Tittle : I Love my Enemy
Cast : - Jungkook as Jeon Jungkook
V as Kim Taehyung
Jin as Kim SeokJin
Genre : School-life, Hurt/Comfort, Romance
Rated : T
Warning : VKook/TaeKook/TaeJung/Taehyung-Jungkook
Seme V, Uke Jungkook.
BoyxBoy, Yaoi
Summary :
Berawal dari musuh masa kecil yang dipertemukan lagi ketika mereka sudah besar.
Bagaimana nasib mereka yang sudah lama tidak bertemu akhirnya kembali bertemu?
It's Vkook/V-Jungkook with a little JinKook/Jin-Jungkook.
.
.
.
.
.
.
…Happy Reading…
.
.
.
.
"Jungkookie.."
"Ne umma?"
"Kau yakin tidak mau pindah sekolah?"
"Untuk apa pindah? Tidak terimakasih umma.."
"Apa kau tau bahwa Taehyung akan bersekolah di sekolah yang sama dengan mu?"
"M-mwo!?"
.
.
.
.
~,~,~,~,~,~
Terlihat seorang namja imut sedang duduk di salah satu bangku di taman kota seoul.
Namja itu sepertinya sedang memikirkan sesuatu sampai…
'Pletak'
"awwh"
"Kau melamun?"
Seorang namja tinggi nan tampan tiba-tiba duduk disampingnya.
"Ish yak! Siapa yang-… Seokjin hyung?"
Namja yang disebut Seokjin itu tersenyum menatap Jungkook –namja imut- lalu ikut duduk disamping Jungkook.
"Seokjin hyung! Kanapa kau menjitakku? Asal kau tau, jitakkanmu itu menyakitkan."
Jungkook mem'pout'kan bibirnya sambil menggembungkan pipinya.
"Bukankah aku pernah bilang jika kau mem'pout'kan bibirmu didepanku, aku akan menciummu. Berapa kali kau diberitahu?"
Jungkook berdecak sebal.
" aish.. iya iya hyung bawel!"
Seokjin mengacak rambut Jungkook tanpa membuatnya berantakan.
"Hyung.. apa yang akan kau lakukan jika kau mempunyai musuh masa kecil yang sangat kau benci dan telah lama kau lupakan, lalu tiba-tiba kau mendapat informasi bahwa musuhmu akan bersekolah disekolah yang sama denganmu?"
Jungkook menatap Seokjin menunggu jawaban.
Seokjin berpikir, lalu dia pun menatap Jungkook.
"aku akan pindah sekalah"
"Mwo!?"
"Wae?"
Jungkook menunduk.
"Apa aku harus pindah sekolah?" gumam Jungkook nyaris tak terdengar.
Tapi Seokjin masih bisa mendengarnya, ia membelalakan matanya lalu menatap Jungkook yang sedang menunduk.
"Apa maksudmu?"
Jungkook menatap Seokjin tanpa bicara. Ia menghela nafas kemudian kembali menunduk.
"Jeon Jungkook jawab aku! Kau mau pindah sekolah? Memang apa masalahmu?"
"Dulu saat aku masih Taman Kanak-kanak, aku bertemu seorang namja seumuranku. Dia selalu menggangguku. Dia benar-benar menyebalkan! Dan aku harus bertemu dengannya lagi di sekalah dasar. Tingkahnya semakin menyebalkan. Dia tidak menggangguku dengan menjahilikutapi dia membawa teman temannya untuk menggangguku. Aku bahkan hampir diculik oleh mereka."
"Mwo!?"
Jungkook menghela nafas
"Musuhku itu orang kaya, jadi dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan.. danberuntungnya setelah itu aku tidak bertemu dengannya lagi. Tapi kemarin umma ku bilang bahwa dia akan pindah kesekolah yang sama denganku. Apa aku harus pindah sekolah?"
Wajah Jungkook terlihat murung dan sesekali melirik ke arah seokjin untuk mwnunggu jawabannya.
"Andwae! Kau tidak boleh pindah!"
Seokjin melarang Jungkook untuk pindah sekolah.
"Tapi kenapa hyung? Aku sebenarnya juga tidak ingin pindah. Tapi, aku juga tidak mau bertemu dengannya lagi.
Seokjin menghela nafas.
"Kau tenang saja. Aku akan selalu berada di sisimu agar dia tidak bisa mengganggumu lagi."
"tapi aku sungguh tidak ingin melihatnya lagi hyung!"
Suara Jungkook meninggi saat mengucapkan kalimat tersebut.
"aku tau.. aku juga pernah merasakan hal seperti itu. Tapi aku mohon Jungkook-ah. Kau tidak bisa begitu saja memilih untuk pindah sekolah. Itu berarti kau tidak peduli pada sahabatmu, teman-temanmu, dan kau juga tidak peduli padaku" Jungkook menoleh menatap Seokjin yang tengah menunjukan raut kecewanya.
"Hyung, aku hanya ingin menghindarinya.. aku tidak ingin meninggalkan kalian semua terutama kau yang sudah aku anggap sebagai hyungku sendiri. Tapi apa yang bisa kulakukan untuk menjauh darinya?"
Jungkook menunduk. Seokjin tersenyum miris yang tentunya tidak terlihat oleh jungkook.
'dia hanya menganggapku sebagai hyungnya ternyata'
Batin Seokjin.
"kau tidak harus menjauh darinya. Harusnya kau bisa membuktikan bahwa kau sudah berubah, kau bukanlah jungkook yang dulu. Sekarang kau jauh lebih kuat. Justru semakin kau menghindarinya semakin dia tertarik untuk mengganggu hidupmu. Jadi kau hanya harus membuktikan padanya bahwa kau tidak takut padanya. Aku yakin kau pasti bisa! Kau juara Taekwondo! Mana mungkin kau takut padanya.!"
Jungkook tersenyum mendengar perkataan seokjin.
Benar juga, sekarang Jungkook sudah besar dan jungkook juga seorang juara taekwondo. Untuk apa dia takut pada musuh kecilnya itu? Jika musuhnya itu mengaggu Jungkook, Jungkook bisa saja membantingnya ke tanah dan mengancamnya agar tidak lagi mengganggu Jungkook.
Melihat Jungkook yang tersenyum membuat Seokjin mau tak mau ikut tersenyum juga.
"aku benarkan? Kau tidak seharusnya menghindar. Jadi kau tidak akan pindah kan?"
Jungkook menatap seokjin dengan mata berbinar.
"Ne hyung! Aku tidak jadi pindah. Gomawo hyung.. Ah aku menyayangimu Seokjinnie~ hyung!"
Jungkook memeluk seokjin erat sementara..
Deg..
Seokjin tentu saja kaget tapi akhirnya dia membalas pelukan Jungkook dengan mengelus punggungnya.
"itu bagus! Aku juga menyayangimu Jungkookie~ kau memang adikku yang pintar!"
Seokjin tersenyum lembut ketika mulutnya mengucapkan kata'adikku' kepada Jungkook. Tapi jauh dilubuk hatinya, hatinya terasa tertusuk ratusan jarum.
Jungkook melepaskan pelukannya dan melihat jam ditangannya.
"emm.. hyung.. aku harus pulang. Terimakasih hyung, sampai bertemu besok disekolah..
Annyeong!" Jungkook telambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan seokjin yang menatap sendu kepergian Jungkook.
'apa sudah tidak ada lagi harapan bagiku?'
Batin Seokjin sedih.
.
.
.
.
.
.
.
…Enemy…
.
.
.
.
Setelah sampai dirumahnya, Jungkook langsung mengirim pesan singakt kepada hyungnya.
To : Daehyunnie Hyung
Hyung katakan pada umma, Aku tidak mau pindah! Aku tidak peduli walaupun Taehyung akan bersekolah di sekolah yang sama denganku. Yang penting aku tidak mau pindah.
Gomawo hyung~
Jungkook merebahkan tubuhnya ke tempat tidur king size empuknya itu. Dia merasa lelah seharian berada ditaman.
Drrtt.. drrttt..
Jungkook melihat layar ponselnya. Ternyata hyungnnya membalas pesan dari Jungkook.
From : Daehyunnie Hyung
Hyung sudah mengatakannya pada umma, umma bilang kau boleh tetap bersekolah disana.. tapi kau harus hati-hati ne. oh ya hyung akan pulang tengah malam nanti bersama Hoseok. Jadi besok kau harus berangkat sekolah bersama ku dan Hoseok. Tidak ada penolakan! Itu perintah umma.
Ne cheonma..
Jungkook menghela nafas lega saat membaca balasan dari hyungnya itu.
Tiba-tiba layar ponsel jungkook kembali menyala, menunjukan ada telepon masuk.
Jungkook mengerutkan keningnya, dia tidak mengenal nomor yang sedang menghubunginya itu. Tadinya Jungkook memilih untuk tidak mengangkatnya tapi karena penasaran, Jungkook akhirnya mengangkat telepon itu tanpa berbicara apapun
"ekhemm"
"…"
"ekhemm"
Karena sipenelepon hanya berdeham saja, jungkookpun kesal dan akhirnya memberanikan diri untuk berbicara.
"nuguseyo?"
"aku pikir kau bisu karena tak kunjung berbicara, tapi ternyata tidak."
"sebenarnya kau siapa? Dan untuk apa kau meneleponku?"
"apa kau ingat aku?"
"bagaimana aku akan mengingatmu jika kau tidak menyebutkan namamu!?"
"namaku tidak penting. Aku hanya ingin memberitau bahwa kita akan menjadi teman sekalas lagi Jungkookie~ jadi bersiaplah untuk mengulang kejadian 4 tahun yang lalu."
Deg..
Kejadian 4 tahun yang lalu?
Oh tidak Jungkook mengingatnya sekarang, dia itu adalah..-
"T-tae tae h-hyung?"
-Kim Taehyung.
"oh aku senang kau mengingatku. Sampai bertemu besok jungkookie~"
..pip..
Jungkook membeku ditempatnya.
"Ja-jadi Taehyung benar-benar akan kembali?"
.
.
.
.
.
TBC…
