_LOVE YOU MY FOX_
Length : Chaptered
Author by:
Mrs. Evil aka Avery Cho
.
Rated : M for Mature Content
Cast :
Choi Siwon
Kim Kibum
And other cast
Pair : SiBum
Disclaimer : semua cast disini milik Tuhan dan diri mereka sendiri. Except Kyuhyunnnie and this story is MINE! And always belong to me!
Genre : Fantasy, Romance, little bit of humor :D
Warning : Innocent Bum! Pervy Won! /BOYXBOY / BL (Boys Love) / Shonen Ai, gaje, dan pastinya TYPO menjadi bumbu penyedap rasa dalam ff diluar nalar ini #-_- (this is NOT YAOI BUT, BOYS LOVE. Because YAOI is mean without love, but BOYS LOVE is mean with love)
Summary : Apa jadinya jika seekor siluman Rubah Salju Innocent harus terperangkap dalam satu atap yang sama dengan seorang pendeta mesum?
A/N : Evil terinspirasi cerita ini dari Anime kesayangan Evil, INUYASHA! Disana kan ada Miroku si pendeta yang mesumnya gak ketulungan xD #slap entah kenapa bikin Evil penasaran kalo bang Won jadi kayak Miroku, trus Mbum jadi siluman innocent gitu…
And then, please just call me Evil-san, Mizu-chan, or ONIK! (Soalnya kata Kkamjjongin oppa dan Hyunseung B2ST nama Onik itu unik dan terdengar lucu waktu di fansign mereka *^_^*) . The author or thor called is too good(?) for me, I'm newbie here.. ngerasa belom pantes buat Evil dipanggil gitu…
PLEASE, IF YOU DON'T LIKE MY PAIR JUST CLICK [X] TO CLOSE. DON'T BASH MY PAIR, bash saja saya karena saya laah trouble makernya! Yohohoho...
NO COPAS NO PLAGIAT!
NGE-FLAME SIH BOLEH BOLEH AJA ^_^
Me-review itu hak kalian masing-masing
DON'T LIKE DON'T READ
So,.
HAPPY READING *^_^*
.
.
_Haruko Mizukiyoshie Present_
.
.
Chapter 1
.
.
Wonju,satu dari sekian kota terpencil yang terletak di provinsi Gangwon merupakan salah satu daerah urban yang sangat jauh dari kata mewah. Daerah yang berbatasan langsung dengan Korea Utara ini cukup jarang mendapatkan perhatian pemerintah termasuk dalam hal tekhnologi, jadi bukan hal tabu lagi jika sebagian –hampir seluruh masyarakat Wonju masih belum memiliki fasilitas listrik.
Gunung Chiak di kota Wonju ini sendiri menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin beribadah, apa mereka menyembah gunung? Jawabannya, tidak! Tetapi dipuncak Gunung Chiak terdapat sebuah kuil tua yang masih terawat berkat jasa seorang pendeta muda tampan yang selalu ramah dan terlihat baik DIDEPAN masyarakat.
.
"Siwon-sshi kamsahamnida untuk bantuannya, kau tahu kan punggungku terlalu pegal untuk berjalan. Tapi berkat bantuanmu aku bisa ke kuil itu" ucap seorang wanita tua sambil tersenyum tulus, membuat matanya menyipit dan menampilkan keriput hasil dimakan usia.
"AH.. gwaenchanayo Soo Yeon halmeoni… bukankah manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang harus saling menolong? Lagipula sebagai seorang pendeta sudah sepantasnya saya menolong dan mengayomi seluruh pengunjung kuil, kita semua memiliki hak yang sama untuk beribadah bukan?" sahut Siwon bijak sembari menampilkan Joker smile nya.
"Hahaha… kau benar nak, sayang sekali kau mengorbankan masa depanmu hanya untuk menjaga kuil itu. Padahal ku dengar kau adalah lulusan terbaik salah satu universitas ternama di Kota Seoul, apalagi wajahmu juga sangat tampan.."
Nenek itu terbatuk perlahan sebelum menepuk pundak tegap Siwon.
"Aku yakin banyak wanita diluar sana yang menginginkanmu menjadi pendampingnya, bukan hanya sekedar menghabiskan hidup dan masa mudamu yang berharga di kuil tua diatas gunung itu" Siwon hanya tersenyum simpul mendengarkan penuturan sang wanita tua, ia sudah bosan mendengar ocehan orang orang yang hampir semuanya sama.
Perlahan Soo Yeon halmeoni mulai berjalan menjauhi tempat Siwon berdiri membuat senyuman simpul yang menghiasi bibir jokernya perlahan lahan lenyap.
"Adudududuh… punggungku.."
KREKK
"Appo! Aggh… " Siwon mengelus sayang punggungnya yang baru saja mengeluarkan bunyi 'patahan' betapa tidak? Baru saja ia menggendong seorang nenek tua dengan berat melebihi 50 kg diatas punggungya, menuruni tangga kuil yang jumlahnya melebihi 300 anak tangga! WOW! Fantastic baby #dor
Siwon berbalik, menatap nanar anak tangga yang menjulang hingga ke puncak gunung Chiak tempatnya tinggal dan meneruskan hidup.
Dengan langkah gontai Siwon mulai melangkah disertai umpatan di setiap anak tangga yang dipijakinya. Umpatan dan sumpah serapah yang tak boleh didengar anak dibawah umur tentunya..
"Dasar wanita tua sialan! Tangga sialan! Dan apa itu? Bahkan matahari pun mengejekku, kenapa pada saat wanita tua itu turun awan baru muncul? Kenapa juga berat badannya melebihi berat seekor domba? Apalagi dengan sok polosnya dia terus mengunjungi kuil, dasar genit bilang saja ingin digendong pria tampan! Cih.. benar benar menyebalkan"
Dan umpatan demi umpatan lain dari bibir Siwon menjadi pengiringdari siang hari yang terik di gunung Chiak tersebut.
.
_LOVE YOU MY FOX_
.
Semilir lembut angin musim semi menerpa paras tegas seorang namja. Bibir jokernya sedari tadi melafalkan doa-doa yang telah dihapalnya semenjak dini. Terlahir dalam keluarga yang taat agama membuat Siwon menjadi namja alim yang berbakti pada orang tua, dulu.
Ya.. dulu.. sebelum bencana besar melanda keluarga harmonisnya. Sebuah kebakaran besar yang merenggut nyawa appa, eomma, dan noona-nya.
Kejadian yang terjadi beberapa tahun silam kala ia tengah menyelesaikan semester akhirnya diusia 20 tahun, terlalu cepat? Kurasa tidak. Karena selain dikaruniai paras tampan bak pahatan dewa, nyatanya sang pendeta muda juga dianugerahi otak cerdas dengan IQ diatas rata-rata.
Entah disebut apa tindakannya ini. Mengabdikan diri pada kuil tua, dengan tekad tidak akan pernah kembali ke kota metropolitan Seoul. Lari dari kenyataan kah? Atau mencari ketenangan jiwa? Siwon tidak perduli.
Bagi namja tampan ini, yang penting Tuhan selalu ada bersamanya.
Tring
Tring
Emerald itu terbuka, berbalik sesaat kala mendengar lonceng kecil pertanda ada tamu di pintu depan kuil berbunyi. Ia bangkit, dengan hakama berwarna dark purple yang sedikit ia singkap mulai menyusuri koridor yang nampak suram.
"Eung? Kenapa lilinnya mati? Omoo… padahal aku baru saja menyalakannya. " Siwon mengeluarkan pemantik api dari saku hakamanya. Saat hendak menyalakan api tiba-tiba hembusan angin memadamkan api pemantiknya.
"Astaga. Kenapa malam ini dingin sekali.. aku harus mengunci rapat pintu kuil setelah ini!"
Trakk
Saat ujung percikan api dari pemantik Siwon nyaris menyentuh sumbu salah satu lilin dari sekian yang terpasang disepanjang koridor kuil,
Wusshhh
Terpaan angin kembali menerbangkan sumber cahayanya.
"Aaarghh.. damn! Apa apaan ini!" ia beranjak, tidak peduli pada suasana gelap koridor yang dilaluinya. Menutup pintu, nyalakan lilin, dan tidur. Hanya itu yang ada dipikiran Siwon.
Brakk
"Ok, beres!" Siwon menampilkan cengirannya, ia melangkah masuk. Melalui ruangan persembahyangan dan penyimpanan abu para leluhur, mulai menuju keruangan yang berada dibagian belakang kuil.
.
Ruangan yang ditempatinya sebagai kamar saat ini tidak terlalu luas dan berkesan mewah sama sekali. Hanya sebuah ruang sederhana berukuran 4x5 meter.
Dindingnya yang berwarna mahoni natural menguarkan aroma pinus alami. Kasur yang menjadi pengalas tidurnya pun hanya berukuran single untuk tubuhnya, dengan rangka pinus biasa tanpa diamplas maupun polesan pelitur.
Ruangan kecil itu sebenarnya bekas tempat penyimpanan barang yang tak terpakai, namun Siwon merubahnya menjadi kamar kecil sederhana yang nyaman.
Apalagi terdapat sebuah lemari kayu yang cukup untuk menampung pakaiannya. Permukaan lemari itu sendiri memiliki ukiran rumit yang dibuat secara detail dan rinci.
Siwon melangkah memasuki kamarnya, mengganti hakama rumit yang dikenakannya dengan sebuah yukata putih sebagai piyama tidur-nya.
Ia melirik dinding disamping lemari kayu tersebut. Terdapat ukiran yang timbul dan terkesan 'keluar' dari tembok. Ukiran rumit berbentuk dua daun pintu dengan pola lingkaran dan sesosok serigala atau rubah? Yang melingkar dengan mata terpejam ditengahnya.
Pola lingkaran itu dikelilingi oleh 13 ukiran menyerupai permata disekelilingnya. Siwon menyentuh ukiran rubah tersebut dengan lembut, seolah tengah mengusap kepala makhluk yang tengah terpekur dengan ekspresi tenang.
Ia tersenyum.
"Hey makhluk imut, wajahmu damai sekali.. Tuhan pasti melimpahkan banyak kebahagiannya padamu. Andai saja aku bisa memiliki seekor peliharaan yang menggemaskan sepertimu.." ia mendesah pelan.
Jemari sang pendeta muda mengabsen satu persatu ukiran permata berjumlah 13 tersebut. Seulas senyuman kembali terpatri di bibir jokernya.
"Tak perlu seorang yeoja.. hanya sosok yang mampu menemaniku disini. Yeoja sangat berisik bukan? Haha.." Siwon meraba halus kepala ukiran rubah itu sekali lagi.
Selama ini ia memang selalu berbicara pada ukiran rubah tersebut, sekedar menumpahkan isi hatinya. Terkadang ia juga mencaci pengunjung kuil yang bertingkah genit padanya, dan kadang ia terkikik geli saat menceritakan pengalamannya membantu ahjusshi tua yang rabun.
Dan keluh kesah Siwon malam itu diakhiri dengan sebuah kecupan manis pada kepala sang rubah. "Andai saja kau benar-benar ada disini.. mungkin aku takkan kesepian.." bisik Siwon nyaris berbaur dengan hembusan angin sebelum mematikan penerangan terakhir diruangan itu –sebuah lilin diatas nakas sederhana berbahan kayu.
SIINGGG
Siwon tersentak saat hendak menarik selimutnya, seberkas cahaya putih kebiruan menguar dari ukiran rubah didinding ruangan. Cahaya terang tersebut menyinari ruangan itu dengan focus tubuh Siwon diatas kasur kecilnya.
Brakk
Emerald Siwon melebar tak percaya. Ukiran berbentuk daun pintu tersebut kini telah terbuka lebar, bagai portal yang mampu membawamu ke dunia lain. Cahaya dari portal tersebut kian bertambah hingga Siwon harus menutup kelopaknya, menghindari kebutaan pada pupil matanya akibat menerima cahaya yang berlebih.
Sebuah perasaan hangat melingkupi tubuh tegapnya, aroma lembut nan menyejukkan memenuhi ruangan yang dipijakinya.
Aromatherapy
Ia terbuai dengan semerbak aroma lembut ini, namun pemandangan yang dilihatnya kala membuka iris emerald-nya membuat sang pendeta terlonjak.
Dihadapannya. Sesosok namja manis tengah terduduk lucu, tanpa sehelai benangpun yang melekat ditubuh mulusnya. Siwon nyaris mimisan kala melihat pemandangan 'luar biasa' ini. Wajahnya merah padam tanpa mengalihkan pandangannya.
Perlahan-lahan daun pintu yang awalnya ukiran di dinding tersebut tertutup, seiring dengan sirnanya cahaya yang melingkupi kamar Siwon.
"Eunggg.." sosok itu meringkuk kedinginan, well ini penghujung musim semi. Cuaca menjadi lebih ekstrim pada saat pergantian musim seperti ini, dan udara yang dingin merupakan salah satu contohnya.
Siwon segera meraih selimut yang hendak dikenakannya, bermaksud menyelimuti sosok itu sbelum ia 'lepas kendali'.
Sret.. sret..
"Uwaaahh!" Sang pendeta terlonjak kaget saat sebuah benda panjang berbulu putih lebat mengibas-ngibas lucu didepan wajahnya. Saat ia menyelusuri benda itu, hal yang lebih mengejutkan terjadi. Ternyata benda berbulu yang terus bergerak itu adalah ekor dari namja bertubuh mungil dihadapannya.
"Hyakk … makhluk apa kau eoh?!" Siwon menatap siaga makhluk dihadapannya, takut takut jika makhluk itu menyerangnya secara mendadak.
"Eungg.." makhluk itu tidak menjawab, hanya menggumam kecil sambil menggembungkan pipinya lucu. Ia merangkak bak seekor kucing, lalu mengelus-elus bagian depan yukata Siwon dengan kepalanya –persis seperti kucing kelaparan.
"Y-yah.. tt-tunggu sebentar!" Siwon menahan kepala makhluk tersebut, memberinya isyarat untuk tetap disana. Dan bak seekor anjing peliharaan, ia mulai berjongkok dengan kedua tangan mungilnya menyentuh lantai didepan tubuhnya.
Siwon yang melirik perilaku makhluk itu hanya mengernyit, menyadari pola geraknya seperti seekor anjing yang tengah menunggu majikannya. Tapi untunglah namja itu tidak menjulurkan lidahnya, atau Siwon akan benar-benar mengira ia seekor anjing yang terjebak ditubuh manusia.
Tangan sang pendeta meraih gagang lemari kayu tua disudut ruangan kecil tersebut, jemari tirusnya dengan lihai meraih sebuah yukata putih. Ia berbalik, tersenyum manis pada makhluk yang masih mengerjap polos dihadapannya.
"Hey.. Ayo kemari.." Siwon menjulurkan tangannya, member isyarat pada makhluk tersebut untuk mendekat. Dan dengan patuh sang makhluk berambut sehitam arang mendekat padanya –masih dengan merangkak.
Hup!
Siwon meraih kedua tangan sang makhluk, mengangkatnya keatas agar berdiri tegak seperti dirinya. Meski agak sulit diawal, namun pada akhirnya makhluk imut tersebut mampu berdiri dengan bertumpu pada bahu tegap Siwon.
Dengan telaten jemari Siwon mulai membuka selimut yang menutupi tubuh naked sang –ups..
Cessss
Setetes darah segar mengalir dari rongga hidung Siwon, sementara kedua iris emerald miliknyaterus memandangi tubuh naked sang makhluk.
"Eungg…" gumaman sang makhluk menyentakkan pikiran kotor Siwon -_- membuat sang pendeta dengan tergesa menyeka cairan pekat yang terus merembes dari hidungnya.
"Uuuhh… apa yang kau fikirkan Choi Siwon! Ya Tuhan.. aku pasti sudah gila" Siwon terus mendumel seraya memakaikan yukata dalam genggamannya pada makhluk tersebut, sebelum pikiran nista kembali menguasai dirinya tentu saja.
"Hmm… Aku tidak tahu kau makhluk apa, tubuhmu tak ubahnya seperti manusia. Tapi kau memiliki sebuah ekor yang berbulu, seperti.. Ah!" ia menarik tali yang menggantung dari sisi yukata sang makhluk meraih dan menyimpulnya dengan tali lain dari sisi lain yukata tersebut. Pikirannya melambung kearah salah satu kitab kuno yang pernah dibacanya, makhluk bertubuh manusia dengan ekor berbulu seputih salju. Siwon tersenyum.
"Baiklah.. begini saja, aku akan memberimu nama.. Kim Kibum! Berhasil dengan baik, cerdas dan beruntung, kesedihan dan kekurang- sempurnaan, kegembiraan, sifat ragu-ragu, spiritual, mistik, kepercayaan pada roh, kebodohan –adalah arti namamu"
Sang pendeta muda tersenyum manis. Tangannya menarik jemari mungil Kibum untuk mengikuti langkahnya. Setengah terseret sebenarnya, namun Kibum tetap berusaha mengikuti Siwon yang kini telah duduk diatas ranjang sederhana miliknya.
"Aku tidak tahu, apa rencana Tuhan dibalik semua ini.. Tuhan mengirimmu padaku untuk suatu maksud yang baik, aku yakin itu." Jemari tirusnya membelai lembut surai kelam Kibum, membuatnya terbuai hingga menyandarkan kepalanya dibahu tegap Siwon. "Aku harap kau dapat berhasil dengan baik untuk apapun itu.."
Siwon meraih selimut yang tadi sempat ia gunakan untuk menutup tubuh Kibum. "Kau benar-benar memancarkan keindahan berkah dari Tuhan. Gurat kecerdasan Nampak kontras pada raut wajahmu, benar-benar makhluk yang beruntung". Tangannya menarik tubuh Kibum untuk berbaring disisinya.
"Apakah selama ini kau kesepian? Raut wajahmu menujukkan kesedihan yang mendalam, mungkinkah karena rasa kesepian hidup sendiri selama 1000 tahun?" Siwon menyibak rambut yang menutupi wajah Kibum lembut, mengecup penuh kasih kening sang namja beriris kelam. "Dibalik sebuah kelebihan pasti terdapat kekurangan. Kekurang-sempurnaan bukanlah sebuah aib, apa kau merasa tertekan selama ini? Shiroi no Kitsune*?"
Perlahan iris black pearl Kibum meredup, ia terlelap. "Apa sekarang kau merasakan hal bernama kegembiraan heum? Tapi mengapa kau memunculkan sifat ragu-ragu mu tadi? Kau tak percaya padaku?"
Dengan cekatan sang pendeta menarik selimut tipis berwarna putih bersih tersebut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh Kibum –yang telah terlelap. "Kau makhluk spiritual yang menggemaskan, aku bahkan seperti merasakan aura mistik di sekitarmu. Tapi itu tak membuatku takut kau tahu? Kau terlalu menggemaskan untuk ku takuti!"
Siwon mengecup puncuk hidung mungil Kibum yang memerah. "Kau meningkatkan keinginanku untuk lebih mendalami pembelajaranku mengenai kepercayaan terhadap roh-roh, bukankah mereka yang telah membuatmu hadir ke dunia Ini? Sayang sekali.. dari salah satu kitab yang pernah ku baca, kelemahanmu adalah kebodohan mu sendiri".
"Kau.. terlalu polos… terlalu mudah termakan ucapannya… Niat sucimu malah menimbulkan kehancuran. Kemarahan, kekesalan, kebencian dan caci maki. Bagaimana bisa kau tetap tersenyum saat mereka berniat mengambil nyawamu?"
Siwon meraih tubuh mungil Kibum dalam dekapannya. Mulai memejamkan matanya menuju alam mimpi. Tanpa menyadari, senyuman lembut dari makhluk dalam dekapannya yang sama sekali belum terlelap sedari tadi. Setelah nafas Siwon teratur, Kibum mulai melesakkan kepalanya dalam dada bidang Siwon –guna menyamankan posisinya.
"Eungg.. Sii-wooonnnn… –ngg" gumamnya pelan sebelum menyusul Siwon –kealam mimpi.
,
,
*Shiroi no Kitsune : Rubah Putih/ White Fox
,
,
TBC OR END?
_Love You My Fox_
,
,
Annyeong reader'sdeul! Evil back with new story! PLEASE! Jangan gampar saya karena 'lagi-lagi' mem-publish ff baru sebelum menyelesaikan ff Evil yang lain TT_TT mian~ inspirasi Evil sedang jalan, dan imajinasi itu gak bisa dipaksa #pundung# motto FFn aja emang gitu kan? *nengok atas* -Unleash Your Imaginations (benner gak sih? O.o #sotoy) pokoknya jeongmal mianhae buat reader yang mengenal Evil dan menanti lanjutan ff yang lain #ngarep
Yaudah deh… Gomawo buat yang udah menyempatkan diri meluangkan waktu untuk merivew karya Evil ini, review kalian benar2 berharga buat Evil karena setidaknya Evil bisa tau bagaimana tanggapan kalian terhadap karya karya Evil…
Akhir kata..
YunJae's Aegya
'
'
Kyuhyun's selir! xD #LOL (istrix Kyu si Umin)
'
'
Evil aka Avery Cho
'
'
Mind to Review please?
And thanks to all of my silent reader! ^_^
