Ini Bukan Sebuah Ilusi

Prince of Tennis © Takeshi Konomi

Ini Bukan Sebuah Ilusi © Haruchi24

Deja Vu © Vasca Vannisa

I don't get any royalty of this fanfiction, I just made this fanfiction.

Summary: Semua yang kulihat telah meninggal tiba-tiba tidak ada yang mengingatnya, kenapa? Apa yang terjadi sebenarnya? Tiap aku mengatakan tentang ini pada siapapun, aku pasti dikira gila, kenapa? / TezuFuji

Rating: M (For death chara and mature content—Homosexual [HARD YAOI] )

Genre: Horror, Mystery, Romance (Well, karena Cuma ada 2 saya pilih Horror dan Mystery aja)

Characters: Tezuka Kunimitsu, dan Fuji Syuusuke

WARNING: OOC, Bahasa yang agak berat, miss-typo, istilah-istilah psikologi (yang saya pun baru mempelajarinya)

A/n: Halo! Akhirnya saya kembali ke fandom PoT! XD o, ya, kali ini saya ingin mencoba fic yang lumayan berat. Kali ini saya mencoba Horror yang dibumbui romance dan juga mystery, mungkin ini akan jadi SANGAT panjang. Saya terinspirasi dari novel berjudul "Deja Vu" dari Vasca Vannisa. Doakan ya, saya gak males buat ngupdatenya! :') akhir kata, selamat menikmati ^^ [disini dikisahkan Tezuka dan Fuji adalah pasangan gay yang baru saja menikah]

.

x-Ini Bukan Sebuah Ilusi-x

.

.

~Prologue

Setiap kehidupan pasti akan menemui ajal 'kan? Ya, itulah yang kupelajari sejak kecil. Tapi dari dulu aku penasaran, bagaimanakah alam baka itu? Katanya, alam baka adalah, alam yang menyeramkan untuknya yang tidak bertindak sesuai agama. Bagaimana denganku yang gay ini? Ya, aku menderita homoseksual, menurutku itu adalah sebuah panggilan jiwa, aku ingin menikmati tubuh kekar seorang pria dan menjadi miliknya. Kini, aku sudah mendapatkannya—Tezuka Kunimitsu, temaku sejak SMP dulu. Wajahnya tampan, tubuhnya kekar, dan dia pintar juga kaya. Aku jamin, tidak mungkin ada wanita yang akan mengabaikan pria ini. Terakhir kali ia mengencani seorang wanita, kira-kira sudah sekitar 3 tahun yang lalu, saat umurku masih 20 tahun.

O, ya, sekarang aku dan dia sudah menikah. Kami tidak perlu takut lagi untuk bermesraan di depan umum dan dianggap gay oleh orang-orang disana, toh pernikahan kami sah kok. Aku dan dia baru menikah—kira-kira baru sekitar 1 minggu.

Aku senang bersamanya, aku senang menjadi miliknya, dan aku senang akhirnya aku bisa bebas dengan keka—maksudku suami baruku ini. Kita bagai pasangan biasa yang menjalani hari-hari dengan penuh kesenangan. Tidur bersama, sarapan bersama, aku menciumnya saat hendak pergi kerja, dan hal romantis yang biasanya pasangan 'normal' lakukan.

Tapi terkadang—ingatan-ingatan masa laluku yang hilang sejak dulu muncul, dan itu membuatku merasa tidak enak. Ingatan apa yang selama ini terkubur begitu dalam sampai aku sulit untuk mengingatnya. Apakah ini sebuah tanda? Apakah sudah waktunya orang yang penuh dosa sepertiku untuk mati? Aku belum ingin mati—aku mencintai Tezuka.

.

Dengan cinta aku berjanji padamu, sayang.

Aku akan terus hidup disisimu hingga ajal menjemput kita berdua

Aku tak ingin berpisah

Aku ingin membuat kenangan manis bersamamu—disini,

di rumah baru kita, sayang.

.

Prologue end

.

A/n: Ayo ayo dibaca dulu prologuenyaa~ ada yang kurang? Atau ini sebenarnya adalah spoiler bukan prologue? OAO. Well—tenang aja, Fuji gak bakal saya buat mati kok :p pokoknya kisahnya itu lepas dari prologue ini deh ._.v Reviewnya yaaa XD chapter satunya akan saya lanjutkan nanti~ gak bakal lama kok XD InsyaAllah beberapa hari lagi (kalau udah jadi saya update) (=´∇`=)/