FF INI REAL IDE SENDIRI

NO PLAGIAT

.

Genre : Romance, Hurt

.

.

NEED #You

by. NesyaRera

.

PROLOG

.

.++.

Hari sudah beranjak semakin malam saat gadis itu keluar dari rumahnya menyusuri jalan sempit yang akan membawanya keluar dari kawasan kumuh dimana rumahnya berada. Dia terlihat mulai merapatkan mantel yang hampir menenggelamkan tubuh mungilnya, cuaca di kota Seoul sedang sangat dingin malam ini seakan tak menjadi halangan untuk gadis itu melangkah semakin jauh meninggalkan rumahnya. Dia melirik jam tangan yang melingkar ditangan kirinya dan seketika dia langsung berlari saat sadar bahwa dia sudah hampir terlambat.

Langkahnya semakin lebar saat sampai di halte bis dan melihat bis yang akan membawa ketempat tujuannya sudah tiba. Gadis itu bahkan menghiraukan beberapa orang yang menyapanya, mungkin mereka akan berfikir kalau gadis itu sangat sombong jika mereka tidak mengenalnya. Jadi yang didapat hanya gelengan maklum dari orang yang sudah terlanjur menyapanya.

Sesampainya gadis itu dihalte, dia segera masuk kedalam bis dan saat itu barulah dia melambaikan tangan sambil sedikit membungkuk dalam artian -Maaf- pada orang yang sudah menyapa. Beruntung bis itu tidak terlalu penuh jadi gadis itu masih mendapatkan tempat duduk. Dan mulai memasang headset seperti biasa sambil membuka buku yang selalu dibawa dalam tasnya.

Kurang lebih 30 menit kemudian bis itu sudah sampai di halte tujuannya, tanpa melepas headset dan hanya memasukkan kembali bukunya kedalam tas gadis itu berjalan keluar bus dan mulai menyusuri jalan kota Seoul yang masih terlihat begitu ramai dengan hiasan lampu serta beberapa orang yang masih sibuk lalu lalang.

Gadis itu berdiri disebuah gedung dengan suasana ramai penuh dengan musik bahkan terdengar hingga luar tempatnya berdiri. Dia menghela nafasnya sebelum akhirnya melangkah masuk kedalam sambil menghindari beberapa pria jalang mabuk yang berusaha menggodanya. Ya, gadis itu baru saja masuk kedalam club malam terkenal yang ada di kota Seoul.

Gadis dengan mata bulat dan bibir merah merekah itu melangkah semakin dalam club itu, dia juga menyempatkan menyapa beberapa pelayan yang sedang melayani pelanggan club itu. Dia tersenyum lebar saat melihat orang yang sedang sibuk meracik minuman untuk pengunjung yang sedang duduk di meja bar. Pengujung itu seorang pemuda dengan paras tampan, Rambut silver, tubuh tinggi, kulit putih serta rahang tegasnya. Dan jangan lupakan pakaian casualnya yang malah terlihat begitu sexy untuknya.

"Hai Jongdae," sapanya menyandarkan kedua lengannya dimeja bar menatap bartender bernama Jongdae yang tersenyum padanya, gadis itu sempat terpesona dengan pemuda itu saat tak sengaja melihatnya, "Bagaimana malam ini?" tanya gadis itu selanjutnya. Jongdae menaruh pesanan pemuda itu sebelum akhirnya mendekat ke gadis itu, mencondongkan tubuhnya sehingga sedikit menepis jarak tubuhnya.

"Tenang cantik semuanya sudah siap," jawab Jongdae, gadis itu berbinar dan langsung mengecup pipi Jongdae sekilas, "Astaga Kyungsoo," Jongdae segera menarik dirinya melihat sekeliling bar seperti memastikan sesuatu, sedang gadis bernama Kyungsoo itu hanya terkekeh, "Untung saja Minseok tak melihatnya," gerutu Jongdae.

"Ayolah Jongdae jangan berlebihan, kita sudah sering melakukannya," jawab Kyungsoo. Jongdae mendengus tapi setelahnya dia terkekeh.

"Kau mau langsung atau ,,,," Jongdae mengangkat gelas whisky.

"Tidak malam ini Jongdae," Kyungsoo menggeleng, "Aku tak ingin malam indah ini kacau, kau ingatkan sudah lama aku menanti malam ini," Jongdae mengangguk.

"Kuharap kau puas cantik," Kyungsoo mengangguk.

"Tentu, itu selalu membuatku puas," Kyungsoo menyeringai tapi malah membuat Jongdae terkekeh karena kyungsoo terlihat lucu, "baiklah aku harus segera menyiapkan diriku sebelum menikmati apa yang sudah kau siapkan untukku," lanjutnya. Jongdae mengangguk, dan Kyungsoo kembali melangkah semakin masuk club itu.

Jongdae kembali fokus dengan racikan minumnya saat pemuda yang dari tadi masih duduk disana bertanya padanya.

"Dia siapa?" Jongdae menaikkan satu alisnya, "Gadis barusan yang menciummu," pemuda itu menunjuk arah pergi Kyungsoo tanpa mengalihkan pandangan dinginnya ke Jongdae.

"Ah Kyungsoo?" pemuda itu mengangguk, "Dia primadona disini."

"Jadi namanya Kyungsoo? Primadona?" Jongdae mengangguk. Pemuda itu terdiam seperti memikirkan sesuatu, Jongdae hanya mengangkat bahunya kembali fokus ke racikan minumannya.

10 menit setelah kepergian Kyungsoo, tiba-tiba musik club yang tadinya berbunyi dengan keras berhenti berganti dengan musik yang lebih lembut. Pemuda yang masih ada di meja bar itu mengernyit melihat Jongdae yang mengacungkan jempolnya kearah panggung dibelakang punggungnya. Pemuda itu langsung memutar tubuhnya saat mendengar suara lembut mulai mengalir memenuhi club itu, suara itu benar-benar indah.

Mata pemuda itu menyipit berusaha menembus gemerlap club untuk melihat dari mana suara itu berasal. Tubuh pemuda itu membeku saat melihat seorang gadis sedang berdiri diatas panggung dengan pakaian seksi tapi masih sangat sopan. Tunggu! Bukannya itu gadis tadi, gadis yang mencium bartender itu? batin pemuda itu saat menyadari sosok gadis yang sedang menyanyi diatas panggsung itu adalah Kyungsoo.

Terpesona.

Itulah yang terjadi pada pemuda itu, dia bahkan sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari sosok Kyungsoo. Semua terasa berhenti disekitar pemuda itu, fokusnya hanya pada panggung. Hingga tak terasa 1 jam kemudian gadis itu turun dari panggung setelah menyanyikan beberapa lagu. Dan mata pemuda itu masih terus memperhatikan Kyungsoo yang langsung berlari menghampiri meja bar.

"Jongdae, Orang juice please," ucapnya.

Kyungsoo duduk di meja tinggi dan bersandar di meja bar mengedarkan pandangannya ke seluruh club. Dia menyilangkan kakinya diatas kaki yang lain membuat rok pendeknya sedikit terbuka, tapi entah kenapa itu masih sangat sopan menurut pemuda itu. Merasa ada yang melihatnya dari kursi sampingnya membuat Kyungsoo akhirnya memutar kepalanya. Dia sedikit tercengang melihat pemuda yang tadi masih disana yang melihatnya, dengan sopan Kyungsoo sedikit mengangguk sambil mengambil gelasnya.

"Bagaimana penampilanku?" Kyungsoo kembali bertanya ke Jongdae.

"Seperti biasa Kyung, mengagumkan." Kyungsoo terkekeh, "Sepertinya apa yang kau tunggu sudah siap," Jongdae menunjuk pintu dengan dagunya membuat Kyungsoo langsung berbinar saat melihat 2 pemuda tampan dengan tinggi berbeda yang berjalan beriringan baru masuk. Satu pemuda yang lebih pendek dengan kulit tannya sedang satunya yang lebih tinggi dengan rambut blondenya. Namun keningnya berkerut dan kembali menoleh ke Jongdae.

"Kenapa hanya mereka?" Jongdae mengangkat kedua bahunya.

Kyungsoo mendengus dan turun dari kursi setelah menaruh gelasnya. Dia melangkah lebar mendekati kedua pemuda itu dengan senyum lebarnya. Tanpa permisi Kyungsoo segera merangkulkan tangannya dileher pemuda yang lebih tinggi dan langsung mencium pipinya. Pemuda itu tersenyum sambil membalas pelukan dan ciuman Kyungsoo, setelahnya Kyungsoo melakukan hal sama ke pemuda satunya yang terlihat lebih posesif ke Kyungsoo.

Kyungsoo menarik kedua pemuda itu ke meja bar dimana tadi dia duduk. Dia mendudukan pria yang lebih tinggi di kursinya dan dia berdiri bersandar dikaki pemuda itu diantara pemuda yang lebih satunya.

"Kris, Kai, akhirnya kalian kembali," Jongdae bertanya ke pemuda yang lebih itu bernama Kris dan pemuda satunya bernama Kai sambil menaruh minum dimeja bar.

"Kau benar Jongdae aku sudah merindukannya," jawab Kris mengecup pucuk kepala Kyungsoo.

"Aku juga," Kai menarik Kyungsoo untuk bersandar di tubuhnya.

Tanpa mereka sadari pemuda yang dari tadi disana masih memperhatikan Kyungsoo dan interaksinya bersama 2 pemuda itu dengan tatapan penuh arti sambil sesekali menyesap minumannya. Dia mengernyit saat melihat cincin di kedua jari manis Kyungsoo dengan pola berbeda.

"Kris, Kai, dimana dia? Jongdae bilang malam ini semuanya siap?" tanya Kyungsoo menatap Kris dan Kai bergantian.

Kris mengusap pipi Kyungsoo lembut, "Dia menunggumu diatas cantik."

"Benarkah?" Kyungsoo berbinar. Kris dan Kai mengangguk bersamaan, "Terima kasih," Kyungsoo memcium Kris dan Kai bergantian sebelum berlari menuju pintu yang akan membawanya kelantai atas. Pemuda yang sedari tadi memperhatikan Kyungsoo mengerutkan keningnya menatap kepergian Kyungsoo.

"Kita sudah benar kan Kai?" tanya Kris ke Kai.

"Semoga Kris," Kris menganguk dan meminum minumannya, "Jongdae, semua baik kan selama kami pergi?"

"Aku tak tahu Kai, yang ku tahu dia tetap Kyungsoo," jawab Jongdae, Kai dan Kris mengangguk.

.

.

.++

END

.

.

.

.

Mungkin ini yang kumaksud pengganti FF REMAKE YANG AKU HAPUS YA..

Aku mau minta maaf sekali lagi ya karena harus hapus itu...

Kalau mau aku mungkin bisa email file kelarnya yang udah aku Remake, kalian bisa DM ke aku email kalian. Pasti aku kirimkan kok..

Tapi jika minta aku post Itu lagi ke FFN maafkan aku, itu gak mungkin hiks hiks... TT

.

.

.

Kalau setuju FF ini next mungkin bisa kirim review heheheh biar semangat ngetiknya... ^^

Karena kalau iya, ini bisa jadi FF Rate M pertamaku. Oh aku kejang bayangin ngetiknya hahahaha :D

Jadi aku gak janji bisa fast update untuk FF ini jika memang kalian mau lanjut.. ^^

.

.

Jangan Lupa REVIEW, LIKE AND FOLLOW ya :D

.

.

Nesyarera :*