Sunny Side
.
.
.
.
Author: Kim Aluna
Main Casts: Kim Jongdae, Kim Minseok
Other Casts: All EXO's member OT12 and more
Rate: T
Length: Chaptered
.
.
.
Disclaimer:
All Casts belongs to God and theirselves
.
.
.
Summary:
Sunny Side. Sebuah panti asuhan yang terlihat kecil, sederhana, dan tak dilirik oleh orang sekitar desa kecil itu. Tapi sebenarnya itu adalah tempat dimana hampir seluruh anak terlantar di Korea Selatan berada. Di antara sejuknya udara pedesaan yang melingkupi, ada aura ketegangan yang tercium ketika salah satu komplotan penjahat berhasil mengetahui kalau disana, ada anak salah satu konglomerat negeri.
.
.
.
Warning:
Typo, alur berantakan, it's just a prolog, update ngaret, fanfiksi gajelas, patut ditanyakan kejelasannya/? All official pairing
.
.
.
Author's Note:
Pertama-tama, maaf saya pake judul yang saya ambil dari film Toy Story. Kalau gak salah nama penitipan anak di Toy Story itu Sunny Side Daycare atau semacamnya kan? Maaf ya. Dan jujur saya kangen banget-banget-banget sama Chenmin. Astaga mereka gak bisa apa lebih nonjol kayak Chanbaek? Mereka malu-malu dan belakang banget kalo lagi skinship hiks. Dan juga ff mereka tuh jarang banget-banget-banget. Jadi saya memutuskan untuk membuat ini.
.
.
.
PROLOG
.
.
.
Anak kecil itu berisik.
Mereka merepotkan.
Selalu membuat keributan.
Berlarian kesana-kemari dan sulit diajak kompromi.
Pokoknya, sangat menyebalkan.
Itulah secuil gerutuan Minseok terhadap anak kecil; dia memang tidak terlalu suka anak kecil.
Baginya yang sangat suka kebersihan, anak kecil itu jorok. Mereka akan bermain lumpur ketika hujan dan akan masuk ke rumah dengan keadaan basah kuyup dan baju yang penuh noda menjijikan. Ewh.
Memikirkannya saja sudah membuat Minseok kesal setengah mati.
Tapi, ketika akhirnya Ayahnya sakit, dia memberitahukan seluruh anggota keluarganya kalau dia ingin Minseok yang meneruskan mengelola Panti Asuhan yang dibangun oleh keluarganya bertahun-tahun lalu.
Minseok tercengang dan termangu ketika itu. Semua anggota keluarganya tau kalau dialah yang paling tidak suka anak kecil. Mereka berisik, jorok, merepotkan, dan segalanya yang membuat Minseok kesal.
Kenapa bukan salah satu kakak perempuannya saja?
Sohee Noona, Yuri Noona atau ketiga kakak perempuannya yang lain.
Kenapa harus Minseok?
Minseok nyaris menangis saat itu.
Dia benar-benar tidak suka anak kecil.
.
.
Tetapi akhirnya dia berakhir disini. Di Sunny Side.
Minseok terakhir kesini saat umurnya dua belas tahun yang artinya sepuluh tahun lalu. Dia tak pernah ikut lagi dan hanya mengumpulkan dana dan sumbangan untuk panti asuhan saja dari kantor dan kampusnya. Dia tidak pernah terjun langsung ke panti asuhan.
Minseok ingat dulu bangunan disini hanya ada satu gedung dan itupun rasanya hanya ada empat kamar tidur dan sepetak kebun sayur ditambah satu sapi di ujung belakang.
Tapi sekarang, ini jauh lebih megah. Minseok yakin ini sudah berkali-kali mengalami renovasi.
Di luar memang sederhana. Pintu gerbangnya sederhana dengan hanya dipagari semak yang dibentuk sedemikian rupa dan pagar besi berwarna hitam yang tinggi dan terukir indah. Ada satu penjaga yang akan membukakan pintu dari luar dan dia akan berlaku sopan.
Tak ada yang mencolok dari itu. Makanya tempat ini sangat jarang dikunjungi orang.
Minseok awalnya biasa saja ketika berjalan dari lapangan parkir—yang hanya cukup untuk memarkir dua atau tiga mobil—ke arah gedung utama panti asuhan.
Dia melewati satu gedung kecil yang bertuliskan 'taman kanak-kanak' diatasnya dan terlihat ada banyak anak yang belajar didalamnya. Minseok terus berjalan ke arah gedung utama.
Dia disambut oleh seorang wanita cantik yang memakai pakaian sopan dan rambut disanggul ke atas. Dia tersenyum ramah dan menyapa Minseok dengan sopan ketika mengenali Minseok sebagai pengelola selanjutnya. Tidak ada yang aneh dengan itu. Hanya ruangan panjang yang dimana ruangan yang sekarang ditempati Minseok adalah ruang tamu dan di sebelahnya ada pintu besar menuju ruang arsip. Agak jauh dibelakang ruangan ini terdapat pintu kaca besar menuju ke panti.
Gadis tadi—yang ternyata bernama Yoona—mengantar Minseok ke arah panti asuhan melalui pintu kaca yang sebelumnya Minseok lihat.
Minseok tidak pernah tau kalau dulu bangunan di dalamnya seperti ini. Tertata, rapi, hangat, dan Minseok menyukainya. Bangunan besar di kanan dan kiri, taman yang ditengahnya terdapat pohon ek besar yang berdaun lebat, juga bangunan panjang bertorrent besar diatasnya.
Ada bangunan besar di bagian kiri. Bangunan yang beratap tinggi—Minseok yakin itu dilihat dari tingginya bangunan.
"Bangunan itu berisi ruang makan, ruang bermain, dan dapur besar." Yoona tiba-tiba berkata ketika melihat Minseok yang terus memperhatikan bangunan itu. Minseok mengangguk kecil dengan canggung. "Ah ya, bangunan kecil di sampingnya itu adalah klinik kesehatan panti. Tidak terlalu besar namun cukup lengkap." Jelasnya lagi dan Minseok hanya dapat manggut-manggut menanggapi.
Di sebelah kanan, ada bangunan tingkat dua. Tidak terlalu besar, tetapi mungkin cukup menampung banyak orang.
"Itu asrama anak-anak. Ada lima kamar di bawah dan lima kamar di atas. Ah ya, itu termasuk satu kamar seluruh pengurus." Jelas Yoona.
"Ada berapa anak disini?"
"Enam puluh anak kalau aku tidak salah mengingat." Minseok sempat tercengang sebentar.
Satu kamar dihuni kira-kira sepuluh anak? Yang benar saja. Dia saja risih kalau tidur sekamar berdua dengan orang asing. Bagaimana dengan mereka?
"Satu kamar sepuluh anak?" tanya Minseok, tak dapat menutupi rasa terkejutnya.
"Ah, tidak, tidak, di belakang bangunan itu ada satu bangunan bertingkat dua lagi, satu lantai ada 6 kamar. Jadi total ada 22 kamar. 15 kamar untuk anak-anak, 2 ruangan khusus untuk bayi yang biasanya dikelola oleh Heechul-oppa, Kibum-oppa, dan Leeteuk-oppa, 5 kamar untuk pengurus panti, yah seperti itu."
"Tunggu—mengapa kebanyakan di panti ini bergender laki-laki?"
.
.
Setelah penjelasan panjang yang membingungkan tadi, akhirnya Yoona membawa Minseok ke arah belakang bangunan panjang bertorrent tadi—yang ternyata adalah bangunan untuk mencuci dan sederet kamar mandi (kalau kalian mau tau, ada 10 kamar mandi disini).
"Ini tempat menjemur, yeah bisa kau lihat sendiri." Tepat di belakang ruang besar untuk mencuci, ada sebuah lahan yang cukup besar berisi banyak tiang yang cukup rendah dan tali panjang untuk menjemur pakaian.
"Mereka mencuci sendiri?" Yoona mengangguk.
"Biasanya hari Sabtu ditetapkan untuk hari mencuci karena Minggu pagi dipakai untuk ibadah ke Gereja sejak pagi hingga menjelang siang. Anak umur sepuluh tahun biasanya sudah mencuci sendiri."
Dan Minseok serasa ingin menangis saja. Saat sepuluh tahun, bisa apa dia?
Tak jauh dari sana, ada sebuah gedung tinggi nan besar.
"Ini gudang penyimpanan. Yeah, terlalu berlebihan memang. Kami belum bisa memproduksi beras sendiri jadi kami harus membelinya di pasar dan biasanya harganya mahal. Jadi—yeah, kami membelinya saat musim panen saja." Yoona menjelaskan. "Ayo turun bukit. Kita punya lahan perkebunan sayur yang besar di bawah bukit ini!"
Dan Minseok baru sadar kalau ini di dataran tinggi.
.
.
Hamparan lahan sayur mayur terbentang di depan Minseok ketika dia turun bukit. Yeah, di kaki bukit kecil ini, seluruhnya adalah lahan perkebunan sayur panti yang sebagian hasilnya di jual ke pasar yang berada dua kilometer dari panti.
Yoona bilang, anak-anak yang sudah masuk sekolah menengah atas (kira-kira empat belas tahun) biasanya membantu mengelola perkebunan dan peternakan kecil sapi disini—ah ya, panti ini punya tiga ekor sapi.
"Ah, Sehun!" panggil Yoona pada seorang pria berkulit putih pucat yang sedang menyirami tanaman bersama lima pria lain. Pria berkulit putih pucat itu menoleh dan berjalan kearah mereka.
"Ada apa?" tanyanya.
"Ini Kim Minseok, dia yang akan mengelola panti disini. Kau sudah dengar kan?" Sehun menoleh ke arah Minseok sebentar.
"Aku Oh Sehun, yang menangani lahan perkebunan sayur panti asuhan. Salam kenal." Sehun mengulas senyum tipis.
"Ah, ya, aku Kim Minseok. Salam kenal."
.
.
Setengah hari Minseok habiskan hanya untuk berkeliling panti dan mengenal pengelola-pengelola panti.
Dia bertemu dengan seorang dokter relawan tetap yang tampan bernama Kim Joonmyeon, guru taman kanak-kanak penyabar yang walaupun laki-laki terlihat cantik bernama Lu Han, dua koki berbakat yang memiliki masa lalu buruk bernama Do Kyungsoo dan Zhang Yixing, guru sekolah dasar yang sangat ceria bernama Byun Baekhyun, dan penjaga-penjaga bayi seperti Huang Zitao. Ah—ada orang yang mengelola perkebunan sayur besar mereka juga yang bernama Oh Sehun, pengelola peternakan sapi bernama Kim Jong In, dan bagian kesiswaan Wu Yifan dan Park Chanyeol.
Dan Minseok yakin, kalau hari-harinya akan berubah, dimulai dari hari itu juga.
.
.
.
TBC
.
.
.
Note:
Maaf ya ini adalah versi yang sudah diperbaiki
Alhamdulillah kalo ada yang mau baca wkwk dulu pernah di post Cuma sekarang saya mengganti di beberapa bagian untuk kepentingan cerita
P.s:
Saya mau kasih sedikit keterangan disini karena sepertinya saya gaakan jelasin dicerita hehe
Jadi, umur Minseok itu 22 tahun, yang namanya bener-bener lulus Fpsi empat taun (perhitunganku sih gitu wkwk), nah yang lainnya itu sepantaran sama dia.
Terima kasih telah membaca!
Review?
