Happy Reading:)
Disebuah kamar yang terbilang cukup luas, terdengar suara nista yang menghiasi seisi ruang megah tersebut, walau bukan kamar utama tapi kemewahannya tidak bisa dipungkiri lagi
"Hyungghh"
"Ssstt tahan suaramu sayanggh, atau kau mau mendapat hukuman hmm?" Ucap Pria bertubuh tinggi itu dengan nada yang mengancam dan main-main dalam waktu yang bersamaan
Si pria mungil yang sedang tidur tengkurap dengan bokong terangkatpun hanya mengatupkan mulut sebisanya
Kedua sejoli itu telah memulai kegiatan terlarang itu sejak pukul sepuluh malam dan masih terus berlanjut hingga jarum pendek menunjuk kearah angka dua
"Hyungghh sudhaahh Baekkiee lelahh ngh" pria manis yang sedang tengkurap itu kembali bersuara dengan lemas
"Sebentar lagihh hh sayanghn kau hebathh" sahut pria bertubuh tinggi itu dengan gerakan pinggul yang terasa semakin kasar dan cepat
"AHH"
Chanyeol terbangun dengan napas yang terengah-engah akibat mimpi yang selalu menghantuinya akhir-akhir ini
"Aisshh sial ini semua karena si Peterpan bedebah itu" gerutu Chanyeol ketika merasakan boxer tidur longgarnya sangat basah oleh cairan kentalnya sendiri
"Hanya karena mimpi?" bahkan dulu saat pertama kali merasakan mimpi basah, Chanyeol tidak mengeluarkan 'susu' nya sebanyak ini
Bayangan pria mungil berwajah imut yang sudah pasrah karena disetubuhi secara paksa berkali-kali dangan beberapa memar samar ditubuh mungil itu kembali membuat Chanyeol dan 'adiknya' terbangun lagi
"Aiishh memang sialan bocah mungil yang sialannya lagi terlihat sangat sexy itu" ucap Chanyeol seraya menggerakan tangannya membuka boxer itu kembali dan melakukan permainan solo dengan pikiran liarnya
Setelah selesai dengan urusannya, Chanyeol memutuskan untuk mandi dan sarapan bersama dengan ibu dan adiknya, karena sang ayah yang sedang berada diluar negeri mereka hanya berhubungan dengan Skype atau aplikasi Video Call lainnya
Saat sudah hampir sampai meja makan, Chanyeol melihat Baekhyun -objek fantasinya- sedang duduk dan memakan pancake stroberi dengan tambahan madu yang melimpah
Bahkan Chanyeol dapat melihat lelehan madu disekitaran bibir si mungil itu
Sialan , batin Chanyeol menggerutu
melihat lelehan madu itu membuat Chanyeol merasa panas sendiri, dan dia mati-matian menahan pikirannya agar tidak kembali membangunkan sesuatu yang baru saja ia kocok dikamar mewahnya itu
"Chan kau sudah bangun rupanya baru saja ibu mau menyuruh Sehun untuk membangunkan mu" Ucap sang Eomma dengan senyuman hangat lalu mempersilahkan Chanyeol duduk berhadapan dengan Baekhyun yang sedang tersenyum lebar sekali sampai membuat matanya bersembunyi dibalik lipatan kulit tipisnya sendiri
"Pagi Hyuuunng, apa tidurmu nyenyak?" Sapa Baekhyun yang hanya dibalas dengan tatapan datar Chanyeol
"Sedang apa dia disini Eomma? memangnya dia tidak punya rumah?" tanya Chanyeol dengan nada tidak suka
Ucapannya itu sontak mendapatkan cubitan manis dari sang Eomma
"Kenapa kau berkata seperti itu? Baekhyun itu sudah Eomma anggap anak sendiri, lagi pula bila bukan karena keluarga Byun perusahaan Appa mu tidak akan bisa dilanjutkan Chanyeol" ucap Kyungsoo -Eommanya- memberi pengertian kepada anak sulungnya
Chanyeol hanya memutar bola matanya, bosan dengan apa yang akan selalu ibunya ucapkan bila dia mengeluh atau terang-terangan berkata bahwa dia tidak suka dengan keberadaan Baekhyun didekatnya
Chanyeol bukannya membenci Baekhyun, hanya saja apapun yang dilakukan anak itu membuat pikirannya bekerja untuk membayangkan sesuatu yang menggairahkan
"Eomma, Chan hyung dan Baekkie, aku berangkat dulu ya" ucap Sehun seraya berdiri
"Baiklah, hati-hati dijalan nak" ucap Eommanya dengan senyuman yang cantik, sedangkan Chanyeol dan Baekhyun hanya menganggukan kepalanya, dan tentu saja lambaian tangan Baekhyun yang juga dibalas senyuman tampan dari Sehun
"Hyuungg Baekkiee mau belajar lagi bersama hyuung, kan sekarang hari libur, jadi Baekkie datangnya pagi-pagi saja dehh" ucap Baekhyun dengan semangat 45
Chanyeol memang dipaksa untuk menjadi guru privat Baekhyun oleh Eommanya sendiri yang mendapat kabar dari Mrs. Byun bahwa Baekhyun membutuhkan guru privat karena nilainya pada mata pelajaran matematika dan fisika turun, karena merasa berhutang Budi Chanyeol pun mengiyakannya saja
"Kau kesini pagi-pagi hanya untuk memintaku mengajarimu? bahkan jadwal privatnya saja masih nanti sore, dan kau datang menghancurkan pagiku hanya untuk itu? kau ini bodoh apa bagaimana? kau cari saja guru privat lain yang akan tahan dengan syndrommphh" ucapan Chanyeol tertahan dengan bekapan tangan sang Eomma sedangkan tangan Eommanya yang sebelah lagi digunakan untuk mencubit perut ber abs Chanyeol
"Hmmphh Eomma sakit sekaliii" rengek Chanyeol sambil mengusap perut berbentuknya yang mungkin sudah berubah warna
Karena terlalu sibuk dengan memarahi dan dimarahi, kedua pasangan ibu dan anak itu tidak menyadari bahwa ada sesosok pria mungil yang sudah mengambil ancang-ancang untuk menangis
"Hmp hkss hkss kenapa Baekkiee dimarahiii hhkss" tangis Baekyun yang membuat Kyungsoo dan Chanyeol berhenti dengan kegiatan mereka sendiri
"Sstt sayang sudah yaaa jangan menangis lagi Baekkiee kan anak pintar sayaang" ucap Kyungsoo menenangkan Baekhyun karena akan sangat tidak menyenangkan bila Baekhyun menangis lebih kencang lagi
Baekhyun memang tidak seperti anak laki-laki pada umumnya, walau tubuhnya mengalami pertumbuhan yang normal tetapi tidak dengan kejiwaannya yang terjebak pada masa kanak-kanak
"Sudah yaa Baekkiee sayangg, jangan menangis lagi nanti Chanyeol hyung akan mengajakmu jalan-jalan jika kai berhenti menangis" bujuk Kyungsoo yang sontak membuat Baekhyun berhenti mengeluarkan air mata dan berganti dengan binaran bahagia
"Huaahh baiklah Baekkiee sudah berhenti menangis"
Berbeda dengan wajah Baekhyun yang sumringah, Chanyeol justru terlihat masam setelah mendengar perkataan Eommanya
"Aiiishh baiklah aku akan mengajaknya jalan Eomma" ucap Chanyeol setengah hati
"Dan kau, jangan membuat kerusuhan nanti" ucap Chanyeol dengan lirikan mata mengenai tepat pada kedua bola mata Baekhyun
"AYE AYE KAPTEN!!"
To be continue~
Sampai sini dulu ya kawan-kawan
Maaf karena Chapternya pendek cekali
Maaf juga bila ada typo yang bertebaran
Okeee Next Chappp
