Baru pertama kali buat cerita romance. Kepikiran aja mau buat cerita ginian. Kayaknya cerita sma konoha ngak bakal lanjut, soalnya udah kehabisan ide *digebukin readers*. Ya udah, daripada babak belur mulai aja, ACTION!
Love And Hate
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Author : Hotaru Chan Hatake
Pagi ini hari yang membosankan buatku, setiap hari selalu begini terus. Sungguh membosankan, pergi sekolah, belajar, pulang. Hah….. benar-benar malas. Tidak adakah yang lebih baik? Perempuan berisik sekali, membuat telingaku sakit. Aniki selalu ngak ada di rumah, dan Ayah juga sama, selalu sibuk dengan pekerjaanya. Ya, Ayahku adalah pendiri perusahaan Uchiha Company terbesar di Jepang, tapi aku tidak bangga, ia tak pernah mau berbicara denganku. Entah apa yang kuperbuat, aku merasa tidak melalukan hal yang tidak menyenangkan, nilaiku bagus, pintar dalam olahraga, apalagi yang kurang? Sudahlah, aku malas membahasnya. Kemarin aku melihat seorang anak perempuan berambut pirang, matanya berwarna biru cerah, punya tiga goresan di pipinya. Itu membuatnya tampak manis. Mungkin aku tertarik padanya, atau bahkan aku benar-benar tertarik padanya! Kepalaku sering memikirkanya, apakah aku harus ke psikiater? Tapi aku merasa baik-baik saja. Saat aku sedang melamun tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku
"Tuan Muda hari sudah pagi. Anda harus pergi sekolah," Kata salah seorang pelayan di rumahku
"Ya," sahutku
Segeralahku bergegas mandi, kuraih handuk dan langsung menuju ke kamar mandi yang berada di dalam kamarku. Air pagi hari memang dingin. Karna tidak tahan lama-lama mandi, segeralah ku keluar. Dengan memakai handuk di pinggang, kucari dimana baju seragamku. Mataku terhenti di kursi yang terletak seragamku. Selang beberapa menit, aku sudah siap untuk pergi ke sekolah, Konoha High School. Supir membukakan pintu mobil dan aku masuk kedalam. Mobil pun jalan menuju sekolah itu.
Saat mobilku terhenti di depan gedung sekolah, cewe-cewe berteriak histeris. Dan saat aku keluar itu semakin keras. Telingaku benar-benar sakir mendengarnya, apalagi tiba-tiba ada yang merangkul tanganku. Karin, nama cewe itu, malahan aku tidak menganggapnya cewe. Dia itu sepertinya stress, selalu ada kalau saat aku datang kesekolah.
"Pagi Sasuke-kun." Kata cewe yang memuakkan itu.
Aku tidak menjawab sapaanya, langsung kupergi sesegera mungkin untuk jauh darinya. Tangannya terlepas dari tanganku. Sepertinya ia kesal. Malah bagus kalau ia kesal.
Aku harus mencari dimana perempuan itu berada. Terakhir kulihat ia sendirian di taman sekolah, setelah aku bertanya pada ketua osis Gaara adalah salah satu sahabatku, perempuan itu bernama Uzumaki Naruto. Ia ada di kelas XII-1, seorang murid yang mendapat beasiswa dikarnakan prestasinya di bidang komputer dan gambar.
Aku berjalan menuju kelas XII-3 yang berada di lantai 2, sama dengan lantai kelasku XII-1. Sebelum sampai disana, kulihat ia sedang duduk-duduk di kursi luar kelasnya sambil baca buku. Aku berpikir rajin juga ia. Ingin aku menyapanya, tapi apa daya, ia tak mengenalku. Mata kami bertemu, ia melihatku. Segeralah aku memasang tampang cool ku. Ia melihatku begitu lama dan ia berkata "Uchiha Sasuke?"
Betapa senangnya diriku bahwa ia tahu namaku. Daripada membuatnya menunggu, segeralah kujawab "Ya, namaku Uchiha Sasuke. Kau sendiri?" ia menjawab "Uzumaki Naruto, salam kenal." Sambil menampilkan senyumnya. Aku terlena, tapi segeralah ku sadar. Aku langsung berjalan menuju kursi tempat ia duduk.
Ia berkata "Aku sering melihatmu dikelilingi perempuan-perempuan dan sepertinya kau sangat terganggu dengan mereka. Mukamu menampakkan wajah tidak senang." Betapa bahagianya diriku ia sering melihatku dari kejauhan. Lalu kujawab "Ya, aku tidak senang dengan semua itu, mereka berisik sekali," sekali lagi ia tersenyum "ahaha tebakanku benar"
Sudah berapa kali aku terlena oleh senyumannya. Bisa-bisa aku bisa mimisan karna senyumannya itu. Tanpa aba-aba dari otakku mulutku berkata sendiri "Apakah kau mau pacaran denganku?" kulihat ada semburat merah dari wajahnya. Ia kelihatan bingung. Aku berkata "Tak usah dijawab dulu, kalau kau sudah ada jawabannya bilang padaku."
Seiring waktu berlalu, kuhabikan hari-hari dengannya. Rupanya ia seorang yatim piatu, keluarga pun tak ada. Bekerja sendiri untuk menghidupi dirinya. Semakin ingin kulindungi dirinya dalam bekapanku. Ia menerima penyataanku, aku sangat senang, langsung kupeluk dirinya dalam bekapanku.
"Sa-suke-san" katanya terbata-bata.
"Biarkan seperti ini dulu, sebentar saja." Kataku.
Di hembusan angin siang yang sejuk sekaligus panas aku dan ia berada diatap sekolah, ia terdiam tanpa kata-kata. Aku sudah tak tahan, aku langsung menciumnya. Ia kaget mencoba mendorongku, tapi tenaganya kalah dari tenagaku. Kuciumi ia terus sampai ia sudah tak tahan. Segeralah kulepaskan bibirku dari bibirnya. Ia masih kelihatan kaget.
"Maaf," kataku
Ia melihatku langsung memalingkan wajahnya dan terlihat semburat merah di pipinya. Itu terlihat sangat manis bagiku.
Saat aku sedang menjalin hubungan dengannya, kudengar kalau ia sering jalan malam-malam dengan laki-laki. Ada bukti yaitu sebuah foto yang terlihat seorang cewe rambut pirang yang terlihat dari belakang jalan dengan seorang pria. Aku marah besar dengannya kubentak ia, ia kelihatan kaget. Aku memutuskan hubunganku dengannya.
"Ta-pi sas-uke-san a-ku" katanya mencoba menjelaskan.
"SUDAHLAH, AKU TIDAK PERCAYA LAGI PADAMU!," bentakku padanya.
Segeralah kupergi dari hadapannya, saat kulihat kebelakang, ia pun menjauh dengan badan gemetaran. Aku tak mau memikirkanya lagi. Aku melampiaskan rasa sakit hatiku padanya dengan menyiksa batinnya. Kubuat ia dipecat dari pekerjaannya, dan tidak akan bisa bekerja dimanapun. Ia kelihatan putus asa, tapi saat ia sedang kehilangan semangatnya, datang seorang laki-laki berambut perak menolongnya Hatake Kakashi namanya. Perusahaannya adalah saingan berat perusahaan Ayahku. Hatake Group nama perusahaannya. Aku kesal melihatnya. Segeralah kususun rencana untuk membuat Uzumaki Naruto lebih menderita lagi.
Waktu ia berjalan digelapnya malam, aku menangkapnya dan memaksanya masuk kemobil.
"Sasuke-san? Kita mau kemana?," katanya kaget sambil gemetaran.
"Ya, kubawa kau ketempat yang menyenangkan," Kataku sambil memasang tampang dingin.
"Ngak! Aku mau pulang!" katanya teriak menolak.
"DIAM!" kataku sambil membiusnya dengan obat yang sudah kusiapkan dari pertama.
Ia tertidur, semakin kulajukan mobil ini menuju ke rumahku.
kayaknya bakal ada lemon nih huehehehe di chapter 2. author juga ngak yakin lemonnya bagus ato ngak. baru pertama kali nulis cerita romance + lemon. hohoho sekian dari author daaaaaaaaaaahhhhhhhhhh... (terbang gaya gatot kaca)
