Chapter 1 : I WILL PROTECTING YOU
Titel : I WILL PROTECTING YOU
Author : kimzuki
Main cast : kim Minsoke (xiumin), Kim Jongdae (chen) XiuChen
Other cast : Kim Suho, Zhang Yixing (girl), Kim Jongin, Do Kyungsoo (girl), Oh Sehun, Xi luhan (girl), Wu Yifan, Huang Zi Tao (girl)
Pair : Official pairing
Genre : T, GS
Note : no bash, no plagiat. Waahhha anyeong readersnim saya author baru dan ini fanfiction ke2 saya, ceritanya memang umum sih tapi saya harap readersnim mau sekedar lewat untuk baca dan saya sangat berterima kasih jika mau member kritik dan saran. Mohon bimbingannya and enjoy ^^
.
.
..
…
Di sebuah kafe terlihat sepasang namja dan yeoja. Sang namja terlihat gugup menunggu keputusan dari yeoja yang merupakan istrinya.
"ceraikan aku jika kau lebih memilih yeoja itu" kata sang istri.
"yang benar saja, aku tidak mungkin mencerakan mu, aku sangant mencintaimu Minseok-ya" jawab si namja.
"sehun, kita sudah menikah selama 3 tahun, aku tau aku masih belun bisa memberikan keturunan untuk mu, dan aku juga tahu orang tua mu ingin cepat memiliki seorang cucu. Aku memaklumi jika kau lebih memilih orang tuamu Sehun-ah" kata Minseok sambil tersenyum pahit.
"tidak dengan menceraikanmu, orang tua ku tidak memintaku untuk menceraikanmu…"
"tapi aku tidak ingin di duakan, lebih baik ceraikan aku" kata Minseok sambil mengeluarkan berkas-berkas yang ada di map. Sehun kaget dan membaca berkas-berkas itu.
"kau sudah menyiapkan semuanya ? secepat ini ?" Tanya Sehun setelah tahu bahwa itu berkas-berkas perceraian mereka.
"ia, aku sudah menyiapkannya dan keputsan ku sudah bulat"
Flashback
malam itu seperti biasa Minsoke sedang menonnton televisi sambil menunggu sehun pulang. Tiba-tiba bel apartemen berbunyi "baru jam 7 malam, tumben sekali Sehun pulang jam segini apa dia sedang tidak sibuk, lagi pula kenapa dia tidak langsung masuk saja apa dia lupa kodenya" gumam Minseok "Ia tunggu sebentar" Minsoke berteriak sambil berjalan menuju pintu depan apartemen.
"eomma? Tumben sekali datang malam-malam seperti ini kenapa tidak memberikan kabar dulu seperti biasa eomma jadi aku bisa menyiapkan makanan yang enak untuk eomma" tanya Minsoke kepada mertuanya yang adalah eommanya Sehun sambil tersenyum
"tidak apa-apa eomma tidak akan lama, eomma hanya ingin memberikan ini" kata eomma sehun sambil memberikan sebuah map, Minsoke yang bingung langsung saja mengambil map itu dan membacanya
"eomma ini.." Minsoke menggantung kalimatnya
"surat cerai, aku sudah dengar dari Sehun kalau kau tidak menyetujuin Sehun untuk menikah lagi dengan yeoja pilihan eomma, kalo begitu ceraikan Sehun jika kau menyayangi eomma. Kau tau eomma dan appa sangat ingin mempunyai seorang cucu karna sehun anak sulung di keluarga Oh dan pewaris kekayaan kami, jika Sehun tidak mempunyai keturunan siapa yang akan melanjutkan perusahaan keluarga kita" jelas nyonya Oh pada Minsoke
"eomma kami baru menikah 3 tahun lagi pula aku baru lulus kuliah tahun lalu, kita masih bisa mencoba bayi tabung untuk mendapatkan keturunan eomma tidak dengan menikahkan sehun dengan yeoja lain" jawab Minsoke.
"bayi tabung terlalu beresiko dan mudah di ketahui public, mau di taruh di mana muka eomma jika publik tahu menantu eomma mandul dan mengikuti program bayi tabung" bagaikan petir di hari yang cerah perkataan mertuanya itu benar-benar menyakiti hati Minsoke
"aku tidak mandul eomma, aku bisa memiliki keturunan bahkan sebelum menikah dengan Sehun aku sudah menjalani tes seperti itu sesuai saran eomma dan eomma juga sudah melihat hasilnya kan bahwa aku baik-baik saja" ucapan Minsoke dipotong oleh Nyonya Oh
"bisa saja kau memalsukannya kan, sekarang kau tinggal pilih saja ceraiakn Sehun atau biarkan sehun menikah lagi, eomma beri waktu seminggu untuk memikirkan hal ini. Pernikahan sehun akan dilaksanakan bulan depan" sambil berjalan pergi ke arah pintu keluar "dan satu lagi jangan beri tahu appa dan Sehun soal ini, kau tahu kan mereka sangan menyayangi mu".
Flashback end
Sehun tidak habis fikir dengan jalan fikiran istrinya, sejak seminggu yang lalu sikapnya berubah menjadi dingin dan seperti menghindar jika bertemu dengannya walaupun mereka tinggal satu atap. Bahakan akhir-akhir ini Minsoke lebih sibuk di luar dibandingkan di rumah.
"kenapa? Kenapa kau seperti ini ? semuanya masih bisa di bicarakan baik-baik minseok-ya appa juga tidak akan setuju jika kita bercerai" bujuk sehun
"pernikahan mu dengan Luhan akan diadakan 3 minggu lagi, dan semua persiapan pernikahan mu sudah selesai tinggal menyebar undangan appa juga pasti mengerti keputusan ku ini, jadi kau tanda tangani saja" jawab Minsoke datar.
"aku tidak akan menceraikan mu sampai kapan pun juga Oh Minseok!" bentak Sehun pada Minseok, para pengunjung café mengalihkan perhatian mereka pada sumber keributan. Minseok berdiri sambil membukukan badannya meminta maaf kepada pengunjung café. Keadaan café memang tidak terlalu ramai karna ini bukan jam makan siang tapi teriakan Sehun cukup menjadi perhatian pengunjung café yang merasa terganggu.
"kau ini tidak bisa kah menahan emosimu sedikit saja?"
"kau berubah Minseok, sebenarnya ada apa ? apa yang terjadi? Bukan kan waktu itu kita sudah mebicarakan masalah ini dan kau setuju untuk tetap menentang permintaan eomma ini"
"tidak Sehunna, ini sudah cukup aku lelah, aku tidak ingin di duakan, ceraikan aku dan semuanya selesai, aku akan pergi dari Incheon, aku juga sudah membereskan barang-barang ku dan sudah membawanya keluar dari apartemenmu. Keputusan eommamu tidak bisa di ubah. Aku sudah mengikhlaskan mu untuk menikah dengan Luhan yeoja pilihan eommamu" balas Minseok. Sehun tidak bisa menahan emosinya dan merobek surat cerainya
"aku tidak akan melepaskanmu Oh Minseok"
"Kim Minsoke Oh Sehun Kim Minsoke, marga ku Kim sekarang bukan Oh lagi mulai sekarang, aku sudah mendaftarkan perceraian kita pengacara ku yang mengurus semuanya, semoga kau bahagia Sehunna, Oh sehun" Minseok berbalik dan berjalan keluar dari café meninggalkan Sehun suaminya atau mantan suamnya. Sehun mengepalkan tangannya kesal dan segera mengejar Minseok yang mulai jauh, tapi rupanya tuhan berkehendak lain minseok telah menaiki taksi sebelum Sehun sempat mengejarnya.
Minseok Pov
"Maafkan aku sehun, aku sangat mencintai mu ini semua demi kebahagiaan kita" minsoke manangis d dalam taxi yang ia naiki. Tentunya tidak akan mudah berpisah begitu saja dengan orang yang kita sayangi begitu pula Minseok apa lagi mereka sudah 3 tahun bersama sebagai suami istir. "Aku menikah dengan mu karena cinta, dan demi menikah denganmu aku menentang orang tua ku yang tidak mengizinkan kita menikah, mungkin ini hukuman dari tuhan untuk ku karena aku mengecewakan orang tua ku. Eomma, appa, maafkan aku aku merindukan kalian" gumam Minseok dalam hati.
Selama seminggu ini aku sudah mencari tempat tinggal yang jauh dari apartemen sehun dan juga kediaman keluarga Oh. Aku mengganti nomor ponsel ku agar Sehun tidak bisa menghubungi ku. Di sini lah aku sekarang di sebuah apartemen yang sederhana dan cukup nyaman untuk ku tinggali sendiri. Rasanya kepala ku sakit memikirkan semua ini, di usia ku yang belum menginjak 23 tahun ini aku sudah bercerai dengan suami ku. Rumah tangga ku berantakan, tidak perlu aku jelaskan lagi seperti apa. Suamiku, akh tidak mantan suami ku akan menikah, perceraian aku serahkan semua pada pengacara ku, aku seperti mendengar suara bel, akh benar ada yang membunyikan bel siapa? Setahu ku tidak ada yang mengetahui tempat tinggal ku yang baru, begitu pula teman-temanku. Aku membuka pintu dan aku sangat kaget ketika mendapati oppa ku, Suho oppa di depan apartemen ku dia tersenyum kearah ku dan langsung saja aku memeluknya, jujur saja aku sangat merindukannya. Tiga tahun kami tidak bertemu, sejak aku menikah dengan Oh sehun. Dan sekarang entah dari mana suho oppa mengetahui tempat tinggal ku. Aku menangis di pelukannya cukup lama, bahakna aku sampai tidak sadar sekarang kami sedang duduk di sofa apartemen ku.
"oppa.. tau dari..mana apartemen ku?" tanya Minsoke tersendat karna menahan tangis.
"suutt, sudah ia jangan menangis lagi, dongsaeng oppa tidak boleh cengeng kan sudah besar, kau sudah bukan anak 19 tahun lagi sayang" aku senang setidaknya kakak ku ini masih mau memaafkan ku yang egois karna memilih meninggalkan rumah.
"apa oppa sudah memaafkan ku?" tanya ku
"tentu saja¸kau itu maknae keluarga Kim, dan adik kesayangan ku. Aku sudah mengajak Jongin untuk menemui mu tapi dia sedang sibuk jadi kemungkinan nati dia menyusul" jawab Suho oppa
"apa oppa dan Jongin oppa sudah tau masalah ku?" tanya ku penasaran, karna tidak mungkin mereka bisa tahu begitu saja jika tidak menyelidiki masalah ku,
"bukan Cuma kami, eomma dan appa pun sudah tahu, mereka sedang di luar negri jadi tidak bisa kemari, kau lupa mana mungkin eomma dan appa membiarkan mu begitu saja selama 3 tahun ini ? selama ini kami terus mengawasi mu Minseok-ya, kembali lah ke rumah jadilah adik yang manis lagi. Eomma dan appa sangat menyayangi mu aku dan Jongin juga" aku menggeleng dalam pelukannya "kenapa?" tanya suho oppa
"aku tidak ingin merepotkan kalian lagi, dan aku sudah besar sekarang, aku akan belajar hidup mandiri" jawab ku jujur
"begitukah ? hah baik lah terserah mu saja, biar eomma yang bicara pada mu nanti" aku tidak menjawab dan hanya diam.
Nyaman sangat nyaman ada di pelukan oppa ku, sejak kecil aku memang sangat dekat dengannya dengan Jongin oppa juga. Perbedaan usia kami 3 bersudara tidak terlalu jauh jadi, aku anak bungsu dari 3 bersaudara, Kim Suho adalah anak sulung keluarga ku, 2 tahun kemudian lahir jongin, dan tiga tahun kemudian aku lahir dan jadi maknae di keluarga Kim. Appa adalah pengusaha yang cukup sukses dan perusahaannya memiliki berbagai cabang di asia, bahkan eropa. Eomma ku adalah seorang designer, dan bakatnya itu menurun pada ku. Setahun yang lalu aku baru lulus dan menjadi sarjana di bidang fashion dan sekarang aku bekerja di sebuah perusahaan musik terkenal di Korea sebagai penata busana dan wardrobe.
"soal perceraian mu sudah aku yang urus semua xiu (nama kecil ku xiumin) kau tidak perlu bertemu dengan dia lagi, cukup aku dan pengacaramu yang urus semuanya. Kau tenang saja, tidur lah kau pasti lelah, tadi aku sudah minta Jongin untuk membawa makanan jadi ketika kau bangun kita bisa langsung makan" aku menggeleng lagi
"kenapa lagi xiu?"
"aku ingin seperti ini, aku ingin di peluk oppa, aku merindukan mu"
"baik lah, aigoo adik ku masih saja manja eoh?" oppa selalu saja menggoda ku seperti itu, tapi aku sangat menyayanginya, dan aku terlelap dalam pelukannya.
Minsoke pov End
Hari sudah mulai malam, dan Jongin rupanya sudah sampai di apartemen Minseok dia datang bersama kekasihnya, gadis manis dengan mata bulat yang indah. Rupanya kekasih Jongin itu yang memasak untuk makan malam mereka semua. Minsoke bangun dan keluar dari kamarnya, karna mencium bau harum makanan ia segera berjalan ke arah dapur dan melihat kedua oppanya yang sedang duduk di meja makan sambil memegang laptop masing-masing "tidak berubah, masih saja sibuk bahakan ketika keadaan sedang tidak normal" gumamnya, mata Minsoke melihat sesosok gadis yang familiar sepertinya dia kenal dengan gadis ini,
"Minseok-ah kau sudah bangun, ayo duduk kekasih ku sedang membuatkan makan malam untuk kita" kata Jongin gadis itu meneoleh dan betapa terkejutnya ketika melihat seorang yang sangat dia kenal semasa kuliah dulu.
"Minseok-ya !"
"Kyungsoo-ya !" pekik mereka bersamaan lalu mereka berpelukan.
"aku sangat merindukanmu, kemana saja kau selama setaun ini tidak ada kabar, dan sekarang kau malah muncul di apartemen ku sebagai kekasih dari kakak ku, dunia ini sempit ia" kata Minseok pada Kyungsoo,
"ada apa ini? Apa kalian saling mengenal? Minseok-ya bahkan kau tidak memeluk ku" kata jongin
"aigoo oppa ku ini ingin dipeluk rupanya" Minsoke lalu memeluk Jongin, dan melanjutkan kata-katanya "Kyungsoo ini sahabat ku salama aku kuliah oppa, dan dia menghilang begitu kita lulus, kau berhutang banyak penjelasan pada ku Kyungsoo-ya"
"begitukah, aku tidak tahu itu, padahal aku sering menceritakan mu padanya" jawab jongin.
"bagaimana aku bisa tau Jongin-an kalau kau menyebutnya Xiumin bukan Minseok" bela Kyungsoo sambil meletakan masakan yang sudah jadi di meja makan.
"sudah sudah, lebih baik kita makan dulu nanti kita lanjutkan lagi pembicaraan ini" suho menengahi, "hyung, kau tidak mengajak Yixing nunna?" tanaya jongin
"tidak, dia belum pulang dari rumah orang tuanya di Cina, besok baru kembali ke Korea. Xiumin nanti aku akan memperkenalkan tunangan ku, dia akan menjadi kakak ipar mu sebulan lagi" terang Suho sambil tersenyum
"huuaaa! Benarkah ? oppa akan menikah bulan depan ? wah selamat" Minsoke langsung memeluk Suho sambil mengucapkan selamat.
"Yixing eonnie itu gadis yang baik, dan juga ramah pembawaannya yang lembut membuat semua orang nyaman ada di dekatnya" jelas Kyungsoo
"benarkah oppa?" tanya Minseok
"dan dia juga seorang dokter kandungan" tambah Jongin,
"wahh benar kah, rupanya banyak yang terjadi selama aku tidak ada, kalian harus menceritakan padaku sejelas mugkin" kata Minseok ceria.
"arraseo, tapi lebih baik kita makan dulu, kasian kyungsoo sudah menyiapkan ini untuk kita" saran suho "arraseo oppa, emh kalo begitu kapan Jongin oppa akan melamar Kyungsoo?" tanya Minsoke polos dan membuat Jongin tersedak sedangkan Kyungsoo teripu malu
"hhahahhahahha kalian beruda lucu sekali sungguh" Suho menertawakan kedua orang yang sedang malu-malu itu samapai terbahak-bahak. Minsoke juga ikut tertawa setelah menyadari perubahan sahabatnya dan oppanya itu. Setidaknya ini semua berhasil mengalihkan perhatian Minsoke dari masalah perceraiannya dengan Sehun.
Kadang apa yang kita anggap benar belum tentu baik bagi kita
Ada kalanya kita harus mendengar nasihat orang lain
Penyesalan selalu datang terakhir
Maka dari itu sebelum kau menyesal
Pikirkan lah semuanya matang-matang sebelum bertindak
.
.
.
.
TBC
Huaaaa aneh kah ? atau ada yang kurang? Ini tidak sesuai EYD jadi harap di maklum. Saya masih pemula dan ini fanfic yang ke 2 ^^
Tebar senyumm buat readersnim
Terima kasih buat yang sudah mau membaca fanfic ku yang aneh ini dan lebih terima kasih lagi jika ada yang mau kasih kritik dan saran, sekali lagi karna saya masih pemula mohon bantuannya ^_^
