I fallin in love with My Wife?!
Main Pair : Wu Yi Fan a.k.a Kris
Huang Zi Tao a.k.a Tao
Rated : T but semi M
FANFICTION INI ASLI KELUAR DARI OTAK SAYA. JADI KALAU ADA KESAMAAN ALUR DAN PEMERAN, WHO'S KNOW? POKOKNYA SAYA TIDAK MEMPLAGIATKAN KARYA ORANG LAIN.
ENJOY GUYS.
~~~(***)~~~
Kris namja tampan yang selalu bersikap dingin dengan seseorang tiba-tiba harus menerima perjodohan dari Appanya yang menurutnya tidak penting. Terlebih pasangannya adalah pria. Bagaimana reaksi Kris dan juga calon 'istrinya?
~~~(***)~~~
Pagi yang cerah hampir setiap harinya membawa kehangatan dan kenyamanan untuk segera melakukan aktivitas. Tapi sangat berbeda jauh dengan keadaan di atas tadi, Kris adalah seorang namja tampan, kaya, pintar, dan tentunya digilai para gadis ini tidak akan begitu menyukai pagi harinya, karna tadi malam adalah kepulangan keuda orag tuanya ke Korea.
Bukan, Kris tidak membenci keduanya, hanya saja siapa yang akan senang jika orang tua datang menjenguk anaknya 2 tahun sekali? Itupun hanya untuk sekedar mengecek keadaan perusahaan mereka. Kris adalah anak dari Wu Hangeng yang memiliki "Wu's corporation" yang bekerja dalam bidang pertambangan. Keluarganya ini adalah pemegang rekor dengan banyaknya cabang yg mereka kelola di dunia. Terhitung sudah lebih dari 35 cabang di sekitar Asia.
Hal itu juga yang membuat orang tua kris harus pergi keluar negeri dalam jangka waktu yang sangat panjang. Kris juga tidak mengerti apa yang harus dikerjakan disana sampai mereka menelantarkan anak mereka.
Kris hidup di Korea hanya dengan halmeoninya yg sudah berumur 74 tahun dan maid-maid dirumahnya. Namun setidaknya dia mendapatkan kasih orang tua saat bersama halmeoninya, dan pelayanan yang cukup setiap harinya.
Dengan berast Kris berjalan kearah kamar mandi dan bersiap menjalankan aktivitas rutin setiap harinya.
.
.
.
Kris pov
Aku menyelesaikan mandiku dan berganti pakaian. Dengan segera aku turun dan duduk dibangku. Takut membuat halmeoniku marah karna membuatnya menunggu.
"Yi fan! Kenapa kau baru bangun? Kau tahu halmeoni sudah menunggu 15 menit. Kau kira waktu harus terbuang percuma untuk menunggumu bangun?" omel halmeoni.
"Memang aku menyuruh halmeoni menungguku?" ucapku santai.
"Mwo?! Dasar cucu kurang ajar. Kemari kau biar halmeoni cubit telingamu itu."
"Aku bercanda halmeoni sayang. Mianhae ne. kajja kita makan." Kataku sambil tersenyum polos. Aku memang berbeda jika sudah didekat halmeoniku. Karna aku sangat menyayanginya.
Kami makan dalam keadaan tenang. Setelah menyelesaikan sarapanku, aku berpamitan untuk kuliah. Aku pergi tanpa menunggu Appa dan Eommaku turun. "Halmeoni, aku berangkat ne."
"Ne, hati-hati Yifan. Dan ingat! Jangan terlalu dingin di kampusmu agar kau cepat dapat kekasih." Ujar halmeoni. Aku hanya mengangguk paham lalu berangkat.
Perjalanan dari rumahku ke kampus berjarak sekitar 15 km. dapat ditempuh dengan mobil dalam waktu 30menit. Karna sekarang masih jam 7.15 aku menjalankan mobilku dengan kecepatan sedang.
Aku sampai di depan gerbang kampus dan mendengar banyak teriakan dari mahasiswi dikampusku. aku sudah sangat terbiasa dengan teriakan itu. Dengan pelan aku memarkirkan mobilku pada tempatnya dan segera turun. Namun yang terjadi segerombol yeoja -tidak jelas- datang mengepung daerah sekitar mobilku dan berteriak histeris. 'Dasar bodoh.' Kataku dalam hati. Setelahnya aku menelepon teman seperjuanganku –Chanyeol- untuk setidaknya membantu mengusir mereka ini.
"Yeoboseo.. Chanyeol-ah?" telepon tersambung dan aku memulai pembicaraa
"Ne Kris, wae?" tanyanya
"Aeperti biasa. Tolong aku diparkiran." Kataku malas. Setelah bergumam 'hmm..' dia menutup telpon secara sepihak dan tugasku hanya tinggal menunggu Chanyeol datang. Tak lama tiba-tiba..
"HEY! LIHAT ADA MEMBER EXO DIDEPAN GERBANG!" tak berapa lama setelah teriakan itu, segerombol yeoja yang tadi berdiri di depan mobilku seketika langsung pergi menuju gerbang kesempatan itu aku gunakan untuk segera keluar dari mobil.
"Thanks bro." kataku.
"Tenang, itu sudah biasalah. Kajja kita masuk kelas." Aku hanya mengangguk.
Kris Pov End
.
.
.
Author Pov
Jam kuliah pada hari ini kelihatan agak padat. Tak heran jika kampus ini banyak mahasiswa/i yang berlalu lalang dari gedung satu ke gedung yang lainnya. Namun tidak bagi sesosok namja tinggi imut bernama Huang Zi Tao ini. Jadwal kuliah dihari seninnya sedang sedikit karna banyak dosennya yang absen. Waktu luangnya dia habiskan untuk bercanda bersama temannya –Baekhyun- di perpustakaan.
"Sampai kapan kau akan melihatnya dari jauh begitu, Taozi?" ujar seorang bereyeliner yang diketahui bernama Baekhyun.
"A..ani hyung. Aku hanya melihat... lapangan saja. Iya lapangan." Ujar namja yg dipanggil Taozi tadi dengan gugup.
"Kau tak usah berbohong Taozi. Hyung tau kau menyukai Wu Yi Fan yang biasa dipanggil Kris anak jurusan Ekonomi dan bisnis itu kan?" tebak Baekhyun yang 100% membuat Tao salah tingkah.
"Emmm..Aniyo." ucapan Tao dihadiahi tawa keras dari Baekhyun. "Yak! Hyung wae? Apa aku salah?" ujarnya tak terima diketawai.
"Taozi. Mana ada orang yang tidak suka tapi saat ku singgung nama Kris wajahmu langsung memerah. Hahaha.."
Mendengarnya wajah Tao langsung tambah memerah. "Aish! Sudahlah hyung. Kajja kita makan siang."
"Ne..ne"
Auhtor Pov end
.
SKIP TIME
.
Tao Pov
Sepulang kuliah aku berjalan menuju halte terdekat di kampusku. Saat sedang menunggu kulihat hujan sudah mulai turun dan aku belum mendapatkan bus. Aku mengatupkan tanganku dan berdoa agar hujan tidak semakin deras, namun yang terjadi malah sebaliknya. Hujan turun semakin deras membasahi kota Seoul. Aku hanya bisa menghela nafas berat dan kembali menunggu. 15 menit kemudian bus yang akan ku tumpangi datang, dan untunglah keadaan bus cukup sepi sehingga aku mendapatkan tempat duduk.
Perjalanan dari kampus ke rumahku sekitar 20 menit. Karna letaknya juga tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat. Sebenarnya aku bisa saja datng kekampus dengan mobil appa-ku, tapi aku tidak bisa menyetir. Supir? Terakhir kali aku punya supir dia mengundurkan diri karna terlalu lama menungguku berbelanja. Kurasa tak terlalu lama, apakah belanja dari jam 11 pagi sampai 8 malam itu lama? Sudahlah.
Tak terasa pemberhentian selanjutnya adalah halte dekat rumahku aku berdiri dan dengan segera turun dari bus. Kulihat hujan masih sedikit turun tapi tak ku perdulikan, toh tinggal berjalan 25 meter dari sini aku telah sampai di rumahku.
Setelah sampai dengan lemas aku membuka pintu rumahku. "Aku pulang! Appa? Eomma?"
"Ne chagia. Kau sudah pulang? Kajja kita makan malam dulu. Appamu sudah menunggu." Ujarnya sambil tersenyum hangat.
"Hai appa.." aku mencium pipinya dan menarik kursi untuk duduk. Eomma dengan sigap mengambilkanku nasi dan menaruh lauknya juga.
"Ini Chagi. Makanlah." Kata eommaku. Kami makan dalam keadaan tenang.
"Tao, appa ingin bicara padamu." Kata appa setelah aku selesai makan.
"Wae appa?" tanyaku
"Appa meminta maaf sebelum kau menerima berita ini. Sebenarnya kau telah dijodohkan dengan anak teman Appa, Tao. Dia ummm…. Namja sepertimu. Tapi dia sangat tampan dan dewasa. Apa kau menerima perjodohan ini?" Tanya appa hati-hati.
Aku tercekat dan terkejut mendengar berita ini. Aku terdiam sebentar dan mulai angkat suara. "Siapa namanya appa? Dan kapan kami akan menikah?" tanyaku. Aku bertanya seperti itu bukan berarti menyetujui perjodohan ini. Kalian kan tahu aku sudah menyukai….Kris?
"namanya Wu Yi Fan. Anak Mr. Wu. Dia juga masih kuliah sepertimu, Tao. Dan soal menikah, Mrs. Wu bilang, kau dan dia akan menikah minggu depan."
Shock! Hanya itu yag dapat ku gambarkan dengan ekspresiku saat ini. Senang? Tentu, karna yang akan dijodohkan denganku adalah Wu Yi Fan a.k.a Kris. Sedih? Ya, karna aku tidak tahu apakah Kris mencintaiku atau tidak.
"….aku akan mengikuti kemauan appa saja. Kalau itu membuat Appa dan Eomma bahagia, kenapa tidak?"
"Jeongmal? Ah terima kasih Taozi. Kau memang terbaik." Appa dan Eomma memelukku. Aku hanya bisa tersenyum kecut dan balas memeluk mereka. Aku tak tahu apa reaksi Kris saat dia mendengar akan dijodohkan denganku.
Tao Pov end.
Other Side At The Same Time
Kris Pov
Aku memarkirkan mobilku sembarang di garasi dan masuk kedalam rumah. Saat melewati ruang makan, aku melihat Appa, Eomma, dan Halmeoni duduk dan memanggilku. "Ah! Yifan, Sini kau" perintah Halmeoni. Aku segera mendatangi meja makan.
"Wae halmeoni?" tanyaku pada halmeoni.
"Duduk dulu, Yifan." Sahut Appaku bijaak. Aku segera mengambil tempat duduk dan menatap semua orang di meja makan itu dengan tatapan datar.
"Appa akan bicara serius. Sebenarnya kau sudah appa jodohkan dengan anak teman apa bernama Huang Zi Tao. Dia Namja, Dia juga masih kuliah ditempat yg sama denganmu. Dan pernikahan kalian akan kami selenggarakan minggu depan. Keberatan?"
Aku sedikit terkejut mendengarnya namun karna dikaruniai wajah dingin serta datar tampangku kelihatan biasa saja.
"Kenapa appa langsung menjodohkanku begitu? Dan lagi kenapa harus minggu depan? Appa kan tau kau harus kuliah dan menyelesaikan skripsiku." Ujarku sedikit kesal.
"Appa tahu, Yifan. Tapi kau harus menikah minggu depan, karna appa dan eomma berserta keluarga Mr. Huang sudah membuat undangan dan sudah menyebarkannya."
"Tapi appa.." kataku berusaha membela diri namun sudah dipotong duluan oleh appa. "Tidak ada tapi, Yifan. . ." ucap appa final.
Dengan kesal aku berdiri dan meninggalkan ruangan lalu masuk ke kamarku dan melemparkan tubuhku ke ranang dan memejamkan mata menghela nafas dengan berat dan mulai tertidur.
Kris Pov End
.
.
.
Author Pov
Seminggu telah berlalu semenjak dua keluarga itu memberitahukan sebuah berita besar kepada anak-anak mereka. Dan hari inilah semua ucapan itu menjadi kenyataan. Kris dan Tao tengah bersiap diruangan yang berbeda. Persiapan mereka selesai saat bunyi lonceng gereja yang telah berbunyi menandakan upacara akan segera dimulai.
Dari ujung pintu keluarlah Tao bersama sang ayah. Tao terlihat sangat manis dengan setelan jas berwarna putih ke abu-abuan, kemeja putih bersih serta dasi kupu-kupu berwarna hitam yang bertengger manis di lehernya.
Sedangkan seorang Kris yang sudah berada diatas altar yang menunggu sang calon 'istri' terlihat begitu tampan dengan setelan jas hitam, kemeja putih dan dasi hitam. Wajah tampan dan kerennya yang terlihat begitu menampilkan sosok dinginnya, bahkan dihari pernikahannya.
Sesampainya Tao didepan altar, ayah Tao memberikan tangan Tao kepada tangan Kris yang mengadah dan setelahnya Kris menggenggam tangan tersebut erat. Mata mereka sempat bertemu walau hanya 3 detik dan kembali menghadap kea rah sang pastur untuk mengucapkan subuah janji suci sehidup semati.
Setelah pemasangan cincin sebagai lambing pernikahan mereka, tiba saatnya kedua pasangan berciuman, Kris memutar sedikit badannya, begitupun dengan mereka sekarag berhadapan dan dengan cepat Kris menarik lengan Tao agar lebih dekat dengannya. Yang terjadi selanjutnya adalah kedua bibir merah dan hagat itu bertemu dalam sebuah kecupan manis dan lembut.
Tak berselang lama mereka menjauhkan kedua bibir mereka dan menghadap kearah tamu undangan dan memberi senyuman.
Author Pov End
.
.
.
Tao Pov
Setelah acara pernikahanku dengan Kris gege –Wu Eomma yang menyuruhku memanggilnya begitu – kami pulang ke apartement yang diberikan oleh Wu appa dan appaku sendiri sebagai hadiah pernikahan. Kulihat Kris ge langsung duduk di sofa dengan mata terpejam.
"Umm.. Kris ge, Dimana kamarnya? Tao ingin mandi dan menaruh barang-barang ini." Tanyaku pelan. Kris ge menatapku sebentar dan berdiri lalu berjalan menuju lantai atas. Dengan segera aku mengikutinya sambil membawa koperku.
Saat kulihat Kris ge masuk ke dalam ruangan dengan pintu berwarna putih bersih, aku mengikutinya dan ikut masuk. Ku alihkan pandanganku ke seluruh penjuru kamar. Whoaa. Ini 2x lebih besar dari kamarku dirumah. Kamar ini sangat bagus dengan lemari yang sangat besar dengan kaca panjang, meja rias juga dengan kaca, kamar mandi yang cukup besar, jendela yang besar, meja kecil disebelah ranjang dan lampu tidur.
"Disini kamarnya. Kalau kau mau berberes letakan saja pakaiannya dilemari. Dan karna sekarang kau adalah istriku kau harus membereskan pakaianku juga. Aku akan mandi sebentar" katanya.
Baru kali ini kudengar dia berbicara sepanang itu. Saat tadi menjamu tamu saa dia hanya mengucapkan 'Annyeong Haseo. Terima kasih sudah datang.' Dan dia bilang apa tadi? Istriku? Ah indahnya duniaa.
Tanpa menunggu lama aku memasukan bajuku dan baju Kris ge ke dalam lemari, setelah selesai aku membaringkan diriku ke kasur besar itu. "Ahh..lelahnya" ujarku.
Tak selang berapa lama, Kris ge keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang menutupi pinggang sampai batas bawah lututnya. Wajahku memerah melihat tubuhnya yag terbentuk sempurna itu. "Kyaaa! Gege, kenapa tidak memakai baju?" dengan polos aku tutupi mataku dengan tangan.
"Wae? Memangnya salah jika aku topless didepan istriku sendiri? Lagipula kita sesame namja, Taozi." Katanya santai dan berjalan menuju ke lemari pakaian. "Ohh. Kau sudah membereskan bajuku?" tanyanya. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Lalu dia memakai piyamanya dan tiduran di sampingku. "Terima kasih, Taozi" katanya sambil mengusak pelan rambutku.
Aku berdebar. "N..Ne.. Ge. Tao mandi dulu ne" kataku lalu bangkit menu kekamar mandi dengan sedikit berlari. OH GOD! Tolong aku jantung ini rasanya ingin keluar. Ku gelengkan kepalaku dan memulai acara mandiku.
Tao Pov end
.
Kris Pov
Setelah aku mengucapkan terima kasih sambil sedikit mengacak rambut Tao, kulihat pipinya memerah dan segera izin untuk gentian mandi dan kabur begitu saja. Tanpa sadar aku tersenyum dan menyalakan TV.
30 menit berlalu, kulihat Tao tak kunjung keluar dari kamar mandi. Sebelum aku bertanya sudah ada teriakan dari dalam kamar mandi. "Emm. Gege.. Apa gege mendengar Tao?" tanyanya dengan suara imut.
"Ne. ada apa, Taozi?" tanyaku penasaran
"Bisakah gege tolong ambilkan bathrobe bergambar panda di dalam lemari? Tao.. Tao lupa membawanya tadi." Pintanya dengan nada suara mengecil dibagian akhir.
Dengan segera aku ambil bathrobe yang tadi ia pinta dan mengetuk ointu kamar mandi. "Taozi, ini bathrobe nya." Kataku lembut. Dia membuka sedikit pintunya dan mengadahkan tangannya tanpa memperlihatkan wajahnya. "Kalau ingin mengambil sesuatu, perlihatkanlah wajahmu Taozi." Ujaru iseng.
Dengan polosnya dia menampakan wajah serta sedikit bahu dan lehernya yang putih dan menggoda iman seorang Wu Yi Fan. 'Oh god! Please save me.' Kataku dalam hati sambil memejamkan mata.
"Ge. Gege kenapa?" tanyanya bingung. 'Oh tuhan, mukanya benar-benar polos. Kuatkan aku tuhan' pintaku dalam hati "Gwenchana, Taozi. Nah ini bathrobemu." Aku buru-buru memberikan benda tadi dan langsung kembali ketempat tidur. Sepertinya 'milik'ku sudah sedikit bangun.
3 menit kemudian dia keluar dan mengambil setelan piyama –yang juga panda- lalu kembali masuk ke kamar mandi. 10 menit kemudian dia keluar sudah dengan piyama yang melekat ditubuhnya lalu berbaring menyamping membelakangiku. "Ge, apa gege tidak tidur?" tanyanya
"Nanti gege akan tidur, Taozi. Kalau kau ingin tidur duluan, tidur saja." Kataku menjawab
"Oh. Baiklah. Aku tidur duluan, Kris ge. Jaljayo" katanya dan pergi menysuri alam mimpi.
'Apa yang terjadi padaku sebenarnya? Hanya dengan melihat wajahnya sedang tersenyum, mampu membuat jantungku berdebar keras? Apakah aku...mencintainya?' suara batinku. Tak selang berapa lama aku pun mematikan TV yang memang sedari tadi menyala dan ikut berbaring disampingnya lalu mulai terlelap.
Kris Pov end
To Be Continue...
maaf fic ini hasil karya seorang amatir dan dicoba untuk publish di ffn. mian kalo ada typo, bahasa amburadul, tidak sesuai eyd .
thank a lot for reader who leave the review;0
