Payment
Cho Kyuhyun, adalah seorang namja playboy yang suka mempermainkan perasaan pasangannya, baik yeoja atau namja sekalipun. Sementara Lee Donghae adalah sahabat yang sama playboynya dengan Kyuhyun. Mereka bertaruh siapa yang bisa meniduri Sungmin—adik kelas mereka yang terkenal innocent seantero sekolah—terlebih dulu akan menjadi pemenangnya. Dan siapa sangka, Ternyata Sungmin diam-diam menyukai Cho Kyuhyun? Dan Kyuhyun menjadi pemenang taruhan itu. Lalu bagaimana nasib Sungmin setelah di telantarkan Kyuhyun?
.
.
.
.
Disclaimer : I do own the plot, but all character isn't mine.
Warning : Yaoi, boyXboy, alternative universe (AU), possible Out Of Character (OOC), typo(s), monotone, DLDR, author labil.
.
Yeah, just enjoy…
.
.
Name: Lee Sungmin
Status: Male Pregnant
Positive
Matanya memandang pada sebuah kertas dengan sendu. Bagaimanapun ia lihat tetaplah tak berubah tulisan dalam kertas itu. Ia merutuki dirinya sendiri yang terlalu polos. Bagaimana mungkin Cho Kyuhyun mencintainya? Ia terlalu naïf! Harusnya ia sadar diri. Harusnya ketika Kyuhyun menembaknya ia tak dengan mudahnya percaya begitu saja. Harusnya di hari ketika Kyuhyun mengajaknya ke apartemennya ia menolak. Harusnya ia sadar, mana ada orang yang setelah pernyataannya di terima langsung mengajaknya ke apartemen? Kalau toh ada, pasti ada maunya. Harusnya begini… harusnya begitu…
—tapi semuanya terlambat.
Semuanya sudah terjadi. Bahkan ia masih ingat secara jelas bagaimana gelak tawa Kyuhyun setelah menyetubuhinya. Bagaimana raut wajah Donghae yang merasa kalah. Bagaimana mata Kyuhyun dan Donghae yang menatapnya jijik. Dan yang paling menyakitkan adalah ketika Kyuhyun membuangnya begitu saja setelah berkata hal yang menyakitinya.
"Menjijikan"—hanya satu kata yang di ucapkan Kyuhyun.
Namun satu kata itu mampu membuat segala dunia milik Sungmin hancur.
Menjijikan… menjijikan… menjijikan…
—kata itu terus berputar di kepalanya
-AH! Ya, ia memang SANGAT MENJIJIKAN benar kata Kyuhyun.
Ia hanya namja menjijikan yang dengan bodohnya menerima pernyataan cinta Kyuhyun waktu itu. Menjijikan… bahkan ia masih ingat wajah bahagianya ketika Kyuhyun menyatakan cinta padanya.
Tanpa sadar air mata jatuh di pelupuk matanya.
Hiks
Semakin lama semakin deras mengalir. Ia tidak sedih. Ia marah. Ia benci dengan pria brengsek itu. Kebenciannya memuncak dan bercampur dengan kemarahan yang tak terlampiaskan membuatnya menangis. Belum lagi, bagaimana masa depannya? Apa yang bisa di harapkan dari masa depan namja abnormal yang mengandung?
Sungguh mengingat di dalam perutnya tertanam benih Cho brengsek itu membuatnya ingin menggugurkannya sekarang juga. Namun ia masih memiliki hati untuk tidak membunuh bayi yang tidak berdosa, terlebih itu darah dagingnya sendiri.
Lalu bagaimana dengan keluarganya? Apa mereka masih mau menerimanya setelah ia membawa aib ini? Atau mereka akan mengusirnya dari rumah? Dan bagaimana perasaan ummanya yang selama ini merawatnya dengan baik? Ia yakin mereka akan kecewa.
Ia tak bisa terus menerus menutupi kehamilannya. Cepat atau lambat ia harus mengatakan pada orangtuanya tentang apa yang terjadi padanya! ini bukanlah hal yang dapat di tutupi seperti noda spidol di baju.
Membayangkan bagaimana wajah umma dan appanya nanti membuatnya tangisnya semakin keras.
"Umma… appa… mianhae… Cho Kyuhyun, aku pastikan kau akan membayar semuanya… aku bersumpah demi bayi yang ku kandung"
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini seperti biasa, Sungmin berangkat sekolah berjalan kaki dari apartemennya. Matanya sembab karena menangis semalaman. Sebenarnya ia sangat malas untuk berangkat sekolah hari ini namun ia sadar diri, orang tuanya sudah susah payah menyekolahkannya dan ia tak bisa seenaknya saja membolos. Itu sama saja tak menghargai jeripayah orangtuanya. Meskipun orangtuanya terbilang cukup kaya, ia tak bisa seenaknya. Sejak kecil itu yang ditanamkan sang umma padanya.
Tak sadar ia telah sampai di lorong sekolahnya. Entah kenapa pandangannya mengabur. Mungkin akibat ia tak sarapan cukup hari ini. Mengingat isi perutnya segera keluar setelah sarapan. Dalam hati ia merutuki Kyuhyun yang telah membuatnya seperti ini.
"Anyeong Min!"
Sapaan seseorang membuyarkan lamunannya. Ia menoleh ke samping dan menemukan sahabatnya Lee Hyukjae atau biasa di panggil Eunhyuk sedang tersenyum cerah kepadanya. Mau tak mau ia membalas dengan senyum lemah. Ia sedang malas tersenyum hari ini. Sementara Eunhyuk mengerenyit, ia menyadari ada yang tidak beres dengan Sungmin.
"Sungmin? Kau baik-baik saja? Kelihatannya kau tidak bersemangat" ujar Eunhyuk seraya menatap Sungmin khawatir.
Sementara yang ditanyai hanya menggeleng pelan.
"Aku tak apa Hyuk… hanya saja—umbh—hoek… hoek" Sungmin segera menutup mulutnya dengan tangan. Mual, pusing, rasanya kepalanya berputar-putar sejak tadi pagi. Apa ini yang dinamakan morning sick? Rasanya sungguh tidak nyaman—batinnya.
"Astaga Sungmin! Kau benar tak apa-apa? Perlu kuantar ke UKS?" Eunhyuk memegangi sahabatnya sedikit kaget dengan reaksi Sungmin yang tiba-tiba mual-mual.
Sementara Sungmin menggeleng dan segera berlari meninggalkan Eunhyuk menuju ke toilet.
Eunhyuk hendak menyusul namun bel tanda pelajaran dimulai membuatnya mengurungkan niatnya.
.
.
.
.
.
.
Toilet
Sungmin muntah di wastafel, namun yang keluar melewati kerongkongannya hanyalah cairan lambung yang pahit. Setelah merasa mualnya sudah reda, ia menyalakan keran dan berkumur beberapa kali. Ia hendak meninggalkan toilet sebelum ia mendengar suara-suara aneh dari bilik toilet paling pojok.
"Aaah~ Kyuhyun Sunbae… hen-tikan Aaah~"
"Sssh… sebentar lagi baby~"
Telinga Sungmin memanas mendengar nama Kyuhyun di sebut-sebut. Dan entah kenapa tanpa di perintah otaknya, tubuhnya bergerak ke bilik itu dan menendang pintunya keras. Sontak pintu itu terbuka dan menampilkan adegan tak senonoh antara Kyuhyun dan seorang yeoja yang keadaanya sudah mengenaskan dengan kancing kemeja yang tak lagi di tempatnya, bra yang sudah tak menutupi dadanya, dan ah, kedua kaki yang mengangkang di atas Kyuhyun. Cih, apa mereka sudah tidak waras eoh? Melakukan sex di sekolah?
"YAK! CHO KYUHYUN! APA KERJAANMU SETIAP HARI HANYA MENGHAMILI ORANG EOH?" teriak Sungmin marah.
Sementara Kyuhyun yang kegiatannya di ganggu dengan bodohnya masih sempat sempatnya menjawab "Tentu saja tidak, aku tak pernah mengeluarkannya di dalam"
Sungmin mendecih, apanya yang tidak pernah mengeluarkannya di dalam? Jadi yang waktu dengannya tidak di hitung? Mengingatnya membuat Sungmin kesal, sekaligus malu karena dengan perkataan Kyuhyun tadi secara tidak langsung mengatakan bahwa Kyuhyun hanya pernah keluar di dalamnya. Astaga apa yang ia pikirkan! Kyuhyun bisa saja berbohong kan? Ck! Kenapa ia jadi aneh seperti ini? Ia pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu sekarang juga. Namun belum saja Sungmin sampai ke pintu ia mendengar perkataan Kyuhyun yang membuat emosinya memuncak.
"Ayo kita lanjutkan baby~ jangan pedulikan lalat pengganggu itu"
Grrr. Sungmin geram. Apa kata Kyuhyun tadi? Lalat pengganggu? Ia mengurungkan niatnya untuk keluar, setidaknya sebelum keluar ia akan menghadiahkan sebuah bogem mentah pada lelaki kurang ajar itu.
Ia hendak menghampiri Kyuhyun sebelum matanya menemukan hal yang lebih menarik dari pada memukul Kyuhyun. Ia menyeringai setan. Khukhukhu ia harap Kyuhyun menyukai hadiahnya—tentu dalam arti sarkasme.
Segera ia mengendap endap, membawa ember yang berisi air bekas mengepel yang tadi tak sengaja di temukannya. Sedikit mengerenyit merasakan bau tak sedap yang menguar dari air itu. Tapi tak apa-apa, toh bukan dia yang akan merasakan nikmatnya mandi air bekas pel.
Satu… dua… BYUR!
"Kyaaa~/Agggh!" terdengarlah teriakan dua orang yang tak lain adalah Kyuhyun dan yeoja tadi. Sungmin tertawa puas melihat keadaan kedua orang itu yang tak ubahnya seperti tikus kecebur got.
"BWAHAHA! Menyukai hadiahku sunbae? Aku doakan semoga kau mengidap penyakit kelamin setelah ini~ pai-pai!" dan setelah menyelesaikan kalimatnya, Sungmin segera berlari meninggalkan toilet. Tak mempedulikan Kyuhyun yangmenyumpah serapah padanya.
"YAK! LEE SUNGMIN! AWAS KAU!"
.
.
.
.
.
.
Hihihihi… rasakan itu Cho Kyuhyun brengsek.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sungmin terlihat sangat bahagia saat ini. Entah kenapa rasanya senang sekali setelah mengerjai Kyuhyun dan seorang yeoja tak dikenal tadi. Sementara itu Eunhyuk merasa heran dengan sahabat—yang sekaligus teman sebangku—nya yang sedari tadi terus senyum-senyum sendiri. Padahal ia yakin, tadi pagi ia melihat Sungmin murung. Entahlah, Sungmin terlihat seperti orang yang habis menang lotre di toilet.
"Ne, Minnie… kau terlihat bahagia"
"Hu-um" Sungmin mengangguk
"Ada apa? Padahal tadi pagi kau terlihat murung"
"Umm… tidak ada apa-apa"
"Ayolah, ceritakan padaku… aku tahu sedang ada apa-apa di sini" bujuk Eunhyuk.
Sungmin menggeleng "Nanti saja… ini sedang pelajaran Kang sonsaengnim. Ia sangat mengerikan kalau mara-"
"YAK DISANA! LEE SUNGMIN DAN LEE HYUKJAE! KELUAR SEKARANG JUGA!"
"Tapi sonsae-" cicit Eunhyuk.
"TIDAK ADA TAPI TAPIAN! KELUAR SEKARANG JUGA!"
-Dan Eunhyuk seketika itu juga menyesal mengajak Sungmin mengobrol tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ini semua salahmu, kita jadi tidak ikut pelajaran kan?" rutuk Sungmin.
"Ne, mianhae" sesal Eunhyuk.
"Yah, tak apalah. Yang penting sekarang kita akan kemana? Hanya berdiam diri didepan kelas saja? Ayolah, itu membosankan" Sungmin mempoutkan bibir shape M nya. Sekarang moodnya yang baik jadi turun gara-gara Eunhyuk.
"Yeah, bagaimana kalau kita ke atap? Lumayan juga, hitung-hitung membolos tanpa hukuman" usul Eunhyuk.
"Ide bagus"
Sungmin segera menggandeng Eunhyuk dan berjalan menuju atap. Namun langkah mereka terhenti ketika orbs mereka menangkap sosok Donghae yang sedang berciuman dengan seorang yeoja di koridor kelas yang sepi itu. Sungmin menoleh ke Eunhyuk, dan ia melihat sahabatnya kini mematung dengan rahang mengeras. Sungmin memang bodoh, namun ia bukanlah orang yang tidak peka. Ia tahu, kalau sahabatnya itu menyimpan perasaan pada Donghae, selayaknya ia menyimpan perasaan pada Kyuhyun—brengsek—itu. Maka dari itu, ia segera menarik tangan Eunhyuk dan berlari meninggalkan Donghae yang masih berciuman panas di koridor tanpa mempedulikan sekitarnya.
.
.
.
.
.
"Kau tak apa Hyukkie?" ujar Sungmin pelan.
"Ne, Gwaenchana"
Eunhyuk berbohong. Sungmin tahu itu. Karena jelas sekali terlihat lelehan air mata di pelupuk matanya. Bagaimana baik-baik saja ketika melihat orang yang kita cintai bermesraan dengan orang lain. Ia memang lelaki lemah, Eunhyuk mengakui itu. Namun bukan maunya menjadi lemah seperti ini. Hanya saja terlalu sesak di dada ketika melihatnya. Dan sampai sekarang tidak berkurang sedikitpun.
"Astaga, jangan menangis Hyukkie… air matamu terlalu berharga untuk pria sepertinya"
"A-aku tidak menangis… A-aku hanya—cih! Kau beruntung Kyuhyun sekarang denganmu"
Sungmin mengerjap mendengar perkataan Eunhyuk. Tidak! Itu sama sekali tidak benar!
"Kau salah Hyukkie-ah! Mereka hanya mempermainkanku!"
Kali ini Eunhyuk yang mengerjap heran. "Maksudmu?"
Sungmin menghela nafas, mungkin ini saatnya ia bercerita pada Eunhyuk, "Hyukkie-ah, mereka hanya menjadikanku bahan taruhan" Sungmin memandang sendu lantai di bawahnya. Melihat tidak ada reaksi apapun dari Eunhyuk ia melanjutkan ceritanya.
"Mereka, Donghae dan Kyuhyun bertaruh, siapa yang meniduriku pertama kalilah yang jadi pemenangnya. Dan setelah Kyuhyun menang, ia mencampakkanku" lirih Sungmin.
"M-maksudmu Kyuhyun dan—kau telah melakukannya?" Tanya Eunhyuk.
Sungmin mengangguk pelan. Dan Eunhyuk menatap tidak percaya pada sahabatnya.
"Astaga, Lee Sungmin! Kau mengalaminya dan kau masih bisa tersenyum seperti tadi? Aku tak habis fikir denganmu" Eunhyuk menggelengkan kepalanya.
"Aku lelah menangis semalaman Hyukkie, apa tak boleh aku tersenyum sedikit saja" Sungmin tersenyum miris.
"B-bukan begitu Sungminnie… aku hanya khawatir kau-"
"Tenanglah! Aku hanya bercanda saja tadi. Sudahlah, aku sedang tak ingin membahasnya saat ini"
Eunhyuk terdiam. Bagaimana bisa kedua orang sunbaenya melakukan hal seperti itu pada sahabatnya. Itu sangatlah keji. Mengingat sahabatnya yang satu itu bukan anak yang suka mencari masalah. Apalagi pada sunbaenya. Kejam sekali jika Kyuhyun dan Donghae hanya menganggapnya sebagai permainan semata. Ia tidak menyangka kalau ternyata orang yang dicintainya sangat kejam.
"Kau benar tak apa?"
Sungmin tersenyum. "Tenang saja… aku diciptakan untuk kuat"
Yah, dasar Sungmin! Selalu saja mengelak—batin Eunhyuk. Namun mau bagaimana lagi, sudah begitu watak sahabatnya. Ia memang bukan orang yang suka merepotkan orang lain.
Eunhyuk terkekeh "Ne~ aku tahu… namun jangan sungkan jika kau butuh bantuanku" Eunhyuk mengacak rambut Sungmin kasar. Hal itu sukses membuat empunya mendengus kesal namun sedetik kemudian tersenyum.
"Hmm, sepertinya aku memang butuh bantuanmu hyukkie~" Sungmin menyeringai.
Eunhyuk sedikit heran melihat perubahan ekspresi Sungmin.
"Bantuan apa?"
"…"
Saat itu Eunhyuk bersumpah ia baru saja melihat orang lain di dalam diri seorang Lee Sungmin. Dan oh! Apakah orang yang baru saja bicara tadi benarlah lee Sungmin yang ia kenal? Jika benar, aktingnya sangat bagus untuk seorang yang bukan public figur.
Ah,satu lagi… ia menarik ucapanya yang berkata bahwa Sungmin bukanlah orang yang suka merepotkan orang lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kyuhyun menggerutu. 'Acara'-nya tadi harus berhenti karena diganggu oleh tikus kecil bernama Lee Sungmin. Suatu kehormatanlah baginya karena namanya diingat oleh seorang Cho Kyuhyun. Sosok yang paling tampan dan kaya seantero high school. Tadinya Kyuhyun ingin membiarkannya saja setelah menang taruhan, mengingat ia kasihan pada namja kecil itu. Yah, kyuhuyun menganggap bahwa dengan tidak mempedulikan namja itu adalah ganti kata maafnya karena mempermainkannya. Lagipula Sungmin itu namja, ia pasti tak akan dirugikan banyak dari hal itu—selain rasa sakit tentunya—namun mengingat apa yang dilakukan namja itu hari ini, tentu saja membuat Kyuhyun geram. Apa yang namja itu perbuat sungguh merendahkan harga dirinya. Terutama di hadapan yeoja tadi. Kyuhyun mendengus kesal. Ia sudah menyuruh pelayannya untuk membawakan baju ganti. Sementara ini ia sedang mandi di shower gedung olahraga. Dan sepanjang ia mandi, namanya tak berhenti merutuki seorang Lee Sungmin. Ia bersumpah akan membalas perbuatan namja itu hari ini juga.
"Akan ku balas berkali kali lipat dengan apa yang kau perbuat. Camkan itu Lee Sungmin"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
T.B.C
Yah… saya tau ini jelek dan banyak typo but reader yang cantik dan cakep mind to rnr? Please…?
