Tittle : catch me

Cast : krisho, hunhan GS buat suho-luhan

Genre : rated M

Summary: luhan dan suho adalah duo penari erotis di suatu klub malam terkenal di korea. Walaupun demikian, mereka bekerja demi hidup satu sama lain. Suatu hari luhan harus berurusan panjang dengan oh sehun. Salah satu pengunjung dan suho yang dijual oleh saudara tirinya untuk pemuas seorang boss muda asal china-kanada, kris wu. Bagaimana dua penari itu lepas dari masalah mereka? Atau malah akan berakhir adanya cinta?

Ini ff yaoi NC yang gue isi garis merah buat anak umur 16 tahun. Tapi kalo lo pengen boleh sih baca asal ingat comment/plakk/ yang gak suka krisho gak usah baca

Happy reading

/tahan yee, gue lagi malas certain ini siapa itu siapa, jadi lansung aja ke tokohnya./

suho bangun dari tidurnya saat otaknya menyuruhnya untuk bangun. Ia terduduk di ranjang sambil mendusap-ngusap kepalanya. Ia menoleh ke samping dan dilihatnya roommate nya luhan masih tertidur nyenyak.

Ini sudah pukul 18.00 KST. Dan mereka baru bangun. Aneh? Bagi kalian itu aneh tapi bagi luhan dan suho tidak. Ini normal. Karena mereka bekerja dari awal malam sampai jam 8 pagi, dan siang adalah waktu tidur mereka.

Suho membangunkan luhan dan menyuruh yeoja rusa itu untuk mandi sementara ia menyiapkan sarapan malam mereka.

"aku tidak merasa senang hari ini, kau tahu… kai…" gumam luhan saat mereka sudah duduk di meja makan menikmati sarapan.

"kenapa dengan kai? Dia mendekatimu lagi?

"ne! iish~ aku agak muak dengannya. Dia terus menggombaliku dan dia kemarin hamper menyerangku"

"hahaha, kau seperti tak kenal dia saja, tapi aku dengar dia juga mendekati kyungsoo di klub malam di daerah busan."

Luhan menaruh sendoknya dengan tidak anggun. Dia mengambil geloas berisi air dan lansung meminumnya.

"aku tidak suka jika aku dipermainkan, maka itulah aku kesal"

"oooh~ jangan kesal begitu, kita harus tampil prima hari ini, kau tahu kan. Ini hari sabtu. Semakin banyak orang yang datang. Terutama anak-anak pelajar"

Luhan dan suho sebenarnya adalah kumpulan orang-orang terbuang dari keluarga yang tidak mampu. Luhan adalah keturunan china, dan teganya dia dibuang ke korea oleh iparnya saat orang tuanya meninggal. Keluarganya mengincar harta milik orang tua luhan. Luhan menguasai bahasa korea, tapi mau tinggal dimana? Dia tak punya tempat tinggal.

Sampai ia bertemu dengan park chanyeol yang saat itu mencari wanita yang bisa menari. Luhan tahu menari seperti apa yang dimaksud chanyeol, tapi otaknya buntu dan menerima tawaran itu dengan imbalan awal luhan tinggal di klub malam itu.

Suho, dia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Orang tuanya tidak mampu membiayai hidup dan hyungnya malah sering berjudi dan berkelahi.. sampai orang tuanya meninggal dan meninggalkan hutang. Sering dipukuli oleh hyungnya membuat suho kabur dan bertemu chanyeol. Tawaran yang sama seperti luhan dan suho menerima dengan putus asa.

Satu setengah tahun mereka menekuni pekerjaan nista ini. Mereka tidak tinggal lagi di klub, tapi disebuah apartemen biasa. Hidup berdua bersama. Menjadikan masa lalu sebagai ikatan yang menghubungkan mereka.

Luhan dan suho sudah ada di klub malam itu. Mereka sudah mengganti pakaian dengan lingerie seksi yang mempertontonkan belahan dada dan kulit indah mereka.

"setelah DJ memberi aba-aba, kalian lansung bersiapa di tiang itu!" ujar chanyeol member intruksi. Keduanya mengangguk. Luhan benar-benar tidak mood hari ini. Sambil menunggu intruksi lagi, luhan berniat mengambil minuman yang ada di meja bartender.

"ooh luhan, kenapa kau kemari? Kau kan akan tampil" ujar xiumin sang bartender. "aku haus,aku mau bubble tea rasa taro" ujar luhan frustasi, xiumin terkekeh pelan. Tapi baru xiumin hendak mengambil gelas, DJ sudah member tanda, suho memanggil luhan dan luhan berdecak sebal.

"iish~ sisakan untukku xiu, aku sudah dipanggil" kata luhan dengan nada kasar, xiumin bersiul tanda mengerti dan melayani tamu yang lain.

Lampu klub malam itu mati dan ligting warna-warni menyorot panggung yang terdapat 2 tiang disana.

Luhan dan suho akan menari pole dance dengan gerakan erotis. /bayangkan saja kayak AS- first love/ suho mengikuti nalurinya menari, sedangkan luhan menari dengan ogah-ogahan. Dia melirik penonton dan mendesah parau.

"tak ada yang menarik" gumamnya. Sejujurnya dia lelah dan sedang tidak ingin menari, tapi dia tak mau membiarkan suho sendiri di panggung nista ini. Sebelum suho hadir, luhan pernah menari sendiri dan rasanya seperti kau berada di kerangkeng dan dimasukan ke kolam hiu yang kelaparan.

Suho begitu polos. Alas an lain juga mendukung seperti ini adalah pekerjaannya, ia butuh uang untuk makan dan kontrak chanyeol. Ooh kenapa sulit sekali hidup?

Luhan menari dan diselingi menatap penonton yang terpukau dan bernafsu. Tapi ekor matanya melirik ke sorang remaja SMA –luhan yakin karena sudah pro menilai umur/ ecieee luhan keren/- hampir semua penonton kini melihatnya dan suho menari sedangkan sebagian bercumbu ria dengan pasangan mereka disana, hanya namja itu yang asik di meja bar sambil menikmati bubble tea.

"tsk~ kalau Cuma ingin menikmati bubble tea, kenapa ke klub malam?" batin luhan. Entah kenapa batinnya begitu penasaran dengan namja itu.

Tiba-tiba ia terjatuh akibat lalai. Dan membuat semua penonton kaget termasuk suho. Luhan bangun dan memasang puppy eyesnya.

"mianhe…. Luhannie jatuh…. Dada luhannie sakit" kata luhan dengan suara mendayu-dayu, tangannya bergerak untuk mempertontonkan belahan dadanya.

"aku sudah mulai, kenapa dia tak menoleh?" batin luhan melihat namja itu masih menikmati bubble tea nya santai.

Suho mendekati luhan, nampaknya sekarang peran untuknya. "dada luhannie sakit? Sini… suhonie pijat" ujar suho dan meremas kedua dada luhan.

"aaah~ iya suhonie… disana…aaah~ nikmat" desah luhan. Meski begitu ia masih menatap namja itu. "dia masih menikmati bubble teanya? Padahal aku dan suho sudah bermain! Hei bocah…" luhan membatin. Suho bermain dengan tubuhnya membuatnya mendesah dan riuh penonton menggema, pasangan yang tadi asik bercumbu saja sedikit berhenti untuk melihat.

Hanya namja itu yang tak menoleh, siapa? Apa? Membuat orang kesal saja. "suhonie sangat baik kepada luhannie, dan luhannie ingin menikmati yang lain, apa suhonie mau?"

"tentu… luhanie mau, suhonie juga mau…"

Penonton mulai riuh, mereka yakin karena luhan akan memilih seseorang untuk naik ke panggung. Luhan memilih namja bubble tea itu dan akhirnya namja itu menoleh.

Namja itu sadar diri ditunjuk dan mendekat, awalnya luhan tak melihat wajahnya, tapi saat sudah ke atas panggung, wajahnya yang tampan terlihat. Garis rahang yang tegas dengan jawline yang menonjol, matanya yang dingin dan kulitnya yang putih. Bibirnya juga menggoda.

Suho heran karena bukannya bermain luhan dan namja bubble tea itu malah saling lempar pandang, membuat penonton berbisik.

"luhan!" suho memanggil luhan pelan, luhan sadar dan menstabilkan dirinya. "ayo kita bermain…." Ujar luhan luhan mendekat dan tiba-tiba sehun merentangkan tangannya kedepan dan meremas dada luhan.

"aaah~ kau bukan tipeku…. Punyamu besar sih, tapi kau tak menarik" ujar namja itu. Spontan penonton riuh, suho melebarkan matanya kaget. Luhan? Dia shock atas perkataan namja itu. Namja bubble tea itu melepas tangannya dan meninggalkan panggung, meneguk bubble tea terakhirnya dan meninggalkan klub malam itu.

"aiiissssh! YA!" pekik luhan geram dan suho mencoba menenangkannya, sementara luhan sudah disulut emosi meninggalkan panggung membuat penonton berbisik. Suho mengejar luhan, chanyeol lansung mengalihkan acara.

BRAAK!

Luhan menutup lokernya kasar dan membuat yeoja2 lain memandangnya heran, sedangkan suho hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia tahu bagaimana malunya luhan tadi. Dan ia juga shock atas kejadian tadi.

"tenang luhan.." ucap suho sambil mengusap-ngusap bahu luhan pelan, luhan masih merenggut dan melontarkan umpatan kasar.

"tenang? Huh! Aku tidak bisa. Rupanya ada lelaki lebih menyebalkan dari pada kai" ujar luhan. Suho tersenyum kecil dan memeluk luhan penuh saying. Luhan diam dan tubuhnya seperti baterai yang diisi ulang. Kasih saying suho membuatnya tenang. Beruntung sekali dia ada suho.

"jangan dipikirkan. Nah, kita ke bar xiumin sambil minum bubble tea ya!" ajak suho melepaskan pelukannya dan luhan mengangguk senang.

Dua orang yeoja itu kini sudah berpakaian, hanya hotpants dan tank top. Pakaian kerja jika sudah berada di bar, taulah… minum sambil melayani pelanggan.

"xiumin! Bubble tea ku!" pinta luhan, xiumin tersenyum dan memberikan bubble tea pesanan luhan tadi. "suho mau apa?" Tanya xiumin, suho tersenyum angelic membuat xiumin merasa teduh sesaat. Andai suho tak disamping luhan xiumin mungkin sudah menggoda suho. Xiumin tidak ingin dipukul.

"aku soda saja, sedang tidak ingin yang berakohol" ujar suho, xiumin mengangguk dan segera mnyiapkan pesanan suho.

Sambil menunggu suho dan luhan berbincang-bincang dan tertawa bersama. Tanpa sadar seseorang terus memperhatikan suho. Ia adalah kim minho. Kakak suho. Dia mengambil hpnya dan mengambil gambar suho tanpa suho sadari.

"rupanya beginikah pekerjaanmu ho? Tak kusangka. Tapi denganmu aku kaya…." Gumam minho meneguk minumannya sambil memandang suho jauh.

Pukul 12.00 siang

Luhan bangun dari tidur singkatnya, entah mengapa tiba-tiba dia terbangun, dia menyibak selimutnya dan masuk ke kamar mandi meninggalkan suho yang masih terlelap disampingnya.

Beberapa menit, luhan keluar dengan rambut basah habis keramas. Memakai pakaian santai dan berniat untuk memasak.

"aissh! Kulkas kosong!, rupanya harus belanja bulanan." Gumam luhan, dia mengambil uang belanja di laci dan menulis pesan kecil di nakas. Member pesan apabila suho bangun dan ia belum pulang suho tidak akan cemas.

Luhan masuk ke sebuah mini market dan mulai membeli bahan-bahan makanan. Dari sayur, daging, buah, jika ada uang lebih luhan berniat membeli es krim dan camilan.

Selesai membayar, luhan membawa kantung belanjaannya dan keluar mini market. Ekor matanya menangkap sekumpulan anak-anak SMA yang baru pulang sekolah nongkrong sambil menikmati es krim.

Luhan menangkap sosok namja bubble tea kemarin, moodnya rusak lagi, tapi ia ingat suho di rumah dan memutuskan namja itu lepas. Tapi saat membalikkan tubuhnya luhan di hadang sekelompok namja yang ia yakin pelanggan tetap klub malam chanyeol.

"luhannie, sedang belanja ya?"

"luhannie pakai terusan itu seksi sekali"

"mau kami bantu?"

Namja-namja brengsek itu mengelilingi luhan dan luhan menelan ludahnya kasar. Ingin berteriak tapi tubuhnya kaku dan lidahnya kelu. Belanjaannya jatuh dan ia menutu matanya.

"seseorang tolong aku!"

Suho membuka matanya dan melihat luhan tak ada di sampingnya "kemana dia?" batin suho. Yeoja itu menoleh dan mendapati kertas kecil di meja sampingnya.

Suhonie! Luhanie belanja dulu ya, oh iya ada susu di meja makan! Luhannie yang buat ^^

Suho tersenyum dan bangun dari tidurnya, memakai handuk kimono dan berjalan menuju meja makan. Benar, susu putih segar yang masih hangat. Suho meneguk susu itu, "aah~ nikmat" ucap suho setelah meneguk bagian terakhir.

TING TONG

Suho mengernyit. Siapa orang yang membunyikan bel? Luhan? Ah~ dia pasti lansung masuk, lalu siapa? Jika itu chanyeol atau xiumin mereka pasti menghubungi terlebih dahulu.

Suho membuka pintu dan membeku saat ia tahu siapa tamu tak diundang yang membunyikan bel apartemen.

"minho oppa…"

"annyeong! Senang kau masih memanggilku oppa suho~ah"

"wae? Kenapa kau tahu tempat tinggalku?"

"hmm, itu tak penting. Tapi rupanya kau bekerja menjadi penari erotis ya, dan drinks partner di bar. Waah~ kau nakal! Pasti kau sudah bolong suho~ah. Akan aku ajak kau ke tempat yang semestinya" ujar minho, dia menjentikkan jari dan dua orang namja berbadan kekar menarik suho. Yeoja mungil itu berontak sampai kakinya menanjung Guci dekat pintu dan terjatuh sampai pecah.

Kakinya tak sengaja menginjak pecahan guci itu hingga berdarah. "andwae! Andwaeeee!"

Luhan menutup matanya dan ia tak merasakan tangan-tangan namja yang ia pikir akan menggerayangi tubuhnya. Dia membuka perlahan dan didapatinya anak-anak SMA itu mengkeroyok namja-namja itu. Luhan menoleh namja bubble tea itu mememrintah teman-temannya memukul terus.

Karna sudah kalah namja2 berengsek itu melarikan diri. Namja bubble tea itu menoleh dan mengulurkan tangannya pada luhan.

"gwenchana?"

"ne… gwenchana"

Luhan terdiam dan sehun memungut belanjaan luhan yang berserakan di tanah. Luhan hanya terdiam dan teman-teman sehun mendekati mereka."hari sudah siang, kami pulang duluan ya sehun~ah!" ujar salah satu dari mereka. Luhan bergumam setelah akhirnya tahu siapa nama namja ini.

"kau ingat aku?" Tanya luhan pelan. "ingat, kau yang ada di klub kemarin" jawab sehun dan menyerahkan belanjaan luhan. Yeoja itu meraihnya dan berpaling.

"heei, kau saking populernya sampai diserang di tengah siang begini. Apa kau berani pulang, mungkin mereka menunggumu di depan rumahmu" ujar sehun, luhan menoleh dan menahan tangisnya.

Sungguh ini bukan tentang sehun. Tapi ini tentang namja-namja tadi. Baru pertama kali ia diserang seperti tadi. Dia selalu dijaga oleh chanyeol dan xiumin saat di klub oleh laki-laki hidung belang.

Walaupun chanyeol memperkejakaannya menjadi penari erotis tapi namja itu menjaga harga dirinya. Jadi walaupun kotor diluar sebenarnya ia masih memiliki harga diri di dalam yang belum disentuh oleh namja.

Air mata luhan menetes, ia takut jika dugaan sehun benar. Bagaimana jika namja-namja itu tahu apartemennya dan suho. Secara tidak lansung suho juga terancam. Melihat luhan menangis sehun membelalakkan matanya kaget. Membuat orang yang lewat berbisik.

"ya! Ya! Jangan menangis, aku hanya bercanda" ujar sehun. Tangis makin keras membuat seorang pejalan kaki mengatakan laki-laki brengsek pada sehun.

Sehun menghela nafas dan menarik luhan. "aku antar kau pulang, kajja!" ajak sehun. Entah tangan sehun yang kekar sangat member efek nyaman padanya.

Mereka sampai di apartemen tapi luhan lansung melempar belanjaannya saat mengetahui apartemen dalam kondisi berantakan..

"suho! Suho!" panggil luhan histeris. Luhan tersungkur saat melihat noda darah dan pecahan guci yang berserakan. Luhan masuk dan memanggil suho lebih keras. Sehun menarik luhan yang panik. Dia juga heran melihat kondisi apartemen itu yang sedikit tidak beres.

"tenangkan dirimu! Berpikir tenanglah!" ujar sehun, luhan masih terisak, sehun tak tahan dan membawa luhan dalam dekapannya.

"suho… ia pasti dalam bahaya! Aku gagal sehun~ah aku gagal huwaaaa suho haaaaa" luhan menangis dan berteriak. Dia tak tega melihat yeoja ini menangis. Baru saja hamper dilecehkan sekarang entah siapa itu tapi mungkin orang terdekatnya menghilang. Apakah orang bernama suho itu diculik?

"coba kita liat dulu aparemenmu, mungkin kita menemukan petunjuk" ujar sehun, luhan mengangguk dan mengusap air matanya.

Mereka menggeledah seisi apartemen, sehun fokus dengan pecahan guci dan noda darah sedangkan luhan mencari sesuatu di kamar. Sampai mata luhan menangkap hanphone suho yang tergeletak di meja.

Ia mengambil handphone itu dan menghampiri sehun yang masih serius menjadi detektif.

"sehun ah, aku menemukan hp suho, apa kita bisa dapat petunjuk?" Tanya luhan, sehun mengambil hp itu dan mengecek sms atau panggilan, galeri photo dan jejaring social suho yang aktif. Tapi nihil. Ia tak menemukan apapun.

"aku tak menemukan handuk kimono suho, apa jangan-jangan ia diculik dengan memakai pakaian seperti itu?" Tanya luhan. Sehun memandang luhan dan mendapat sebuah ide.

"mungkin seperti kejadian tadi, apa kau tahu pelanggan fanatic suho. Mungkin mereka" kata sehun, luhan mengangguk dan segera menelfon chanyeol. Namja tiang itu pasti tahu orang-orang yang fans berat dengan suho.

PLAKK!

Suho meringis saat mendapat tamparan menyakitkan dari minho, ia dibawa ke sebuah apartemen mewah dan dipaksa diam di tepi ranjang!

"jangan melawan dan diam!"

"oppa… apa yang akan kau lakukan? Aku tak pernah menyakitimu, kenapa kau seperti ini?" Tanya suho terisak, minho hanya bersmirk dan menarik rambut suho kasar.

"aku menjualmu seharga 100 juta won kepada seorang pria china-kanada"

Jawaban minho membuat suho melebarkan matanya. Badannya kaku dan gemetaran. Minho menghempaskan minho dan hendak meninggalkannya, namun dia sempat berbalik untuk mengucapkan sesuatu.

"aku menjualmu untuk menebus hutang orang tua kita, dan sisanya untuk hutang-hutangku. Gomawo suhonie… nikmati malammu"

Minho tertawa dan meninggalkan suho yang shock. Dia menangis tanpa suara. Kehidupannya yang bebas kini tidak lagi. Dia sudah milik orang lain, harganya saja 100 juta won. Segitu harga dirinya?

Cklek

Suho terdiam dan menoleh. Seorang namja tinggi dengan rambut keemasan masuk. Ia masih berpakaian jas kantor lengkap. Suho mengusap air matanya dan terdiam canggung.

"kau… suho kim?" Tanya namja itu, suho mengangguk pelan. Namja itu membuka jas hitamnya dan melonggarkan dasinya. Suho masih diam dan jantungnya berdegup kencang.

"aku sudah membelimu, jadi turuti apa kataku karna kau milikku…"

Ucapannya begitu keras tapi meyakinkan. Begitu kasar tapi sangat tegas. Suho diam dan duduk di tengah kasur.

"kau tahu siapa aku?"

"anni.."

"…wu yi fan….panggil aku kris"

Suho mengangguk dan kris mendekat kini dihadapan suho membuat yeoja itu memalingkan wajah, kris menarik dagu suho agar ia bisa melihat wajah suho.

"kulitmu putih, bibirmu yang ,merah itu… mata hazelmu dan hidung mancungmu… ini milikku" ujar kris dan mencium mata suho kiri dan kanan.

"kau tak menangis? Aku pernah bermain dengan yeoja… mereka selalu menangis saat kusentuh dan hanya mau uangku. Kau tak menangis? Kau tak menyesal?"

"…..bagaimana aku menyesal…..oppa menjualku…untuk apa aku menangis ….aku milikmu dan untuk apa aku menyesal?...semua sudah terjadi" ucap suho sambil memberanikan diri menatap kris.

Kris tersenyum mendengar jawaban yang cukup mengagetkannya. Nampaknya suho berbeda dari semua yeoja jalang yang ia beli.

Biasanya kris menikmati satu malam tanpa in out *hanya foreplay* kepada yeoja jalang yang butuh uang. Tapi saat kim minho menawari suho dengan harga 100 juta seumur hidup, kris lansung mengirim cek ke namja brengsek itu. Dan pilihannya rupanya tak salah.

"aku akan membuatmu mendesah, panggil namaku, dan nikmati cumbuanku….kau milikku" bisik kris, suho mengangguk dan pasrah, kakinya sakit tak ada jalan untuk kabur. Dia hanya yeoja lemah yang kini milik namja bagai naga dari china ini.

Kris mencium suho, sebagai awal dari malam mereka yang panjang. Ciuman itu berubah saat kris menjilat dan mengigit bibir bawah suho, membuat suho membuka mulutnya. Lidahnya bergulat dengan lidah suho, membuat saliva menetes di pinggir bibir kris.

"akh.."

Lidah kris menembus kerongkongan suho membuat yeoja itu berderu. Kris senang dengan pakaian suho yang sexy. Hanya kemeja putih yang kebesaran tanpa bawahan. Leluasa tangannya mengelus selangkangan suho membuat yeoja itu merinding.

Kris membuka kemeja itu dan melihat pemandangan yang luar biasa menakjubkan dari pada air terjun Niagara. Dua gundukan yang tak terbungkus bra. Sungguh indah. Besar berisi, putih dengan nipple pink yang mencuat.

Tangannya meraba dada suho dan mencubit nipplenya gemas. Kris senang dengan suho. Tubuhnya sangat menggiurkan. Tak seperti yeoja lain ada yang jelek dan kepedean dada besar padahal cup B.

"aku suho dua gunung ini, dan ini milikku" ujar kris, mendorong suho dan menjilat nipple suho membuat suho menggigit bibirnya.

PLAKK

Kris menampar suho membuat suho terisak, tapi sekuat tenaga suho menahan tangisnya.

"mendesahlah!, sebut namaku!... dan jangan menangis atau aku akan memasukkan juniorku lansung membuatmu berteriak" pekik kris, suho terdiam dan kris menjilat air mata suho. Dia melanjutkan memakan tubuh suho.

kris melepas kemejanya, membuatnya topless. Sungguh, suho suka tubuh kris. Sexy dan menggoda, rasanya suho ingin mencium ABS itu.

Kris turun ke selangkanngan suho, menaruh kedua kaki suho di bahunya dan mendekatkan lidahnya ke bibir vagina suho. Menjilat klitoris suho dengan cara memutar.

"aah~"

Satu desahan lolos dan kris senang mendengarnya. Ia jadi semangat dan menikmati bibir vagina suho.

"aah…aah kriss aaah" desah suho, tangan mungilnya meremas bantal dibelakangnya. Lidah kris di daerah sensitifnya membuatnya nikmat.

Kris menarik zipper celannya, mengocok perlahan juniornya dan menggesekkannya ke lubang suho. Rasa gatal dan suho tak tahan oleh perlakuan kris. "kris…aahh…." Desah suho. Kris bersmirk dan memasukkan ujung juniornya perlahan, memasukkannya secara perlahan membuat suho tak tahan. Dia meremas kedua lengan kris. Gregetan dengan kris yang menyiksanya.

Kris memasukkan juniornya lansung membuat ujung juniornya menumbuk sweet spot suho. Membuat yeoja itu mendesah keras. Kris mulai dan menaik turunkan tubuhnya di atas suho. Membuat juniornya menubruk sweet spot suho brutal.

"aah aah aah aah~ kriss~nyaahhh" suho mendesah hebat merasakan kenikmatan tiada tara ini. Dan kris merasa ada yang robek di dalam milik suho. Dia memandang suho heran.

"ini yang pertama?" Tanya kris, suho mengangguk malu-malu. Kris tersenyum dan berbisik di telinga suho. "aku memang sering bermain, tapi hanya foreplay… bercinta seperti ini….aku juga yang pertama"

Suho mendadak blushing mendengar jawaban kris. Rupanya ini sama-sam yang pertama. Tapi suho merasakan sesuatu keluar dari miliknya. Dia sudah orgasme

"kau cepat juga, kalau begitu aku percepat genjotannku" ucap kris. Benar saja, kris menggenjot dengan brutal membuat suho mendesah berteriak. Dan kris orgasme di dalam.

Suho mengatur deru nafasnya yang tadi sempat tak teratur karena heboh mendesah. Kris juga mengatur mengatur nafasnya. Melihat suho yang begitu menggoda, kris lansung melumat bibir kris kasar dan brutal. Suho melingkarkan tangannya di leher kris dan mengangkang lebar sahat junior kris turn on lagi.

"aaah~ kris"

Kris duduk di sofa sambil menenggak wine nya. Melihat pemandangan kota seoul di malam hari yang indah. Juga indahnya suho yang tidur terlelap di kasur dengan tubuh telanjang tertutup selimut. Kris masih topless dengan zipper terbuka..

Dia mendekat saat melihat ada yang tak beres dengan kaki suho. Matanya terbelalak saat melihat luka baru tapi sudah beku pada kaki putih suho.

Kris mengambil sesuatu di laci, yaitu peralatan P3K. mengobati luka kaki suho sepelan dan selembut mungkin agar suho tak terbangun. Selesai mengobati suho. Kris duduk di ranjang denkat suho dan mengelus surai halus suho.

Kris jatuh hati. Ya… dia jatuh hati pada suho. Yeoja yang ia beli dengan harga 100 juta won. Dengan tubuh indah dan wajah yang cantik. Kris ikut rebahan dan masih mengelus rambut suho. Yeoja mungil itu mendekat ke dada kris dan melenguh.

"emmh… kris"

Kris tersenyum dan memeluk suho, perlahan menutup matanya lalu berbisik, "kau milikku…."

TBC