Title: I Love You Ma Son

Author: LoveHyunFamily / OvieKim_

Cast: Kim Joonmyeon

Zhang Yi Xing

And Other

Main Pair: SuLay

Rated: T (aman gaiss)

Genre: Family; Romance; Sad(mungkin)

Warning: This Yaoi fic; BL; BoyXBoy: Shounen-Ai; bahasa masih kurang dikuasai; bikin mual; ide pasaran; typo berterbangan

Disclaimer: Semua cast disini milik tuhan, orang tua dan agensi masing-masing, tapi cerita murni dari saya. Jadi jangan coba-coba untuk copas ini cerita, karena saya tahu yang copas atau tidak.

Summary: Dari mereka yang saling mencintai, kemudian dimunculkan masalah karena dari kelainan anak yang mereka hasilkan/?. Apakah mereka maih mencintai satu sama lain? (Summary Gagal)

Happy Reading

Sinar sang surya masuk melalui celah gorden yang menutupi kamar dua orang insan yang maih betah dalam gulungan selimut hangatnya. Oh tidak, salah satu diantaranya sudah bangun menatapi paras yang masih terlelap dengan damainya itu.

Kim Joonmyeon orang yang terbangun terlebih dahulu itu menatap sosok terindah—menurutnya- disampingnya dengan senyuman hangat. Zhang Yi Xing, itulah nama orang yang sedang dipandanginya saat ini.

Zhang Yi Xing merupakan 'istri' sah Joonmyeon sejak setahun yang lalu, dan sekarang ia tengah mengandung anaknya yang berusia delapan bulan. Entah keajaiban atau apa, Joonmyeon pun tak tahu mengapa Yi Xing bisa hamil, padahal ia seorang pria. Tapi itu sama sekali tak mengganggu Joonmyeon, malahan ia sendiri merasa bersyukur karena dapat keturunan darah dagingnya sendiri.

Joonmyeon masih betah memandangi wajah terlelap istrinya itu. Sembari tangannya mengelus perut besar sang istri yang tinggal menghitung hari. Ia tersenyum kala mengingat istrinya pada masa-masa mengidam. Ia sendiri cukup kewalahan waktu itu hingga memutuskan cuti selama beberapa minggu untuk melayani sang istri tercinta.

Joonmyeon sedikit tersentak saat merasakan pergerakan dari istrinya. "Myeoniie" panggilnya serak khas orang bangun tidur. Joonmyeon tersenyum menanggapinya masih dengan mengelus perut besar sang istri.

"Maaf membuatmu terbangun" balas Joonmyeon. Yi Xing tersenyum mendengarnya, ia pun mengangkat tangannya untuk membelai wajah sang suami. Menyusuri batang hidung suaminya itu dengan ibu jari lalu naik hingga keningnya dan berakhir mengusap pipinya dengan lembut. Joonmyeon sedari tadi hanya memejamkan mata merasakan kasih sayang dari istrinya itu.

"Aku hanya tak sabar akan kehadiran malaikat kecil kita"

"Ya. Aku mengerti" Kemudian Yi Xing mengarahkan tangannya pada perutnya dan menggenggam tangan Joonmyeon yang sudah berada disana.

"Aku sangat bahagia saat dokter mengatakan anak kita adalah laki-laki" ucap Joonmyeon bangkit dari tidurnya dengan menumpukan siku untuk dapat sekedar melihat wajah dan perut sang istri.

"Memangnya kalau perempuan kenapa? Kan sama saja" balas Yi Xing menatap suaminya itu dengan tatapan bingung.

"Aku hanya lebih suka anak lelaki daripada perempuan"

"Anak perempuan kan lebih manis"

"Nah itulah. Aku tidak ingin ada seseorang yang manisnya melebihi kau"

BLUSH

Yi Xing sedikit merona mendengarnya. "Masa begitu dengan anak sendiri nanti" cibirnya. Joonmyeon terkekeh melihatnya.

~oooo~

Yi Xing terlihat gelisah dalam duduk nya. Masalahnya sudah seharian Joonmyeon tidak memberi kabar ia akan pulang terlambat atau ada urusan yang lain. Ini sudah jam 9 malam. Biasanya Joonmyeon pulang jam 8 kurang atau jam 7 saja. Joonmyeon memang tidak bekerja pada kedudukan yang tinggi. Ia hanya seorang pegawai biasa yang masih dapat menghidupi keluarga kecilnya.

CKLEK

Spontan Yi Xing menoleh pada pintu dan menemukan suaminya yang memasuki rumah. "Yeobo. Mian aku tak sempat meneleponmu. Tiba-tiba tadi kami satu kantor dikejutkan dengan lembur mendadak" jelasnya saat melihat raut istrinya yang terlihat frustasi itu.

GREBB

Tanpa ba-bi-bu Yi Xing memeluk erat suaminya itu membuat yang dipeluk terheran-heran. "Ada apa dengan istriku hem?" tanyanya.

Yi Xing menggeleng "Aku hanya menghawatirkanmu. Aku juga sedikit takut dari tadi siang perutku sangat sakit hingga kupikir aku akan melahirkan sekarang. Dan aku sempat terpikir bagaimana jika aku langsung melahirkan sendirian disini. Tanpamu, tak ada siapa-siapa". Kembali Joonmyeon terkekeh dibuatnya.

"Tidak akan seperti itu yeobo. Dokter memprediksikan kelahiranmu kan seminggu lagi" tenangnya. Namun Yi Xing malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Prediksi dokter tidak selamanya benar kan? Bagaimana jika besok aegya sudah lahir?" Yi Xing menatap Joonmyeon denga pandangan takutnya, tapi seketika berubah "Kau tahu? Hari ini aegya tampak sangat aktif sekali. Tadi siang saja tiga kali lebih ia menendang-nendang" Joonmyeon semakin sumringah mendengarnya.

"Benarkah? Berarti ia sehat-sehat saja" dan dijawab anggukan oleh Yi Xing.

"Oh ya. Aku sudah memasak untukmu malam ini"

"Bagaimana kau bisa memasak jika kau merasa sakit kata mu tadi?" Tanya Joonmyeon tak percaya.

"Entahlah. Aku juga tak tahu. Mungkin aegya ingin appanya makan dari masakan eomma nya" Joonmyeon tak tahu Yi Xing mengapa bisa menjawab pertanyaannya dengan sedemikian polos.

"Baiklah kalau begitu. Aku membersihkan dahulu baru kita makan"

~oooo~

Pukul 2 dini hari

"Oooh… Aakkhh!" Joonmyeon tersadar dari tidurnya saat mendengar seperti erangan. Tunggu-

Erangan?!

Ia langsung menolehkan kepalanya kearah samping dan mendapati istrinya itu seperti sedang menahan sakit. Jangan bilang Yi Xing hendak-

"Aaaaaaaaaaa!" Joonmyeon tersadar dari lamunannya dan langsung bangkit untuk menenangkan sang istri sembari menyapu keringatnya dengan telapak tangannya.

"Yi Xing-a. Yeobo. Apa yang terjadi hm?" Tanyanya panik. Sang istri hanya geleng-geleng dengan kerasnya dan melengkungkan badannya keatas.

"Yeobo. Tunggu sebentar ne. Aku akan meminjam mobil pada Jongin" Joonmyeon hendak bangkit namun ditahan oleh istrinya itu yang seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Myeon-ni… Aeg-aegya. Hh.. A-akan kelu-ar" ucapnya susah payah.

Joonmyeon menatapnya dengan panik "Iya. Iya aku tahu, kau tunggu sebentar kita akan kerumah sakit" Joonmyeon beranjak dari tempat tidurnya yang sebelumnya mengecup kening Yi Xing dengan sayang.

Joonmyeon menuju rumah tetangganya, Jongin. Kebetulan dia juga seorang—ehm- gay. Dia tinggal dengan seorang pria yang bernama Kyungsoo. Jongin mendiami rumahnya sekitar 3 bulan yang lalu. Dan setelah berkenalan mereka cukup akrab.

Tok Tok Tok

Setelah Joonmyeon mengetuk pintu untuk beberapa kali. Tak perlu menunggu lama karena seorang pria yang sedikit lebih pendek darinya membukakan pintu. "Ehm. Maaf Kyungsoo aku tahu Jongin sedang tidur. Jadi bisa aku berbicara padamu langsung saja?" Kyungsoo memandang Joonmyeon.

"Tunggu. Tadi aku dengar suara dari rumahmu. Seperti um.. Erangan? Apa Yi Xing tidak apa?" Tanya Kyungsoo.

"Aku tak punya waktu untuk menjelaskan ini Kyungsoo. Tapi bisakah aku meminjam mobilmu? Yi Xing dalam keadaan darurat" panik nya.

"Baiklah" Kyungsoo berjalan kedalam lalu kembali dengan sebuah kunci yang bergantungan yang bertuliskan 'KaiSoo' disana dan member ke Joonmyeon. "Tunggu- Apa Yi Xing akan melahirkan!?" tanyanya tiba-tiba shock. Joonmyeon hanya menangguk langsung berlari kearah mobil Jongin yang sebelumnya mengucapkan terima kasih dan menujukannya ke rumahnya untuk memperdekat jarak agar Yi Xing tak digendong terlalu lama.

~oooo~

Pukul 3:30 dini hari

Sudah satu jam setengah Joonmyeon menunggu namun yang dikhawatirkan belum juga memiliki tanda-tanda. Tadi sewaktu Joonmyeon mengangkat tubuh Yi Xing menuju mobil selangkangannya sudah dialiri darah yang membuatnya panik setengah mati. Dan saat dirumah sakit dokter tiba-tiba mengatakan Yi Xing akan segera melahirkan dan harus dioperasi. Seorang pria melahirkan secara normal tidak mungkin kan. Pastilah harus dengan operasi. Namun sampai saat ini dokter belum juga menampakkan batang hidungnya, lampu ruangan operasi pun masih menyala merah pertanda operasi masih berjalan.

Satu setengah jam bukanlah waktu yang sebentar untuknya saat ini. Berulang-ulang ia menghembuskan napas kasar sekedar untuk menenangkan dirinya saat ini. Namun itu tidaklah cukup jika belum mengetahui kabar sang istri didalam sana. Ada secercah bahagia juga saat mengetahui sang istri akan melahirkan, dan yang di khawatikannya saat ini semoga Yi Xing dapat melewatinya didalam sana.

CKLEK

Bunyi pintu yang terbuka menyadarkan Joonmyeon dari lamunannya dan segera menyambar brutal dengan pertanyaan-pertanyaannya. Sang dokter hanya tersenyum dan "Istri anda baik-baik saja. Bayi anda pun sehat. Ia sangat tampan, setelah kulihat-lihat wajahnya mirip anda" ucap dokter bermarga Lee itu.

Napas Joonmyeon tiba-tiba terasa sesak. Bukan, ini bukan sesak asma atau serangan jantung. Ini sesak yang sangtat bahagia hingga Joonmyeon lupa caranya bernapas. "Istri anda akan opname diruangan Anggrek Kelas I"

"Gamsahamnida uisanim" ucap Joonmyeon yang sudah berhasil dengan kesadarannyadan menunduk dengan hormat. Lalu ia mengikuti Yi Xing yang tengah digiring menuju ruangannya. Joonmyeon dapat melihat mata Yi Xing yang masih terpejam dengan damainya seakan tak terjadi apa-apa. Samar-samar juga Joonmyeon mendengar suara tangis berasal dari ruangan operasi itu. Dokter bilang bayinya perlu dibersihkan dulu baru bisa ditemui.

~oooo~

Joonmyeon tak menyangka akhirnya ia menjadi seorang ayah. Ia menatap wajah teduh istrinya yang masih betah dengan tidurnya itu, entah karena lelah atau obat bius. Yang pasti Joonmyeon tidak ingin membangunkannya.

"Gomawo" ucapnya lirih lalu mengecup kepala Yi Xing dengan lembut dan lama.

07:00 KST

CKLEK

Joonmyeon yang sehabis menelpon seseorang itu menolehkan kepalanya kearah pintu dan mendapati seorang perawat yang tengah membawa seorang bayi. Itu anakku ucapnya dalam hati. Segera Joonmyeon berjalan cepat kearah perawat yang terseyum padanya itu. "Ini bayi anda tuan, bayi anda tampan seperti ayahnya" canda perawat itu sembari memberikan bayi dalam rengkuhannya ke rengkuhan Joonmyeon. "Oh. Dan ini susunya" kemudian perawat itu memberikan sebotol kecil susu hangat untuk sang bayi.

"G-gamsahamnida" ucap Joonmyeon seadanya dan perawat itu meninggalkan ruangan Yi Xing. Joonmyeon menatap putranya tidak percaya. Wajahnya benar-benar mirip dengannya hanya saja hidung dan bibirnya terlihat seperti Yi Xing serta jangan lupakan dimple disebelah kirinya. Entah matanya mirip siapa, karena mata itu masih terpejam dengan eratnya sembari menggeliat kecil.

Sungguh menakjubkan.

"Mhh.. M-myeoniie" Joonmyeon tersadar dari acara mari-memandang-bayi-ku-nya dan menatap istrinya dengan tatapan takjub dan tidak percaya. Seorang lelaki melahirkan dan-

Apa? Joonmyeon tak tahu harus mendeskripsikannya seperti apa. Baginya ini sungguh keajaiban. "Yi Xing-a" panggilnya mendekati sang istri. Sang istri hanya tersenyum dan menunjuk sang bayi seakan bertanya apa itu anak kita? Joonmyeon hanya mengangguk menahan haru.

Joonmyeon menaruh bayinya hingga tertidur di samping Yi Xing. "Ini anak kita Yi Xing-a. Aku tak menyangka kita akan menjadi orang tua. Kau sungguh hebat, sudah berjuang untuk menyelamatkan dia. Lihat, bagaimana bisa wajahnya terlihat sangat mirip denganku?" Joonmyeon heboh sendiri dengan kalimatnya membuat Yi Xing yang tenaganya masih belum stabil hanya tersenyum kecil.

"Kau ingin member nama apa?" Tanya Yi Xing lembut sembari mengusap bayi nya yang tengah tertidur itu.

Joonmyeon terlihat berpikir "Bagaimana kalau Kim Yi Myeon? Ah terlalu susah. Atau Kim Joon Xi, Kim Yi Joon?" Ia terlihat frustasi sendiri dengan nama rekomendasi dari otaknya itu, sekali lagi Yi Xing hanya tersenyum. "Jika kau sendiri punya nama yang lain mungkin kita bisa pilih itu. Karena nama yang kusebut tadi tidak ada yang pantas"

"Kim Yi Joon sepertinya juga bagus. Bagaimana kalau kita pilih itu?"

"B-baiklah jika kau pilih yang itu. Mulai sekarang kita panggil dia Yi Joon!" semangat Joonmyeon saat menyebutkan nama anaknya itu.

"Kita bangunkan dia. Biar ruangan ini jadi ramai dengan suaranya" bisik Joonmyeon dihadapan Yi Xing sembari menoel-noel pipi sang bayi. Oh tidak kekanakannya kembali.

"Bagaimana jika ia menangis? Apa kau mau membuatnya tenang kembali. Karena aku yakin tangisan bayi yang baru lahir akan lebih keras dibandingkan anak yang sudah berumur 1 tahun"

"Aku yakin tidak akan menangis"

"Terserah kau saja"

Joonmyeon mulai dengan aksi nya menoel pipi sang bayi hingga bayi itu merasa tidak nyaman menggerak-gerakan kepalanya. Tidak puas hanya menoel, Joonmyeon mencubit-cubit pipinya dengan pelan dan sekali-sekali hidungnya pun turut dicubit dengan gemas hingga-

"HUWEEEEEE!" akhirnya tangis Yi Joon pun pecah dengan kencangnya membuat Joonmyeon sumringah sendiri.

"HUWEEEEEE!" kembali Yi Joon menangis dan Joonmyeon masih dengan senyum tak berdosanya memandang Yi Joon.

"Myeoniie. Wajahnya sudah memerah seperti itu" Joonmyeon pun bergerak mengambil botol susu yang berada di nakas dan memasukannya kedalam mulut sang bayi.

"Mmhh.. Pfftt.. Wle HUWEEEEEE!" Namun Yi Joon tidak mau meneguk susu yang disuapkan Joonmyeon, malah mendorong dengan lidah kecilnya.

"HUWEEEEE!" Joonmyeon menggendong Yi Joon dengan pelan dan menggoyang-goyangkan agar sang anak tenang. Namun yang didapat Joonmyeon adalah

"HUUUWEEEEEEEEEE!" tangis Yi Joon tambah keras dan panjang dari sebelumnya kali ini Joonmyeon panic dibuatnya. "Yeobo" rengek Joonmyeon pada Yi Xing yang memandangnya tersenyum.

"Sini" Yi Xing mengangkat tangannya agar Joonmyeon memindahkan Yi Joon dalam gendongannya. Namun Joonmyeon tak kunjung memberikannya dan malah mengelak "Aku bisa melakukanya" Yi Xing pun hanya diam mengangkat bahunya cuek membiarkan suaminya itu mendiamkan Yi Joon.

"HU-HU Hikss.. Hikss HUWEEEEEE!" Joonmyeon sudah berusaha menenangkan Yi Joon dengan nyanyiannya yang menurut Yi Xing—bisa dikatakan- lumayan itu, tapi entah kenapa Yi Joon kembali dengan tangis nyaringnya. "Myeoniie, kau membuat Yi Joon lelah dihari pertamanya lahir" Yi Xing memutar bola matanya kala suaminya itu tetap bergeming berusaha mendiamkan Yi Joon.

"Nah, aku sudah tidak sanggup" Joonmyeon memindahkan Yi Joon ke dalam rengkuhan Yi Xing yang ajaibnya Yi Joon langsung diam saat dipelukannya dan itu membuat dua orang dewasa disana terperangah menatap tak percaya pada Yi Joon yang sedang berusaha menggapai sesuatu dengan mulutnya.

"Myeoniie susunya" entah dapat naluri dari mana Yi Xing merasa anaknya itu kehausan dan benar saja, saat Yi Xing meminumkan susunya, Yi Joon dengan semangatnya minum dengan memejamkan matanya yang penuh dengan air mata.

Yi Xing mendelik kearah suaminya itu "Kau membuat Yi Joon seperti ini, lihat, wajahnya sampai sembab" ucap Yi Xing sembari mengusap permukaan wajah anak dalam rengkuhannya dan sang suami hanya terkekeh tak berdosa menanggapinya.

"Aku hanya ingin mendengar suaranya"

"Tapi tidak membuat Yi Joon sampai seperti ini"

"Ya mana kutahu dia akan menangis sekencang itu"

"Kau tidak kerja?"

"Aku bilang pada manager aku libur dulu hari ini karena kau melahirkan. Dan kau dapat salam dari manager tadi"

"Kau sudah terlalu sering libur"

"Bagaimana bisa aku meninggalkanmu bekerja jika kau sendiri tengah kesusahan didalam ruang operasi sana" Yi Xing memandang Joonmyeon dengan senyumannya.

"Terima kasih. Aku mencintaimu"

"Aku lebih mencintaimu"

~oooo~

5 Years Later

Duk Duk Duk

"Jooniiee chagi. Jangan lari-lari sayang!"

TBC

Yi Joon lakuin apa hayoo..

KaiSoo masuk dalam chap ini yayy!