Haiii... Saya kembali dengan fic baru.. Padahal fic yang satu belum kelar sama sekali. Langsung saja.
Selamat membaca
Warning: gaje. OOC. No power.
Alur kecepetan. Typo dan hal hal yang lain(?)
Boboiboy POV
"Engg.."
Oh sudah pagi kah?
Aku Boboiboy, hari ini aku akan sekolah di SMP pulau rintis. Dan ini hari pertamaku. Yahh... Aku murid pindahan sihh...
"Boboiboy? Kau sudah bangun?"
"Sudah tok"
"Kalau begitu cepat mandi dan berangkat sekolah. Sudah siang"
"Baik tok"
Tanpa membuang waktu lagi. Aku menjalankan perintah atokku. Yah hari pertama aku takkan terlambat.
Ohh.. iya aku tinggal bersama atokku di pulau rintis. Atokku disini sendiri jadi aku menemaninya sebagai cucu yang paling baik. Hehehe... soalnya cuma aku sih cucunya. Yang artinya aku cucu satu-satunya.
Oooo
06.55
Kulihat jam ditanganku.
"Aku terlambat.."
Kupercepat lariku. Ohh... Hari ini aku sial sekali. Memang aku sudah bangun pagi tapi saat aku akan berangkat sepedaku rusak dan atok tidak ada di rumah. Mana itu satu-satunya sepedaku lagi. Yahh.. sepeda tua sih.
Jadilah aku berlari sampai kesekolah, padahal untuk sampai ke sekolah perlu waktu 30 menit dengan berjalan. Dan aku berangkat jam 7 kurang 20 menit karena mencoba memperbaiki sepedaku. Karena terlalu cepat berlari, aku tersandung batu. Dan tentu saja aku terjatuh.
"Huaa... Aduh. Kotor juga bajuku"
Hah.. Benar-benar sial aku hari ini sudah aku terlambat dan sekarang aku terjatuh.
"Bagus. aku harus berangkat dengan baju kotor. Oh"
Tak mempedulikan lututku yang terluka dan bajuku yang kotor aku kembali berlari menuju sekolah.
07.00
"Hah... Aku tepat waktu"
Akhirnya aku sampai tepat waktu. Untung satpamnya tadi membiarkan aku masuk. Padahal gerbangnya sudah hampir tertutup.
"Sekarang aku tinggal ke ruang guru"
Dengan nafas yang masih terengah-engah karena berlari tadi aku berjalan mencari ruang guru. Sepi sekali? Sekarang aku berjalan sendirian di sebuah lorong yang lumayan panjang dan tentu saja menakutkan. Mana katanya sekolah ini pernah ada pembunuhan lagi. Makin seram aja deh..
Wushh..
Dingin. Kenapa ada angin di lorong? Uhh... Aku jadi merinding. Ingin sekali aku lari tapi itu bakalan merusak reputasi dong masa hari pertama sudah malu-maluin.
Saat aku kebingungan kulihat anak berambut anggur dan berkaca mata ungu lewat. Wajahnya menunduk menatap lantai.
Lebih baik aku tanya dia saja dari pada berputar. Jujur aku ragu dia sepertinya anak yang penyendiri. Aku beranikan diri untuk mendekat dan bertanya.
"Ehmm.. Maaf ruang guru dimana?"
Dia tak mendongak apalagi menjawab. Namun hanya menunjuk dengan tangannya. Tangannya kecil dan pucat. Aku rasa wajahnya sama pucatnya dengan tangannya.
Kulihat tempat yang ditunjuknya. Oh.. Benar disana.
"Terimaka-"
Saat aku berbalik dan akan mengucapkan terimakasih ia sudah tidak ada.
Uhh.. Kemana dia? Tidak mungkin ia bisa pergi secepat itu. Dan lorong ini sangat sepi. Kalau berbelok pun lorongnya masih cukup panjang.
Hii... Segera saja aku pergi ke ruang guru. Benar-benar menyeramkan. Tapi tak mungkin dia hantu. Oh... Buang pikiranmu itu Boboiboy. Lebih baik kau keruang guru.
ooooo
Setelah keruang guru aku diantar oleh salah satu guru disana kekelasku. Kulihat tanda papan kelas yang menunjukkan kelas 7A. Kelasnya ada di lantai 2 dan berada di ujung lorong dekat dengan gudang. Astaga.. gak bisa yang jauh-jauh dari hal yang menakutkan?
"Ini kelasmu Boboiboy."
"Ehm.. Terimakasih"
Guru itu hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu meraih handel pintu dan membukanya kulihat kelas yang sedang pelajaran. Dari suaranya kurasa pelajaran matematika. Kenapa kesialanku tidak berhenti sih? Masak pelajaran pertama aku harus menghafal rumus-rumus mematikan itu. Uhh...
"Cikgu ada murid baru" kata cikgu yang mengantarku kemari. Uhm.. cikgu siapa tadi namanya Rani? Rina? Ah sudahlah aku lupa.
"Oh.. Benarkah.. Suruh dia masuk"
"Baik. Nah masuklah Boboiboy"
"Ya terimakasih"
"Sama-sama"
Selesai mengantarku guru itu berlalu. Kulihat ia kembali ke ruang guru. Perlahan aku masuk ke ruang kelas. "Selamat pagi" ucapku memberi salam.
"Pagi.. Nah perkenalkan dirimu" ucap cikgu mempersilahkanku untuk memperkenalkan diri.
"Baik"
Kuedarkan pandanganku keseluruh penjuru kelas.
Ada anak yang gendut. Ada anak yang memakai kerudung berwarna pink, ada juga anak yang berkaca mata dikuncir dua. Sepertinya anak itu keturunan cina. Dan terkejutnya aku melihat anak yang tadi aku tanyai dilorong. Duduk menunduk di bangku pojok dekat jendela.
"Uhmm.. Hai.. Namaku Boboiboy."
Ucapku memperkenalkan diri. Entah kenapa aku takut. Kulihat anak itu lagi. Rambutnya kusut tangannya diatas meja kurus dan pucat. Perlahan anak itu mengangkat kepalanya untuk menatapku.
Uhh... Wajahnya pucat seperti dugaanku. Matanya menatapku intens. Sungguh tatapan yang err.. Menakutkan.
"Baiklah boboiboy kau bisa duduk di salah satu bangku yang kosong itu" kata guru yang mengajar menunjuk bangku kosong itu.
Eh.. Tapi kenapa cikgu bilang bangku-bangku? Bukannya bangkunya cuma satu yang kosong. Entahlah.. Aku tak peduli. Kulangkahkan kakiku menuju bangku didepan anak misterus itu. Anak itu selalu memandangiku sejak aku masuk. Dan sungguh tatapannya mengerikan.
"hai?"
Kataku berusaha terlihat ramah. Aku menempati bangku kosong satu-satunya di depan anak itu. Ih.. menakutkan. Anak itu tak menjawab dan hanya menatapku. Aku semakin takut melihat mata anak itu.
Anak itu sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dan tetap melihatku. Oh. Tuhan gimana ini?
Tbc. Or disc
Maaf saya coba bikin fic horor. Jujur saja saya penakut untuk hal-hal yang mistik (malah curhat)
Nah dah pada tahu kan siapa hantunya ? hihihi
Ini saja chapter satu nya. Maaf kalo aneh dan gak horor.
Kalo gak ada review gak lanjut.. hehehe
Jadi enaknya ini di lanjut atau stop aja?
