Fairy Tail bukan punya author. Punyanya Hiro Mashima

A/N : Satu cerita belum beres dan bikin cerita baru. Hobby baru ini hahaha. Akhirnya saya membuat cerita tentang Gray dan Lucy lagi. Entah ceritanya bagus atau tidak. Semoga ceritanya bagus. Jangan lupa riview

Summary : Dia adalah wanita yang aneh, selalu saja sendirian, tak ada yang mau berteman dengannya. Karena sebuah layang-layang tiba-tiba aku menjadi dekat dengannya.

Musim semi telah tiba. Angin lembut musim semi terasa lembut mengenali kulitku. Aku menutup mataku dan menghirup angin musim semi, terasa begitu segar saat dihirup. Ini adalah hari awal aku kembali masuk ke sekolah, setelah liburan panjang. Langkah kakiku terasa begitu ringan, sehingga tak terasa aku sudah sampai didepan gerbang sekolah.

Cukup lama aku berjalan karena untuk sampai ke kelas perlu waktu sekitar 15 menit, apalagi ada begitu banyak tangga yang harus aku naiki. Sesampainya di kelas, aku duduk dikursiku dan langsung menindurkan kepalaku diatas meja. Sepertinya aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Gray Fullbuster, umur 17 tahun, bersekolah di sekolah menengah atas Fairy Tail, kelas XIIC

Aku mengangkat kepalaku dan menengok ke pojok kanan, sebenarnya tak ada apa-apa disana, hanya ada sebuah meja usang penuh coretan dan sebuah kursi yang sudah usang pula. Disana biasanya duduk seorang wanita uang tak kuingat siapa namanya. Hampir semua orang melupakannya, dia tak dianggap oleh siapapun, dia tak memiliki teman selalu sendirian. Pokoknya dia itu benar-benar penyendiri dan pemurung, tiada seorangpun yang pernah melihat dia tersenyum.

Saat aku tengah memandang ke arah pojok kananm ada seseorang yang menghalangi pandanganku. Awalnya aku hanya melihat perutnya kini aku bisa melihat wajahnya karena dia jongkok, spontan aku berteriak karena kaget.

"Natsu!" Teriakku

"Ohayou Gray" Sapanya sambil tersenyum

"Kamu membuatku kaget tau!" Aku masih merasa kesal

"Gommen, lagian pagi-pagi udah bengong. Apa yang kamu lihat?"

"Aku melihat kearah pojok kanan"

"Memang ada apa dipojok kanan? Hanya ada kursi dan sebuah meja saja. Oh! Aku tau!" Natsu mengatakannya dengan sangat gembira

"Apa yang kamu tau? Yang kamu taukan hanya makanan saja" Ledekku

"Aduh! Bukan makanan Gray! Kamu sedang menunggu kedatangan dia kan?"

"Kedatanngan siapa?" Tanyaku herab

"Itu lho orang yang duduk di pojok kanan"

"Memang siapa yang duduk di pojok kanan?" Tanyaku semakin heran

"Sepertinya kamu juga sudah melupakannya. Dia itu Lucy Heartfilia" Natsu mengatakannya dengan wajah sebal

"Lucy Heartfilia? Memang dia termasuk anak dari kelas kita?"

"Ternyata dia benar-benar dilupakan. Aku heran kenapa kalian semua tega melupakannya?" Natsu geleng-geleng kepala

Setelah percakapan yang panjang tersebut, bel masukpun berbunyi. Semua duduk ditempatnya masing-masing. Pelajaran pertama adalah matematika, bisa dibilang jika ini adalah pelajaran yang paling kubenci, pelajarannya susah, gurunya galak pula, tapi membuat orang penasaran. Mau tau kenapa? Karena tak ada yang tau wajah guru matematika terbenci ini seperti apa. Mystogan, itulah nama guru mate yang mengajar kelas XIIC dan XIID, selalu menggunakan topeng kemana-mana, bikin penasaran bukan? Aku sendiri juga penasaran.

Ketika pelajaran tengah berlangsung. Ada seorang anak perempuan yang membuka pintu, dia terlihat sangat kelelahan. Selesai mengatur nafas buru-buru dia membungkuk dan meminta maaf.

"Maaf pak, saya terlambat" Ucapnya sopan

"Kamu sudah sering terlambat. Baiklah kali ini bapak kamu maafkan. Berdirilah di depan kelas, hukuman ini berlaku juga bagi yang belum mengerjakan PR"

Jarang-jarang Pak Mystogan baik, biasanya jika ada yang tidak mengerjakan langsung disuruh lagi keliling lapangan 50x yang lebih parahnya lagi diberikan PR 3x lipat. Makanya aku tidak berani melawan guru yang satu ini. Akhirnya bel istirahatpun berbunyi, aku pun bisa bernafas lega, bagiku ruang kelas tadi serasa seperti neraka dan Pak Mystogan itu penguasa nerakanya hahaha..Perutku terasa lapar tanpa pikir panjang aku langsung mengambil kotak bekalku dan melahapnya. Natsu duduk tepat didepanku, ini sudah menjadi kebiasaan kami untuk selalu makan bekal bersama.

Aku kembali menengok ke arah pojok kanan. Wanita tersebut sedang memakan bekalnya seorang diri, wajahnya nampak tidak bersemangat. Natsu melihatku sedari tadi, saat aku kembali menghadapkan kepalaku ke depan. Bisa kulihat wajah Natsu yang sepertinya sangat penasaran.

"Aku hanya melihat seorang wanita yang duduk dipojok kanan" Jawabku malas

"Ohhh…Kamu tertarik padanya"

"Ti-dak aku baru melihat wajahnya pagi ini dan aku tidak mengenalnya" Tegasku

Natsu hanya mengganguk-anggukan kepalanya dan lanjut memakan bekalnya. Bel usai istirahat pun berbunyi. Waktu demi waktu terus berlalu. Bel pulang pun berbunyi, semuanya berdesakan karena ingin keluar kelas, aku sendiri keluar dari kelas dengan tenang dan pergi menuju rumah.

Setiap akan pulang ke rumah, aku selalu melewati sebuah padang rumput. Terkadang sebelum pulang aku suka duduk berteduh dibawah pohon sambil mengerjakan PR. Ketika aku memasuki padang rumput, dari kejauhan aku melihat seseorang yang sedang bermain layang-layang, karena penasaran aku mendekatinya dan melihatnya dari dekat. Sepertinya aku mengenalnya, benar saja dia kan anak yang tadi terlambat.

Angin saat itu memang cocok untuk bermain layang-layang, tetapi semakin lama angin berhembus semakin kencang. Pasti layang-layang tersebut sebentar lagi akan terbang jauh, pikirku. Ternyata benar layang-layang tersebut putus dan terbang meninggalkan padang rumput. Dia mengejar layang-layangnya dan aku juga ikut mengejarnya. Aku sedikit berlari lebih cepat supaya bisa mendapatkan layang-layang tersebut, tetapi layang-layangnya tersangkut disebuah pohon. Dia hanya bisa memandang layang-layangnya yang tersangkut, tanpa pikir panjang aku memanjat pohon tersebut dan berusaha meraih layangannya, karena layangannya tersangkut diranting pohon. Saat mencapainya rantingnya patah dan aku terjatuh. Badanku terbaring di tanah yang hijau. Sambil tersenyum aku memberikan layang-layang itu kepadanya.

"Ini layanganmu" Kataku sambil menyodorkan layangannya dengan tubuh terbaring

"Gommen, karena aku kamu jadi begini"

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja kok. Ambillah"

"Arigatou Gray"

"Heh? Kamu mengenalku?"

"Kita kan sekelas, ternyata semuanya sudah melupakanku…"

Dia mengatakannya sambil tersenyum pilu, aku jadi merasa bersalah. Langsung saja aku bangkit berdiri dan meminta maaf.

"Gommen, seharsunya aku tidak mengatakan itu. Meski aku tidak mengenalmu sekarang kan kita bisa berkenalan. Jadi, siapa namamu?" Tanyaku

"Lucy Heartfilia"

Bersambung…

A/N : Cerita ini saya tulis disebuah buku lalu diketik ulang di word, dikarenakan tidak bisa membuka fanfiction lagi, takut lupa aja kalo ga buru-buru ditulis. Riview ya arigato…