Maaf pendek, bikin rated M lagi meski yang lain belum tuntas.

Kemarin sebernernya Ruki udah selese nyelesain bagian lemon "I have to making love with you!" tapi karena virus sialan semua jadi ilang, mana belum di upload.

Nasib.. Nasib..

Karena ketraumaan itu Ruki sempet berhenti nulis fan-fic gara-gara putus asa.

Tapi karena dukungan dari seseorang(ada deeeh) jadi semangat lagi bikin fan-fic ^^

thanks ya yang udah dukung Ruki.

Ntar fan-fic Ruki yang lain Ruki tuntasin bagian lemonnya. Mohon maklum ya ^^

.

Seperti biasanya setiap chapter slalu pendek haha.. :P

maklum ya.. Ruki mau UTS jadi gak bisa ngetik lama-lama

.

Bleach (c) Tite Kubo


"Hei Kuchiki, bikin komik apa lagi?" tanya seorang berambut orange panjang yang bernama Inoue Orihime

"A-ah tidak..!" ucap seorang otaku bernama Rukia yang kini tengah sibuk menutupi komik yang dibuatnya

Perempuan bernama Inoue mengembungkan pipinya karena tingkah Rukia "Kenapa sih? Liat sini!" ucapnya dengan menarik kumpulan kertas yang dibawa Rukia. Akhirnya dia(Rukia) menyerah.

Teach Me How

Rukia adalah anak dari keluarga Kuchiki. Dia adalah murid SMA Karakura yang berumur 15 tahun. Meski semua penerus keluarga Kuchiki adalah dokter, Rukia tidak berminat menjadi dokter walapun nilai mipa Rukia benar-benar dapat dibilang sempurna. Apa boleh buat. Rukia terpaksa mengikuti keinginan ayahnya untuk bercita-cita menjadi dokter. Hobi Rukia adalah menggambar, gambar anime buatannya selalu menjadi juara dalam kontes menggambar anime. Tidak puas dengan menggambar anime saja, ia mencoba membuat sebuah komik yang akan diikutkannya kedalam kontes di situs deviantart.

Sret..sret...sret... dari depan pintu terdengar suara pensil Rukia menggores kertas.

Tok.. tok.. tok... Hisana Kuchiki, istri dari Byakuya Kuchiki sekaligus ibunya Rukia mengetok pelan pintu kamar Rukia.

"Masuk." Ujar Rukia yang tengah sibuk membuat original character untuk komiknya.

Hisanapun membuka pintu kamar Rukia dengan pelan "Rukia, waktunya makan malam sayang.." ucapnya sambil mendekati Rukia.

Dengan mengacuhkan ibunya, Rukia tetap mengurek-urek kertasnya. Karena merasa diacuhkan Hisana melihat apa yang ditulis Rukia.

"Untuk kontes kah?" tanya ibunya lembut "Gambarmu bagus" lanjutnya dengan tersenyum

Rukia meremas kertas yang tadi digambarinya dan melemparnya ketempat sampah. Rukia menoleh keibunya "Tidak kok ma, yang tadi itu salah.." ucapnya dengan membalas senyuman Hisana.

"Sayang, makan ya? Hari ini makanan faforitmu lho"

"Dibawah ada ayah"ucap Rukia sambil menggembungkan pipinya

"Sudahlah, dia itu ayahmu" bujuk Hisana

"Paling-paling juga nanti membahas kuliahku dimana.. Bosan" balas Rukia menuju tempat tidurnya dan menyelimuti dirinya dengan selimut bermotif chappy miliknya.

"Tidak makan malam?"

"Tidak, aku sudah makan. Sampaikan pada ayah, aku menyayanginya"

=OAO=


*Flash back*

"whoa telaaaat~!" ujar Rukia berlari menuju sekolahnya dengan mengigit roti bakar dimulutnya

bruak..

"a-aduuh... Kalo jalan liat-liat donk!" bentak Rukia pada orang yang menabraknya. Kertas-kertas yang dibawa Rukia menjadi berterbangan kemana-mana.

"K-kau.. Ma-maaf! Aku tak sengaja!" ujar seorang lelaki berambut orange

Rukia terpana sesaat dimana mata musim gugur itu memandang mata violet Rukia. Wajahnya blushing dan malu karena telah membentaknya tadi.

"Kamu nggak apa-apa?" ucap lelaki itu menyadarkan lamunan Rukia. Kemudian lelaki itu mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan mungil itu untuk berdiri

"I-iya" Rukia meraih tangan kekar itu dan berdiri "Kamu murid SMA Karakura?" tanya Rukia yang heran melihat lelaki itu memakai seragam sekolah SMA-nya

"Ya" jawab singkat lelaki itu sambil memunguti kertas-kertas Rukia yang berserakan

Rukia menaikkan sebelah alisnya "Aku tak pernah melihatmu!" protesnya

"Aku murid baru disana.. Panggil aku Kurosaki, nih!" ucapnya sambil menyodorkan kertas-kertas gambaran Rukia

"Ya..."

Sesudah petemuaannya dengan Kurosaki yang juga seorang otaku (sama dengan Rukia) merekapun sangat akrab dan akhirnya berpacaran.

Sewaktu berangkat sekolah

"Ichigo! Tunggu!" teriak Rukia dari jauh dengan memakai seragam khas SMA Karakura

Ichigo menghentikan langkahnya dan menunggu Rukia yang berusaha menyusulnya "ada apa?" tanya Ichigo datar

"Ichigo! Ini OC ku! Kemarin aku mewarnainya dengan opencanvas. Bagus tidak? punya ide tidak untuk komikku?" ucap Rukia panjang lebar sambil mengikuti Ichigo berjalan disampingnya

"Hemm.. mungkin kau bisa mengambil dari sekian banyak fan-fic milikku" ucap Ichigo bangga

"haha.. Iya.. Iya... Fan-ficmu memang bagus.. Melankolis amet bahasanya..!" lanjut Rukia

"hhe.. Kamu sudah baca fanfic terbaruku? Aku bikin spesial buat hari jadi kita"

"Belum.. Nanti sajalah! Punya ide nggak untuk komikku?"

"Kontes di deviantart ya?" tanya Ichigo penasaran

Rukia tersenyum "ya, bagaimana bisa tau?"

"Ntar! Ayo lari kesekolah kita mau telat nih!" Ujar Ichigo menarik tangan mungil Rukia


Pulang sekolah..

"hey, ayo lanjutkan pembicaraan kita? kenapa kau bisa tahu ada kontes di deviantart?" Rukia ngedumel

"ya, aku tahu kau mencoba populer disana.. Kalau disana sih biasanya yang laris komik hentai.. Yaa... itu jujur aja sih"

"He-hentai.. Aku tak tahu bagaimana cara membuatnya"

Kini wajah Ichigo sudah seperti kepiting rebus setelah mendengar ucapan kekasihnya barusan. 'Bodohnya aku mengatakan itu pada Rukia!' umpat Ichigo dalam hati

"K-kalau mau kau baca saja fan-ficku.. Disitu ada fan-fic rated M.." Ucap Ichigo nekat

"ah dasar mesum!" ucap Rukia tersenyum nakal

"Biar saja!" Ichigo menjulurkan lidahnya

"Btw, aku sudah baca itu fan-fic! gak ngerti!"

"Mau aku ajarin?" ucap Ichigo menggoda Rukia

Raut muka bingung terukir di wajah Rukia "Maksudmu?"

"Mempraktekkannya!" Ucap Ichigo terseyum nakal sambil mencubit pinggul Rukia

"hyaa!" Rukia kaget ketika Ichigo 'mentoel' pinggulnya "Tidak sopan!" ucap Rukia sambil berblushing

"Hahaa... Kau lucu Rukia! Reaksimu berlebihan! Hahaha" tawa Ichigo mewarnai percakapan mereka

Rukia cuma bisa menggembungkan pipinya melihat tingkah Ichigo yang sedang tertawa menggila. "Jahat!" ujar Rukia sambil membelakangi Ichigo yang tengah sibuk tertawa

"Maaf, maaf.. Jadi bagaimana? Kau mau aku ajari? Begini-begini aku jago lho.." goda Ichigo

"Khh... Kau serius?" ucap Rukia datar

Melihat kekasihnya menanggapi dengan serius, maka Ichigo mencoba iseng untuk menjawab dengan sok serius

"Aku serius Rukia.."

"Baiklah!"

Ichigo sweatdrop mendengar ucapan Rukia barusan.

"Jadi bagaimana?" dumel Rukia sambil menarik-narik lengan baju Ichigo

"Ayo ke apartemenku, aku akan mengajarimu disana. Mau?" ucap Ichigo asal

"Ya!"

Melihat keseriusan pasangannya, Ichigo akhirnya juga menanggapi hal itu serius juga.

~To be continued


Bagaimana cara Ichigo mengajari Rukia?

Tunggu di chapter 2~ (lagi-lagi lemonnya tertunda)

Haha.. Kalo bikin lemon itu harus tergantung mood kalo Ruki

Makanya kalo gak mood ntar jadinya cuma soft doank kan gak seru...!

Trus Ruki sekarang lagi pusing bingung sebel

ngetik sambil marah2

btw, nge-flame di dunia fan-fic itu apaan ya artinya? *haduh maaf aku gak tau itu!*

oke.. semua caci maki diterima