Summary: Scarlet Thief adalah pencuri yang sangat terkenal. Sangat sulit untuk ditangkap, ia selalu berhasil kabur dari kejaran polisi. Walaupun begitu, ternyata ada polisi yang tak mudah menyerah rupanya. Polisi yang bernama Jellal Fernandess ini, akan berusaha menangkap Scarlet Thief untuk menepati janjinya pada sahabatnya, Erza Scarlet.

Disclaimer: Fairy Tail milik diriku seorang diri #ditabok Mashima Hiro-sensei#

Yap! Okelah kalau begitu. Fairy Tail milik Hiro-sensei T_T #habis ditabok#

Genre: Friendship dan Romance -mungkin-

Warning: Banyak sekali! Silakan tentukan sendiri. Mungkin akan ada banyak typo yang berceceran, alur yang kecepetan, atau mungkin banyak dialog dimana-mana. Oh ya, ada satu hal lagi, mungkin Jellal akan sangat OOC sepertinya.

Pairing: Erza Scarlet dan Jellal Fernandess

Hohoho~# minum teh ala Tanaka. Shinji lagi membayangkan minum teh nih! Mau? Oh ya, Shinji hanya membanyangkannya saja, tidak minum beneran. Jadinya nggak bisa bagi deh~ Tapi kalau kalian mau, kita bisa membayangkannya bersama xD# plaked! Yah~ daripada membahas tentang teh, mendingan Shinji langsung mulai saja.

Moshi-moshi! Kembali lagi dengan Shinji! Si author gila tanpa wujud xD Yap! Shinji lagi tergila-gila pada seseorang loh. Mau tau siapa? Tapi ini rahasia, jangan kasih tau siapa-siapa, oke!? Hanya para readers saja yang boleh mengetahuinya. Namanya adalah... Syaoran Li xD Dari anime CardCaptor Sakura maupun Tsubasa Chroniocle xD*Emangnya itu bisa disebutrahasia apa/ = =". Oke! Tapi itu tidak penting. Kalau gitu kita ngulaingin dari awal saja.

Moshi-moshi! Kembali lagi dengan Shinji! Si author gila tanpa wujud xD Yap! Ini baru yang sebenarnya. Kita mulai saja, fic ini adalah fic terbaru Shinji yang sebelumnya Shinji kasih tau di fic Shinji yang sebelumnya fic yang berjudul 'Mermaid Juvia'. Hohoho~ semoga fic kali ini tidak hancur seperti fic Shinji yang satu itu. Yah~ cukup sekian saja celotehan dari Shinji. Seperti yang biasa Shinji tuliskan ataupun katakan. Shinji ucapkan selamat membaca bagi yang mau membaca dan tertarik. Kalau yang tak tertarik dan tak mau membaca silakan pencet tombol kembali ataupun keluar. Jaa~ Kalau begitu, ketemu Shinji lagi di bawah xD Satu kata dari Shinji...

~ Selamat Membaca Semua ~

Cahaya bulan yang menyinari kota dari sebuah kegelapan yang super gelap* lebay xD. Cahaya yang dapat membuat rambut Scarlet itu berkilau dengan indahnya. Rambut yang berkibar searah dengan arah angin. Melayang di udara, melompat dari atap ke atap, kabur dari kejaran semua polisi, dan tentunya yang tidak boleh dilupakan. Mencuri!

"Siapa kau sebenarnya!?" terdengar suara teriakkan polisi dari bawah dengan menggunakan alat mengeras suara.

"Kalau kamu bertanya, tentu saja aku kan menjawabnya dengan senang hati. Rambut yang merona, tak ada yang dapat menandinginya. Kecantikan yang terpancar dari dalam maupun luar. Kelincahan yang tiada tara, tak ada yang bisa menandinginya. Itulah aku, Scarlet Thief!"

-Scarlet Thief-

Menyambut pagi hari dengan menonton TV. Tentu tidak lupa ditemani kopi untuk pelengkapnya. Duduk di sofa dan membuka TV kesayangan kita. Langsung saja melihat berita di pagi hari. Tentunya di Channel yang yang bernama "Fairy Channel"

'Selamat pagi pemirsa, bertemu lagi dengan saya, pembaca berita tervaforit di Fairy Channel. Channel yang kita sayangi tentunya. Seperti yang baru kalian ketahui kemarin malam, pencuri yang baru-baru ini muncul tetapi sudah sangat terkenal di jaman ini. Yah~ pencuri itu adalah Scarlet Thief. Berikut adalah sekilas video aksi kemarin malam yang dilakukan oleh Scarlet Thief!'

-Fairy News-

'Kalau kamu bertanya, tentu saja aku kan menjawabnya dengan senang hati. Rambut yang merona, tak ada yang dapat menandinginya. Kecantikan yang terpancar dari dalam maupun luar. Kelincahan yang tiada tara, tak ada yang bisa menandinginya. Itulah aku, Scarlet Thief!'

-end-

'Yah~ begitulah video aksi dia kemarin malam. Dengan warna Scarlet pada rambutnya itu, mungkin saja kita bisa menemukan wujud asli Scarlet Thief dengan mudahnya. Memiliki teman dengan rambut Scarlet? Langsung efakuasi dia! Mungkin saja dialah Scarlet Thief! Sekian dari saya, saya menyampaikan salam mewakili Fairy Channel. Sampai bertemu besok hari tentunya di channel kesayangan kita. Jaa~'

Berakhirlah berita tersebut dengan elegannya. Dengan tangan yang bergetar, cangkir yang dipegang pun ikut bergetar. Bukan karena ketakutan ataupun sebagainya yang mendekati kata tersebut. Tapi itu terjadi karena dia marah!

"Apa-apaan tuh! Tidak masuk akal! Kata-kata terakhirnya itu loh!" omel seorang yang menjadi tokoh utama di fic ini yang bernama Erza Scarlet.

Erza Scarlet, itulah namanya. Seperti yang sudah kalian perkirakan dan ketahui sebelumnya, Erza Scarlet sama dengan Scarlet Thief. Pencuri yang sedang terkenal itu. Erza selalu mencuri barang dengan harga tinggi di malam hari. Tentu saja hasil curiannya itu bukan untuk dirinya sendiri. Bukan untuk kesenangan dirinya semata. Ia selalu mencuri dan selalu memberikan hasil curiannya itu kepada orang yang membutuhkan. Walau dirinya selalu dikejar-kejar oleh polisi, apakah salah kalau kita mencuri demi kehidupan orang lain? Agar orang tersebut hidup tanpa kekurangan?

"Scarlet ya? Rambutku berwarna Scarlet. Pasti nanti di kampus akan ada suatu kehebohan deh" ucap Erza sambil meminum kopi yang sempat ia telantarkan tadi. Setelah selesai meminum kopi tersebut sampai habis, Erza mencuci gelas tersebut dan langsung beranjak ke kamar mandi. Dan bersiap-siap untuk berangkat.

Scarlet Thief, Scarlet Thief adalah pencuri yang terkenal di kota tersebut. Dengan rambut yang berkibar saat melakukan aksinya. Cahaya bulan yang menerpa dirinya di malam hari itu membuat dirinya semakin terlihat cantik. Tapi dibelakang kecantikannya itu, dia selalu melakukan hal yang jelek. Mencuri! Tiada hidup tanpa mencuri baginya. Hanya satu kata yang ada di dalam otaknya, Mencuri dan Mencuri. Scarlet Thief bagaikan Robin Hood(bener gak nih tulisannya? *masa tulisan begitu doang gak tau sih?!# pundung) generasi kedua. Apakah Erza cucu dari orang yang bernama Robin itu?#Plak!. Entahlah! Tapi itu tidak penting. Kalau gitu kita lanjut lagi ke ceritanya~~

Sekarang keberadaan Erza sudah berada di depan gerbang kampusnya. Seperti yang ia duga, di depan gerbang kampus kini telah heboh akibat perbuatan sahabatnya itu, Jellal Fernandess. Jellal adalah sahabat Erza, dia adalah seorang polisi yang cukup populer di kalangan polisi wanita maupun gadis-gadis di kampus.

Di depan gerbang kampus, kini berjejer gadis-gadis dengan rambut Scarlet semuanya. Pemuda yang bernama Jellal tersebut sedang mengintrogasi mereka satu per satu. Tapi, matanya tertuju begitu sahabatnya datang, Erza. Jellal mendekati Erza dan memegang pundak Erza lalu berkata...

"Hai gadis berambut Scarlet, silakan kau ikut berbaris di sana" katanya menunjuk gadis-gadis yang sedang berbaris.

"Baiklah, walau aku tak mengerti untuk apa kau melakukan ini. Tapi jangan menangis ya kalau kau tidak menemukan sososk Scarlet Thief itu, JE-LLAL. Lagian, kau tidak akan semudah itu menemukan sosok Scarlet Thief yang asli dengan mudahnya" kata Erza ikut berbaris di sebelah gadis yang berambut Scarlet juga.

Tampak di wajah Jellal ada raut wajah keheranan. Jellal tak mengerti apa maksud dari perkataan Erza yang diucapkannya tadi. Tidak mudah, Lalu, menangis? Apa maksudnya? Benar-benar kata-kata yang sulit dimengerti . Padahal kata-kata itu gampang dicernanya. Jellal kembali mendekat pada Erza. Kembali ia memegang pundak sahabatnya itu.

"Aku tidak akan menangis hanya karena hal sekecil itu Erza SCAR-LET" ucap Jellal sedikit menekankan suaranya pada kata 'SCARLET'.

Sontak Erza kaget dengan ucapan Jellal dengan suara yang menekan pada kata Scarlet tadi. Yah~ mau apa lagi? Erza adalah Scarlet Thief yang sebenarnya bukan? Kalian sudah tau itu. Bagaimana kalau sosok lainnya itu ketahuan oleh sahabatnya sendiri? Apalagi sahabatnya tersebut akan selalu berusaha untuk bisa menangkap Scarlet Thief! Tentu itu akan sangat sulit kalau sosok Erza ketahuan oleh sahabatnya. Dpihak pertama dan kedua. Kebohongan yang ia lakukan, akan merugikan dirinya sendiri dan juga Jellal. Pencuri tidak mungkin berteman dengan polisi? Tapi Erza melakukannya dengan mudah. Walau dengan cara berbohong sekali pun.

'Mungkin, aku akan memberinya dukungan dengan sosok Erza Scarlet. Dan dengan sosok yang lain, aku akan membuatnya menyerah. Orang seperti apa aku ini? Di sisi yang satu ingin memberinya dukungan terus. Di sisi yang lain, menginginkan orang tersebut menyerah?'batin Erza. Erza hanya melamun menatap langit pagi hari yang masih belum untuk menyilaukan mata. Karena matahari masih muncul sebagian saja. Sampai lamunannya itu dibuyarkan oleh sesuatu.

"Erza! Kemarin malam, kamu dimana? Dengan siapa? Semalam berbuaaat apa?"#nyanyi# (Hohoho~ Jellal bisa nyanyi juga toh! xD#digaplok). Jellal mendekati Erza dan menunggu jawaban darinya.

Dengan muka datar Erza menjawab. "Rumah, sendiri, gak ngapa-ngapain" Singkat, padat, dan jelas. Itulah motif dari jawaban Erza yang barusan.

"Hooo~ jawaban yang singkat rupanya. Tapi tak apa. Dengan jawabanmu yang barusan itu, berarti kau lulus. Kau bukan salah satu tersangka. Baguslah, sahabatku memang tak pantas menjadi seorang pencuri. Yah~ silakan kau masuk ke dalam" kata Jellal tersenyum dan membuat gadis-gadis yang lewat berteriak dengan histerisnya.

# Erza P.O.V #

Hmm~ ternyata itu saja tanggapan darinya. Tapi, kalau kalau dia lagi tersenyum memang terlihat keren. Tak perlu heran makanya kalau dia banyak fans-nya. Apalagi kalau dia mengngenakan pakaian polisi miliknya. Itu membuat dia jadi makin keren. Yah~ dari pada memikirkan hal yang tak jelas itu, mendingan aku langsung masuk saja. Baru aku mau masuk ke dalam kampus, si Jellal malah menahanku lagi. Lagi?

"Ada apa?" tanyaku dengan wajah yang seram. Kenapa aku menunjukkan wajah seram? Baru aku mau melangkah, dia malah menahanku lagi!? Bagaimana aku tak kesal kalau pekerjaanku di ganggu olehnya?! Bisa dilihat kalau dia sedikit merinding. Tapi aku tidak mempedulikannya tuh! Toh, polisi mana yang takut dengan perempuan?

"Pulang nanti, temui aku di tempat biasa ya" katanya. Tidak seperti biasanya dia berbicara seperti itu. Oh My God! Ada apa dengan sahabatku itu? Ekspresi sedih dan memelas? Ada apa dengan dirimu Jellal?

"He?" tanyaku heran.

"Ada yang mau kubicarakankan denganmumu" katanya lagi. Makin tak jelas saja tuh orang! Tapi, apa yang mau dia bicarakan ya? Jangan-jangan...pernyataan cinta!? Tunggu dulu! Kenapa aku jadi berpikiran aneh seperti itu? Sudahlah! Tak penting ini.

Kembali aku melangkah. Eh! Si dia malah menahanku lagi! Tak segan-segan aku mengepalkan tanganku dan berjalan menuju dia dan memukul kepalanya. Dia memegang kepalanya dan merintih kesakitan atas perbuatanku itu. Ada apa sih?! Tanyanya sedikit menaikkan suaranya. Tanpa menjawab apapun, aku pergi meninggalkannya.

"Hei! Kau mengerti tidak?" teriaknya.

Aku kembali menengok ke arah belakang. Melihat wajah Jellal yang sepertinya memohon agar aku mau menemuinya nanti disana. Tak tahan melihat ekspresi dia yang seperti itu lama-lama, akhirnya aku menjawab iya. Selesai aku menjawab iya, wajah si Jellal malah terlihat senang banget. Dasar anak aneh!

"Kalau begitu kutunggu!" katanya lagi. Aku mengangkat tanganku dan melambai padanya. Kembali dia mengintrogasi para gadis-gadis yang masih berbaris di depan gerbang. Aku tinggalkan saja kehebohan yang tak jelas itu.

# End of Erza P.O.V #

..

..

..

-skip time-

Di sebuah bukit yang sangat indah. Dari bukit tersebut kita bisa langsung melihat seluruh keadaan kota. Ada juga pohon-pohon yang rindang dan membuat bukit itu sangat sejuk. Ini adalah tempat rahasia mereka berdua, Jellal dan Erza. Jellal menemukan tempat ini sejak lima belas tahun yang lalu. Saat Jellal dan Erza masih berumur lima tahun. Kalau dihitung-hitung, umur mereka sudah dua puluh tahu. Dan mereka sudah berteman sejak mereka masih berumur satu tahun. Berarti, mereka sudah berteman sembilan belas tahun! Wow! Hebat juga mereka bisa berteman selama itu dan tidak pisah-pisah.

_ FLASHBACK _

Disebuah taman, saat Jellal dan Erza berumur lima tahun. Jellal sedang bermain dengan Erza. Saat itu mereka sedang bermain petak umpet. Erza yang jadi pencari, lalu Jellal yang bersembunyi. Keputusan sudah ditentukan. Erza menghitung dari satu sampai sepuluh dengan kecepatan menghitung yang sangat lama. Penghitungan akan baru mau dimulai.

'Satu... dua... tiga...' Erza mulai menghitung. Sedangkan Jellal mulai mencari tempat persembunyian yang pas agar Erza sulit menemukannya.

' empat... lima... enam...' Sudah sampai angka enam, tapi Jellal masih belum menemukan tempat persembunyian yang cocok.

'tujuh... delapan... sembilan..' Saat di hitungan ke sembilan, Jellal masih belum menemukan tempat persembunyian yang sesuai dengan kriterianya. Lalu ia melihat seekor kupu-kupu yang terbang melintas di depan matanya. Karena tertarik dengan kupu-kupu tersebut, Jellal mengikuti kupu-kupu itu terbang ke mana pun ia terbang.

' sepuluh! Siap atau tidak, aku dataaaang!' seru Erza dan membuka matanya.

Erza melihat sekelilingnya. Sepi, benar-benar sepi. Pintar juga Jellal bersembunyi. Pikir Erza dan mulai mencari. Pertama-tama, Erza mencari di balik perosotan. Tapi ia tidak menemukannya di tempat tersebut. Yang kedua, kemungkinan besar dia ada di sana. Oleh karena itu, Erza mencari Jellal di semak-semak, tapi dia juga tidak menemukan Jellal disana. Keputusan terakhir, ia mencari di belakang pohon. Setiap pohon ia datangi, tapi Jellal tetap saja tidak ketemu. Saat itu Erza mulai mau menangis karena dia sendirian. Tidak ada Jellal dimana-mana. Tapi tangisnya terhenti karena ada sebuah tangan yang menariknya ke sebuah tempat yang indah. Sebuah tempat yang begitu sejuk. Kini tangisan yang mau dikeluarkan Erza tertahan oleh keindahan bukit tersebut.

'Aku menemukan tempat ini barusan! Kalau kau merasa sedih, datang saja kesini. Mungkin bukit ini akan menghiburmu, dan aku juga akan menemaninya untuk menghiburmu. Kalau kau mau menangis, aku siap kok memberikan dadaku ini untukmu' wihhhh~ masih kecil Jellal sudah bisa ngomong seperti itu xD Tapi sebenarnya dia bisa berbicara seperti itu karena mendengar kata-kata dari Otou-sannya saat sedang menghibur Okaa-sannya xD

'Aku diberi petunjuk oleh seekor kupu-kupu yang begitu indah. Kupu-kupu yang indah itu, telah mengantarkanku ke tempat ini. Mulai sekarang, ini akan menjadi tempat rahasia kita berdua. Kita akan selalu bersama, dan tak akan terpisahkan. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu. Bukit ini yang menjadi saksi janjiku'

_ FLASHBACK END _

Seorang gadis berambut Scarlet sedang melihat jam yang terletak di tangan sebelah kirinya. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang dari tadi. Ada juga sedikit wajah kesal dari mukanya. Ia kembali melihat jam tangannya kembali. Lalu menghela napas dan duduk di bawah pohon yang rindang untuk menenangkan dirinya.

"Haah~ Bagaimana sih tuh orang! Janjiannya sesudah pulang sekolah. Tapi sampai sekarang masih belum datang juga! Gimana sih? Ucapannya sendiri tidak dilakukan dengan tepat waktu!" gerutu seseorang yang sudah kita ketahui bernama Erza itu.

Angin berhembus dengan sepoi-sepoi. Rambut scarlet panjangnya bergoyang-goyang searah dengan arah angin. Karena terlalu lama menunggu, Erza sampai ketiduran. Ia tertidur dengan lelapnya. Menutup mata, melipat tangan, tiduran. Ia memang benar-benar sedang tidur.

Tiga puluh menit kemudian, ada seorang laki-laki yang datang dengan nafas yang terengah-engah. Sepertinya dia habis berlari dari tempat yang cukup jauh. Ia melihat sekitar bukit itu dan mendapatkan Erza yang sedang tertidur. Ia mendekati Erza dan memegang pipi Erza.

"gomen, Erza" katanya dan duduk di sebelah Erza.

Matahari terbenan, hari mulai malam. Terdengan suara hewan malam, sedang mencari makan. Erza baru terbangun dari tidurnya. Ia mengucek-ngucek mata dan melihat ada seorang yang duduk di sebelahnya. Ia sedang melamun dan melihat matahari yang mulai tenggelam.

"Je-Jellal" kata Erza menyebutkan nama Jellal.

Orang yang merasa namanya dipanggil menengok ke arah Erza. Kau sudah bangun Erza? Dia bertanya seperti itu. Erza mengangguk. Jadi, apa yang mau dibicarakan Jellal? Erza bertanya seperti itu ke Jellal. Kembali Jellal menengok ke arah matahari yang mulai tenggelam.

"Kau tau, Biasanya Scarlet Thief muncul setelah keindahan di depan mataku ini menghilang" katanya menengok ke arah Erza. Kata-kata tersebut mengagetkan Erza.

"Ya, aku tau" kata Erza asal ngomong.

"Setelah kupikir-pikir, katamu benar juga. Tidak mudah menemukan sosok Scarlet Thief yang sebenarnya. Walau ini baru akan dimulai, tapi firasatku mengatakan bahwa aku tidak akan pernah berhasil menangkapnya" kata Jellal tertunduk sedih.

Erza yang ikutan sedih hanya bisa pasrah. Dia memang tau kalau Jellal memang tidak akan pernah bisa menangkapnya. Tapi, dimana sisi semangat kepolisian Jellal? Dimana Jellal yang biasanya? Jellal yang tidak mudah menyerah dan selalu berjuang? Sosok Jellal seperti itulah yang Erza suka. Tetapi, sosok itu telah berubah menjadi kebalikannya. Tidak tahan!

"Yah~ apa sebaiknya aku berhenti menjadi polisi dan melanjutkan usaha orang tuaku?" tanyanya. Ia tiduran dan memandang langit.

Gimana sih si Jellal? Cita-citanya dari dulu adalah menjadi polisi. Sekarang cita-citanya itu mau begitu saja dibuang hanya karena pikiran negative tidak bisa menangkap seoorang pencuri?! Seorang saja? Tidak lebih! Apa Jellal tidak bisa membangkitkan semangatnya lagi!? Ingin melindungi orang dari kejahatan. Ingin memberantas kejahatan yang berada di kota. Ingin membuat kota menjadi kota yang damai dan tentram tanpa ada kejahatan sama sekali?

Sudah tak tahan! Erza memejamkan matanya dan ia mulai berpikir apa yang akan terjadi kalau Jellal terus bertindak seperti itu. Pernah satu kali terjadi di saat Jellal menyerah akan mencapai sesuatu yang dia inginkan. Saat Erza menyapa selamat pagi, biasanya Jellal akan tersenyum dan membalas sapaan dari Erza. Tapi, tak akan ada tanggapan dari Jellal, melihat wajah Erza saja tak ia lakukan. Jellal hanya bertatapan kosong dan kembali melanjutkan jalannya. Saat dalam pelajaran olahraga, yang Jellal lakukan bukanlah olahraga, melainkan tidur di dalam UKS. Padahal dia senang sekali saat ada pelajaran olahraga. Apalagi kalau materi tersebut sepak bola. Saat ada kekerasan terhadap siswa di dalam kelas, Jellal yang biasanya selalu melawan guru dengan beraninya malah membiarkannya saja. Huh~ benar-benar sosok yang berubah drastis. Erza tidak mau itu terjadi lagi. Cukup satu kali saja dalam seumur hidup!

"Jellal" panggil Erza. Jellal menengok ke arah Erza.

"Ya?" tanyanya.

"Kau tidak boleh menyerah. Walaupun aku tidak bersamamu saat kau mengejar Scarlet Thief, tapi aku akan selalu mendukungmu walau dari kejauhan" kata Erza memberikan semangat.

Mata Jellal terbelalak dan semangat Jellal yang sempat menghilang kini telah kembali lagi. Karena ucapan semangat dari Erza, kata-kata yang begitu membantu. Jellal berdiri dari duduknya dan mengepalkan tangannya sambil menatap bulan yang kini menggantikan matahari..

"Baik! Aku akan menangkap pencuri itu! Malam ini juga, aku berjanji padamu" seru Jellal bersemangat. Tanpa mengucapkan kata perpisahan, Jellal lari dan meninggalkan Erza. Karena bentar lagi dia akan memulai aksinya. Scarlet Thief!

Bagaimana keadaan Erza sekarang setelah mengucapkan kalimat itu?

'Haa~ kenapa aku memberinya semangat ya? Aku kan Scarlet Thief itu. Tapi, tidak apa. Aku suka melihat senyumannya'

_ To Be Continue _

Akhirnya selesai juga, bagaimana? Berikan saram, pendapat, dan kritik kalian melalui kotak yang bernama kotak riview. Oh ya, Shinji berani amet ya bikin fic baru. Yang berchapter juga lagi! Padahal ada fic yang belum terselesaikan chapternya. Haa~ tak usah dipikirkan. Oke! Shinji tunggu riview dari kalian agar Shinji bersemangat untuk membuat cerita kelanjutannya. Jaa~ Silakan menunggu chapter kedua dengan senang hati xD

Kotak Review

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

V