CIGARETTE

Disclaimer : Ansatsu Kyōshitsu (暗殺教室), Yūsei Matsui Haikyuu!, Haruichi Furudate

All characters owned by Yūsei Matsui-sensei and Haruichi Furudate-sensei, but the stories are mine!

Warning!

OOC, OOT, Typo dimana-mana, Alur membingungkan, EYD kacau..

Mengandung unsur SHONEN AI! Yang tidak suka silahkan tekan tombol back pada web browser anda!

Kalau masih nekat yaaaaaa

Happy Reading.. (o)/

Kepulan asap putih melayang lalu menghilang begitu saja dibawah langit malam yang tak berbintang.

"Haaaah..."

Sudah lama sekali sejak aku merasakannya. Rasa tembakau yang pernah kurasakan saat pertama kau mengecup bibirku. Entah setan apa yang membuatku menerima putung rokok dengan merk yang sama dengan yanh biasa kau hirup.

Aku bahkan tidak mengenal baik siapa lelaki berambut hitam spike itu, tapi aku menerima rokok ini dengan sangat santai, cukup aneh kan.

Kupejamkan kedua mataku, kuhirup perlahan putung rokok yang berada di sela jariku. Untuk sekian detik kubiarkan asap jahat itu memenuhi paru-paruku, baru setelah itu kuhembuskan perlahan. Rasa kecut tembakau tertinggal dalam rongga mulutku. Meninggalkan sensasi yang pernah kurasakan saat bibir kita saling menyapa, lidah kita saling bertautan, beradu serta bertukar saliva. Ah, betapa rindunya aku akan kecupanmu.

Tanpa kusadari air mataku menitik begitu saja, mengalir dan membasahi pipiku. Perasaan rinduku padamu semakin menggebu. Jemariku seolah kembali merasakan lembut surai kuningmu, mata ini seakan kembali menatap kilau emas kedua matamu.

"Tsuki..." Gumanku parau.

Aku tak tau lagi, kau sudah pergi meninggalkanku. Meninggalkanku demi pilihan ibumu satu tahun yang lalu. Kini aku hanya seorang diri disini, ditaman tempat kita biasa bertemu, tanpa cahaya ataupun teman.

"Apakah kau merindukanku?"

Deg!

Aku mendengarnya kembali. Suara lembut yang selalu berbisik mesra ditelingaku dulu. Aku menoleh dan...

Chu ~

Kedua mataku terbuka lebar. Perasaan itu kembali, namun kini terasa nyata. Bibirmu mengecup kembali bibir ini. Kecupan lembut yang walau sekilas namun terasa hangat. Rasa tembakau itu kembali kurasakan. Kau ada disini, tepat didepan kedua mataku!

"Yuuma-kun, apa kau merindukanku?" Tanyanya dengan tampang menyebalkannya.

Walau begitu, aku tak bisa membenci ekspresi itu. Bahkan aku sangat menyukainya.

"Tsuki..."

Aku sudah tidak peduli dengan putung rokok ditanganku. Aku melemparnya begitu saja. Dan kugantungkan kedua tanganku dibahunya, lalu kudekap erat dirinya. Kurasakan seluruh hangat tubuhnya. Air mataku mengalir begitu deras. Kutumpahkan seluruh rasa rinduku diatas bahunya. Aku benci mengakuinya, namun semua ini benar adanya. Aku...

Merindukannya

End(?) / TbC(?)