Sasuke POV
Angin bertiup sepoi sepoi. Matahari yang bersinar lembut. Suara laut yang menentramkan hati. Benar benar membuat hati tenang.
"Sudah 2 tahun aku tidak kemari. Semua tidak berubah." gumam ku entah kepada siapa.
"Apa kabar dengan mu, Saki? Aku harap kau baik baik saja." gumam ku lagi.
Aku bangkit dari posisi duduk ku. Berdiri dan mulai berjalan menyusuri tepi pantai memandang matahari terbenam di ujung garis.
"Aku merindukan mu. Sangat" ucapku. Entah kenapa perasaan sesak menelusup ke hati sejenak setelah aku mengucapkannya.
Berjalan terus meninggalkan pantai dengan perasaan terenyuh redam.
"Aku kembali, Saki. Yah aku kembali lagi kesini"
Sakura POV
"Gaara kun bagaimana menurutmu?" kataku sambil menatap matanya.
Dia menatap ku dalam. Membuat diri ku tak sanggup menatap nya dan mengalihkan pandangan ku.
Dia berdiri tepat di hadapan ku. Menyisakan jarak beberapa senti saja.
"Aku menyukai gaun yang ini, saki. Kau sangat cantik memakai nya." bisik nya di telinga ku. Spontan saja muka ku memerah mendapat perilaku seperti itu.
"Cup" dia mencium kening ku lembut dan aku menutup mata ku.
"Aku tidak sabar menunggu pemberkatan kita, nyonya Sabaku" katanya sabil menyatukan kening kami berdua.
Aku tersenyum, "aku juga tuan Sabaku"
"Aku mencintai mu, Saki." kaya Gaara
"Aku juga mencintai mu, Panda kun"
Sasuke POV
"Tadaima." ucapku ketika memasuki rumah.
"Okaeri, Sasu" sahut ibu ku.
Aku berjalan menuju kamar ku di lantai dua.
"Sasu, apa kau akan menghadiri nya?" tanya ibu ku seraya menatap ku sendu.
"Aku tidak tahu, bu. Aku baru tiba kemarin. Nanti. Akan aku pikirkan nanti, ibu." kata ku dan kemudian masuk ke kamarku.
Aku berbaring di kasur, menghela nafas sejenak. Menatap langit langit di kamarku.
"Hmmm. Sudah 2 tahun, aku baru menyadari betapa aku membutuhkan mu. Bagaimana cara aku bisa melupakan mu? Bagaimana caranya aku hidup tanpa memikirkan dirimu, saki? Bagaimana, saki? Bahkan bernafas rasanya begitu sulit tanpa diri mu. Ketika aku ingin kembali dan mengejarmu, kenyataan menampar ku dengan sangat keras. Kau akan menikah, saki. Kau akan menggenggam tangan lelaki lain. Kau akan berada di pelukan orang lain. Rasanya ingin tertawa keras melihat kebodohan ku. Jadi bagaimana sekarang dengan ku, saki? Bagaimana dengan lelaki bodoh ini?"
Flasback On
"Apa yang kau lakukan, Sasuke? Siapa dia?" tunjuk Sakura ke wanita yang ada dihadapannya kini.
"Demi Tuhan Sasuke. Terserah kau bermain di luar bersama jalang jalang disana, tpi tidak di dalam rumah ini. Ini rumah kita, Sasuke." teriak Sakura frustrasi.
"Aku bisa jelaskan Sakura. Kau salah paham." kata Sasuke mencoba bangkit dan menggenggam tangan Sakura.
"Kauu. Keluar lah. Atau kau membutuhkan bayaran dari suami ku?" tunjuk Sakura sinis.
"Aku bukan wanita serendah itu, nyonya Uchiha. Aku ini istri sah kedua suami mu. Kau liat kalung ini, huh?" raung perempuan itu.
"Persetan dengan hubungan kalian berdua. Lebih baik kau keluar dari rumah ku, sebelum aku panggil petugas keamanan." balas Sakura dengan sinis.
"Cihh.." wanita itu mendecih dan keluar dari kamar itu.
"Saki.. aku bis-"
"Demi Tuhan Sasuke, apa kau pernah menggunakan otak dan hati mu sekali saja?" kata Sakura memotong perkataan Sasuke.
"Apa yg ada di pikiran mu sebenarnya? Hah?" kata Sakura lagi, sementara Sasuke hanya menunduk
"huft…" Sakura menghela nafas.
"Berapa lama? Berapa lama kau bersama jalang itu? " tanya Sakura sinis
"6 bulan. Tpi itu tidak sep-"
"Plak…" satu tamparan mendarat di pipi Sasuke.
"Brengsek! Demi Tuhan Sasuke aku hamil 7 bulan dan kau... Kau kira aku hamil anak siapa? Anak mu bajingan."
"Maafkan aku Saki.. Aku khilaf." kata Sasuke sambil menatap Sakura sendu
"Aku menyesal menikah dengan mu!" Sakura berbalik badan keluar rumah.
TBC
Hai hai minna... Salam kenal.. Aku masih baru dalam bidang ini.. Mohon bimbingannya ya semua.. Terimakasih banyak.. Uuunch ^^
