YAOI/BL/BDSM/EN-CE/SHONEN-AI :D
Tittle : Play !
Cast : *Baekhyun
Chanyeol
Kris
Tao
Rate : BAHAYA! T-M
Genre : Romance-Angst-?-?-?
.
.
.
.
..
.
Summary : Bermain itu menyenangkan! :D Apalagi jika dirimulah yang kumainkan! :D Baekyeol ! Krisyeol ! BaekTao ! YAOI...
.
.
.
..
-TAK SUKA! SILAHKAN TINGGAKAN SAYA...T.T-
PLAY?
Sepi , Jauh dari Jangkauan dan remang Hanya terdengar desahan seksi dari pemuda cantik dibawah seorang Namja.
"Arghhhhhh"
Suara pengakhir 'Olahraga' yang mereka lakukan. Sosok Namja itu memandang partner dibawahnya sendu.
"Baekkie! Trimakasih..."
Pemuda cantik yang dipanggil Baekkie itu mengangguk lemah. Beberapa keheningan terjadi, sesaat sayup sayup pakaian melekat ditubuh terdengar.
"Kau mau pergi sekarang Baek!"
Ucap Namja itu sesekali memandang sang kekasih yang sudah berseragam lengkap. Baekkie atau Baekhyun itu balik menatap.
"Maaf Yeollie! Sepertinya harus begitu... Pengumuman kelulusanku sudah keluar lebih cepat! dan 2 minggu lagi ak-aku a-kan men-menikah! Maaf!".
Chanyeol terdiam.
"Dengan siapa?" Tanyanya lemas.
"Aku tidak tau! Kris yang mengenalkan Dia pada Orang tuaku dan entah karena apapun Kami dijodohkan".
Baekhyun kembali terdiam, bola matanya mengedar pada tubuh Chanyeol yang masih berkeringat dengan Boxer hitam sebagai busana satu-satunya yang sudah melekat. Chanyeol memecah keheningan dengan pertanyaannya.
"Aku bertanya Nama! Bukan asal usulnya".
Baekhyun menghampiri Chanyeol lebih dekat.
"Dia Tao. Dari China".
"Hahah Kau pasti bahagia dengan orang kaya semacam di-ump".
Baekhyun membungkam sang bibir dengan lumatan panas dan berakhir dengan tautan saliva. "Selamat Tinggal Chanyeol" .
Pungung kecil itu berlari jauh, meninggalkan bongkahan hati yang telah berkeping. Chanyeol menghela nafas berat. 'Kris mengenalkan Dia pada orang tuaku' Mau apa lagi Naga bodoh itu? F*ck. Ia mengumpat dalam hati. melupakan derap kecil yang menghampiri Gudang bekas tempat nistanya selama ini bercinta.
"Kau memiliki pinggang yang ramping"
Chanyeol menatap sosok gelap di depan pintu, tak terlalu jelas namun memecah sedikit ingatan untuk mengenali.
"Bokongmu seksi dan besar".
"Shit... HEI! PECUNDANG KELUARLAH" Chanyeol berteriak kasar. Ia tak trima. Dia seme bukan Uke.
'Ceklek'
Decit kecil itu berhasil membulatkan mata Chanyeol. Kini ia begitu takut, Apakah sosok itu akan membunuhnya dalam gudang terkunci? A-Atau dia akan diperkosa? Sial! Dia seme... untuk apa takut! Tapi tak ada salahnya bukan berhati - hati. Dengan gemetar dan mencoba memasang wajah datar Chanyeol memakai lengkap seragamnya. Ia tak ingin kemungkinan kedua di otaknya terjadi. Berjalan menuju sebuah Tas dan memasukkan 'Barang surga' miliknya.
"Mengapa dimasukkan...? Tuan Park?"
Sudah Cukup! Ia begitu mengenal panggilan itu. Orang yang begitu ia benci, Orang yang merebut semua kebahagiannya! Keluarga,Status dan Harta.
"Apakkah semua belum cukup,Tuan Wu? Kau sudah membunuh Keluargaku! Kau sudah memiliki Hartaku! Kini status kekasihpun hilang karena kenalan bodohmu itum-Tao- Lalu apa yang kau inginkan, Pecunda-?"
"Aku ingin membunuhmu"
"Silahkan saja! Sudah tak ada yang indah di dunia ini"
Chanyeol masih berusaha mendatarkan suara, agar tak terlihat panik.
"Itu baik Tapi..."
Kris berjalan menghampiri Chanyeol. Perlahan dengan tatapan Tajam yang menakutkan. Chanyeol terlihat begitu waspada namun siap jika ia benar benar di bunuh. Yah! Itu semacam Kemungkinan bukan!?.
'Grep'
Kris memeluk Chanyeol dengan sebilah pisau lipat di punggungnya. Menggerakkan keatas dan kebawah membuat robekan kecil di seragam itu. Chanyeol memjamkan mata... Jantungnya berdetak kencang. Persetanan dengan Kris yang akan merasakan detak itu.
"Huh? Mengapa pasrah sekali"
Mendengar ucapan itu. Chanyeol sedikit mendorong dada Kris hingga...
'Jrep'
"ahh..."
"Kau harus hati-hati Tuan Park, Hm tapi ngomong-ngomong tak hanya pantatmu saja yang besar tapi kurasa dadamu jug-"
'Plakkkk'
"Akh..."
"Akhh.."
Seiring tamparan hangat Chanyeol, Kris cukup senang dengan Wajah Chanyeol yang kesakitan karena pisaunya berhasil menggores punggung ketika tubuhnya mengikuti arah tamparan.
"Sakit"
Ucap Kris memelas sekaligus menggoda. Ia tau Rival lemahnya itu asik untuk digoda.
"Jaga Ucapanmu! Dan cepat bunuh aku"
"Kau tak ingin lari?"
"Kau mengunci ruangan ini!"
"Kuncinya di celanaku". Kris terseunyum sumringah lalu kembali pada posisi semula Tangan Kiri di pinggang lawan, tangan kanan di punggung (Dengan pisau).
"FUCK!"
Hardik Chanyeol, dengan ludah kotor yang ia hadiahkan di pipi Kris. Sedangkan Kris, Hanya mengangkat tangan kiri dan mengusapnya ringan.
"Apa? Hanya ambil kucinya, Masukkan kelubang dan... akan ada kebebasan benihku disana" # :3
"Aku Seme BODOH!"
"Benarkah?"
Kris memeluk lebih erat tubuh kecil baginya itu, menggesekkan adik kecil kelawan.
"Engh..."
Sebuah lengguhan bercampur kebodohan tertahan dari Chanyeol. Nasip burukmu Yeol! Kris mendorong tubuh Chanyeol ke lantai, menarik dasi dileher dan mengikat di tangan Chanyeol.
"Apa yang kau lakukan?"
"Seperti tujuan awal! aku mau membunuhmu".
Chanyeol terduduk , sambil memandangi Kris yang tengah mengaitkan Tali ke atas dan di du bawahnya membentuk simpul. Hufffy! dia yakin! Ia akan di gantung! Tak masalah! Ia bosan... Hidup! Tak ada kasih sayang lagi! dan ia sudah kalah dari Rival! Jadi apa salahnya Mati? Pemikiran orang bodoh . Chanyeol sekilas memandang wajah Kris. Tampan. Akh! Chanyeol pabbo ia rivalmu! Kau lebih tampan...
"Heiii... Mainanmu banyak! Yeollie"
Nafas Chanyeol tercekat. Ada 2 hal penyebab. Satu ... 'Benda Keramat' dalam tasnya di keluarkan Dan Kedua... Ia begitu merindukan kekuatan kecil itu! Panggilan sayang Kris untuknya... Dahulu! T.T
"Heii... Tak bisakah kau tak mengeluarkannya! Itu Warisan terakhir dariku..."
"Ya ya ya ! 'Mungkin' bisa dicoba!"
Kris menarik kerah Chanyeol, membuatnya berdiri walau sedikit lemas. :D
"Kau siap kan Yeol! Kau siap mati di tangan Rivalmu bukan?"
"Lakukan saja! Aku tak peduli"
Kris menyeringai.
"Pemikir pendek"
Kris menarik tubuh Chanyeol menuju Tali Karyanya.
"Kau tau cara kerjanya?"
Ucap Kris sambil mengitari tubuh Chanyeol. entah seberapa panjang tali itu. Hingga Kris tak segan membawanya dalam putaran nya.
"Ya! Aku tau!"
"Bagaimana? Jelaskan padaku"
Chanyeol mendengus.
"Cukup masukkan tengah tali itu pada leherk-"
'Srakkk'
Tali itu naik. mengikat erat sang mangsa. mencekat dan membulatkan mata.
"Akhh... Kau pintar Yeollie"
Kris memandang Chanyeol intens. Indah,pasrah,dan menggoda.
"Akhh... Kris! Ap-apa yang kau-"
"sssstttt... Kau indah Yeol. Indah".
Ungkap kris penuh tekanan. Chanyeol melirik sekilas tali di atas kepalanya. Sedikit longgar? Oh! Chanyeol benar benar tak sadar jika dasi itu telah terlepas dan terganti sebuah tali. Apa maksut semua ini?. Kris mengambil pisau. Cukup berfikir ia tak mati karena digantung. karena mungkin saja ia ditusuk Tapi Ungkapan tadi itu? Ahh... mungkit itulah ucapan Pesikopat! Manis tapi sakit!
"Kau yang bilang bukan! 'Lakukan apa saja aku tak perduli"
Kris menyeringai.
'Krakkkkk'
Ahh! Chanyeol merasakan seakan perutnya sobek. sebuah suhu hangat nan halus menjelajahi perutnya, sedikit naik Ahhhh... Tangan besar itu memelintir nipple nya.
"Akhh... Ka-mmphh"
Bibir seksi Kris melumat habis bibirnya, menjelajai rongga-rongga hangat dalam mulutnya. serta sebuah remasan kasar di dadanya. Chanyeol sungguh yakin sobekan di seragamnya tadi sungguh besar.
"Kriss Sto-emmh"
Chanyeol terus menyeru larangan. namun semua itu percuma. Wajahnya kini merona dengan berapa remasan dan cubitan didadanya. itu sungguh panas. Bibir nista itu menuruni lehernya mengendus endus lapar dan memberi gigitan kecil disana.
"Krakkkkk"
Iyuh! Chanyeol benci suara sobekan. semakin banyak suara itu datang semakin banyak Karya lelaki itu di torehkan.
"Kriss... Hentikahhh.."
Chanyeol memejamkan matanya merasakan nikmat dan sakit di perpotongan leher itu. Izz... Lidah Kris mengalun kebawah memutari bulatan kecil nikmat dan menyesapnya kencang. "Argg..ahh"
Ia menyeringai dalam diam. Erangan itu adalah Batrai ABC baginya. :D
Tangannya meraba seluruh bagian tubuh Chanyeol. dari dada menuju pinggang Mulus dan Binggo! Bulatan besar itu yang Ia tunggu. meramas kasar dan nikmat tanpa memperdulikan Ungkapan Kotor pemilik.
"Jdakkkk"
Ahhh... Ia lupa dengan kaki jenjang itu.
Kris terbaring di lantai. dapat ia jumpai wajah Chanyeol yang merah terenggah enggah dan keringat bercucuran. Seksi. Batin Kris.
"Kau bisa menendang sayang! Tapi kau belum tentu bisa menghalangi niatku"
'Srakkk'
Ohh! mungkin suara benda yang tertarik paksa tanpa robek akan masuk dalam daftar kengerian Chanyeol.
Kini celananya telah terkulai dia atas ubin. menyisakan boxer hitam yang menjadi sasaran Kris. "Jangann"
'Srakkk'
Ia berdo'a. dan hanya tinggal satu benda penutup masa depannya serta akhir dari status seme.
"Kriss kau tak akan melakukannya bukan? Kau memiliki pisau da-"
"Ia pisaunya di celanaku"
"DAMN! AKU BUKAN PELACUR YIFAN...Akh"
Kris menggigit nipple itu kuat, meremas bagian bawah dan membuat sang pemilik hampir saja menangis menahan sakit.
"JANGAN MENYEBUT NAMA MENJIJIKAN ITU TUAN PARK"
'Srakkk'
Kris menarik Benda penutup terakhir itu, mengocoknya cepat dengan kuluman bibir dengan sang lawan. Kini hati Kris begitu marah tak ada keringanan bagi Rivalnya. Umhh... Tautan terlepas, Chanyeol memandang Kris sendu.
"Kau Yifan kecilku Kriss-umphh"
Kris kembali meraup bibir itu! turun kebawah menghisap dada itu kuat, menghias suatu gigitan kasar.
"Mari kita nikmati Tuan Park! Tak ada Yifan baik hati disini..."
'Jlep'
sebuah Vibrator bergetar cepat tanpa pelumas dihole Chanyeol. Ia mengerang Keras. Ini pertama kalinya Hole itu dimasuki. Dengan tangan terikat, Kaki lemas serta Tubuh dan suara yang mendesah menggoda. Kris sedikit menjauh mengamati tarian kecil sang Rival tak bergunanya.
"Kriss ahh! HENTIK-AN"
Kris menambah Getaran dan ia begitu puas. Ia membuka seluruh pakaiaannya tanpa sisa. Mengambil pisau lalu melempar keatas memotong bilahan tali yang mengikat Chanyeol.
"Brukk"
Chanyeol terjatuh dengan rambut berantakan dan tubuh yang bergetar. Kris menarik Vibrator.
"Ohh! Sudah Horny?"
Memasukkan adik kecil Chanyeol dalam Mulutnya. mengulum dan mengigit kecil.
"ARGhhh"
Kris menelan setengah Cairan dalam mulutnya. meludahkan sedikit di hole merah Chanyeol. Ia merangkak menuju bibir Chanyeol membagi Hasrat nikmat. Chanyeol bungkam. Dia masih punya harga diri walau ia juga pernah merasakan bagain darinya. Tapi bukan dari rival dan sahabat kecilnya. Dengan kilatan marah Kris menusuk Hole Chanyeol dengan Ibu jarinya. Chanyeol mengerang dan itulah saat dimana mereka berbagi kenikmatan.
Kris mengocok Ibu Jarinya Acak.
"Arghhh... Sakit! Arkhh... Kriss..." .
"Akan kutunjukkan bagaimana rasa sakit mengenang masa lalu dan kenikmatan belas dendam".
Chanyeol tau maksut kata itu! Kris menghampiri Kaki Chanyeol. melebarkannya. dan besuit ria memandang jalan surga itu.
"Kau... ketat"
GUMAWO…
