A/N: AKU DIPAKSA KAK MONA BUAT PUBLISH PADAHAL KAN AKU UDAH BILANG INI GAJE- MMPPHHH *dibekap Kak Mona
Without further ado, please start reading and I hope you enjoy it!
.
.
.
.
.
Dedicated for Melodious of BoiFang and FangBoy 2016
[Prompt: Aku bukan anak kecil]
.
.
.
.
.
"Boboiboy!"
Pekikan remaja berumur 12 tahun menggema di rumah itu. Beruntung penghuni rumah saat itu hanyalah dia dan adik kecilnya.
"Abang... Fang..." Bocah berumur 7 tahun tersebut berusaha menahan tangisnya. Rasa perih menjalar pada tangannya.
Sang kakak, Fang, panik melihat sebuah pisau kecil pada tangan kanan adiknya. Makin panik dirinya kala melihat sedikit darah segar yang mengalir dari ujung jari tangan mungil pada tangan lainnya.
"Boboiboy!" Fang mengambil paksa pisau kecil itu dari tangan sang adik, Boboiboy, dan segera menyimpannya pada lemari yang terlampau tinggi bagi Boboiboy. Kakinya bersegera mengambil kotak P3K dalam lemari.
Fang mengecek tangan sang adik. Dirinya menghembuskan napas lega tatkala melihat bahwa lukanya tak dalam. "Dik, kamu main-main dengan pisau ya?!" Perlahan, Fang mulai membersihkan luka Boboiboy dengan air dan obat luka.
Boboiboy sesenggukan, tak berani menatap abangnya.
Fang membalut luka kecil itu dengan hansaplast bergambar dinosaurus, kesukaan Boboiboy. "Kan Abang sudah bilang, kamu nggak boleh main-main sama benda tajam!" Fang mengomel.
Boboiboy makin tak berani untuk menatap abangnya.
"Tadi gunting, lalu cutter, sekarang pisau!" Lanjut Fang, "Kenapa kamu main-main dengan benda tajam terus, hah?!"
Tangis Boboiboy pecah, membuat mulut Fang terkunci.
"Boboiboy..." Mulut kecil Boboiboy mulai mengucapkan sesuatu, membuat Fang menajamkan pendengarannya.
"Boboiboy... Bukan... Anak kecil... Lagi..."
"He?"
"Boboiboy... Sudah... Besar... Boboiboy ingin... Disayang Bang Fang..."
Fang tercengang mendengar perkataan adik kesayangannya. Fang pun menarik sang adik dalam pelukannya.
"Boboiboy mungkin sudah besar..." Tangan Fang bergerak mengelus rambut Boboiboy. "Tapi tetap saja Boboiboy belum boleh bermain-main dengan benda tajam."
"Ke... Na... Pa...?"
"Bermain-main dengan benda tajam itu berbahaya." Fang menyentil hidung mungil bocah itu. "Jarimu jadi terluka, kan. Makanya nggak boleh main-main sama benda tajam."
Si Kecil mengangguk perlahan.
Fang mencubit pipi adiknya gemas. "Lagian, nggak jadi besar pun, Abang tetap sayaaaang sama Boboiboy."
"Benarkah...?"
"Ya!"
Boboiboy menghambur ke pelukan kakaknya dengan bahagia.
.
.
.
.
.
A/N: ...Sebetulnya ini gaje, tapi yah kutulis aja apa yg muncul di kepalaku X"D
Maaf atas gajeness nya X"D
oh iya
Frater Meus merupakan bahasa Latin, sumbernya dari g**gle translate X"D silahkan cari tau sendiri artinya~ /digampar
