Oke…kayaknya ini terlalu gaje. Dengan judul cerita "Pohon". Ahaha…sebenarnya ide ini aku dapat saat ke arisan keluarga dan melihat pohon trus aku bilang ke diriku sendiri "Waah..aku jadi ingin manjat pohon." (Oke, aku baru pertama kali manjat pohon trus sejak saat itu aku ketagihan naik pohon) (Dan membicarakan itu sama sekali tidak penting!) Nah, begitulah ide ceritanya… Summary-nya emang sama sekali enggak mendukung judulnya, emang!
Note: Killua adalah cowok yang tampan, cerdas dan populer yang selalu dikejar sama gadis-gadis. Kurapika di sini adalah cewek manis yang menjadi 'primadona' sekolah dan karena kecantikkannya dia selalu dikejar sama cowok-cowok. Leorio adalah pacar Kurapika dan identitas Gon akan diberitahukan dalam cerita ini
Disclamer: Hunter x Hunter © Yoshihiro Togashi…bukan milikku, sayangnya
A Tree Tragedy ~One Little Leaf
TING! TONG!
"Apa? Masa' sudah istirahat lagi?" tutur Killua sambil mendengus
"Kasihan ya jadi cowok tenar" ejek Kurapika, itu sambil meringis
"Setidaknya kau dikejar sama cewek, bukan cowok pecundang!" tambahnya
"Aneh, biasanya mereka sudah tiba di sini, Lukia" ucap Leorio, melihat ke arah jam tangannya
Kurapika melihat ke arah jam Leorio yang bermerek SEIKO itu, "Tiga, dua satu…"
"KILLUA!" Lautan perempuan dengan bungkusan dan bingkisan dalam berbagai warna dan ukuran menyerbu pintu masuk kelas 2-7 yang sempit dan beberapa sudah menerobos ke dalam ruangan kelas melewati jendela…mereka terlihat seperti zombie (A/N: hii…pernah ngebayangin gak tuh?)
"Haah" Killua menghela napas, "Doakan aku ya, Kura-chan, Riorio" dan Killua loncat keluar jendela dengan gaya "cool" yang sepertinya memberikan efek "Awww" kepada semua cewek yang melihatnya sehingga, ada sedikit jeda dari keagresifan cewek-cewek itu. "Poru-chan, fansmu itu kapan datangnya?" tanyanya dengan sedikit ucapan terganggu,
(A/N: Poru-chan itu panggilan kesayangan Leorio untuk Kurapika)
"Waduh! Aku hampir lupa. Tapi, dengan semua cowok di depanku, kau tetap nomor duaku kok!" ucap Kurapika dengan latar belakang bunga-bunga yang berkilauan, "Nomor dua? Siapa yang nomor satu?" Tanya Leorio dengan nada yang memaksa, "Kuro-niisan kan pilihanku selalu" jawab Kurapika dengan enteng, Kuro-niisan atau tidak lain adalah Kuroro adalah kakak kandungnyanya yang sangat dia sukai…Kuroro juga sangat menyukai Kurapika.
"Ooh…Kuroro-sempai ya?" Jawab Leorio dengan senyum lega
"Leorio, kau akan makan bekal denganku lagi bukan?" tanya Kurapika dengan lembut
"Ah, ten…tentu" Jawab Leorio
Balik ke Killua
Killua berlari terengah-engah di lorong lantai dua dengan lautan perempuan yang menatapnya dengan tajam dengan membawa bingkisan yang berwarna-warni dan beragam bentuk serta ukurannya…sekarang, mereka malah lebih kelihatan seperti iblis yang ingin memakan Killua. Killua dapat menjaga jarak yang cukup jauh dengan mereka, selain tampan, cerdas dan populer, Killua juga terkenal sebagai pelari cepat. Dia sudah pernah memenangkan lomba marathon berulang kali.
"Aah. Killua-nii…berjuang ya." Ucap Kalluto tanpa ekspresi. Dia tengah memakan bekalnya dengan teman-temannya yang emo. Dasar Kalluto…kenapa dia dapat bekal dan aku tidak? Pikir Killua. Namun, jawabannya sudah terdapat di belakangnya…alasan kenapa ibundanya yang sangat menawan itu tidak memberinya bekal, karena Killua sudah dapat bekal dari yaaa…teman-te ehh… fans-fansnya itu…, "Ah! Killua-chan? Kau butuh bantuan?" Ucap Hisoka sang Card Master. Dia adalah salah satu pria populer dan tampan namun dia juga sangat keji. "Tidak, terima kasih sempai" jawab Killua, "Ah! Jangan buka pintu itu terlalu lebar!" Tambah Killua, "AAHH! KILLUA ZAOLDYECK!" Ucap peserta klub "Aku benci Killua Zaoldyeck karena dia sudah merebut pacarku"…memang aneh untuk ada klub itu di dalam sekolah, namun banyak yang mengikuti…sangking banyaknya pacar yang 'secara tidak sengaja' direbut oleh Killua.
Dan mereka pun ikut mengejar Killua! Killua berteriak histeris! Klub itu sangat serius untuk membunuh Killua! Lihat saja perlengkapannya, ada yang membawa pistol, pedang ganda, pedang samurai, golok, keris, pedang, Gunting, cutter, pisau dapur, pisau bedah, pisau mainan (?), pemukul drum, boneka teddy bear, Palu, senter? Tisu toilet? (A/N: Jadi aneh benar cerita ini)
Woosh! Killua berlari keluar dari gedung sekolah, dan dia memasuki pekarangan sekolah. Melintasi Kurapika dan Leorio yang sedang memakan bekal, dan melintasi Pak Kebun yang sedang menyirami tanaman, dan akhirnya dia melihat sebuah pohon yang terdapat di bukit yang sepertinya tidak pernah dia lihat. Tanpa berpikir panjang, dia daki bukit misterius itu dan anehnya, dia seperti memasuki dunia lain…saat berada di puncak, ternyata para peserta klub dengan semangat pejuangnya itu berhasil mengalahkan semangat cewek-cewek…para lelaki muda itu mulai menaiki bukit dan akhirnya mulai menyerang Killua. Shuut! Whoosh! Bang! Clang! Secara kilat, Killua berhasil mengalahkan mereka semua dan mereka pun berguling-guling ke bawah bukit. Tanpa sadar, ketua klub pembenci Killua yang bersenjatakan senter hampir memukul Killua dari belakang, namun…
"Awas belakang!" seru suara bocah yang lembut dan dia memukul kepala ketua klub itu dengan tongkat pancingannya dan mata ketua itupun berkunang-kunang dan angin membawanya berguling ke bawah bukit dan dia pingsan di sana.
"Jangan khawatir, di sini kau aman" sahut bocah yang sama
Selama sesaat, Killua bingung dari mana suara ini berasal
"Di atas sini, bodoh!" ucap bocah itu lagi
Killua menengadah, dan dilihatnya bocah yang memakai seragam yang serupa dengannya kemeja putih dengan celana panjang biru laut, bocah itu duduk di dahan pohon tersebut. Hanya saja, dia memakai celana pendek dengan warna biru tua.
Waa! Akhirnya cewek-cewek maniak itu tetap saja mengejar Killua dan mata mereka tertuju pada bukit itu namun mereka berhenti dan memandangnya dengan ngeri. Melihat keajaiban itu, Killua terkejut, "Mengapa mereka berhenti?" tanya Killua dengan penuh penasaran, "Mereka memandang sesuatu yang lain" jawab bocah misterius yang tertawa, "Mereka tidak melihat kau ada di sini" tambahnya, Killua makin bingung, "Tidak melihatku? Kenapa?"
"Mereka terlalu fokus untuk memburumu sehingga mereka lupa akan tujuan mereka" jelas bocah misterius tadi. Namun, akhirnya cewek maniak itu melihat Killua dan langsung menaiki bukit itu. Saat mereka hampir sampai di puncak, bocah misterius itu turun dari pohon dan –kelihatannya sih seperti– membuat penghalang di sekitar bukit. Dengan sedikit flash, para perempuan yang memburu Killua itu jatuh pingsan dan dengan lembut berbaring di kaki bukit.
Killua yang melihatnya itupun terkejut, tanpa berpikir panjang, dia menyahut, "Hei! Terima kasih atas bantuannya! Aku Killua, kau siapa?" tanyanya seraya mengulurkan tangannya. Bocah itu memandang Killua dengan perasaan datar, kemudian dia tersenyum, secepat kilat dia naik ke dahan pohon dan berkata, "Hai, Killua! Aku Gon, hanya Gon." Jawabnya dengan riang, rambutnya yang jabrik itu terlihat melambai-lambai tertiup oleh angin.
Bunyi bel terlintas di telinga Killua, "Ah! Sudah bel. Gon, kau tidak masuk kelas? Dan bagaimana dengan mereka?" tanya Killua sambil memandang gedung sekolah dan berpaling ke arah lautan manusia yang pingsan di kaki bukit, "Jangan Khawatir, Killua-kun. Mereka akan bangun kok! Tenang saja, kau duluan masuk kelas" jawab Gon dengan penuh senyuman, "Kalau begitu, sampai nanti, Gon!" sahut Killua seraya menuruni bukit dan meninggalkan Gon. Killua pun berlari ke arah gedung sekolah dan memasuki kelas 2-7 dengan sambutan hangat dari Kurapika, "Hai, Killua! Bagaimana kejar-kejarannya?", "Aku jadi tidak makan! Sebel banget" gerutu Killua, "Kau bagaimana?" tanyanya, "Aku? Hari ini memang ada banyak sekali, namun Kuro-niisan bilang pada mereka kalau mereka tinggalkan barang mereka di kantong plastik ini!" jelas Kurapika, "Mungkin aku akan memakai metode-mu itu, Kura-chan" Killua tertawa kecil… sementara itu, di pohon di atas bukit, Gon sedang duduk di dahan itu dan dia tersenyum, "Senang berkenalan denganmu, Killua"
To Be Continued
Akhirnya selesai juga chapter satu ini AHAHA…si Gon memang "terlalu" OOC…tapi dalam cerita ini aku ingin membuat "dark-side"-nya Gon… Baca terus ya! Kuharap cerita ini menyenangkan walaupun sedikit berbeda (mungkin) dari bayangan pembaca dan…
Plis review untuk saran-saran atau kritik tentang cerita ini..ato apa sajalah! Cerita ini hanya membangun plotnya saja, cerita di chapter berikutnya dan seterusnya akan berhubungan dengan Gon dan Pohon-nya itu! Terima kasih telah membaca! O.o o.O
(Goro-goro)
*Di laptopku kadang-kadang huruf A-nya suka tidak berfungsi kalau tidak ditekan dengan kencang, jadi kalau ada kesalahan pengetikan mohon dimaafkan*
Baca Chapter berikutnya, ne?
Initial M
