Title : IDOL

Main Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kim Junmyeon, Wu Yifan.

Warning: GS, typo di mana-mana.

Cerita ini hasil dari otak saya, apabila ada kesamaan cerita dengan milik orang lain, mungkin kami sehati :3 /plak/

Apabila tidak suka, silahkan menutup halaman ini.

..

..

..

Byun Baekhyun sedang berdiri di depan pintu gerbang yang terbuka menatap sebuah sekolah yang akan menjadi rumah belajarnya. Ia menatap tulisan Sky High School dan menghiraukan siswa-siswi berlari menuju kelas masing-masing –bagi kelas dua dan tiga- ataupun menuju papan pengumuman yang berisi penempatan kelas dan nomor duduk bagi murid kelas satu.

Baekhyun menghela napas pelan. Semangat Baek! Kau di sini hanya perlu melaksanakan tugas sebagai anak yang sayang pada orang tua. Setelah selesai, tinggal pindah ke sekolah lain, gumamnya dalam hati.

Baekhyun berjalan memasuki sekolah yang akan membimbingnya menjadi artis. Tapi ia tidak ingin menjadi seorag artis, ia di sini hanya menjalankan tugas saja.

Saat berbelok tepat di mana papan pengumuman berada, ia terkejut dengan kerumunan murid kelas satu yan erusaha melihat nama mereka berada di kelas apa dan nomor tempat duduknya. "Permisi," ia menerobos kerumunan itu hingga ia berada tepat di depan papan pengumuman. Sangat tidak mungkin aku masuk kelas A, yang ada aku masuk kelas F tapi paling tidak aku harus bisa dekat dengannya.

Di Sky High School terbagi 6 kelas setiap satu angkatan yaitu kelas A hingga F. Kelas A adalah kelas yang penuh kemewahan, murid di kelas A hanya di huni oleh anak-anak yang memang pada dasarnya terkenal dan memang punya pengalaman di dunia entertainment. Begitu juga kelas B hingga F, sebenarnya sama saja seperti kelas A. Hanya saja, kelas A adalah kelas unggulan dan anggapan semua orang yang masuk kelas A masa depannya jelas terjamin, yah, memang itu adalah benar.

"Apa?!" Ia terkejut ketika tangannya menunjuk kertas yang berisikan namanya. "Masuk kelas A? Lelucon macam apa ini." Suaranya menggelegar.

Suasana langsung hening. Semua murid yang berada di depan papan pengumuman pun melotot tidak percaya menatap Baekhyun. Mereka memandang marah Baekhyun. Ia menunduk dan merutuk dirinya sendiri. "Hari pertama kau sudah mengundang banyak macan mengerikan ini. Kau pintar sekali, Baek." Ia bergumam dan tentu saja di dengar oleh murid-murid di sekitanya.

"Kau menyebut kami macan?!" tuding seorang anak perempuan di sampingnya.

"Kau Byun Baekhyun? Bagaimana bisa kau masuk kelas A?" tanya seorang perempuan lain dengan nada tajam.

"Hei, Byun! Kau melakukan apa, hah?"

"Mungkin dia bertelanjang agar dia bisa masuk kelas A." Sahut lainnya.

"Atau menjual dirinya." Sahut seseorang laki-laki.

Baekhyun merasa sesak napas, panas dan akan bersiap menyembur mereka dengan kata-katanya jika tidak ada seseorang yang sudah menghentikan suasana ricuh itu menjadi hening.

"Ada apa ini?" Suara berat di belakang mereka membuat semua orang menoleh dan sontak melihat dua orang laki-laki dengan tinggi menjulang yang hampir sama dan seorang perempuan yang tampak mungil berada diantara mereka yang sedang bersedekap.

Semua orang tidak ada yang menjawab, mereka diam seribu bahasa. Dia adalah Kris Wu. Laki-laki yang sangat terkenal, peringkat terbaik di angkatan kelas dua, terkenal sangat dingin, berbicara hanya seperlunya, kata-katanya sering menyakitkan hati apabila ada seseorang yang dengan seenaknya memerintah atau berkelakuan seenaknya padanyadan tidak mau berteman dengan siapapun kecuali dua orang yang berada di samping laki-laki itu. Dia juga adalah cucu semata wayang dari kepala sekolah dan pendiri sekolah artis ini. Laki-laki itu adalah idola pria nomor satu di Korea dan Tiongkok. Tidak heran semua orang menyukainya dan segan padanya.

Laki-laki yang berada di samping Kris adalah Park Chanyeol. Dia peringkat pertama di angkatan kelas satu dan akan sekelas dengannya. Laki-laki itu tidak kalah terkenal dengan Kris atau bisa dibilang idol nomor dua tapi mereka tidak bermusuhan dan justru mejadi sahabat. Kris memutuskan lebih fokus pada dunia akting tetapi Chanyeol lebih fokus ingin menjadi penyanyi walaupun terkadang ia menerima tawaran untuk bermain film atau drama. Sifat Chanyeol dan Kris sangatlah berbeda jauh, Kris akan bicara terang-terangan tidak suka kepada seseorang yang dianggap laki-laki itu buruk, sedangkan Chanyeol akan berbicara lembut dan penuh nada yang terdengar friendly.

Dan perempuan yang berdiri di samping kedua idola papan atas itu adalah Kim Junmyeon. Peringkat nomor dua diangkatan kelas satu atau peringkat nomor satu diantara semua murid perempuan di angkatannya. Wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang mungil mungkin semua orang berpikiran bahwa dia adalah orang yang hangat. Tapi ingat, jangan memandang buku dari luarnya. Walau ia memiliki wajah bak malaikat, tapi kata-katanya tidak kalah tajam dengan pedang. Bisa dikatakan, Junmyeon adalah Kris kedua versi perempuan. Ada yang mengatakan bahwa Junmyeon menjalin hubungan dengan Kris karena dibanding dengan Chanyeol yang notabenenya juga sahabatnya, perempuan itu lebih dekat dengan Kris. Tapi ada yang menyangkal bahwa Junmyeon lebih dekat dengan Kris karena memang mereka lebih bersahabat lama dibandingkan dengan Chanyeol.

"Hebat sekali. Dia hanya mengucapkan tiga kata dan bisa menjinakkan burung-burung beo ini." Gumamnya sangat pelan sambil memandang Kris.

Kris yang merasa dipandangi pun menoleh ke arah Baekhyun, ia hanya menatap datar Baekhyun membuat gadis-gadis di sekelilingnya menjerit tertahan. Ia mendekati Baekhyun yang masih dikerumuni murid-murid, sontak para murid mundur untuk memberi jalan Kris. Gadis-gadis hanya bisa memandang sinis Baekhyun yang membuat Kris menghampirinya.

"Chanyeol," panggil Kris saat laki-laki itu berada tepat di depan Baekkhyun, membuatnya mendongak melihat Kris.

Chanyeol yang dipanggil berjalan mendekati Kris. "Ada apa?"

"Mungkin kau harus mengantarkannya ke kelas, aku yakin dia masih belum mengenal satu pun ruangan di sini." Bukan Kris yang menjawab, bukan, melainkan Kim Junmyeon.

Chanyeol menoleh ke arah Baekhyun dan tersenyum. "Byun Baekhyun, kan? Aku Park Chanyeol, salam kenal." Chanyeol mengulurkan tangannya dan langsung dijabat oleh Baekhyun. "Kita akan sekelas selama tiga tahun ke depan jadi mohon bantuannya."

Baekhyun hanya tersenyum canggung. "Mohon bantuannya juga, Park Chanyeol-ssi." Bagimana tidak canggung, dia sekarang ditatap sinis oleh para murid di sini dan parahnya adalah banyak yang merupakan fans dari Kris dan Chanyeol. Ia ingin menenggelamkan diri saja.

"Ayo, akan ku tunjukkan di mana kelas kita berada." Setelah mengucapkan itu, Chanyeol mengajak Baekhyun keluar dari kerumunan meninggalkan Kris, Junmyeon dan murid-murid yang sebelumnya mengerumuni Baekhyun menatap kepergian mereka.

"Bubar!" kata Kris dengan nada rendah.

Sontak para murid tersentak dan mengalihkan pandangannya ke arah Kris. Mereka pun membubarkan diri dari kerumunan, takut membuat Prince Charming marah. Hanya meninggalkan kedua orang yang disegani.

"Ada sesuatu hal aneh yang ada pada Baekhyun." Kata Kris menerawang. Ia merasakan ada hal yang terlewatkan pada diri Baekhyun.

"Apa itu?" tanya Junmyeon penasaran. Baru kali ini ia melihat raut wajah Kris yang tidak biasa itu.

"Apakah kau tidak merasa janggal dengan kehadirannya yang tiba-tiba? Bukan bermaksud membandingkannya dengan yang lain tapi Baekhyun tidak pernah tampil di layar kaca. Kemudian tiba-tiba dia datang dan sudah menempati kelas A diangkatannya." Kris termenung memikirkan Baekhyun yang tiba-tiba muncul.

Junmyeon hanya mendengarkan tanpa menyela ucapan Kris tentang keberadaan Baekhyun. "Mungkin kau seharusnya bertanya paa kakekmu. Mau bagaimana pun, kakekmu juga yang menyeleksi seribu lebih pendatar yang ingin masuk di sini."

"Kau benar, Jun. Seharusnya aku bertanya padanya." Ia yakin bahwa Baekhyun bukan sembarang orang tapi ia tak pernah tahu alasan dibalik datangnya Baekhyun. Bagaimana pun juga, Baekhyun bukan seseorang kalangan artis bahkan ia tidak mempunyai keluarga yang bekerja dibidang Entertainment. Lantas bagaimana bisa seorang pemula seperti Baekhyun masuk di sekolah ini?

Keheningan menyapa mereka berdua yang sibuk menyelami pikiran masing-masing.

Junmyeon mendekati papan inormasi. Kedua netaranya melebar saat melihat kertas yang tertempel di papan informasi. Rahangnya mengeras dan kedua tangannya mengepal. "Dia adalah sainganku, Yifan."

Kris mengerutkan dahinya. "Siapa yang kau maksud, Jun?"

"Byun Baekhyun," Junmyeon menunjuk kertas tertera nama Baekhyun yang menempati posisi nomor tiga. "Lihatlah, Yifan. Dia hanyalah pendatang baru tapi sudah menempati posisi nomor tiga."

Junmyeon tidak bisa menerima ini semua. Ia adalah salah satu artis terbaik di Korea Selatan. Banyak senior yang merasa kalah dengan bakat yang dimilikinya. Sejak kecil ia sudah terbiasa dengan dunia Entertainment. Ketika semua temannya sibuk bermain boneka maka berbeda dengan Junmyeon, ia sudah disubukkan dengan syuting dan pemotretan. Bahkan ia bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan dari senior dan juniornya walau dalam satu scene saja. Dan ketika ada seseorang yang tidak dikenal asal-usulnya tiba-tiba hampir menggeser posisinya, apa ia hanya berdiam diri saja sambil merenungi kekurangannya? Tentu saja, tidak. Ia akan mencari tahu kelebihan dan kelemahan orang itu. Apalagi mengingat seseorang yang hampir mengambil posisinya berasa satu sekolah dan terlebih lagi menjadi teman sekelas untuk tiga tahun depan. Yang jelas, ia tidak akan membiarkan hal ini sampai terjadi.

Kris hanya tersenyum kecil melihat reaksi Junmyeon. Sambil mengelus-elus rambut panjang Junmyeon. "Kau adalah seseorang yang tidak mudah dikalahkan siapapun. Jikalau ada, orang itu adalah dirimu sendiri." Kemudian ia tangkupkan pipi Junmyeon dengan tangannya. "Dimana Junmyeon yang terkenal percaya diri itu, hm?"

Junmyeon hanya tersenyum mendengar penuturan Kris dan menundukkan kepalanya sebentar kemudian menengadah dan memeluk Kris. "Kau benar, tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan aku kecuali diriku sendiri." Ia mengeratkan pelukannya. "Aku menyayangimu, Yifan."

Sambil membalas pelukan hangat Junmyeon, Kris membalas, "Aku juga menyayangimu." Juga mencium puncak kepala Junmyeon.

Mereka berpelukan tanpa menyadari seseorang melihat mereka dengan tatapan sinis. "Aku akan merebut Kris darimu, Junmyeon."

TBC