Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Alodia Cho

Warning: AU, OOC, Mainstream story, Typo(s) etc

Genre: Romance/ Friendship

Rate: T

Sasori, Sasuke, Naruto

X

Shion, Sakura, Karin, Hinata

.

.

.

Complicated Love

.

.

.

Prolog

Uzumaki Naruto

"Kau tidak akan bisa mengejarku, Onii-chan!" gadis berambut merah muda itu tertawa riang sambil berlari sekuat tenaga menghindari kejaran dari kakaknya itu.

Di belakang, Sasori menggeram kesal.

"Awas kau, Sakura!" kemudian laki-laki yang hanya tua setahun dari Sakura itu mempercepat langkah kakinya, membuat gadis itu memekik panik.

Naruto yang duduk tidak jauh dari sana tertawa kecil. Baginya melihat sosok Sakura yang tertawa sangat riang begitu benar-benar sangat menggemaskan. Gadis itu terlihat seperti malaikat tak berdosa di matanya.

"Aku selalu memperhatikanmu."

.

.

.

Miko Shion

"Naruto, aku membawakanmu jus," Shion, gadis berambut pirang itu mendudukkan dirinya di sebelah Naruto. Kemudian tangannya yang memegang jus kaleng terulur ke arah laki-laki itu. Namun Naruto sama sekali tidak bereaksi, mata biru laki-laki itu tetap fokus melihat ke depan.

"Hei, Naruto!" mengembungkan pipinya kesal, Shion memukul bahu laki-laki itu pelan, membuat Naruto tersentak.

"Akh!" refleks, Naruto langsung menoleh. "Loh, Shion? Kapan kau datang?" lanjutnya.

Belum sempat Shion menjawab, tangan Naruto tiba-tiba mengambil jus kaleng yang berada di tangannya dengan kelewat semangat.

"Wah! Ini pasti untukku, 'kan? Terima kasih ya, Shion!"

"Ugh! Kau itu selalu saja mengabaikanku ya, Naruto!" mendengar kata-kata atau lebih tepatnya disebut gerutuan itu, membuat Naruto meringis lebar.

"Haha, maaf ya, Shion."

Menyerah dengan tingkah Naruto itu, Shion hanya dapat menghembuskan napas kesal. Gadis itu membuang muka, tetapi matanya tetap melirik Naruto yang sedang meminum jus kalen itu. dan entah kenapa tanpa bisa dicegah pipinya langsung memerah.

"Memperhatikanmu dari dekat—"

"Hei, Naruto. A-aku—"

"Akh! Sakura-chan!" kalimat Shion itu langsung terpotong oleh teriakkan Naruto. Sedangkan laki-laki itu sendiri langsung berdiri dan menghampiri Sakura yang terjatuh dengan wajah cemas.

Shion menggigit bibir bawahnya, tanpa bisa ditahan matanya mulai berkaca-kaca.

"—namun entah kenapa terasa sangat jauh."

.

.

.

Uzumaki Karin

"Ne, Sasuke. Ayolah apa salahnya berkencan denganku. Sekali saja!" dengan wajah memohon, Karin menarik lengan baju Sasuke.

"Tidak," jawab Sasuke datar.

"Ugh… aku mohon, Sasuke."

"Tidak, Karin!" nada suara Sasuke sedikit naik, membuat Karin agak tersentak. Jengah, laki-laki itu langsung membuang muka.

Mendengar penolakan Sasuke—yang untuk kesekian kalinya, Karin memasang wajah sebal.

"Hei, Sasu—"

Dan bunyi dering telepon dari ponsel Sasuke itu sukses menyelamatkan laki-laki itu. Ia tidak pernah merasa sesenang ini hanya karna bunyi telepon masuk. Melepaskan tangannya yang sedari tadi dipegang oleh Karin, Sasuke mulai berjalan menjauhi gadis itu dan mengangkat ponselnya.

Di belakang, Karin menatap punggung Sasuke dengan sedih.

"Berulang kali aku mencoba mencari cara untuk mendapatkan hatimu,"

.

.

.

Hyuuga Hinata

"Ayolah, Sasuke!" ini sudah kesekian kalinya Hinata mendengar rengekan Karin itu. Di balik pohon, di tempat persembunyiannya, Hinata menghela napas berat.

"Sasuke senpai," bisiknya lirih.

"Tapi kau tetap saja tidak tergapai."

.

.

.

Haruno Sasori

"Hei, Sasori. Kau lihat Naruto tidak?" seharusnya Sasori merasa senang karna Shion mengajaknya berbicara—mengingat sifat gadis itu yang angkuh, sehingga jarang membuka mulutnya. Nyatanya ia sama sekali tidak merasa senang, apalagi bila nama Naruto yang keluar dari bibir gadis itu.

"Sasori, kau mendengarku?!" nada tinggi dari suara Shion itu membuat Sasori tersentak. Laki-laki itu perlahan menoleh dan memaksakan sebuah senyum.

"Aa, Shion. Maaf, aku—"

"Ah, sudahlah! Lupakan saja!" dengan wajah jengkel, Shion mengibaskan tangannya. Gadis itu membuang muka ke samping, dan tanpa sadar matanya melebar saat menemukan sosok yang sedari tadi ia cari.

"Naruto!" dengan semangat ia melambaikan tangannya.

Sasori bukannya tidak menyadari perubahan dari Shion itu. Wajah gadis itu yang sebelumnya jengkel langsung berubah berseri-seri. Bukan hanya itu, lihatlah bagaimana nada suara panggilan Shion tadi? Terdengar ceria dan riang—seperti bukan Shion yang biasanya. Dan meski Sasori benci mengakuinya, hanya Naruto seorang lah yang mampu membuat Shion seperti itu. Tentu ia merasa sangat iri dengan fakta itu.

"Naruto! Ck, dia mengabaikanku lagi!" dan selanjutnya yang Sasori lihat adalah sosok Shion yang berlari menjauhinya—mendekati Naruto.

"Naruto! Kau ini benar-benar—akh!" mungkin karena terlalu bersemangat berlari, Shion jadi tidak memperhatikan langkahnya. Gadis itu hampir terjatuh karna menginjak tali sepatunya sendiri. Dan beruntungnya dengan sigap Naruto langsung menangkap tubuh gadis itu.

"Astaga, Shion! Seharusnya kau lebih berhati-hati!" dengan tangan yang masih memegang Shion, Naruto menggeleng pelan.

Shion terpana, tetapi gadis itu dengan cepat menguasai dirinya sendiri. "A-aku tau! Ce-cepat lepaskan tanganmu!" ucapnya dengan nada angkuh—yang sayangnya gagal.

"Iya, iya," menghela napas pelan, Naruto melepaskan tangannya, tak lupa dengan senyum lebar di wajahnya.

Shion merapikan bajunya, kemudian gadis itu membuang muka—yang kalau diperhatikan lebih teliti terdapat semburat merah tipis di pipi gadis itu.

"Baka!" bisiknya pelan sambil memegang dadanya yang berdebar-debar.

Sasori melihat itu semua. Ya, hanya bisa melihat tanpa bisa melakukan apa pun. Dan tanpa sadar laki-laki itu mengepalkan tangannya.

"Walaupun aku berusaha sekuat tenaga agar kau melihatku—"

.

.

.

Haruno Sakura

Di depan TV, dengan semangkuk popcorn di tangannya, Haruno Sakura mungkin terlihat seperti asyik menonton. Tapi nyatanya itu tidak benar. Gadis itu terlihat gelisah, sesekali matanya melirik jam yang berada di dinding kemudian kembali menatap layar TV.

"Ck, kenapa lama sekali, sih!" gerutunya pelan.

Dan bunyi pintu terbuka membuat Sakura langsung menoleh, gadis itu mencoba sekuat tenaga untuk tidak berdiri. Berpura-pura terlihat cuek, ia kembali menatap layar TV, namun tanpa sadar ia memasang telinganya tajam-tajam, mencoba mencari bunyi langkah.

"Are, Sakura? Kau belum tidur?"

Cukup! Mendengar nada suara yang kelewat santai itu Sakura tidak bisa menahan amarahnya.

"Onii-chan! Kenapa baru pulang sekarang?! Aku meneleponmu dari tadi, tapi tidak tersambung! Kau pergi kemana?"

Bukannya merasa bersalah, Sasori malah tertawa.

"Aa, gomen. Ponselku mati. Tapi kau benar-benar sangat menggemaskan kalau sedang marah begini, Sakura!" dengan gemas, Sasori mengacak-ngacak pucuk rambut Sakura.

"Aah! Kau merusak rambutku, Onii-chan!"

"Ahaha, maaf. Kalau begitu aku ke kamar dulu, ya," melepaskan tangannya dari kepala adiknya itu, Sasori pun mulai berjalan menuju tangga.

Menatap punggung Sasori, Sakura mengembungkan pipinya kesal. "Kau menyebalkan, Onii-chan!" teriaknya sebal.

"Iya, iya. Aku juga menyayangimu, Imouto!" balas Sasori manis.

Walaupun sosok Sasori telah hilang, mata Sakura tetap terpaku. Perlahan gadis itu memegang pucuk kepalanya—tempat di mana Sasori mengusapnya tadi. Kemudian dengan kepala yang tertunduk, mata emerald-nya mulai berkaca-kaca. Ia terisak pelan.

"—tapi aku tau, apa pun yang aku lakukan kau tak akan pernah mencintaiku."

.

.

.

TBC

Yoshaaaa!

Alo datang dengan fic baru. Akhir-akhir ini Alo lagi nonton anime NagiAsu, Kokoro connect, Glasslip, dan true tears, dan Alo menikmati saat-saat di mana kokoro ini di obok-obok (?) dan juga merasa panik dengan ending pairingnya.

Karena itu lah muncul ide untuk membuat fic ini, karena Alo lagi suka banget sama complicated love! Mungkin kalian ada yg nyadar kalo kalimat yg Alo bold tadi adalah kalimat yang Alo ambil dari quotes si Miuna di opening 2 NagiAsu. Dan tentunya Alo sudah merubahnya di sana sini. Ngomong-ngomong soal NagiAsu, Alo lega karna endingnya Hikari sama Manaka (walau pun Alo menyayangkan si Tsumugu, soalnya cakep banget jadinya Alo dilema pengen Manaka sama dia dan ntah kenapa jadi gak rela sama Chisaki XD #plak!)

Oke, kenapa pembahasan kita malah salah fokus gini. Back to topic, jadi karna fic ini adalah fic multi-pairing, harap dimaklumi kalau ceritanya akan sangat rumit dan berbelit-belit. Fic ini akan penuh dengan cerita cinta segi-7 dan nanti kalian akan menebak-nebak siapakah pairingnya nanti berakhir.

Yosh! sampai bertemu di chap selanjutnya! XD

p.s: Ada yang sadar bahwa cuma bagian sisi Sasuke yang gak Alo buat quotes-nya?