Pair. : SasuxfemmNaru
Rated : T+
Disc: Naruto tetap milik MK-sensei, tapi cerita ini milik ane seorang :v
Warn: alur geje, sedikit OOC, dan typo(s) bertebaran
~Mary U~
ApriL,
Itu adalah perhiasan paling indah dan mewah yang pernah ia lihat. Tertata dengan apik diatas bantalan beludru hitam, berlian-berlian itu berkilau dengan begitu indahnya. Iris Shapire gadis bersurai keemasan itu menatap nanar pantulan dirinya sendiri di cermin setinggi badan yang tergantung di dinding. Gaun putih bersih dengan rok mengembang dan potongan leher yang rendah; memperlihatkan bagian atas payudaranya, begitu juga liontin berlian yang dikenakannya.
Ia sama sekali tak menyukai gaun dan bahkan segala perhiasaan mewah yang melekat ditubuhnya. Bahkan ia tak mengharapkan semuanya, tak menginginkan keberadaan dirinya disituasi yang sangat menyulitkan seperti ini.
Seorang pria berambut perak menghampirinya, mengatakan sesuatu yang membuat gadis berkulit tan itu menghela nafas berat.
Ia berdiri, sekali lagi menatap dirinya sendiri dicermin. Bibir plumnya yang biasanya polos kini dipoles sewarna mawar liar; sapuan eyeshadow,eyeliner dan mascara di kelopak matanya semakin menonjolkan mata biru shapire yang merupakan satu-satunya kecantikan yang nyata pada dirinya.
Gadis musim panas itu mendesah pelan, perutnya terasa melilit ketika membayangkan apa yang menunggunya. Dan peristiwa apa yang akan terjadi berikutnya. Wajahnya terlihat sedikit pucat.
Sekali lagi, ia berusaha memantapkan diri sebelum akhirnya langkah kakinya membawa dia kesebuah altar.
Kilatan blitz kamera dan riuh tepuk tangan mengiringi langkahnya di karpet bulu berwarna merah maroon itu. Kakinya terasa lemas, namun ia memaksa untuk tetap berjalan dengan tegap. Berusaha menutupi rasa frustasinya dan melawan semua ketakutannya.
Ia menatap sekeliling, dari sekian banyak tamu undangan yang datang tak satupun yang ia kenali sebagai kerabat ataupun koleganya. Hanya seorang saja; Lelaki Tua berwajah teduh yang tersenyum dengan tulus kearahnya. Lelaki yang baru seminggu belakangan ini diketahuinya sebagai kakek kandungnya.
Langkah gadis itu terhenti. Matanya terpaku pada sosok pria jangkung bersurai raven didepannya. Tubuh atletis berkulit pucat itu nampak serasi dalam setelan hitam yang elegan. Pria itu menatapnya intens, menyapu sekujur tubuhnya tanpa tergesa-gesa dan penuh penilaian.
Ia menelan ludah gugup sesaat sebelum akhirnya posisi mereka sejajar saling berhadapan.
Seorang pastur bertubuh tambun dengan setelan putih nya mengucapkan kalimat sakralnya dengan mantap.
Tetapi faktanya, sang gadis tak mampu mendengar dengan jelas semuanya bahkan bibirnya berucap hampa.
Kemudian, saat mereka mencapai puncaknya dimana tangan alabaster pria dihadapannya itu menyentuh jari-jarinya yang dingin. Si gadis seakan ingin berteriak.
Sebuah cincin berlian melingkar dijarinya yang kurus. Terasa dingin dan kosong, pikirnya sambil tersenyum getir.
Dan saat sang pastur mengizinkan pasangan dihadapannya itu untuk berciuman. Ia hanya bisa menutup mata. Memasrahkan semuanya pada pria raven yang kini sudah resmi menjadi suaminya itu.
Hanya sebuah Kecupan singkat dibibir, tak ada perasaan didalamnya. Ohh bahkan itu tak pantas disebut sebuah ciuman !
Hatinya terluka, sebuah pernikahan yang ditentukan. Jelas itu bukan cita-citanya. Bersanding bersama pria yang sama sekali tak kau kenal tentu itu hal yang menyakitkan.
Tapi gadis blonde itu tak berdaya..,
Mungkin hari ini adalah terakhir kalinya ia menyandang Uzumaki sebagai marganya; karena sekarang mau tak mau setelah menikah ia harus mengganti namanya. Membiasakan dirinya sebagai UCHIHA NARUTO.
TBC
Huee.. Akhirnya aku bisa mempublishnya juga.. :D senang sekali rasanya. Aku masilah newbie butuh banyak bantuan minna-san untuk terus memberikan kritik dan saran untuk ku. Terimakasih dan semoga menghibur.
*MoMyoZa*
