IT HURTS TO LOVE YOU
Chapter 1
Author : Anchovyyimutt a.k.a Shin Min Ni
Disclaimer : Eunhyuk dan Donghae punya diri mereka masing-masing (saya harap saling memiliki jugaXD), tapi cerita ini murni punya saya, maaf kalau ada kesamaan judul maupun isi karna ketidaksengajaan
Rating : T
Genre : Drama / romance / slight!Angst
Warning : BL, YAOI, boyxboy, typos di mana-mana, EYD kacau, alur gaje, isi gak nyambung dengan judul, no flame, no bash the chara, DLDR, dll
Pairing(s) : HaeHyuk, slight! HaeSica
Cast : Lee Hyukjae, Lee Donghae, Jessica Jung, member Super Junior
.
.
.
August, 19 2012
.
.
.
Anchovyyimutt presents
.
.
.
It Hurts To Love You © Anchovyyimutt
.
.
.
Don't Forget to Review!
.
.
.
DON'T LIKE, DON'T READ
.
.
.
I'VE WARNED YOU!
.
.
.
Love…is the sweetest thing that God gives for us…
Tapi, kenapa cinta ini terasa begitu menyakitkan?
Love…can becomes our spirit for life…
Tapi, kenapa rasanya seperti ingin mati saat merasakannya?
Love…doesn't have any boundary…
Tapi, kenapa mereka bilang cinta seperti ini terlarang?
Without love…our life won't be complete…
Tapi…rasanya akan lebih baik jika cinta itu tak ada
=ItHurtsToLoveYou=
Paris, 15 Oktober 2013, 09.00 AM
"Dan…juara M! Countdown hari ini adalah…Super Junior! Dengan lagu comeback mereka, Y!" (Disini ceritanya Y jadi single comeback 7jib mereka,gpp ya utk kpentingan cerita..heheXD #plak)
Aku melihat sang MC memberikan trofi itu, trofi yang setahun lalu menjadi trofiku bersama member Super Junior juga. Aku bisa melihat senyum bahagia terpancar dari wajah mereka, para member Super Junior. Meskipun Leeteuk Hyung tidak berada di sana dan jumlah member semakin sedikit, namun mereka masih bisa saling melengkapi satu sama lain. Aku tersenyum pahit dalam hati.
Andai saja…aku masih ada di sana, akankah aku tersenyum bahagia seperti mereka?
Lalu pandanganku tertuju pada satu objek. Satu orang. Seseorang, yang entah sejak kapan, telah mengukir cinta di hatiku, namun pada saat bersamaan juga mengukir luka yang sangat dalam.
Yah..meskipun aku hanya bisa melihat mereka melalui TV kabel, aku sudah merasa cukup senang. Karna, hari ini adalah hari yang special. Hari ini, adalah pertama kalinya aku memberanikan diriku untuk melihat penampilan mereka…Super Junior. Selama satu tahun ini, aku sudah bertekad untuk melupakan semuanya. Melupakan kenangan-kenangan pahit itu, melupakan impianku, melupakan music,bahkan melupakan dance yang telah menjadi hidupku.
Karna itu jugalah aku memutuskan untuk pergi jauh, belajar fashion di Paris.
Tapi entah kenapa, perasaan aneh ini tidak bisa hilang seutuhnya. Sekeras apapun aku mencoba, kenangan tentangnya selalu muncul dalam pikiranku. Bahkan aku masih ingat…kalau hari ini adalah hari yang special untuknya.
Apakah…ia sedang merayakannya bersama yeoja itu sekarang? Apakah…mereka bahagia sekarang?
Jika iya, mungkin aku bisa bernapas lega. Karna itu artinya…pengorbananku tidak sia-sia.
Donghae…asalkan kau bahagia, aku juga bahagia, meskipun hatimu bukanlah untukku. Dan sepertinya, memang tidak akan pernah untukku.
Aku tau…lagu Y yang kau ciptakan itu, pasti untuknya kan? Karna aku bisa merasakan perasaan yang begitu mendalam saat mendengarkannya. Aku masih ingat, saat kau bercerita bahwa kau ciptakan lagu 'First Love' khusus untuknya juga..aku juga masih ingat, bagaimana hypernya dirimu saat kau menceritakan hubunganmu dengannya yang mulai membaik.
Aku tau, aku bukanlah siapa-siapa dalam hidupmu. Hanya sebatas teman. Bahkan, saat aku pergi jauh pun, tak pernah sekalipun kau coba menahanku. Jika itu dia, reaksimu pasti akan berbeda kan? Aku yakin, kau akan mempertahankannya mati-matian.
"Hyukjae! Ayo cepat bersiap-siap! Aku tidak mau kita ketinggalan pesawat gara-gara kau!"
Suara cempreng Sora noona membangunkanku dari lamunanku.
Ahh…apa yang barusan aku pikirkan?! Aku kan sudah bertekad untuk melupakan semuanya! Seharusnya aku memang tidak usah mengikuti berita tentang mereka!
"Ne, noona, tunggu sebentar! Aku akan bersiap-siap!"
Kuraih remote tv di atas ranjangku dan menekan tombol off.
Sebaiknya aku bersiap-siap..hari ini adalah hari besar.
Hari ini…adalah hari pertama aku akan menginjakkan kaki di Korea Selatan lagi, setelah sekian lama. Tidak terasa…satu tahun berlalu begitu cepat. Tapi, tidak dengan perasaanku padanya, yang terhapus dengan sangat lambatnya dari hatiku, hingga akhirnya sampai sekarangpun, dialah satu-satunya tambatan hati bagiku.
Hah…cinta yang bertepuk sebelah tangan itu memang melelahkan.
Aku mengambil handuk yang tersampir di lemari kamarku, dan menuju kamar mandi. Sebaiknya aku memang butuh mandi untuk menjernihkan pikiranku.
=ItHurtsToLoveYou=
Seoul, 19 Januari 2012, 07.00 PM KST, Seoul Music Award
"Yah! Hyukkie! Kenapa kau malah melamun sih? Ayo kita berkumpul di sana bersama artis SM yang lainnya!"
Sungmin hyung memukul pundakku pelan, membuyarkan konsentrasiku yang sedari tadi sibuk mencari seseorang.
"Eh? Ne hyung..a-ayo…ayo kita pergi kesana!", aku tersenyum canggung padanya, karna jujur saja, aku merasa belum tenang kalau belum menemukan sosoknya.
"Aish…sebenarnya kau ini mencari siapa sih? Sepertinya kau sama sekali tidak menghiraukanku…", Sungmin hyung terlihat sedikit kesal karna aku tidak begitu memperhatikannya. Aku hanya bisa nyengir dengan polosnya.
Yah…maklum saja. Aku harus benar-benar focus mencari orang itu di tengah-tengah kerumunan yang berjubel ini.
"Oh! Kau pasti mencari Donghae kan?"
Mendengar kata Donghae disebut, aku langsung semangat 45 menolehkan suaraku untuk melihat Sungmin hyung. Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban.
"Dia sudah ada di sana…bersama yang lainnya…"
Aku menolehkan kepalaku ke arah yang ia tunjuk. Pertama aku merasa sangat bersemangat ketika akhirnya aku menemukan wajah ikannya(?) yang berdiri di antara artis SM yang berkumpul. Namun, tiba-tiba aku merasa seperti dijatuhkan lagi ke jurang ketika aku melihat yang berdiri di sampingnya adalah Jessica.
"Yah! Kau melamun lagi Hyuk! Ayo kita segera kesana!", Sungmin hyung menarik paksa tanganku, sementara aku hanya bisa mengikutinya dengan langkah lesu.
Bagaimana tidak? Donghae, yang biasanya hampir selalu bersamaku ketika Super Junior menghadiri acara seperti ini sekarang sudah beralih haluan. Akhir-akhir ini dia selalu saja menghilang tiba-tiba sesaat setelah kami selesai perform. Pertama kali aku merasa heran, sebenarnya kemana dia pergi…
Namun akhirnya aku tau hal apa di balik menghilangnya tiba-tiba itu.
Suatu malam beberapa waktu yang lalu, ia bercerita kepadaku, bahwa hubungannya dengan Jessica sudah mulai tidak canggung lagi, dan ia bahkan jadi lebih dekat dengan Jessica lagi. Aku, sebagai temannya tentu saja harus merasa senang mendengar berita ini.
Di masa lalu, ia sering sekali bercerita padaku, bagaimana rindunya dia berdekatan dengan yeoja itu. Andai dia diberi kesempatan, dia ingin sekali untuk bisa akrab dengan Jessica seperti dulu.
Entah kenapa, setiap kali mendengarkan ceritanya tentang perasaannya yang begitu dalam terhadap yeoja itu, ada sesuatu dalam hatiku yang merasa tidak rela. Sesuatu itu selalu berusaha berontak dan serasa ingin keluar dari tubuhku, melampiaskan emosiku.
Butuh waktu lama untuk aku menyadari, bahwa sebenarnya aku jatuh cinta pada Donghae.
Ya, aku tau ini gila dan tidak pantas…tapi aku rasa aku sudah terlanjur menetapkan hatiku pada Donghae. Tidak, 'aku rasa' bukanlah kata yang tepat. Aku yakin, bahwa perasaanku terhadap Donghae sudah melebihi batas pertemanan.
"YEAH!"
Aku terbangun dari alamku ketika suara keras tiba-tiba saja terdengar dari arah sampingku. Ternyata, sedari melamun tadi aku sudah berdiri di sebelah artis-artis SM yang sudah berkumpul, memeriahkan ajang penghargaan bergengsi ini.
Aku mencoba mencari sosok Donghae sekali lagi…dan foila!
Aku menemukannya….asik bercanda dengan Jessica. Seakan dunia hanya milik mereka berdua.
Oh well…aku ingin sekali mencuri dengar percakapan mereka…apa yang sebenarnya mereka katakan? Apa mungkin…mereka baru saja meresmikan diri sebagai sepasang kekasih, dan menjadi sangat bahagia sekarang?
Ah…aku rasa lubang di hatiku akan bertambah lagi sekarang.
Seoul, 19 Januari 2012, 11.00 PM KST, dorm Super Junior
Krieett…
"Hyukkie? Apa kau sudah tidur?"
Kudengar pintu kamarku terbuka, dan seseorang masuk. Meskipun lampu kamar sudah kumatikan, aku masih dapat menebak siapa orang yang saat ini tengah berdiri di ambang pintu, menggangu acara tidurku.
"Ne, Hae? Ada apa kau malam-malam kesini? Menganggu tidurku saja…"
Aku poutkan bibirku tanda kesal, yang hanya dijawab kekehan(?) olehnya.
"Emm….begini….sebenarnya, aku ingin menceritakan sesuatu padamu….", dia menggantungkan kalimatnya seraya merayap naik ke tempat tidurku dan tidur di sampingku. Sekarang kami berdua tidur terlentang menghadap langit-langit kamar. (eits, appa sama eomma mau ngapain nih?! Jgn macem-macem y, masih bulan Syawal ini! #plakk)
"Ne…kau ingin cerita apa Hae?", aku menjawab datar.
Sepertinya…aku tau apa yang akan ia ceritakan padaku. Sebenarnya aku tidak ingin mendengarkan ceritanya yang pastinya akan membuatku sakit hati. Tapi…mau bagaimana lagi? Tidak mungkin kan aku menolak sahabatku sendiri.
"Tapi kau jangan menceritakan hal ini pada member lainnya? Kau bisa berjanji kan?", nadanya berubah serius.
"Aish…sebenarnya kau ini ingin bercerita apa sih? Arra, aku tidak akan menceritakannya pada siapapun. Ini rahasia kan?"
Aku mengangkat jari kelingkingku, dan Donghae menautkan jari kelingkingnya denganku. Setelah itu, kami mencium ibu jari masing-masing. Pinky promise, eoh? Cara yang aneh memang, mengingat umur kami sudah 26 tahun. Tapi memang beginilah aku dan Donghae, orang dewasa yang jika digabungkan berdua, seperti terjebak di dunia PeterPan, tidak perlu dibingungkan dengan masalah orang dewasa. Andai saja dunia Peterpan itu benar-benar ada, aku rela terjebak selamanya di sana, dunia yang penuh sukacita.
"Baiklah…kalau begitu aku akan menceritakannya padamu…tapi, kau jangan berteriak histeris…oke?"
Ia memalingkan wajahnya padaku, tapi aku masih tetap menghadap ke langit-langit kamarku, tidak ingin memandang matanya.
Mata coklat karamelnya yang indah itu…terkadang dapat menghipnotisku dengan sendirinya, sampai logikapun tidak lagi berarti bagiku.
"Hyukkie?"
"Eh? N-ne…cepat ceritakan apa itu Hae…"
Hah…pabo Hyukkie…akhir-akhir ini aku sering sekali melamun. Ini tidak baik bagi semangat jiwa mudaku. =,=
"Sebenarnya…ini tentang Jessica…"
Tuh kan, apa kubilang. Aku sudah bisa menebak, kalau Donghae pasti ingin bercerita tentang yeoja itu.
"Ne…memangnya kenapa dengan Jessica?"
"Hmm…begini, tadi saat di Seoul Music Award, aku berbicara banyak dengannya…"
Ah, dasar Donghae. Kau tidak perlu berceritapun aku sudah tau. Bahkan kau tertawa terbahak-bahak seperti orang gila tadi. Andai saja statusku bukan sebagai sahabatmu, mungkin aku sudah berlari ke arahmu dan menjadi penengah kalian berdua tadi.
Eh? Apa yang barusan aku pikirkan?!
"Sebenarnya…tadi dia mengatakan sesuatu padaku, Eunhyukkie…"
Eunhyukkie...kenapa aku merasa sakit saat kau mengucapkan nama panggilanku itu…Hae?
"Ne, apa yang dia katakan?", aku berusaha membuat intonasiku setenang mungkin. Padahal, sekarang sedang ada sesuatu yang bergejolak hebat dalam hatiku.
"Tadi…aku akhirnya mengatakan padanya, kalau perasaanku padanya masih sama seperti dulu."
"B-benarkah? Lalu…bagaimana reaksinya…?", jantungku semakin berdegup tak karuan.
Bukan…bukan karna senang. Melainkan karna tegang. Tegang…menunggu Donghae menceritakan jawaban Jessica. Karna aku tau, jawaban yeoja itulah kunci dari semua ini. Semuanya akan selesai dengan satu jawaban. Ya, atau tidak. Dan entah kenapa, aku berharap option kedualah yang ia katakan.
Aku tau aku jahat…tapi perasaan tak bisa berbohong bukan? Aku ingin Donghae selalu ada di sampingku..aku ingin kami selalu bersama-sama, seperti saat kami masih remaja dulu, tanpa bingung memikirkan masalah asmara seperti ini.
"hhh…", Donghae menghela nafas berat, membuatku semakin penasaran. "Tadi…dia bilang, dia juga masih memiliki perasaan terhadapku…Hyukkie…"
Nafasku langsung tercekat. Jadi…itu artinya, mereka memiliki perasaan yang sama bukan? Hancur sudah harapanku.
Tapi…kenapa nada suara Donghae biasa-biasa saja?
"Lalu…? Bukankah kau seharusnya senang, perasaanmu terbalaskan?"
Ya, aku serius saat mengucapkan kata-kata itu. Mengetahui orang yang kau sukai juga menyukaimu, pasti akan sangat membahagiakan, bukan?
"Ne…aku memang bahagia Hyuk…tapi…aku juga merasa takut."
Aku memandangnya keheranan. "Memangnya…apa yang harus ditakutkan?"
"Aku takut Hyuk…kau tau kan, bagaimana beratnya menyandang profesi seperti kita ini? Aku takut bagaimana tanggapan fans nantinya…aku takut bagaimana reaksi management nantinya..aku takut…bagaimana jika mereka semua mengetahuinya? Aku takut Hyuk…bagaimana jika ini melukai hatinya nantinya? Jika aku yang terluka…itu tidak masalah. Tapi…aku tidak sanggup untuk melihatnya terluka sekali lagi…"
Hatiku langsung terasa remuk berkeping-keping mendengarkan penuturan Donghae.
Hae…sebegitu pedulikah kau dengannya…? Sampai-sampai kau menghawatirkan dirinya, lebih dari kau menghawatirkan dirimu sendiri. Jika itu adalah aku…apakah kau masih akan berpikir seperti itu….Hae?
Aku bisa merasakan cairan bening mulai menggenang di pelupuk mataku. Namun, aku berusaha menahannya.
Tidak, Hyuk. Kau tidak boleh menangis. Kau ini seorang laki-laki, kau harus kuat. Jangan biarkan Donghae melihatmu menangis. Kau tidak ingin kan dianggap sebagai sahabat yang tak berguna hanya karna menangis di depannya, padahal ialah yang ingin mencurahkan isi hatinya padamu?
"Soal itu….", aku menggantungkan kalimatku, dan bangkit duduk sambil menunjukkan gummy smileku padanya. "Kau tidak akan pernah tau sebelum mencobanya, bukan?"
"Hyuk…", aku bisa melihatnya membelalakkan matanya, seolah tidak percaya dengan kata-kataku barusan. "Tapi, bagaimana kalau-"
"aish…sudahlah jangan terlalu banyak tapi! Kau masih ingat kan masa-masa trainee kita dulu? Bahkan kita harus berjuang keras untuk menjadi seperti sekarang ini. Jadi…apa salahnya jika kau mencoba sekali lagi kali ini…?"
Ia bangkit dan duduk berhadapan denganku.
"apa…menurutmu itu adalah keputusan yang tepat?"
Aku tersenyum sekali lagi padanya. Yah…meskipun sebenarnya hatiku serasa seperti dihujam beribu-ribu jarum sekarang ini, namun aku harus tetap kuat dan mendukungnya.
"Ne! tentu saja itu adalah keputusan yang tepat! Lagipula, kau sudah menunggu saat-saat seperti ini selama bertahun-tahun, bukan? Dan sekarang, apa kau ingin menyia-nyiakannya lagi, Cuma karna memikirkan orang lain? Bukankah kau pernah berkata, Jessica adalah gadis terbaik untukmu?"
Aku menghujaninya denga beribu pernyataan. Jujur saja, aku merasa setengah ikhlas saat mengucapkannya. Andai saja akulah yang menjadi orang yang terbaik untukmu itu, Hae.
Tapi seperti yang aku bilang tadi, mau bagaimana lagi?
"K-kurasa…kau benar Hyuk…aku sudah lama menunggu saat seperti ini datang…", aku melihat senyuman mulai terukir di wajahnya.
Yah…seperti itulah Lee Donghae yang aku suka. Lee Donghae yang tersenyum, Lee Donghae yang bahagia. Lee Donghae yang matanya bersinar cerah.
"Ne, tentu saja aku ini selalu benar…", aku menepuk bahunya pelan. "Kau tenang saja Hae-ah…aku pasti akan selalu mendukungmu. Jika sesuatu yang buruk terjadi…aku janji aku tidak akan tinggal diam. Aku pasti akan membantu kalian. Kau bisa pegang kata-kataku."
Kali ini aku tersenyum lembut padanya. Senyuman yang sebenarnya tidak tulus dari dalam hatiku. Dan jujur…aku merasa sangat iri dengan yeoja itu. Yeoja, yang begitu dipuja Donghae. Yeoja, yang bahkan selama bertahun-tahun, masih tetap hinggap dalam hati Donghae.
Jika aku…apakah artiku bagimu…Hae?
"Ne Hyuk…gomawo atas saranmu…"
Seoul, 31 Mei 2012, 08.00 PM, MBC Korean Music Wave
"Haish…kenapa sih anak itu? Lagi-lagi dia menghilang…"
Aku berjalan memutari panggung, sambil mencari sosok seseorang. Yah, ini sudah menjadi rutinitasku sejak percakapan singkat kami beberapa bulan yang lalu.
Sejak saat itu, dia sering sekali memisahkan diri dari Super Junior, dan menghilang entah kemana.
Seperti saat ini. Para artis SM dan artis management lainnya sedang berbaris di atas panggung untuk penutupan. Tapi lagi-lagi, aku kehilangan jejaknya.
Ah, pabo Hyukkie. Kenapa aku tidak mencoba mencari ke gerombolan(?) SNSD?
Dan benar saja, baru saja aku menolehkan kepalaku, sudah dapat kutemukan sosok Donghae.
Di sana, bisa kulihat ia berbaris di belakang Jessica. Kyuhyun dan Changmin ada si sebelahnya.
Kuamati arah pandangan Donghae baik-baik. Sepertinya, ia sedang sibuk memandangi Jessica dari belakang. Dan benar saja, saat Jessica menoleh, ia langsung tersenyum dan bercanda dengan gadis itu. Mereka terlihat salah tingkah setelahnya.
Hah…aku sangat merindukan masa-masa bercanda berdua dengan Donghae. Meskipun kami semakin intense melakukan fanservice saat tampil di atas panggung, baik saat Super Show, SM Town ataupun acara lainnya, namun saat member SNSD muncul, saat itu pulalah ia langsung mengalihkan konsentrasinya.
Entah sudah seberapa besar lubang dalam hatiku ini. Sejak percakapan malam itu, Donghae semakin sering menceritakan perkembangan hubungannya bersama Jessica. Dan coba tebak? Mereka baru saja resmi jadian kemarin. Jadi…wajar saja jika mereka menjadi hyper seperti ini sekarang.
Andai saja kau tau Hae…jika setiap kata tentangnya yang keluar dari mulutmu, membuat lubang di hatiku menganga semakin lebar. Entah sampai kapan aku sanggup menahannya. Rasanya…aku sangat ingin melupakanmu, menghapusmu secepatnya dari hatiku. Tapi, bagaimana bisa, jika hampir setiap hari kau mengajakku melakukan semua fan services itu?
Seoul, 30 Agustus 2012, 08.00 AM KST, dorm Super Junior
"APA MAKSUDNYA SEMUA INI, EOH?!"
Pagi hariku dibangunkan dengan suara teriakan yang sepertinya berasal dari ruang tengah dorm kami.
Aku mengucek mataku malas, lalu bangkit menuju pintu kamarku.
"Aish…siapa sih yang membuat keributan pagi-pagi begini?"
Aku bergumam sendiri sambil melangkahkan kakiku ke ruang tengah, di mana sumber keributan itu berasal.
Aku terlonjak kaget saat melihat, ternyata semua member sudah berkumpul di sofa ruang tengah, sambil menundukkan kepala. Terlihat manager kami yang sedang berkacak pinggang sambil memegang sesuatu, sepertinya Koran atau apalah itu.
Yang membuatku lebih kaget lagi, kenapa Donghae malah bersujud di depan manager seperti itu?
"M-maafkan aku…hyung….i-ini semua salahku…", kudengar suara Donghae begitu pilu.
Sebenarnya ada apa ini? Dan kenapa semua member hanya bisa terdiam? Bahkan Leeteuk hyung pun tidak mengatakan apapun.
"APA KAU PIKIR, DENGAN MINTA MAAF SEMUA MASALAH INI AKAN SELESAI, EOH?! LIHATLAH HEADLINE MAJALAH INI! BAHKAN FOTOMU DAN JESSICA TERPAMPANG JELAS SEBAGAI COVER!"
Tiba-tiba saja manager melempar majalah itu dengan keras, dan jatuh tepat di depanku. Aku yang merasa penasaran karna mendengar nama Jessica juga disebut-sebut, segera meraih majalah itu dengan perasaan yang bercampur aduk.
Dan hatiku langsung mencelos, begitu melihat cover majalah itu, dan semakin mencelos lagi, saat melihat headlinenya yang termpampang jelas.
"I-Ini….apa maksudnya…ini?"
Aku meremas majalah itu dengan tangan gemetar.
Tidak….ini pasti tidak sungguhan kan?
-To be continue?-
Mind to Review please? :)
AN : Annyeong~..ini fanfic pertama Vyy di fandom ini,jadi mian kalo masih banyak salah2nya. Trus, utk beberapa chapter kedepan, masih belum ada haehyuk momentnya, n bakalan banyak haesica nya. tapi cuma buat beberapa chapter pertama aja kok (kalo responnya baik, Vyy bakalan bikin ini fic chaptered,tapi kalo ngga...ya tau sendirilah^^)
Oiy, Vyy juga mau nanya, sebaiknya cerita ini dibikin berchapter, twoshoot, atau lebih baik di delete aja? jujur Vyy ngerasa kurang pede waktu publish ini. Pokoknya kalo responnya baik, insyaAllah Vyy bakal semangat nulis ini. Tapi kalo ngga, kyknya Vyy juga trpaksa nghapus ni fanfic aja T.T
mangkanya, Vyy sangat sangat ngeharepin Review dari readerdeul sekalian...gomawo :)
