mereka menelephone nya kemarin bertepatan dengan pulang sekolah, hal itu juga yang hampir membuatnya menjadi korban pelecehan oleh 5 siswa di sekolanya.

Orang tua shikamaru menginginkan seorang anak dari shikamaru yang akan melanjutkan keturunan nara. Tetapi shikamaru memilihnya yang seorang lelaki, dan laki-laki sama sekali tak memungkinkan untuk hamil dan mempunyai anak.

Dia hanyalah seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan, dia sekolah mengandalkan beasiswa. Dan menjadi murid di KHS mempertemukannya dengan shikamaru yang saat itu menjadi ketua yayasan –atau penyumbang dana terbesar –di KHS.

Hidupnya berubah saat bertemu dengan shikamaru, menjadi lebih baik dan merasa di cintai. Dia sama sekali tak mempersalahkan sifat keposesifan milik kekasihnya itu, hanya saja keinginan orang tua shikamaru seperti sihir untuknya. Dan seakan wajib untuk di turuti.

"lagi pula ada ino-san bukan, dia wanita yang cocok untuk shikamaru" ujarnya pelan meski hatinya tak rela berucap dan mengucapkan nama perempuan lain untuk bersanding dengan kekasihNYA.

.

"mohon maaf tuan, tempat tujuan anda telah sampai" supir taksi itu kembali berucap, naruto mengalihkan pandangannya ke samping. Mengamati lekat-lekat bangunan tinggi di depannya. Suasana ramai dengan lampu warna-warni membuatnya urung.

"maaf, bisa kita kembali saja" ujar naruto dan kembali diangguki supir taksi di depannya. Mungkin mengerti suasana hati pemuda yang menjadi penumpangnya itu.

.

Kembali ke apartement shikamaru….

.

Shikamaru masih berdiri di balkon, masih menatap keramaian di bawah sana. Keheningan dan angin yang sedikit kencang menerpa tubuhnya sejak tadi –lebih tepatnya sejak di tinggal pergi naruto. Dia akui, dia sangat posesif kepada rubah kecilnya itu, membatasi ruang gerak remaja seperti Naruto memang tidak mudah. Namun hal itu dia lakukan semata-mata untuk keselamatan kekasihnya, keselamatan diri naruto juga. Apa kekasih nya itu tak mengerti apabila shikamaru, seorang president direktur di perusahan penerbitan majalah dan otomotif, lelaki sejati dengan umur 27 tahun ini sangat mencintai dirinya.

Grepp…

Shikamaru melihat dan merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya. Dia sangat yakin siapa pemilik tangan itu.

"shikamaru"

"apa maumu… ino ?" suara lembut mendayu-sayu memanggil namanya dari arah belakang tubuhnya di balas pertanyaan shikamaru dingin. Dia sungguh tak mengharapkan perempuan yang menjadi asistennya di perusahaan itu datang ke apartmen-nya dan naruto.

"darimana kau tau alamat ini ?"

"kau bukan pemuda bodoh shika, dan aku bukan wanita yang bodoh juga. Sangat gampang mencari alamatmu disini, hanya tinggal men-cek alamat siswa pirang di KHS dan walla.. aku berdiri dan dapat memeluk tubuh hangat mu…. Hangat sekali" terang ino semakin mengeratkan pelukannya.

Shikamaru mendengus keras. "apa mau mu ?"

"mau ku, ya… kau sangat tau apa keinginan ku shika, masih sama dengan keinginan ku 5 tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya yang selalu kau tolak."

"dan jawaban ku masih sama, sekarang pergilah taka da yang mengharapkan mu disini"

"jangan bodoh, aku melihat kekasih mu di lobi tadi, dia berlari sambil menangis dengan hanya menggunakan bokser dan jaket kebesaran. Apa kau sudah gila, membiarkan kekasihmu sendirian keluar dimalam hari. Kurasa itu bukan sifat mu dan-

"dan kau tak berhak mencampuri urusan ku Nona Yamanaka. Kau tak perlu berpura-pura mengkhawatirkan kekasihku"

"kekasih mu,, heh ? aku yakin dia kembali pada gadis hyuuga itu. kau tau, ku lihat dia juga sepertinya menyukai gadis itu, terang saja gadis muda itu cantik, kaya, dan juga bisa memberikan keturunan, sebuah hal yang tidak bisa-

"BISAKAH KAU DIAM ?" bentak shikamaru. Dia menepis seluruh tangan yang memeluknya.

Hal itu sontak membuat mata biru pudar milik wanita bermarga Yamanaka itu membola, terkejut dengan tindakan kasar yang di lakukan shikamaru. Selama ini yang dia tau teman sekaligus bos yang di cintainya itu pendiam dan tak pernah kasar pada wanita –kecuali kata mendokusei keramatnya. Perlakuan shikamaru yang seperti itu, membuat emosi Ino memuncak. "apa yang kau lihat dari remaja egois itu. dia hanya seorang bocah dari panti asuhan. Aku bahkan lebih baik darinya. Aku bisa melahirkan anak dari mu, sedangkan dia. Dia hanya bocah yang akan-

"akan Apa ? setidaknya naruto lebih baik darimu." sela shikamaru malas. Dia memandang ino dengan tatapan malasnya. Sangat malas untuk berdebat dengan perempuan ini.

"dia hanya bocah, shika. Dia tak mencintaimu dengan sungguh-sungguh. Aku yang tau segalanya tentang mu. Aku yang mendapatkan restu dari orang tuamu. Aku mencintaimu. Aku bisa mengandung dan melahirkan anak-anak mu kelak. Bahkan baru di kerjai sedikit saja, dia sudah begitu padamu. Dia tidak mencintai-

"dikerjai ?" sela shikamaru lagi.

"apa maksudmu ?"ujar shikamaru meninggikan nada bicaranya. Dia mencengkram bahu ino dengan kuat membuat wanita yang menyandang status asisten di kantornya itu meringis.

Ino bungkam. Dia merutuki mulutnya yang keceplosan dan langsung bicara tanpa berfikir. Bodoh fikirnya.

"ino, jawab aku" bentak shikamaru lagi, kilatan emosi sarat kemarahan tampak jelas di wajahnya yang memerah.

"a-aku hanya m-mengaku–aku k-kok" jawab ino tergagap, dia sangat takut apabila shikamaru telah seperti ini. Dan itu semua karna mulutnya.

"apa maksud mu, yamanaka."

"aku menelephone nya sebagai ibumu, aku menyuruhnya untuk pergi darimu karna dia memang tak bisa memberikan keturunan. Aku juga membayar beberapa siswa untuk memperkosanya. Dan semua itu kulakukan karna aku mencintaimu. Aku mencintaimu shika. Sangat mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dulu dari dia." ino menangis setelahnya dia memeluk tubuh memantung shikamaru.

C'klek

Saat pintu terbuka, naruto terkejut melihat ino yang memeluk shikamaru dan shikamaru –dari arah pandangannya terlihat –juga memeluk ino. Mereka –terlihat –saling berpelukan dimatanya dan itu membuat hatinya mencelos. Secepat ini kah ? fikirnya.

"m-maaf" ucap naruto bergetar menahan air mata. Dia membungkuk kearah mereka dan berlari menuju lift. Hatinya benar-benar hancur sekarang.

.

"apa yang kau lakukan yamanaka? Kau tahu betapa aku mencintainya dan aku tak mungkin mencintaimu. Kau sudah ku anggap sebagai adikku dan aku tak mempunyai perasaan apapun tak peduli soal keturunan. Aku benar-benar tak peduli itu, selama naruto masih mencintaiku dan membutuhkan ku aku akan terus disisinya. " ucap shikamaru melembut. Dia melepas pelukan ino dan segera berlari mengejar naruto yang telah naik lift. Lambat jika naik lift yang sama dan menunggu. Dia memutuskan untuk menuruni tangga darurat dan segera melewati anak- anak tangga itu dengan langkah lebar. 67 lantai dan tindakan berlari membuatnya seperti rusa bodoh.

.

Naruto menunggu di dalam lift dengan air mata yang terus mengalir melewati pipi dan hidung bangirnya yang memerah karna terlalu lama menangis. Dia jatuh terduduk di karpet berwarna biru itu.

"apa kau benar-benar tak mencintaiku deer. Aku sangat mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu."

"aku benar-benar bodoh, berfikir jika bisa berbaikan dengan mu. Aku benar-benar bodoh. Hiks"

.

Keringat membasahi seluruh tubuh shikamaru dan masih ada 50 lantai lagi. Dia hanya berdoa agar kakinya tak lepas saat bertemu dengan naruto di lantai bawah nanti.

"aku mencintai mu naruto. Aku tak peduli dengan keturunan atau apapun itu"

.

Ino jatuh terduduk di balkon apartment shikamaru. Dia memeluk lututnya dan menangis. Hanya itu yang bisa di lakukannya.

"aku mencintai mu shika. Sangat mencintaimu."

.

.

Ting !

Suara detingan yang berasal dari salah satu lift di bangunan mewah didistrik konoha, setelah pintu terbuka sempurna, seorang pemuda keluar dengan langkah pelan. Isakan-isakan lirih masih menjadi melody di telinganya. Bersamaan dengan itu pintu ruang darurat yang berdekatan dengan meja resepsionis terbuka kasar hingga satu baut di engsel terlempar.

Shikamaru yang melihat naruto berjalan pelan segera berlari menuju pemuda pirang yang cintainya. Direngkuhnya tubuh yang pas di pelukanya itu. keringat yang membasahi tubuhnya bersatu dengan air mata yang mengalir di pipi kemerahan naruto.

"aku mencintaimu naru, aku tak peduli dengan keturunan. Kita bisa mengadopsi bayi di panti asuhan nanti." Katanya. "Maaf aku tak menyadarinya selama ini. Menutup mataku, mengurung mu disisi ku agar kau tak terluka malah membuat mu terluka dan sakit. Sungguh aku tak mencintai ino, aku hanya menganggapnya sebagai adikku tak lebih. Maaf kan aku" lanjutnya. Nafasnya menderu dengan keras –terlalu lelah fikirnya. Sedangkan lututnya bergetar dan melemas, hingga beberapa menit naruto hanya diam menangis di pelukan shikamaru.

"maaf kan aku" naruto merasa beban ditubuhnya semakin berat, dan dia mendengar suara shikamaru, kekasihnya sangat lirih.

"s-shika ?" panggil naruto namun tak mendapat jawaban, hingga shikamaru dan dirinya jatuh terduduk dia sadar shikamaru telah menutup matanya. Detak jantung shikamaru terdengar menggebu-gebu. 'apa dia melewati tangga darurat, keringatnya banyak sekali' fikir naruto.

"shika, hei shika." panggil naruto kembali namun lagi-lagi tak mendapat jawaban. Dia mengoyangkan badan shikamaru yang masih memeluknya walau tangannya telah menggantung. Detak jantungnya semakin berpacu setelah beberapa menit shikamaru tak menjawab panggilannya.

"t-tolong" ucap naruto sedikit berteriak. Orang-orang mendekat keaarahnya dan wanita di balik resepsionis tampak tengah menghubungi ambulans.

Naruto panic, semakin banyak air mata yang mengalir di pipinya sedangkan orang-orang hanya menggerumuninya.

Ngiung! Ngiung! Ngiung!

Suara ambulans terdengar keras dan para petugasnya berhamburan untuk menyelamatkan shikamaru. Naruto membantu seadanya, dia juga ikut menuju rumah sakit yang hanya 1000 meter dari apartmentnya.

.

"aku mencintaimu shika, jangan tinggalkan aku" ucap naruto. Dia kini berada di ruangan serba putih. Kedua Tangan tan-nya memegang sebelah tangan shikamaru yang mendingin.

Dokter berkata padanya untuk sementara kedua kaki shikamaru lumpuh karna terlalu di paksa untuk berlari. Beberapa sarafnya membengkak dan pembuluh nadi venanya juga ikut membengkak.

"dasar rusa bodoh" ucap naruto sambil tersenyum tulus. "tapi aku sangat mencintai orang bodoh ini"

Fin

a/n : Senpai mohon kritik dan sarannya...

Baby author baru di ffn dan fandom Naruto tapi udah lama jadi Fujoshi.